Bestie, apa kamu termasuk orang yang percaya bahwa musim pancaroba adalah musim penyakit?
Atau kamu juga bingung kenapa orang mudah sakit di musim pancaroba? Yuk, kita simak bersama jawabannya dalam artikel ini!
Kenapa Orang Mudah Sakit di Musim Pancaroba?
Bestie, musim pancaroba kerap menjadi hal yang diwaspadai oleh sebagian orang karena pada musim ini kondisi cuaca dinilai tidak menentu, misalnya dari cuaca panas tiba-tiba hujan, atau sebaliknya.
Kondisi tersebut kerap dinilai bisa memicu kondisi kesehatan yang kurang baik. Umumnya, saat musim pancaroba, anak-anak maupun orang dewasa bisa terserang penyakit.
Lalu, kenapa orang mudah sakit di musim pancaroba? Dilansir dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, pergantian suhu yang ekstrim saat musim pancaroba memicu perkembangbiakan mikroorganisme seperti virus atau bakteri penyebab penyakit.
Selain itu, saat musim pancaroba, suhu udara bisa naik maupun turun secara drastis, sehingga tubuh harus segera beradaptasi dengan udara tersebut. Alhasil, jika daya tahan tubuh lemah, bakteri atau virus penyebab penyakit bisa menyerang dengan mudah.
Adapun keluhan penyakit yang sering muncul pada musim pancaroba adalah keluhan pada saluran pernapasan, seperti flu, sakit tenggorokan, hingga demam.
Baca Juga: 5+ Cara Agar Tidak Dehidrasi Saat Puasa, Bikin Tetap Sehat Saat Puasa!
Tips agar Tetap Sehat di Musim Pancaroba
Seperti yang kita tahu bahwa pada musim pancaroba, orang cenderung mudah sakit. Kenapa orang mudah sakit di musim pancaroba?
Pada musim pancaroba, kondisi cuaca tidak menentu, sehingga mengharuskan kita untuk terus menjaga kesehatan tubuh agar terhindar dari penyakit penyerta pancaroba.
Pada musim ini, tubuh seseorang dipaksa untuk terus beradaptasi dengan kondisi cuaca yang tidak menentu. Akibatnya, jika daya tahan tubuh lemah, akan mudah terserang penyakit.
Oleh karena itu, kita perlu meningkatkan daya tahan tubuh agar tetap sehat selama musim pancaroba. Berikut adalah beberapa tips tetap sehat di musim pancaroba yang dilansir dari situs Kemenkes RI:
- Mengonsumsi vitamin C yang cukup.
- Memenuhi kebutuhan gizi yang seimbang.
- Mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer dengan baik sebelum makan atau setelah makan.
- Menjaga kebersihan tubuh dengan cara mandi 2 kali sehari secara rutin.
- Berolahraga minimal 30 menit setiap harinya.
Dengan menerapkan tips sehat selama pancaroba, diharapkan mampu menurunkan potensi terserang penyakit selama musim pancaroba.
Penyakit yang Sering Muncul di Musim Pancaroba
Musim pancaroba identik dengan beberapa penyakit pernapasan, seperti, batuk, pilek, dan demam. Akan tetapi, selain penyakit tersebut, beberapa penyakit juga berisiko menyerang, Berikut adalah beberapa penyakit yang sering muncul di musim pancaroba. Yuk, hindari!
Common Cold
Common cold atau flu biasa merupakan merupakan gangguan pada sistem pernapasan yang mengakibatkan penderitanya mengalami bersin, batuk, hidung tersumbat, dan nyeri tenggorokan. Kondisi ini biasanya bersifat ringan dan bisa sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu 7-10 hari.
Common cold juga dikenal sebagai salema ini bisa dialami oleh siapa saja. Namun, menurut Center for Disease Control and Prevention, orang dewasa umumnya bisa mengalami salemsa sebanyak 2-3 kali dalam setahun.
Nah, kembali ke pertanyaan, kenapa orang mudah sakit di musim pancaroba? Orang rentan terkena flu biasa di musim pancaroba karena pada musim ini virus atau bakteri penyebab salesma mudah berkembang biak.
Adapun virus penyebab selesma umumnya adalah virus Rhinovirus yang bisa masuk ke dalam tubuh melalui mata, hidung, atau mulut.
Selesma ini adalah penyakit menular, sehingga penyebarannya bisa terjadi melalui droplet ketika penderitanya berbicara, bersin atau batuk. Selain itu, seseorang bisa tertular selesma dari benda yang terkontaminasi oleh virus.
