Penyakit Batuk dan Penanganannya

Research

batuk

Siapa yang tidak pernah batuk? Gejala yang ditunjukkan oleh tenggorokan gatal dan napas berbunyi ini bikin gak nyaman banget dan tidur jadi tidak nyenyak. Penyakit yang pernah dialami oleh semua orang ini ternyata memiliki jenis dan penanganan yang berbeda loh! Penasaran? Yuk langsung cekidot!

Apa itu Batuk?

penyakit batuk

Batuk bisa terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja, ketika ada iritasi pada tenggorokan dan saluran pernapasan. Sistem saraf kemudian mengirim sinyal ke otak untuk memerintahkan otot dada dan perut berkontraksi dan mengeluarkan udara yang berisi iritan, partikel asing, mikroba, serta lendir.

Proses ini terdiri dari tiga fase, yaitu inhalasi, peningkatan tekanan dalam paru-paru yang disertai dengan penutupan pita suara, kemudian pelepasan udara dalam volume yang besar saat pita suara terbuka.

Mengenal Berbagai Penyebab Batuk

Penyebab batuk

Pada umumnya, penyakit ini disebabkan oleh virus dan bisa sembuh sendiri tanpa perlu penanganan khusus. Berdasarkan penyebabnya, batuk bisa dibagi menjadi dua, yaitu:

  • Batuk sementara/short term cough
    Biasanya terjadi saat ada infeksi sistem saluran pernapasan bagian atas dan berdampak pada tenggorokan, seperti flu, demam, dan laringitis.
    Dalam kasus khusus, bisa juga terjadi akibat infeksi sistem saluran pernapasan bagian bawah yang menginfeksi paru-paru serta trakea, seperti pada penyakit bronkitis dan pneumonia. Selain itu, batuk juga bisa terjadi karena alergi.
  • Batuk kronis
    Pada anak-anak, penyakit ini paling sering dipicu oleh asma, GERD, atau penumpukan lendir. Sedangkan pada orang dewasa, batuk kronis bisa terjadi karena TBC (tuberkulosis), infeksi jamur pada paru, serta kanker paru-paru. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh penggunaan beberapa jenis obat, seperti golongan ACE inhibitor.

Bagaimana Gejala Batuk?

gejala batuk

Gejala batuk dapat terlihat dari beberapa ciri-ciri yang mengganggu sistem pernapasan, khususnya tenggorokan, mulai dari tenggorokan gatal, hingga sakit. Yuk ketahui gejala batuk agar bisa sembuh secepatnya.

Batuk Kering

Merupakan batuk tanpa dahak yang menjadi gejala dari infeksi saluran pernapasan atas, flu, laringitis, paparan polutan, alergi, asma, hingga virus COVID-19.

Penyakit ini juga dialami oleh perokok aktif dan pengonsumsi obat golongan ACE inhibitor, yang umumnya terjadi selama beberapa minggu.

Batuk Berdahak

Ditandai oleh lendir yang keluar bersamaan ketika batuk yang umum terjadi saat terserang flu, pneumonia, bronkitis kronis, emfisema, serta asma.

Durasi bagi setiap orang berbeda-beda, tergantung dari penyebabnya. Namun biasanya, pada orang dewasa bisa berakhir dalam jangka waktu kurang dari tiga minggu hingga lebih dari delapan minggu untuk batuk kronis.

Perawatan batuk berdahak bisa dilakukan secara mandiri tanpa penanganan medis. Rawat medis diperlukan jika muncul gejala seperti lendir yang berwarna kuning kehijauan, mengi dan sulit bernapas, bibir berwarna kebiruan, demam tinggi dan kebingungan, serta nyeri dada minor.

Paroxysmal Cough

Berupakan batuk tidak terkontrol yang dapat memberikan sensasi melelahkan bahkan menyakitkan serta bisa menimbulkan kesulitan bernapas hingga muntah.

Paroxysmal cough dapat disebabkan oleh asma, tersedak, COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Disease), pneumonia atau radang paru-paru, serta TBC (tuberkulosis).

Penderita batuk rejan akan mengalami paroxysmal cough. Penyakit ini sangat berbahaya bagi bayi yang belum mendapatkan vaksin Tdap (yang merupakan vaksin kombinasi untuk melindungi tubuh dari ancaman terhadap tiga penyakit akibat bakteri yang mengancam jiwa).

Serta mudah menular dan susah untuk diidentifikasi karena gejalanya hampir sama dengan demam. Jika batuk terus menerus hingga terasa sakit, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan medis.

Croup Cough

Croup merupakan infeksi virus yang menyebabkan iritasi dan pembengkakan di saluran pernapasan bagian atas. Croup biasanya terjadi pada anak berusia kurang dari lima tahun dan menimbulkan suara seperti menggonggong. Menurut penyebabnya, croup dibagi menjadi dua, yaitu:

  • Viral croup
    Merupakan jenis croup yang paling sering terjadi dan biasanya disebabkan oleh virus parainfluenza. Viral croup bisa menular melalui percikan ludah dari penderita. Selain itu, penularan penyakit ini bisa juga melalui benda yang terkontaminasi virus.
  • Spasmodic croup
    Croup ini biasanya terjadi selama kurang sari satu minggu, yang disebabkan oleh alergi atau asam lambung yang naik ke kerongkongan, serta infeksi bakteri atau zat kimia yang mengiritasi saluran pernapasan.
    Croup cough bisa menimbulkan penyakit komplikasi berupa sesak napas yang parah, infeksi sekunder seperti pneumonia, infeksi telinga tengah, hingga radang kelenjar getah bening.

