3+ Alasan Obat Herbal Masih Eksis Hingga Saat Ini

Rindi agustiana

obat herbal

Sebelum berkembangnya teknologi kesehatan seperti saat ini, para tetua zaman dahulu kerap kali menggunakan obat herbal sebagai alternatif pengobatan berbagai penyakit yang dipercaya mampu mencegah, meredakan, hingga menyembuhkan.

Kepercayaan masyarakat pada obat herbal melekat karena obat herbal dianggap memiliki bahan alami yang tidak berbahaya bagi tubuh baik dalam waktu jangka pendek maupun jangka panjang. Kira-kira benarkah obat herbal tidak memiliki efek samping? Yuk simak ulasan lengkap seputar obat herbal yang wajib kamu ketahui.

Apa Itu Obat Herbal?

Melansir dari Rumah Sakit Universitas Indonesia, Obat herbal merupakan obat yang sengaja dibuat menggunakan bahan dari alam, di antaranya adalah mineral, hewan, serta tumbuhan obat alam.

Adapun menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2012 yang merilis jika obat herbal merupakan bahan serta ramuan dari bahan-bahan alami dari alam seperti tumbuhan, mineral, galenic, atau bahan-bahan obat yang telah ada dan tetap digunakan secara turun temurun.

Baca Juga: GORENGAN MASIH JADI MAKANAN FAVORIT TAPI PICU 5+ PENYAKIT INI

Tapi tahukah kamu? Obat herbal belum bisa dipastikan termasuk obat tradisional loh.
Meskipun asal usulnya sama menggunakan bahan dasar dari alam, obat herbal tidak selalu masuk dalam klasifikasi obat tradisional.

Obat tradisional umumnya termasuk pada obat herbal, perbedaan yang membuat keduanya jelas adalah pada resep turun temurun yang digunakan untuk membuat obat. Jadi, obat herbal yang menggunakan resep baru dan terus mengalami pembaharuan resep bukan termasuk pada obat tradisional ya.

Obat herbal kerap kali digunakan untuk membantu meredakan hingga untuk penyembuhan penyakit-penyakit mulai dari ringan hingga kronis. Tak jarang, sugesti seseorang pada obat ini juga berpengaruh pada presentasi kesembuhan pengidap penyakit. Menurut data dari tahun 2018, sebanyak 45% dari 7699 responden mempercayai obat jenis herbal.

Hal ini bukan tanpa alasan ya, World Health Organization menjelaskan jika obat herbal merupakan obat yang dibuat dengan keterampilan, pengetahuan, teori matang dan praktik yang profesional, keyakinan, dan ragam budaya serta pengalaman yang berbeda-beda.

Oleh karena itu, obat ini melahirkan berbagai bentuk serta fungsinya. Berikut bentuk-bentuk obat jenis herbal yang pasti sering kamu temui di pasaraya, online store, hingga di rumahmu sendiri:

  • Teh
  • Sirup
  • Minyak essentials
  • Salep
  • Tablet berisi bubuk
  • Kapsul
  • Ramuan
  • Ragam bentuk obat ini ini biasanya dibuat berdasarkan manfaat dan bahan-bahan utamanya. Jadi, sudah jelas berbeda ya jika kamu membandingkan bentuk obat jenis herbal dari bahan padat dan cair.

Jika diuraikan secara detail, alasan orang-orang memilih masih menggunakan obat jenis herbal adalah karena obat ini dibuat dengan bahan alami serta campuran beberapa zat kimia. Namun tidak perlu khawatir ya, zat kimia yang digunakan pada obat jenis herbal terbukti mampu memberikan efek antagonis dari berbagai komponen yang ada di dalam tubuh manusia.

Kemudian efek zat kimia inilah yang membuat obat jenis herbal memperkuat efek terapinya dan efek antagonis juga membantu mengurangi efek zat kimia lainnya yang bersifat merugikan pada tubuh.

Secara langsung, obat legendaris ini memiliki efek samping yang terbilang lebih sedikit dibandingkan obat kimia. Sampai di sini sudah jelas ya mengapa obat yang dibuat dengan resep tradisional tidak lekang oleh teknologi yang semakin mumpuni.

Jenis Jenis Obat Herbal

Menurut Keputusan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia tahun 2004, obat herbal di Indonesia dikategorikan menjadi tiga bagian yaitu jamu, fitofarmaka, dan obat herbal terstandar.

Untuk membahas lebih detail jenis-jenis obat tradisional herbal, simak ulasan berikut ini hingga tuntas:

Jamu

Jamu adalah obat herbal yang terbuat dari ekstrak tumbuhan, hewan, dan mineral yang digunakan untuk membantu meredakan nyeri dan menyembuhkan penyakit setelah mengikuti berbagai kriteria yang ditentukan seperti aman sesuai yang ditetapkan oleh BPOM, memiliki khasiat yang disesuaikan dengan data valid, memenuhi persyaratan uji klinis.

