Daun cakar ayam atau biasa disebut cemara kipas gunung memiliki nama latin Selaginella doederleinii Hieron. Tanaman ini berasal dari Cina Selatan hingga Jepang Selatan dan Indochina. Daun cakar ayam merupakan tanaman belukar dan termasuk dalam golongan paku-pakuan.
Tanaman ini menghasilkan rasa yang manis dan hangat saat dikonsumsi. Kandungan utama dari daun cakar ayam yaitu flavonoid, alkaloid, lignans, asam organik, dan volatil. Daun cakar ayam juga mengandung minyak atsiri yang bisa digunakan sebagai antioksidan.
Tanaman cakar ayam bisa tumbuh liar di tepian sungai, batu-batuan basah, serta dinding tebing yang basah pada ketinggian 400-750 di atas permukaan laut. Biasanya tanaman ini dijadikan tanaman hias karena bentuknya yang unik seperti cakar ayam.
Daun cakar ayam dapat juga digunakan sebagai tanaman obat karena adanya senyawa fenolik yang baik bagi kesehatan tubuh. Fenol merupakan senyawa organik aromatik yang bisa berbahaya bagi tubuh. Namun dalam jumlah tertentu, fenol bisa membawa dampak yang baik bagi kesehatan.
Beberapa manfaat fenol yang sering dipakai dalam dunia kesehatan yaitu untuk membantu mengatasi tegang otot, pengawet vaksin seperti vaksin untuk pneumonia, meningitis, tipes, cacar, dan polio, mencegah cantengan, membantu meredakan nyeri, hingga dapat digunakan sebagai antiseptik.
Fenol yang terdapat pada tumbuhan berfungsi sebagai antioksidan yang bisa menangkal radikal bebas, meredakan peradangan, berpotensi mengatasi gangguan saraf, hingga dapat digunakan dalam tindakan pencegahan kanker, karena fenol dapat membuat sel kanker lebih responsif terhadap kemoterapi.
Manfaat Daun Cakar Ayam
Sebuah penelitian menyatakan bahwa dalam tumbuhan cakar ayam terdapat zat yang bermanfaat sebagai antipiretik atau penurun panas, antioksidan, antitumor, antikanker, antivirus, penghenti pendarahan, anti bengkak, serta pembersih darah.
Tanaman ini masih belum dieksplor secara mendalam dan belum digunakan secara luas baik secara tradisional maupun modern, meskipun tumbuhan ini bisa tumbuh secara liar di Indonesia. Beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari cakar ayam yaitu sebagai berikut:
Daun Cakar Ayam Dapat Mencegah Radikal Bebas
Dalam proses pernapasan, tubuh mengikat oksigen dan membuang karbon dioksida. Dari pengolahan oksigen tersebut, 1-2 persen sel akan rusak dan menjadi radikal bebas. Sel-sel yang rusak tersebut bisa menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan.
Radikal bebas bahkan kerap dikaitkan dengan penyakit berbahaya seperti kanker, aterosklerosis atau penyumbatan arteri akibat timbunan plak yang disebabkan oleh lemak, kolesterol, kalsium, dan zat-zat lain dalam darah.
Jika sudah parah, penyumbatan plak bahkan bisa terjadi di sebagian atau seluruh aliran darah melalui arteri berukuran besar dan sedang pada jantung, otot, panggul, lengan, kaki, atau ginjal, yang dapat memicu penyakit jantung koroner, angina atau nyeri dada, arteri karotis, arteri perifer, dan penyakit ginjal kronis.
Selain itu, radikal bebas bisa menyebabkan stres oksidatif yang menimbulkan stroke, hipertensi, tukak lambung, radang sendi, alzheimer, parkinson, bahkan bisa merusak kode DNA sehingga sel baru yang tumbuh mengalami kelainan dan menyebabkan penuaan.
Daun cakar ayam mengandung zat bioaktif utama yang sebagian besar bersifat fenolik. Senyawa tersebut adalah biflavonoid yang dapat mengatasi radikal bebas karena bersifat antioksidan dan dapat mencegah terjadinya kerusakan sel.
Daun Cakar Ayam Bisa Menangkal Tumor dan Kanker
Kandungan biflavonoid dalam cakar ayam memiliki efek anti tumor tanpa merusak sel hidup normal. Ekstrak cakar ayam juga terbukti bisa menghambat sel tumor, khususnya tumor trofoblastik yang menyebabkan kelainan pada jaringan trofoblas.
Jaringan trofoblas merupakan jaringan yang berfungsi dalam melindungi embrio dengan membentuk bagian utama plasenta. Pada orang yang terkena tumor trofoblastik, jaringan gagal membentuk plasenta dan embrio, justru membentuk tumor atau kista.
