Batuk Produktif: 5+ Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Ina Siti Aisah

batuk produktif

Bestie, sudah tau belum kalau batuk ternyata diklasifikasikan ke dalam dua bagian? Yakni, batuk produktif dan batuk non-produktif.

Nah, pada artikel ini, Minva akan membahas lebih dalam mengenai apa itu batuk produktif, gejala, penyebab, dan opsi pengobatannya. Yuk, simak bersama!

Mengenal Batuk Produktif

batuk produktif

Dilansir dari Kementerian Kesehatan RI, batuk produktif disebut juga sebagai batuk efektif karena mengeluarkan dahak dari paru-paru.

Dengan kalimat lain, batuk produktif adalah kondisi di mana seseorang mengalami batuk yang disertai dengan produksi lendir atau dahak.

Meskipun terkadang bisa dianggap sebagai gangguan pernapasan, batuk produktif sebenarnya merupakan mekanisme penting tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari lendir, dahak, atau benda asing lainnya.

Selain itu, batuk produktif umumnya adalah akut, dan sering kali disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus, sehingga tubuh bisa memproduksi dahak hampir sepanjang hari selama 3 bulan untuk 2 tahun berturut-turut.

Batuk bisa dikatakan produktif apabila menghasilkan dahak lebih dari 30ml per hari, dan sebaiknya jangan dihentikan karena infeksi tetap ada. Pasalnya, jika dahak dipaksa dihentikan, maka tubuh tidak memiliki mekanisme untuk mengeluarkan virus atau bakteri melalui dahak.

Oleh karena itu, berbagai opsi pengobatan biasanya untuk mengencerkan dahak agar mudah dikeluarkan melalui batuk.

Batuk ini tentu kebalikan dari batuk non-produktif, yang mana biasanya bersifat kronis dan umumnya disebabkan oleh iritasi, debu, dan asap rokok.

Batuk non-produktif ini tidak mengeluarkan dahak dari paru-paru, sehingga biasanya perlu mendapatkan penanganan khusus, seperti pemberian antibiotik atau obat pereda infeksi lainnya.

Baca Juga: Batuk Jangka Pendek, Perlukah Minum Obat?

Gejala Batuk Produktif

batuk produktif

Gejala batuk produktif bisa berbeda-beda, tergantung pada penyebab dan kondisi tubuh setiap orang. Namun, beberapa gejala umum yang sering muncul pada batuk ini meliputi:

1. Produksi Lendir atau Dahak

Ciri utama dari batuk produktif adalah adanya lendir atau dahak yang dikeluarkan saat batuk. Lendir atau dahak ini bisa berwarna putih, kekuningan, atau hijau, tergantung pada penyebab dan tingkat infeksi.

2. Batuk Berdahak

Batuk ini umumnya ditandai dengan batuk berdahak. Batuk biasanya bisa menghasilkan suara yang lebih berat dan kadang-kadang memerlukan upaya yang lebih kuat untuk mengeluarkan lendir atau dahak.

3. Tenggorokan Terasa Gatal atau Tidak Nyaman

Tenggorokan sering kali terasa gatal atau tidak nyaman, terutama saat lendir atau dahak menumpuk di area tersebut.

4. Sesak Napas atau Suara Napas Berdengung

Karena adanya lendir atau dahak yang menghalangi jalannya udara, penderita batuk bisa mengalami sesak napas atau suara napas yang berdengung, atau dikenal dengan suara bindeng.

5. Rasa Pegal atau Nyeri di Dada

Batuk ini bisa terjadi berkepanjangan dan menyebabkan rasa pegal atau nyeri di dada karena otot harus bekerja keras secara terus-menerus saat batuk.

6. Demam

Pada beberapa kasus, batuk ini bisa disertai dengan demam rendah, terutama jika batuk disebabkan oleh infeksi bakteri.

7. Kelelahan dan Hilang Selera Makan

Batuk berdahak yang berkepanjangan juga bisa menyebabkan kelelahan dan kehilangan nafsu makan karena tubuh bekerja keras untuk melawan infeksi atau membersihkan saluran pernapasan.

Itulah beberapa gejala dari batuk yang produktif. Penting untuk diingat bahwa gejala batuk ini bisa berbeda-beda pada setiap orang, dan tidak semua gejala harus ada pada setiap kasus batuk yang produktif.

