Bestie, batuk sebenarnya wajar terjadi dan merupakan bentuk mekanisme pertahanan tubuh dalam membersihkan saluran pernapasan dari virus, bakteri, atau zat asing lainnya.
Meski demikian, batuk terutama batuk berkepanjangan perlu diwaspadai karena bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang serius.
Lantas, apa penyebab batuk berkepanjangan? Bagaimana cara meredakannya?
Yuk, simak jawabannya dalam artikel ini!
Penyebab Batuk Berkepanjangan
Terdapat berbagai penyebab batuk berkepanjangan, mulai dari infeksi virus atau bakteri, polusi udara, gangguan pencernaan, hingga kanker paru-paru. Berikut selengkapnya:
Bronkitis Kronis
Dilansir dari situs Kemenkes.go.id, bronkitis kronis merupakan peradangan pada saluran bronkus yang bisanya berlangsung selama 3 bulan lebih atau terjadi beberapa kali dalam 2 tahun.
Bronkitis kronis ini termasuk ke dalam salah satu jenis Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).
Bronkitis kronis ini bisa terjadi akibat paparan zat kimia atau asap rokok, yang mana berbeda dengan penyebab bronkitis akut yang umumnya disebabkan oleh infeksi virus dan akan sembuh dalam jangka waktu 1-2 minggu.
Bronkitis kronis ini tergolong kedalam jenis penyakit serius, dan bisa berkembang lebih buruk seiring berjalannya waktu.
Penyebab lain dari bronkitis kronis antara lain:
- Tinggal atau bekerja di lingkungan perokok aktif.
- Sering terpapar debu dan asap pembakaran yang mengandung zat kimia.
- Tinggal di lingkungan dengan kualitas udara buruk.
- Memiliki riwayat keturunan penyakit paru-paru.
- Menderita penyakit genetik berupa defisiensi alfa-1 antitripsin.
Bronkitis kronis bisa ditandai dengan batuk yang hampir muncul setiap hari dalam kurun waktu minimal 3 bulan dalam 1 tahun, dan dalam watu 2 tahun berturut-turut.
Baca Juga: 5+ Penyebab Batuk Menahun tapi Bukan TBC, Pahami Perbedaanya!
Adapun gejala bronkitis kronis meliputi:
- Batuk disertai lendir berwarna hijau, kuning, atau putih.
- Napas berbunyi atau mengi.
- Nyeri dada.
- Sesak napas.
- Hidung tersumbat.
- Sakit kepala.
- Kuku, bibir, atau kulit berwarna kebiruan.
Jika batuk berkepanjangan terus terjadi dan disertai dengan beberapa kondisi, seperti:
- Demam lebih dari 3 hari.
- Batuk berdarah.
- Gejala asma,
- Nyeri dada.
- Pusing dan ingin pingsan
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapat diagnosis yang tepat.
Tuberculosis (TBC)
Selain bronkitis kronis, penyebab batuk berkepanjangan adalah Tuberkulosis atau TBC.
TBC merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberkulosis. Selain menyerang paru-paru, bakteri ini bisa mempengaruhi organ tubuh lainnya, seperti tulang, kulit, bahkan otak.
TBC ini sangat mudah menular. Bahkan menurut data WHO, terdapat 1,5 juta orang meninggal pada tahun 2020 akibat infeksi TBC.
Penyakit ini umumnya ditandai dengan gejala batuk berkepanjangan yang disertai dengan dahak berwarna kehijauan atau kadang mengandung darah.
Selain itu, gejala TBC juga bisa berupa:
- Demam
- Menggigil
- Tubuh mudah lelah
- Berat badan tubuh drastis
- Hilang nafsu makan
- Keringat berlebih di malam hari
Kemunculan gejala-gejala tersebut biasanya bervariatif pada setiap orang, sehingga antara satu dan yang lain tidak bisa dijadikan acuan. Namun, jika kamu mengalami lebih dari satu gejala di atas, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat, apalagi jika batuk berkepanjangan terus mengganggu aktivitas dan istirahat.
Asma
Menurut situs Siloamhospital.com, batuk berkepanjangan bisa menjadi tanda asma.
Asma sendiri merupakan salah satu gangguan sistem pernapasan yang berupa peradangan dan penyempitan pada saluran napas. Selain batuk berkepanjangan, asma juga identik dengan sesak napas.
Penyebab asma belum diketahui secara pasti, namun kondisi ini bisa terjadi ketika pengidapnya terpapar zat pemicu.
Berikut adalah beberapa hal yang diduga bisa menyebabkan asma:
- Infeksi saluran pernapasan atas.
