Sobat Vitasma, tahukah kamu? Gangguan pernapasan adalah kondisi seseorang mengalami kesulitan bernapas. Meski begitu, kondisi latar belakang gangguan pernapasan nyatanya begitu beragam dari yang tidak kronis hingga kronis yang dapat menyebabkan kematian.
Jika sudah seperti ini, maka memahami pentingnya memelihara pernapasan pasca teridentifikasi Covid-19 adalah tindakan yang tepat sebelum terindikasi Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS).
Terdengar agak asing bukan? Nah, untuk kenal lebih dekat seputar Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), yuk simak informasi ini sampai selesai. Jangan biarkan diri kamu penasaran!
Apa Itu Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)?
Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) adalah kondisi gangguan pernapasan berat karena adanya penumpukan cairan pada kantong udara atau alveoli paru-paru.
Lantas apa hubungannya dengan Covid-19?
Mari kita kupas tuntas tentang Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) supaya kamu semakin waspada dan meningkatkan keilmuan kamu seputar gangguan pernapasan.
Gangguan pernapasan karena adanya penumpukan cairan pada alveoli paru ini disebabkan karena adanya penyakit kronis seperti pneumonia.
Bagi yang belum tahu, pneumonia adalah gangguan pada kantung udara dalam paru-paru yang terinfeksi oleh bakteri dan jamur sehingga menyebabkan adanya tumpukan dahak. Pneumonia sendiri sebabkan gejala seperti,
- Batuk
- Demam
- Kesulitan bernapas
- Menggigil
- Bernanah
Gejala pneumonia apabila tidak ditangani dapat menjadi faktor risiko terindikasi Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS).
Mengapa perlu membahas seputar Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)? Apa yang menyebabkan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) penting untuk diketahui?
Pertanyaan ini akan terjawab apabila kamu terus mengikuti artikel ini.
Jadi, Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) menjadi penting untuk diketahui karena kondisi penyakit ini merupakan kondisi darurat atau kritis yang dapat menyebabkan kematian dengan gejala awalnya adalah sesak napas parah.
Penyebab Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)
Sudah menjadi rahasia umum jika ada sebab maka akan ada akibat. Serupa dengan penjelasan tersebut, Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) disebabkan karena penumpukan cairan sehingga terjadi rembesan cairan dari pembuluh darah kapiler hingga ke dalam alveoli.
Adanya rembesan cairan, alveoli tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik yaitu sebagai pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
Selain itu, adanya penumpukan cairan pada kantung udara juga menyebabkan paru-paru tidak terisi oleh oksigen dan ini menghambat peredaran darah ke seluruh tubuh.
Simak Artikel Lainnya: INI MEMPERBAIKI POLA TIDUR UNTUK MENJAGA KESEHATAN PERNAPASAN
Makanya, penderita Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) identik dengan sesak napas kronis, gagal fungsi organ tubuh dan otak yang dapat sebabkan kematian.
Adapun beberapa penyakit yang menjadi penyebab Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), di antaranya yaitu:
- Sepsis atau komplikasi infeksi di dalam tubuh
- Pneunomia
- Luka Bakar
- Menghirup zat kimia berbahaya
- Tersedak benda asing
- Tenggelam
- Overdosis transfusi darah atau TRALI
- Pancreatitis
- Cedera kepala akibat benturan atau kecelakaan
- Cedera dada akibat benturan atau kecelakaan
- Covid-19
Selain penyakit-penyakit di atas, faktor risiko terindikasi adanya Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) yang harus diwaspadai karena hal ini tidak hanya perihal usia atau penyakit bawaan. Di antara faktor risiko munculnya penyakit Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) yaitu:
- Lansia di atas 65 tahun
- Merokok
- Pecandu alkohol
- Riwayat paru-paru kronis
- Kelainan genetik
- Overdosis obat-obatan
- Obesitas
Itulah beberapa penyebab Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) yang bisa menyerang siapkan dari balita hingga lansia.
Maka dari itu, penting bagi kamu untuk tahu gejala, cara mengatasi dan cara-cara mencegah adanya indikasi penyakit berbahaya Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS).