Jika gejala terus berlanjut dan bertambah buruk, atau disertai dengan gejala serius seperti demam tinggi, sesak napas, dan batuk darah, segera konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Penyebab Batuk Produktif

batuk produktif

Batuk produktif adalah kondisi yang seringkali menimbulkan kekhawatiran bagi banyak orang. Penyebab batuk produktif bisa bermacam-macam, seperti:

Infeksi Saluran Pernapasan

Infeksi saluran pernapasan, baik akibat virus maupun bakteri merupakan penyebab paling umum dari batuk produktif.

Pasalnya, Infeksi seperti flu, pilek, bronkitis, atau pneumonia seringkali menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, yang memicu produksi lendir atau dahak sebagai respons tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari patogen.

Asma

Asma adalah kondisi kronis yang mempengaruhi saluran pernapasan dan bisa menyebabkan batuk berdahak alias produktif. Penderita asma seringkali mengalami peradangan pada saluran pernapasan yang bisa memicu produksi lendir berlebihan dan batuk yang disertai dengan pengeluaran lendir atau dahak.

Bronkitis Kronis

Bronkitis kronis adalah kondisi di mana saluran pernapasan mengalami peradangan kronis. Penderita bronkitis kronis cenderung mengalami batuk berdahak yang berkepanjangan dan disertai dengan produksi lendir atau dahak yang berlebihan.

Penyebab dari bronkitis sendiri adalah paparan asap rokok atau polusi udara yang terjadi secara terus menerus.

Reaksi Alergi

Reaksi alergi terhadap debu, serbuk sari, bulu binatang, atau bahan kimia tertentu juga bisa menyebabkan batuk yang produktif.

Pasalnya, zat alergen bisa menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan dan memicu produksi lendir berlebihan.

Pengobatan Batuk Produktif

batuk produktif

Pengobatan untuk batuk berdahak atau produktif bertujuan untuk meredakan gejala serta membantu membersihkan saluran pernapasan dari lendir atau dahak yang berlebihan. Berikut adalah beberapa metode pengobatan yang umum digunakan:

Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh

Minum banyak cairan, terutama air, membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dan melunakkan lendir atau dahak. Langkah ini bisa mempermudah pengeluaran lendir atau dahak yang menumpuk di saluran pernapasan.

Obat Ekspektoran

Obat ekspektoran membantu melonggarkan lendir atau dahak sehingga memudahkan untuk mengeluarkannya saat batuk. Ekspektoran yang umum digunakan termasuk guaifenesin. Pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan.

Inhalasi Uap

Inhalasi uap dari air panas bisa membantu melembapkan saluran pernapasan dan memudahkan pengeluaran lendir atau dahak. Kamu bisa melakukan inhalasi uap dengan cara mendekatkan kepala di atas mangkuk air panas atau menggunakan nebulizer.

Teh Hangat Madu dan Lemon

Minuman hangat seperti teh dengan tambahan madu dan lemon dinilai bisa membantu meredakan batuk berdahak.

Madu memiliki sifat antibakteri yang bisa membantu meredakan iritasi tenggorokan, sementara lemon kaya akan vitamin C yang bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Konsumsi Teh Jahe

Teh jahe adalah salah satu obat alami yang sering digunakan untuk meredakan batuk. Jahe memiliki sifat antiinflamasi dan antimikroba yang dapat membantu mengurangi peradangan pada saluran pernapasan dan meredakan gejala batuk.

Istirahat yang Cukup

Istirahat yang cukup sangat penting untuk mempercepat proses penyembuhan. Dengan istirahat yang cukup, tubuh memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri dan melawan infeksi yang menyebabkan batuk berdahak.

Konsumsi Madu Vitasma

Vitasma merupakan obat herbal yang terbuat dari madu dan campuran tanaman herbal pilihan seperti jinten hitam, daun cakar ayam, kayu manis, dan jeruk nipis yang bermanfaat untuk meredakan gejala gangguan pernapasan dan melegakan tenggorokan.

Dilengkapi dengan flavonoid dan antioksidan aktif, Vitasma 4 kali lebih efektif meringankan radang paru-paru atau ISPA, seperti asma, batuk kronis, dan batuk menahun.

Vitasma juga dilengkapi oleh probiotik yang mampu menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh di musim hujan. Jangan khawatir, Vitasma juga aman dikonsumsi oleh ibu hamil atau ibu menyusui tanpa menimbulkan efek samping.

Share

Artikel Terkait

Kategori

Tinggalkan komentar