Bahaya Napas Bayi Berbunyi Yang Harus Ibu Ketahui

Rindi agustiana

Napas Bayi Berbunyi

Pernahkah kamu mendengar suara napas bayi yang berbunyi? Kadang kala napas bayi berbunyi seperti suara ketika mendengkur namun bukan mendengkur.

Napas bayi berbunyi atau mengi atau disebut juga dengan kata “wheezing” yaitu suara unik yang berasal dari tubuh ketika udara keluar dari saluran napas yang menyempit.

Napas berbunyi dapat kamu kenali dengan mudah ketika napas mulai terdengar seperti siulan keras di saat menghembuskan dan menghirup napas dan selanjutnya semakin lirih hingga tidak terdengar.

Napas bayi berbunyi ini bukan terjadi hanya dalam satu tarikan nafas saja loh, tapi bisa berkali-kali. Bahkan napas berbunyi kerap kali diikuti dengan tidur anak yang tidak lelap.

Dari tidur yang tidak lelap maka akan berakibat pada pertumbuhan bayi yang terhambat. Ibu harus tahu sebab akibat mengapa napas bayi berbunyi karena faktanya napas bayi berbunyi selalu punya kaitan erat dengan penyakit pernapasan. Sebaiknya, simak informasi ini sampai tuntas!

Mengapa Napas Bayi Berbunyi?

Napas bayi berbunyi atau bisa kamu sebut dengan ‘’mengi’’ terjadi ketika saluran napas tidak memiliki jalan keluar dan masuknya udara yang cukup. Penyempitan saluran napas inilah yang membuat proses menarik oksigen dari luar dan menghembuskannya kerap kali mengeluarkan bunyi baik pada orang dewasa maupun anak-anak hingga bayi.

Baca Juga: EMPIEMA DAN DAMPAK NEGATIF YANG MENGEJUTKAN, KENALI YUK!

Jika pada orang dewasa, mengi tak jarang berbarengan dengan mendengkur saat tidur, kelelahan, dan saat batuk mendominasi. Sedangkan pada bayi? Bagaimana mengi pada bayi bisa muncul? Memangnya apa yang terjadi pada saluran napas bayi?

Melansir dari momslyfe, sekitar 25-30% mengi atau napas pada bayi berbunyi terjadi setidaknya satu kali pada bayi dan akan semakin sering terjadi ketika usia bayi bertambah. Persentase napas bayi berbunyi menjadi 40% pada usia 3 tahun dan naik lagi menjadi 50% ketika sudah berusia enam tahun.

Mengi pada umumnya memang jarang terjadi, namun bayi tetap akan mengalami mengi setidaknya satu kali pada usia-usia tertentu. Napas bayi yang berbunyi umumnya terjadi karena ukuran paru-paru pada bayi kecil sehingga saluran pernapasan pada bayi juga sempit.

Selain itu, kemampuan paru-paru pada bayi untuk kembali ke bentuk semula setelah menarik napas juga belum optimal sehingga suara napas pada bayi menjadi pertanda tidak optimalnya paru-paru saat menarik dan menghembuskan oksigen.

Menurut FirstCry Parenting, napas bayi berbunyi akibat saluran napas yang menyempit juga dikarenakan saluran udara tersumbat oleh lendir atau dahak pada paru-paru.

Nah, saat suara napas bayi berbunyi hanya satu kali atau beberapa kali hanya dalam beberapa jam saja. Mungkin kamu tidak perlu khawatir, kamu cukup memperbaiki posisi tidur bayi agar jauh lebih nyaman dan apabila kamu menggunakan kipas angin maka cobalah untuk mengurangi volume putaran kupas anginnya.

Jika napas bayi terus berbunyi selama berhari-hari, mungkin saja ada indikasi infeksi pada paru yang harus kamu waspadai.

Penyebab Napas Berbunyi Pada Bayi

Dilansir dari Mayo Clinic America, PPOK atau penyakit paru obstruktif kronik merupakan penyebab yang dominan melatar belakangi adanya mengi atau napas bayi berbunyi.

