Hai bestie! Pernah nggak sih kamu merasa kesulitan bernapas saat beraktivitas baik yang ringan maupun berat. Nah, kesulitan bernapas apabila tidak ditangani dengan cepat bisa menjadi risiko gagal napas.
Apa sih gagal napas itu? Yuk, simak informasi lengkap seputar gagal napas dari penyebab, gejala, penanganan, dan juga pencegahannya. Stay Tuned!
Gagal Napas dan Penyebabnya
Apa itu gagal napas? Menurut berbagai sumber dan laman resmi Healthline, gagal napas adalah gangguan kronis kesehatan akibat hambatan pada sistem pernapasan yang mengakibatkan tubuh kekurangan oksigen.
Gagal napas terjadi karena adanya peradangan akibat bakteri dan virus sehingga tidak bisa memasok oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida dari darah. Apa yang terjadi jika penyakit ini terus berulang kali?
Kondisi yang terjadi berulang mengakibatkan tubuh kekurangan oksigen atau hypoxia dan ini terjadi pada seluruh organ tubuh. Parahnya, gagal napas ini mengakibat organ tubuh tidak bisa menjalankan fungsinya.
Baca Juga: Virus Parainfluenza, Apakah Itu? Kenali Gejala Hingga Tips Mengatasinya Yuk!
Gagal napas terjadi karena adanya gangguan pada pusat pernapasan pada otak. Namun, beberapa hal yang kompleks dan sederhana juga bisa mengakibatkan penyakit ini. Berikut di antaranya:
- Adanya cedera pada otot, tulang belakang, dan tulang dada
- Adanya penyakit bawaan seperti penyakit paru, asma kronik, Covid-19, PPOK, dan penyakit paru lainnya
- Syok
- Pendarahan berat
- Sepsis
- Gangguan elektrolit
- Gangguan asam dan basa atau asidosis dan alkalosis
- Cedera kepala berat
- Stroke
- Tumor otak
- Hernias otak
- Gangguan saraf tulang belakang
- Sindrom Guillain-Barre
- ALS atau amyotrophic lateral sclerosis
- Efek samping obat tertentu
- Cedera paru akut akibat paparan zat kimia dan polutan
- Sleep Apnea
- Ketoasidosis diabetik
Penyebabnya yang cukup beragam, penyakit ni juga memiliki dua jenis penyakitnya yaitu gagal napas akut dan kronis yang disesuaikan dengan gejala dan penyebabnya terlebih dahulu.
Gejala Gagal Napas dan Pengobatannya
Tak jauh berbeda dengan gejala penyakit lainnya yang mengikuti tingkat daya tahan tubuh. Gejala napas juga demikian, berikut beberapa gejala gagal napas yang kerap kali terjadi pada pengidapnya:
- Ritme jantung tidak beraturan dan cenderung cepat
- Penurunan kesadaran
- Sesak napas
- Bibir, kuku, dan kulit terlihat lebih pucat akibat tidak dialiri oksigen
- Lemas
- Napas berbunyi atau mengi
- Batuk berkepanjangan
- Pingsan
- Gelisah dan linglung
Kapan harus ke dokter? Nah, kamu bisa memutuskan pergi ke dokter saat merasakan kesulitan bernapas dan juga lemas. Jangan menunggu hingga adanya gejala yang kronis seperti pingsan ya bestie Vitasma.
Mengapa harus ke dokter? Karena, penyakit ini bisa menyebabkan kerusakan fungsi organ secara permanen komplikasi penyakit, dan juga kematian. Berikut beberapa komplikasi yang terjadi akibat tidak segera di tangani:
- Kerusakan pada paru-paru seperti fibrosis paru, gagal napas kronis, dan juga pneumothorax
- Serangan jantung, gagal jantung, dan masalah pada ritme jantung
- Gagal ginjal
- Kerusakan otak
- Gangguan sistem pencernaan
Dengan begitu, dokter akan membantu melakukan diagnosa dengan beberapa tindakan analisa dan juga pemerian obat-obatan.
Menurut laman resmi Healthline Amerika Serikat, pengobatan yang dilakukan untuk pasien penyakit ini terdiri dari beberapa metode yang disesuaikan dengan gejala serta tingkat kronis seperti:
- Pemberian oksigen
- Perawatan intensif
- Pemberian ventilator
Cara Mencegah Gagal Napas
Menurut berbapa sumber, gagal napas dapat dicegah dengan cara yang paling dasar yaitu melakukan tindakan pengobatan terhadap penyakit yang memicunya.
Misalnya, kamu punya riwayat penyakit PPOK, asma, hingga TBC. Tentu saja, kamu harus melakukan pengobatan untuk meredakan penyakit dan menyembuhkannya.
Selain itu, pada kondisi lain seperti pasien kecelakaan maka untuk mencegah penyakit ini kamu bisa memberikan pertolongan pertama sesuai kondisi yang terjadi di lapangan.
Gagal napas umumnya bukan penyakit awal yang memicu penyakit lainnya, justru penyakit ini adalah penyakit bawaan akibat komplikasi penyakit lainnya.
Jadi, kamu juga bisa melakukan tindakan pencegahan lain sembari mengobati penyakit bawaan kamu dengan cara:
- Jaga kebersihan rumah dengan tidak memelihara debu dan kotoran
- Konsumsi makanan bernilai gizi tinggi
- Pastikan olahraga secara teratur agar daya tahan tubuh kamu tetap terjaga
- Pastikan posisi tidur kamu nyaman dan direkomendasikan menghadap ke kanan
- Jaga suhu ruangan tetap stabil agar tidak terjadi penyempitan saluran napas karena suhu dingin
- Gunakan pakaian hangat saat berada di puncak maupun di ruangan ber-AC
- Konsumsi segera obat pereda sesak napas jika kambuh seperti Vitasma
Itulah tadi informasi seputar penyakit ini yang kerap kali mencuri perhatian karena bisa menyebabkan kematian mendadak.
Beruntung bagi kamu yang sudah membaca artikel ini karena kamu bisa mengaplikasikan pencegahan penyakit ini. Selain itu, kamu juga bisa menjaga daya tahan tubuh kamu tetap terjaga untuk atasi masalah batuk dan juga sesak napas dengan Vitasma.
Tinggalkan komentar