- Faktor cuaca, seperti udara dingin, panas, atau perubahan suhu secara tiba-tiba dengan drastis.
- Perokok aktif maupun pasif.
- Terkena paparan zat berbahaya, seperti polusi udara atau zat kimia.
- Alergi makanan tertentu.
- Alergi debu.
Nah, berdasarkan faktor pemicu, asma terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
- Asma alergi
- Asma olahraga
- Asma nokturnal (hanya kambuh di malam hari)
- Asma batuk
- Asma karena pekerjaan tertentu
Asma bisa terjadi pada semua kalangan, mulai dari anak-anak, dewasa, hingga lansia.
Beberapa faktor yang dinilai bisa meningkatkan risiko asma meliputi:
- Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit asma.
- Menderita infeksi pernapasan, seperti bronkitis dan pneumonia.
- Kelahiran prematur.
- Memiliki alergi atopik.
Asma sendiri memiliki gejala yang berbeda-beda pada setiap orang, tergantung frekuensi, durasi serangan, maupun tingkat keparahannya.
Namun, gejala umum dari asma adalah:
- Sesak napas
- Batuk berkepanjangan, terutama di malam hari
- Mengi, muncul suara siulan saat bernapas
- Badan lesu
- Sering menghela napas.
Itulah informasi tentang penyebab batuk berkepanjangan.
GERD
Bestie, selain gangguan saluran napas, batuk berkepanjangan juga bisa disebabkan oleh masalah pencernaan, yaitu GERD.
GERD merupakan singkatan dari Gastroesophageal reflux disease, yaitu kondisi ketika cairan asam kembali ke esofagus (kerongkongan).
Nah, paparan cairan asam yang berulang naik ke esofagus bisa mengakibatkan iritasi pada lapisan esofagus, sehingga memicu batuk berkepanjangan.
Memiliki Alergi
Alergi tertentu bisa menyebabkan batuk berkepanjangan. Kondisi ini disebut dengan batuk alergi, yang mana disebabkan oleh respon imun berlebih terhadap zat pemicu alergi atau alergen, seperti debu, jamur, serbuk sari, bulu hewan, atau bahkan polusi udara.
Batuk jenis ini tidak menular, dan gejalanya bisa berlangsung selama beberapa bulan.
Adapun ciri-ciri dari batuk alergi, meliputi:
- Batuk kering yang berlangsung selama lebih dari tiga minggu.
- Muncul pada musim atau cuaca tertentu.
- Mata merah dan berair.
- Lingkar hitam di bawah mata.
- Bersin-bersin disertai dengan hidung meler atau tersumbat.
- Sakit kepala.
Batuk alergi ini tidak dapat hilang atau disembuhkan sepenuhnya, namun terdapat beberapa upaya untuk meredakan gejala dan mencegah terjadinya kekambuhan.
Itulah beberapa penyebab batuk berkepanjangan. Meski jarang terjadi, batuk berkepanjangan juga bisa dipicu oleh beberapa kondisi, seperti:
- Bronkiolitis
- Bronkiektasis
- Penyakit cystic fibrosis
- Penyakit paru interstisial
- Kanker paru-paru
- Sarcoidosis
- Gagal jantung
Batuk berkepanjangan juga menjadi salah satu gejala panjang atau long-haul COVID-19. Pada kondisi ini, batuk bisa terjadi dalam hitungan minggu atau bulan setelah penderita sembuh dari infeksi COVID-19.
Cara Mengatasi Batuk Berkepanjangan
Batuk berkepanjangan bisa mengganggu kenyamanan. Namun, ada berbagai cara mengatasi batuk yang berkepanjangan ini. Berikut cara mengatasi batuk tak kunjung sembuh:
- Perbanyak asupan cairan
- Batasi makanan dan minuman yang bisa mengiritasi tenggorokan
- Tidak merokok
- Jaga kelembapan udara
- Konsultasi ke dokter
- Minum madu Vitasma
Vitasma merupakan obat herbal yang terbuat dari madu dan campuran tanaman herbal pilihan seperti jinten hitam, daun cakar ayam, kayu manis, dan jeruk nipis yang bermanfaat untuk meredakan gejala gangguan pernapasan dan melegakan tenggorokan.
Dilengkapi dengan flavonoid dan antioksidan aktif, Vitasma 4 kali lebih efektif meringankan radang paru-paru atau ISPA, seperti asma, batuk kronis, dan batuk menahun.
Vitasma juga dilengkapi oleh probiotik yang mampu menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh di musim hujan. Jangan khawatir, Vitasma juga aman dikonsumsi oleh ibu hamil atau ibu menyusui tanpa menimbulkan efek samping.
Tinggalkan komentar