PPOK dan penyempitan saluran napas dan peradangan saluran udara pada paru hingga tenggorokan mengakibatkan adanya bronchospasm atau kejang di saluran udara yang lebih besar.
Kendati demikian, penyebab mengi yang spesifik disebabkan oleh beberapa hal yaitu:

1. Bronchiolitis

Infeksi saluran pernapasan bagian bawah pada paru-paru kerap kali terjadi diakibatkan oleh serangan virus yang biasa terjadi pada saat cuaca dingin. Bronchiolitis memiliki gejala seperti batuk, sulit bernapas, suara napas bayi berbunyi, dan pilek.

Umumnya bronchiolitis akan hilang hanya dalam hitungan hari hingga minggu. Namun jika bayi mengalami gejala tersebut lebih dari 7-14 hari maka segaralah lakukan pemeriksaan secara medis.

2. Alergi

Alergi dapat sebabkan napas bayi berbunyi saat tidur. Zat-zat yang tidak bisa diterima oleh tubuh si bayi dapat memicu alergi, biasanya alergi seperti serbuk sari dan debu. Kedua hal ini membuat tubuh memberikan penolakan yang langsung direspons oleh sistem kekebalan tubuh.

Pada proses respons kekebalan tubuh inilah saluran napas akan mengalami penyempitan, udara yang keluar dan masuk mau tidak mau harus memilih jalan keluar yang menyempit sehingga menimbulkan napas bayi berbunyi.

3. Infeksi

Infeksi menyebabkan napas bayi berbunyi, di antara infeksi yang sering dijumpai adalah bronchiolitis serta pneumonia.
Infeksi yang lebih spesifik biasanya terjadi pada saluran pernapasan atau atau flu yang berakibat napas bayi berbunyi pada saat tidur.

Umumnya, mengi pada bayi oleh infeksi akan menghilang setelah beberapa hari dengan cara memberikan banyak cairan baik ASI maupun air mineral, memberikan kualitas tidur yang baik, dan suasana nyaman di dalam rumah.

4. Asma

Perlu kamu ketahui, asma pada bayi kerap kali sulit diketahui. Hal ini dikarenakan gejala asma serupa dengan beberapa penyakit saluran pernapasan. Kendati demikian, mengi pada bayi sudah jelas merupakan gejala asma yang harus kamu waspadai agar bayi mendapatkan penanganan tepat dan tidak terlambat.

Suara napas pada bayi memang tidak selalu disebabkan oleh asma, tapi kamu juga harus tetap waspada ya. Ditakutkan bayi punya saluran udara yang sensitif pada asap rokok, polusi udara, hingga debu yang sebabkan asma semakin buruk. Jika asma memburuk, muncullah gejala yang membuatnya dapat dikenali yaitu napas berbunyi pada bayi.

5. GERD (Asam Lambung)

Gastroesophageal reflux disease atau GERD merupakan penyakit refluks asam lambung yaitu kondisi ketika asam lambung naik ke esofagus mengakibatkan bayi merasakan panas di dada. Cairan asam lambung yang naik inilah membuat saluran pernapasan mengalami iritasi dan pembengkakan yang berakibat munculnya mengi pada bayi.

GERD bisa dicegah yaitu dengan cara memberikan bayi waktu untuk duduk kurang lebih 30 menit setelah menyusui dan makan agar mencegah naiknya asam lambung dan sebabkan iritasi.

6. BPD

Bronchopulmonary dysplasia atau BPD merupakan kondisi kornis pada bayi prematur sehingga perlu menggunakan ventilator dan oksigen akibat dari paru-paru yang tidak bisa berkembang pada saat lahir.

BPD menjadi penyebab napas bayi berbunyi yang cukup langka, namun BPD perlu perhatian khusus. Oleh karena itu tak jarang bayi yang mengidap BPD akan diberikan oksigen tambahan berdasarkan imbauan dari tenaga medis.

7. Indikasi Benda Asing

Tak jarang, kelas parenting merekomendasikan jika di area tempat bayi tertidur tidak disarankan meletakan benda-benda yang rawan dan kecil, bahkan penggunaan selimut pun perlu dipertimbangkan. Hal ini dikhawatirkan akan ada benda yang masuk ke dalam paru-paru bayi.

Jika benda asing berukuran kecil maupun sedang yang masuk ke dalam tubuh bayi dan membuat bayi tersedak, segera lah membantu bayi dengan cara menempatkan bayi pada posisi tegak dan lakukan penanganan medis untuk mengetahui apakah benda asing yang masuk berbahaya.