Gejala Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)
Gejala ARDS berbeda-beda karena menyesuaikan dengan riwayat penyakit, penyebab, hingga tingkat kronis dari penderita ARDS ini. Namun beberapa gejala yang cenderung kerap kali muncul yaitu:
- Sesak napas
- Hipotensi
- Lebih mudah lelah
- Keringat dingin
- Nyeri dada
- Bibir dan kuku bewarna biru
- Batuk
- Demam
- Sakit kepala
- Penurunan kesadaran
- Linglung
- Ritme napas semakin cepat
Memahami gejala di atas pasti kamu bertanya kapan harus ke dokter?
Jadi, kamu harus segera ke dokter apabila merasakan semua gejala di atas ya. Dan, apabila klinik kesehatan terbilang cukup jauh maka segera meminta pertolongan dari orang terdekat terlebih dahulu untuk memastikan kamu aman dan mendapat pertolongan pertama.
Pengobatan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)
Melansir dari berbagai sumber dan Alo Dokter Indonesia, ARDS membutuhkan pengobatan yang mampu meningkatkan kadar oksigen di dalam darah. Hal ini bertujuan untuk membantu memulihkan kembali fungsi organ tubuh akibat gagal organ.
Selain itu, pengobatan ARDS juga diupayakan membantu meredakan gejala serta risiko komplikasi penyakitnya. Berikut beberapa pengobatan ARDS yang dilakukan oleh tenaga medis profesional:
- Pemberian oksigen tambahan
- Pemasangan alat bantu napas dan ventilator ke paru-paru
- Pemberian cairan khusus melalui infus
- Pemberian nutrisi tambahan melalui selang nasogastric
- Pemberian antibiotik
- Pemberian obat pengencer darah
- Pereda nyeri
Dan, pengobatan ARDS yang biasanya memakan waktu lama yaitu menjalani rehabilitasi paru-paru untuk membantu memperkuat sistem pernapasan dan kapasitas paru-paru dalam menyimpan oksigen.
Masih ingat? Pengobatan ARDS salah satunya bertujuan untuk menghindari risiko komplikasi penyakit lainnya. Nah, bagi yang penasaran penyakit apa saja yang muncul akibat ARDS, ini di antaranya:
- DVD atau deep vein thrombosis atau penggumpalan darah
- Gagal ginjal
- Pneumothorax atau penumpukan udara pada selaput pleura
- Infeksi paru
- Kerusakan otak
- Koma
- Fibrosis paru
- Kematian
- Gangguan pernapasan
- Gangguan berpikir
- Lemah otot
- Depresi
Setelah kamu mempelajari apa itu Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), kamu diharapkan mulai melakukan tindakan pencegahan yang membantu menurunkan risiko terkena ARDS. Berikut tindakan pencegahan terindikasi ARDS yang bisa kamu lakukan sejak dini:
- Kurangi dan tidak konsumsi alkohol
- Berhenti merokok dan jauhi asap rokok
- Imunisasi Flu
- Imunisasi PCV
- Terapkan perilaku hidup sehat
- Gunakan helm atau sabuk pengaman saat berkendara
Itulah tadi informasi menarik seputar Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) yang serupa dengan gejala-gejala asma dan sesak napas.
Kamu penderita asma? Sesak napas? Dan sering batuk-batuk yang buat aktivitas harian kamu tidak lancar dan terganggu?
Yuk, coba mulai sekarang konsumsi Vitasma yang akan bantu kamu atasi masalah pada gangguan pernapasan.
Kenapa harus Vitasma?
Jadi, Vitasma adalah obat herbal alami yang terbuat dari madu hutan, jahe, jeruk nipis, jinten hitam, kayu manis, daun mint, daun saga, dan daun cakar ayam yang telah teruji ampuh dalam mengatasi masalah pernapasan dengan cepat, tepat, dan tanpa efek samping. Mulai sekarang, kamu bisa gunakan Vitasma untuk dukung aktivitas harian kamu lancar ya!
Tinggalkan komentar