Demam Berdarah
Selain penyakit saluran pernapasan, musim pancaroba juga bisa meningkatkan risiko demam berdarah. Lantas, kenapa orang mudah sakit di musim pancaroba dan berisiko terkena demam berdarah?
Dilansir dari situs Diskes Kabupaten Badung, demam berdarah kerap terjadi pada musim pancaroba. Hal ini dikarenakan tingginya curah hujan kerap menimbulkan banyak genangan air yang menjadi tempat sempurna untuk nyamuk Aedes aegypti berkembang biak.
Dalam skala ringan, gejala penyakit DBD juga mirip dengan gejala flu. Jadi, harus tetap waspada dengan cara menjaga kebersihan rumah, membuang genangan air, dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Diare
Menurut situs web Halodoc.id, perubahan suhu dan kelembaban di musim pancaroba bisa mempengaruhi sistem pencernaan manusia. Itulah mengapa pada musim ini beberapa orang mungkin mengalami gangguan pencernaan, seperti diare atau sembelit, karena perubahan kondisi lingkungan.
Penyakit Kulit
Cuaca yang tidak menentu pada musim pancaroba bisa mempengaruhi kesehatan kulit. Hal ini disebabkan karena kelembapan yang tinggi bisa menyebabkan pertumbuhan jamur dan bakteri pada kulit.
Dampaknya, tubuh rentan mengalami masalah kulit, seperti ruam, eksim, atau infeksi jamur. Begitupun sebaliknya, udara yang kering bisa menyebabkan kulit kering dan pecah-pecah.
Gangguan Kesehatan Mental
Bestie, musim pancaroba bukan hanya berpotensi meningkatkan risiko penyakit fisik, namun juga bisa berdampak pada kesehatan mental.
Perubahan cuaca dan cahaya matahari yang kurang selama musim pancaroba bisa mempengaruhi suasana hati dan energi.
Dilansir dari situs Halodoc.com, beberapa orang mungkin bisa mengalami perubahan suasana hati atau bahkan gejala depresi selama transisi perubahan cuaca.
Namun, aktivitas fisik, pola tidur yang baik, dan dukungan sosial bisa membantu mengelola dampak psikologis akibat kondisi ini.
Sakit Mata
Sakit mata atau dikenal dengan konjungtivitis merupakan peradangan atau infeksi pada selaput transparan yang melapisi kelopak mata dan bagian putih mata.
Kondisi ini bisa menyebabkan mata terasa gatal, nampak kemerahan, selalu berair, dan lebih mudah mengeluarkan kotoran atau belek.
Umumnya, infeksi ini bisa sembuh dengan sendiri dalam kurun waktu 7-14 hari, seiring dengan meningkatkan imunitas tubuh.
Namun, sakit mata karena infeksi virus mungkin bisa membutuhkan waktu lebih, yaitu sekitar 2-3 minggu hingga gejala hilang sepenuhnya.
Asma dan Penyakit ISPA Lainnya
Asma merupakan salah satu penyakit yang sering muncul di musim pancaroba. Serangan asma sendiri terjadi akibat peradangan pada saluran pernapasan.
Pasalnya, saat suhu udara rendah, udara dingin yang masuk ke saluran pernapasan juga menjadi lebih dingin. Nah, kondisi ini menyebabkan saluran udara bereaksi terhadap udara dingin dan memicu peradangan.
Kondisi ini bisa menjadi lebih parah apabila dibarengi dengan aktivitas berat atau berolahraga.
Pertukaran udara yang cepat saat beraktivitas tersebut bisa menyebabkan udara tidak bisa dihangatkan terlebih dahulu dan meningkatkan risiko inflamasi yang diakibatkan oleh udara dingin.
Itulah kenapa orang mudah sakit di musim pancaroba. Penyakit pancaroba kerap menyerang saluran pernapasan. Oleh karena itu, Minva rekomendasiin kamu untuk minum Vitasma setiap hari.
Vitasma merupakan obat herbal yang terbuat dari madu dan campuran tanaman herbal pilihan seperti jinten hitam, daun cakar ayam, kayu manis, dan jeruk nipis yang bermanfaat untuk meredakan gejala gangguan pernapasan dan melegakan tenggorokan.
Dilengkapi dengan flavonoid dan antioksidan aktif, Vitasma 4 kali lebih efektif meringankan radang paru-paru atau ISPA, seperti asma, batuk kronis, dan batuk menahun.
Vitasma juga dilengkapi oleh probiotik yang mampu menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh di musim hujan. Jangan khawatir, Vitasma juga aman dikonsumsi oleh ibu hamil atau ibu menyusui tanpa menimbulkan efek samping.
Tinggalkan komentar