Bahaya Hidung Berair Terus Menerus! Ini Penjelasannya

Rindi agustiana

Hidung Berair

Hidung merupakan bagian dari sistem pernapasan yang berfungsi sebagai indera penciuman, alat pernapasan, hingga bagian dari kekebalan tubuh. 

Aktivitas hidung yang padat mulai dari menghirup oksigen dan menyaring udara tentu menjadi alasan utama mengapa hidung kerap kali memiliki masalah yang banyak dijumpai.

Salah satunya adalah hidung berair. Terkesan sepele, hidung berair disebabkan karena beberapa faktor yang apabila tidak segera ditangani akan sebabkan penyakit kronik. Berikut penjelasan lengkap seputar hidung berair, penyebab, pengobatan, hingga tips pencegahannya. Simak… 

Pengertian dan Penyebab Hidung Berair

Hidung berair adalah kondisi di mana hidung terus mengeluarkan cairan kental atau encer karena faktor tertentu. 

Perlu kamu ketahui, cairan pada saluran pernapasan dalam bentuk lendir atau dahak faktanya dihasilkan secara permanen oleh sistem pernapasan dari kelenjar mukosa untuk membantu melindungi bagian hidung, tenggorokan, hingga paru. 

Fungsi cairan dari sistem pernapasan yaitu agar kelembaban tetap terjaga sehingga mengurangi risiko adanya inflamasi karena virus dan bakteri. 

Mengingat, hidung menjadi salah satu bagian tubuh pertama yang menjadi awal masuknya suplai oksigen. Sehingga, lebih rentan terinfeksi zat asing atau radikal bebas. 

Saat hidung alami infeksi, maka sistem pernapasan secara otomatis mensuplai cairan lebih banyak sehingga kerap kali menjadi penyebab hidung berair yang paling umum. Nah, kondisi ini biasanya muncul saat tubuh terinfeksi virus influenza. 

Berikut faktor penyebab hidung berair yang umum terjadi pada sebagian orang dilansir dari berbagai sumber: 

Yuk Baca Lainnya: HIDUNG MAMPET SEBELAH? LAKUKAN 3+ CARA INI, DIJAMIN CEPAT SEMBUH

Hidung Berair Karena Pilek atau Flu

Umumnya, hidung berair adalah gejala awal adanya gangguan kesehatan pilek hingga flu. Virus penyebab penyakit ini menyerang bagian hidung dan tenggorokan dan berakibat sistem pernapasan memproduksi lebih banyak lendir. 

Sehingga, muncul kondisi hidung berair selama kurang lebih 1 hingga 3 hari sebelum akhirnya mulai muncul gangguan kesehatan pilek atau flu.

Tidak perlu khawatir, hidung yang berair karena pilek dan flu bisa sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu 7 hingga 14 hari. 

Alergi

Tidak asing, alergi terhadap debu, serbuk sari, bulu hewan peliharaan, hingga polusi udara merupakan penyebab hidung berair yang sudah familiar dan kerap kali terjadi berulang. 

Saat zat iritan masuk ke dalam sistem pernapasan, maka mulai muncul respons dari sistem pernapasan untuk memproduksi banyak cairan sehingga lebih cepat mengeluarkan bakteri dan virus melalui cairan. Inilah mengapa hidung yang berair muncul saat alami alergi karena beberapa penyebab. 

Rhinitis Non Alergi

Rhintis tidak hanya bisa dipicu oleh alergi. Kondisi rhinitis non alergi juga dapat muncul karena adanya infeksi oleh bakteri dan virus. 

Hingga saat ini, rhintis tidak memiliki penyebab yang pasti. Namun, rhintis umumnya mengeluarkan gejala seperti hidung berair, hidung tersumbat, batuk terus menerus, hingga bersin. 

Maka dari itu, rhinitis non alergi mesti dilakukan pengobatan sesuai dosis untuk membantu menurunkan gejalanya untuk mengurangi resiko terjadinya rinitis kronik. 

Polip Hidung

Hidung berair terus menerus atau tak kunjung sembuh merupakan salah satu gejala munculnya polip hidung. 

Polip hidung bisa disebabkan karena adanya peradangan kronik akibat infeksi yang tidak segera ditangani sehingga dapat memperbesar risiko terkena kanker. 

Polip hidung umumnya tidak berbahaya. Namun, apabila tidak segera ditangani dikhawatirkan akan menimbulkan risiko tumor jinak menjadi tumor ganas. Perhatikan gejala awal yaitu hidung yang berair untuk tangani polip hidung sedari dini.

Hormon

Tahukah kamu? Hal menarik dari hormon ketika hamil pada wanita bisa menyebabkan munculnya gangguan hidung yang berair. Secara langsung, hormon mempengaruhi bagian lapisan saluran hidung sehingga kelenjar mukosa menjadi lebih reaktif. Hormon yang dapat menyebabkan hidung berair adalah hormon tiroid, hormon pertumbuhan, hingga hormon seks pada perempuan. 

Efek Samping Obat-Obatan

Penggunaan obat jangka panjang menimbulkan efek samping yang beragam. Salah satunya adalah munculnya kondisi hidung berair. Berikut beberapa obat-obatan yang dapat memicu efek samping hidung yang berair: 

  • Obat penyakit jantung
  • Obat disfungsi ereksi
  • Obat depresi
  • Obat tekanan darah tinggi atau hipertensi
  • Obat anti nyeri

Konsumsi Makanan Pedas

Saat konsumsi makanan pedas terutama berkuah hingga konsumsi makanan pedas dalam kondisi panas muncul gangguan hidung berair. Sayangnya, penyebab utama mengapa saat konsumsi makanan pedas hidung berair muncul belum ditemukan secara pasti. 