Jamu dapat dikategorikan sebagai obat tradisional karena umumnya jamu menggunakan resep yang turun temurun dan menambahkan sedikit pembaharuan baik dari proses pembuatannya maupun bahan yang digunakan. Kendati demikian tidak akan mengganggu manfaat dan proses kerja jamu di dalam tubuh.

Obat Herbal Terstandar (OHT)

OHT adalah obat yang melakukan uji pra klinik untuk membuktikan keamanan dan manfaat bagi yang mengonsumsinya. OHT ialah obat herbal yang terbuat dari bahan-bahan alami dan telah memenuhi syarat aman secara ilmiah dan telah lolos tahap standarisasi bahan baku pembuatan obat ini.

Fitofarmaka

Tahukah kamu? Fitofarmaka merupakan jenis obat yang terbuat dari bahan-bahan alami dari alam namun jenis obat ini kerap kali berada di posisi yang sama seperti obat-obat kimia modern lainnya. Mengapa demikian?

Jadi, fitofarmaka adalah obat yang memiliki tingkat keamanan tinggi serta khasiat yang terbukti valid karena sudah melalui proses praklinik menggunakan hewan dan uji klinis pada manusia. Dengan begitu, fitofarmaka tidak perlu diragukan lagi keamanan dan manfaatnya.

Meski demikian, manfaat fitofarmaka disesuaikan dengan tujuan dibuatnya obat ini. Jadi, setiap jenis fitofarmaka punya manfaat yang berbeda-beda ya.

Meskipun obat ini memiliki efek samping yang cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan obat kimia lainnya. Kamu perlu benar-benar memastikan obat herbal yang kamu pilih merupakan obat yang sudah teruji secara klinis oleh BPOM di Indonesia seperti obat batuk herbal vitasma contohnya yang sudah teruji klinis dan aman, serta kamu juga harus memperhatikan dosis atau aturan pakai.

Dan, yang paling penting adalah jika penyakit yang kamu rasakan tidak kunjung sembuh maka segera konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis lainnya.

Manfaat Obat Herbal Untuk Tubuh dan Kesehatan

Menurut CRC Press/Taylor Francis melalui bukunya yang berjudul Herbal Medicine obat ini memiliki tujuan sebagai promosi kesehatan dan terapi untuk kondisi penyakit pada kesehatan yang sudah kronis.

Pada penyakit kanker, obat herbal memiliki peran yang cukup banyak di antaranya membantu pengobatan selain pengobatan konvensional yang tidak efektif pada kondisi-kondisi tertentu.

Adapun manfaat obat herbal yaitu membantu meredakan penyakit-penyakit akut dan kronis seperti penyakit pada jantung, gangguan pada bagian prostat, inflamasi akibat virus dan bakteri, serta membantu meningkatkan kekebalan tubuh.

Seperti yang kamu ketahui, obat tradisional jenis ini sedari dulu sudah banyak digemari oleh masyarakat sehingga tak jarang oknum-oknum yang gemar memanfaatkan keadaan yaitu dengan membuat obat yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Oleh karena itu, kamu perlu mengikuti tips berikut agar tidak salah dalam memilih obat herbal:

  • Pastikan memiliki penjelasan terkait larangan dan kontraindikasi
  • Obat herbal harus memiliki cara pakai yang benar
  • Dosis yang digunakan jelas
  • Tertera bahan aktif yang digunakan
  • Pastikan membaca gejala dan efek sampingnya
  • Memastikan tidak menimbulkan reaksi alergi
  • Tertera nomor BPOM
  • Memilih obat yang dipastikan memberikan dampak yang signifikan terhadap penyembuhan penyakit memang agak sulit, pasalnya kamu harus memperhatikan banyak hal yang sesuai dengan kebutuhan tubuh kamu.

Oleh karena itu, kamu bisa menggunakan madu herbal Vitasma untuk membantu mengatasi gangguan pada pernapasan.

Vitasma merupakan madu herbal alami yang terbuat dari madu hutan, jinten hitam, jahe, kayu manis, ekstrak daun mint, daun saga, dan daun cakar ayam yang teruji secara klinis oleh BPOM serta membantu meringankan sesak napas, menyembuhkan batuk kering dan batuk berdahak, serta meredakan asma.


Jadi tunggu apalagi? Pastikan kamu memilih vitasma sebagai madu herbal di saat kamu mengalami gangguan pernapasan ya! Yuk, segera miliki Vitasma di rumahmu!

Share

Artikel Terkait

Kategori

Tinggalkan komentar