Sifat antioksidan yang dimiliki cakar ayam juga dinilai mampu mencegah kanker yang dise.babkan oleh radikal bebas, terutama kanker usus dan kanker payudara. Efek anti kanker tersebut berasal dari ekstrak etil asetat yang bisa menghambat pertumbuhan sel kanker.
Di negeri asalnya, daun cakar ayam memang sudah dipakai sebagai pengobatan tradisional untuk kanker. Selain ekstrak asetat, ekstrak etanol yang mengandung lignin juga dapat menghambat pertumbuhan sel kanker.
Untuk menghambat pertumbuhan sel kanker, bisa diatasi dengan cara rutin mengonsumsi daun cakar ayam sebanyak 2 gelas sehari. Cukup dengan 60 gram daun cakar ayam yang direbus dengan air sebanyak 5 gelas selama 3 jam, tunggu hingga hangat kemudian campuri madu.
Daun Cakar Ayam Mampu Meredakan Batuk dan Melancarkan Saluran Pernapasan
Sifat tanaman cakar ayam sebagai antivirus mampu mencegah infeksi saluran napas yang disebabkan oleh virus. Selain itu, sensasi hangat yang dihasilkan dari cakar ayam juga bisa melemaskan otot-otot di tenggorokan sehingga bisa meredakan batuk.
Cakar ayam mampu menangani radang tenggorokan, mengurangi gejala sakit saat menelan, tenggorokan terasa kering dan sakit, hingga gejala demam. Hal itu disebabkan karena cakar ayam mengandung zat anti inflamasi alami yang bisa menangani gejala tersebut.
Cara mengobati batuk dan penyakit saluran pernapasan dengan tanaman ini juga terbilang cukup mudah. Hanya perlu meminum air rebusan dari 15-30 gram cakar ayam segar. Metode ini juga dinilai dapat meringankan radang tenggorokan, radang paru-paru, radang amandel, hingga patah tulang.
Sebagai catatan, dalam proses perebusan tanaman herbal, diperlukan perangkat memasak yang terbuat dari stainless steel, kaca, keramik, atau porselen.
Merebus menggunakan logam besi dan alumnium dapat menyebabkan kontaminan berupa zat besi dan aluminium yang mencemari ramuan.
Daun Cakar Ayam Untuk Memelihara Kesehatan Ginjal
Ginjal sebagai salah satu organ yang penting, harus dijaga kesehatannya. Ginjal berfungsi dalam mengatur sel darah merah, menyaring darah dan mengeluarkan limbah yang tidak berguna bagi tubuh, serta mengatur tekanan darah dan kadar garam.
Rutin mengonsumsi rebusan daun cakar ayam dinilai mampu membantu dalam menjaga fungsi ginjal agar tetap normal. Caranya juga mudah, cukup siapkan daun cakar ayam yang telah dibersihkan sebanyak 60 gram, rebus dengan api keci bersama air 5 gelas selama 3 jam, tunggu hingga hangat, dan minum 2 gelas sehari.
Metode ini dinilai mampu dalam mengatasi infeksi saluran kemih yang biasa menyerang kandung kemih dan uretra.
Efek Samping Daun Cakar Ayam
Selain manfaat yang ditawarkan, cakar ayam juga memiliki beberapa efek samping seperti meningkatkan tekanan darah serta menyebabkan supresi sumsum tulang belakang. Penggunaan herbal cakar ayam sebaiknya dihindari oleh penderita hipertensi.
Kandungan glikosida hordenine pada cakar ayam bisa meningkatkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Selain itu, penggunaan cakar ayam yang dibarengi dengan obat konvensional juga tidak boleh sembarangan.
Sebuah kasus supresi sumsum tulang belakang pernah terjadi kepada seorang wanita berusia 52 tahun setelah mengonsumsi cakar ayam sebagai obat alternatif untuk kanker saluran empedu.
Gejala yang ditimbukan berupa gatal, gusi berdarah, pendarahan di bawah kulit, serta kekurangan abnormal sel darah merah, sel darah putih, dan platelet.
Meskipun hingga saat ini belum ditemukan secara pasti senyawa apa yang bisa menyebabkan gejala tersebut, namun ada baiknya untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan.
Itu dia sekilas informasi mengenai daun cakar ayam, belukar yang bisa tumbuh liar namun punya banyak manfaat. Dalam satu botol Vitasma terdapat kandungan daun cakar ayam yang memberi manfaat baik untuk sistem pernapasan.
Dengan rutin mengonsumsi Vitasma sebanyak 2 sendok teh sehari bisa membantu meredakan gejala asma, batuk, dan melegakan tenggorokan.
Tinggalkan komentar