Meski begitu, penelitian hingga studi terus dilakukan untuk mencari jawaban dari kondisi normal ini. Sayangnya, hidung berair saat konsumsi makanan pedas memiliki faktor risiko lebih tinggi pada penderita rhinitis hingga perokok aktif. 

Itulah beberapa penjelasan hingga penyebab dari hidung berair yang beragam. Perlu kamu ketahui, kondisi hidung berair merupakan kondisi yang normal. 

Namun, menjadi tidak normal dan membutuhkan penanganan khusus apabila gangguan sistem pernapasan ini terjadi setidaknya lebih dari 7 hari. Mengapa tidak normal?

Simak..

Bahayanya Hidung Berair Encer dan Sering Bersin

Gangguan kesehatan hidung yang berair kerap kali dianggap sebagai keluhan yang sepele meskipun terjadi terus berulang atau tidak kunjung sembuh. Saat ini, hidung berair terus menerus merupakan kondisi yang perlu diperhatikan karena bisa disebabkan oleh faktor kronik seperti kebocoran otak. 

Mengapa hidung yang berair memiliki korelasi dengan kebocoran otak? 

Jadi, otak memiliki cairan untuk membantu menyelimuti otak dan menjaga sumsung tulang belakang. 

Meskipun dilindungi oleh 3 lapisan membran di dalam otak, kebocoran cairan bisa terjadi karena robekan atau munculnya lubang sehingga muncul terjadi kebocoran otak. 

Sehingga cairan masuk melalui celah atau defek dasar otak yang di mana pada selaput otak terdapat penghubung antara rongga hidung dan otak. Itulah engapa muncul hidung berair sebagai gejala kebocoran otak.

Tentu saja, hidung berair karena 7 penyebab di atas berbeda dengan hidung berair akibat kebocoran otak. Salah satu perbedaan mencolok adalah hidung berair disebabkan oleh 7 faktor di atas dapat sembuh dengan sendirinya sedangkan yang disebabkan oleh kebocoran otak membutuhkan penanganan yang serius. 

Apakah hidung berair karena kebocoran otak berbahaya? 

Berbahaya. Karena, dapat menyebabkan otak turun ke dasar tengkorak sehingga muncul tekanan tinggi pada bagian bawah otak. 

Sehingga, penderitanya akan alami komplikasi gejala seperti: 

  • Kepala sakit saat bangun dari duduk
  • Kepala sakit saat menunduk
  • Pusing berkepanjangan
  • Telinga berdenging
  • Leher dan pundak kaku
  • Gangguan kesadaran
  • Gangguan penglihatan

Selain gejala di atas, gejala lain yang menyebabkan hidung berair menjadi kronik adalah ketika muncul cairan berwarna kuning, kehijauan berkepanjangan yang disertai nyeri dada dan kepala. 

Penyebab kebocoran otak yang jarang diketahui adalah: 

  • Bersin 
  • Batuk terus menerus
  • Mengejan
  • Jatuh
  • Olahraga
  • Peregangan
  • Efek samping terlalu sering mengangkat benda berat

Maka dari itu, mulai saat ini sadari gejala hidung meler sedar dini dan lakukan konsultasi apabila terjadi terus menerus. 

Cara Mengatasi dan Mencegah Hidung Berair

Kondisi hidung yang berair dapat segera pulih apabila dilakukan tindakan pemulihan sekaligus pencegahan mulai dari mengkonsumsi obat kimia atau obat herbal, hingga lakukan penanganan serius yang sederhana seperti: 

  • Menjauhkan diri dari penyebab alergi seperti hewan berbulu, polusi udara, hingga serbuk sari bunga
  • Jaga kondisi lingkungan tempat tinggal
  • Pastikan lingkungan tempat tinggal bersih dan kelembaban udara terjaga
  • Rajin mengirigasi hidung dengan cairan Nacl
  • Mandi dengan air hangat
  • Cuci tangan menggunakan sabun sebelum dan sesudah makan serta menyentuh bagian hidung
  • Konsumsi lebih banyak air putih hangat
  • Olahraga ringan dan benar
  • Istirahat yang cukup
  • Tidak konsumsi obat tanpa resep dan konsultasi dokter
  • Konsumsi buah dengan Vitamin C tinggi
  • Gunakan masker saat di luar ruangan
  • Pastikan ventilasi udara di dalam ruangan tersedia

Apabila sudah lakukan langkah di atas, segera sempurnakan tindakan pemulihan dari hidung yang meler terus menerus dengan konsumsi obat. 

Misalnya, hidung yang meler disebabkan oleh batuk pilek harus ditangani dengan obat yang membantu atasi batuk sekaligus kondisi hidung meler. Salah satu obat yang tangani kedua masalah tersebut kini tersedia dalam satu botol Vitasma. 

Sebagai obat herbal, Vitasma sudah diformulasikan khusus mengandung flavonoid yang bekerja efektif karena sifat antioksidannya. Sehingga, gangguan hidung meler akibat batuk pilek pada anak-anak, remaja, ibu hamil, hingga ibu menyusui teratasi. 

Share

Artikel Terkait

Kategori

Tinggalkan komentar