Cara Mengatasi Batuk Secara Tepat

Jenis Batuk dan Cara mengatasi batuk

Gejala yang berbeda-beda menyebabkan cara penanganannya berbeda-beda juga. Meskipun sampai sekarang sudah banyak obat batuk yang beredar, namun masih sangat sedikit bukti bahwa penggunaan obat dapat menuntaskan . Tanpa berlama-lama lagi, berikut cara yang bisa dilakukan dalam menangani penyakit ini sesuai gejala yang muncul:

Cara Mengatasi Batuk Kering

Jika terjadi secara terus menerus akan menyebabkan rasa tidak nyaman dan membuat tenggorokan terasa sakit. Untuk menanganinya, bisa dilakukan dengan cara medis (dengan obat) maupun tidak, seperti berikut:

  • Gunakan dekongestan, obat untuk mengatasi hidung tersumbat. Dekongestan tidak bisa digunakan untuk anak berusia di bawah 12 bulan karena efek samping yang terlalu tinggi.
  • Minum cough suppressants untuk menekan batuk dan cough expectorants untuk membantu mengeluarkan lendir di paru-paru dan saluran udara.
  • Gunakan obat tetes mentol yang dapat memberikan efek lega pada sel yang teriritasi.
  • Tingkatkan kelembapan dalam ruangan menggunakan humidifier, karena udara kering dalam ruangan bisa memperburuk iritasi sel tenggorokan.
  • Konsumsi sup, kaldu, teh, serta aneka minuman hangat untuk membantu meredakan sakit tenggorokan. Selain itu, minuman hangat juga bisa menjaga agar tetap terhidrasi dengan baik, supaya proses pemulihan lebih cepat.
  • Konsumsi madu, karena madu mengandung zat antiinflamasi alami dan bisa membantu mengurangi inflamasi pada tenggorokan.
  • Kumur dengan air garam dapat membunuh bakteri dalam mulut dan tenggorokan. Selain itu, rutin berkumur air garam tiga kali sehari juga terbukti mampu mengurangi durasi hingga 2-4 hari.
  • Konsumsi rempah-rempah seperti jahe, kunir, bawang putih, thyme, daun mint yang mengandung antioksidan yang bisa meningkatkan sistem imun.

Cara Mengatasi Batuk di Malam Hari

Tenggorokan gatal di malam hari terasa sangat menyebalkan bukan? Perut terasa ditarik-tarik, napas jadi pendek-pendek, dan tidur jadi tidak nyenyak. Tapi tenang, Vitasmin punya tips yang bisa dipraktekkan nih!

  • Konsumsi 1/2 sendok teh madu sebelum tidur terbukti mampu meredakan dahak pada anak-anak. Perlu diingat bahwa madu tidak boleh dikonsumsi oleh anak-anak di bawah 12 bulan karena beresiko terkena botulisme.
  • Mandi air hangat sebelum tidur, supaya bisa melembapkan saluran napas dan meringankan gejala yang muncul. Namun, cara ini tidak disarankan bagi penderita asma karena bisa memperburuk gejala asma.
  • Minum air hangat sebelum tidur untuk membantu mengencerkan lendir dan melegakan tenggorokan.
  • Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi daripada badan untuk membantu mengalirkan lendir dari hidung dan tenggorokan. Selain itu, posisi tidur seperti ini juga dapat mencegah asam lambung naik.
  • Pasang humidifier di kamar untuk menjaga kelembapan udara. Jangan tidur di bawah kipas angin atau AC langsung karena bisa membuat gejala lebih parah.
  • Rutin bersihkan tempat tidur, karena penyakit ini bisa dipicu oleh alergen seperti tungau, jamur, debu, dan bulu binatang. Ganti sprei dan sarung bantal seminggu sekali, dengan cara merendam terlebih dahulu dengan air panas.
  • Minum obat sesuai dengan anjuran dokter.

Cara Mengatasi Batuk Berdahak

Batuk berdahak yang tak kunjung berhenti juga memberikan rasa risih dan tidak nyaman. Untuk mengatasinya, Vitasmin punya tips nih:

  • Konsumsi obat sesuai anjuran dokter. Penggunaan over the counter (OTC) tidak untuk anak-anak berusia di bawah empat tahun.
  • Jaga tubuh agar tetap terhidrasi dengan cara minum air putih.
  • Konsumsi madu murni secara rutin sebanyak 1,5 sendok teh pada setengah jam sebelum tidur terbukti dapat meredakan gejala penyakit ini bagi orang dewasa maupun anak-anak.
  • Mandi air hangat minimal lima menit dapat membantu meluruhkan dahak.
  • Perbanyak konsumsi vitamin C untuk meningkatkan sistem imun dan membantu melawan infeksi virus lebih cepat. Bisa dilakukan dengan rutin konsumsi jeruk.

Jadi itulah jenis batuk dan cara penanganannya . Jangan lupa untuk selalu jaga kesehatan sistem pernapasan dan sedia Vitasma, karena Vitasma terbuat dari bahan-bahan herbal alami berkualitas yang bisa secara efektif meredakan gejala asma, batuk, dan penyakit pernapasan lainnya.

Share

Artikel Terkait

Kategori

Tinggalkan komentar