Bayi atau anak-anak tidak sepenuhnya bisa diawasi, oleh karena itu apabila napas bayi berbunyi saat tidur cobalah untuk mereview ulang kegiatan anak selama satu hari.

8. Apnea Tidur

Apnea tidur merupakan gangguan tidur yang sebabkan pernapasan berhenti selama beberapa kali saat bayi tertidur. Sebab daripada apnea yang paling umum adalah karena adanya infeksi pada kelenjar gondok dan amandel.

Baca Nih: SESAK NAPAS SAAT TIDUR, INI 5+ CARA MENGATASI DAN PENYEBABNYA

Infeksi pada dua area tersebut mengakibatkan adanya tekanan pada jalan napas dan berakhir jalan keluar masuknya oksigen menyempit lalu muncullah mengi atau napas bayi berbunyi.

9. Penyebab lainnya

Mengi memang selalu berkaitan dengan penyakit paru-paru, namun ada beberapa alasan yang membuat mengi akhirnya tidak bisa diobati ataupun ada korelasinya dengan penyakit lain. Penyebab langka yang membuat napas bayi berbunyi yang harus kamu ketahui adalah sebagai berikut:

  • Genetik
  • Kelainan pembuluh darah bawaan
  • Difungsi pita suara
  • Anomali tracheobronchial
  • Tardive ciliary primer
  • Penyakit immunodeficiency
  • Fibrosis kistik

Gejala Napas Bayi Berbunyi

Informasi penyebab napas bayi berbunyi semoga dapat memotivasi kamu agar lebih waspada dan memberikan penanganan yang cepat dan tepat pada bayi. Biasanya, penyebab dari pada suatu penyakit akan diikuti dengan gejala-gejala yang muncul. Berikut gejala napas bayi berbunyi yang harus kamu ketahui:

  • Bayi gusar, menunjukkan gerakan perut yang dua kali lebih cepat dari pada biasanya. 
  • Gerakan pada dada saat bernapas semakin terlihat jelas.
  • Otot leher pada bayi menegang ketika mengambil napas dan membuang napas.
  • Lubang hidung bayi mengembang penuh dan berbunyi.
  • Kulit bayi nampak pucat.
  • Ada memar di beberapa bagian yang disebabkan bukan karena terjatuh atau terkena benda tumpul.
  • Pilek, berkeringat, batuk, dan demam.
  • Ritme detak jantung bayi bergerak lebih cepat.
  • Berat badan turun karena nafsu makan berkurang.

Apakah Napas Bayi Berbunyi Berbahaya?

Tahu kah kamu? Jika napas bayi yang berbunyi terus menerus dan disertai sesak napas yang kerap kali terjadi sangat berbahaya jika dibiarkan. Segera lah menemui dokter jika kamu menemui napas bayi yang berbunyi nyaring serta demam hingga 38°C, kulit bibir pucat hingga biru, bayi terus menangis dikhawatirkan ada sesak pada dada dan nyeri pada dada.

Adapun alasan lain yang membuat napas bayi berbunyi perlu penanganan lebih lanjut yaitu karena mengi berhubungan dengan paru-paru. Tak jarang infeksi pada paru-paru dominan memiliki gejala yang sama yaitu napas yang berbunyi.

Penyakit pada paru-paru erat hubungannya dengan kematian, bahkan Indonesia kini menempati posisi ke-8 sebagai negara dengan kematian oleh penyakit pada paru di Asia Tenggara. Oleh karena itu, mengi pada bayi tidak bisa kamu biarkan dan anggap remeh begitu saja. Segera kenali gejala mengi dan lakukan tindakan medis yang mumpuni.

Pengobatan Napas Bayi Berbunyi

Kamu direkomendasikan menjelaskan secara detail kepada dokter saat berkonsultasi napas bayi berbunyi, pasalnya gejala-gejala yang kamu jelaskan akan mempermudah dokter mengetahui apa yang terjadi pada bayi dan sampai di mana mengi menjadi sebab penyakit tertentu.

Untuk mengetahui penyebab napas bayi berbunyi, dokter akan melakukan prosedur pemeriksaan seperti mendengarkan suara detak jantung, laju napas, suara paru, hingga rontgen. Barulah ketika dokter menemukan penyakitnya maka prosedur pengobatan juga akan mengikuti tingkat akut mengi pada bayi.

Umumnya, pengobatan napas bayi berbunyi dilakukan dengan cara memberikan nebulizer, hidrasi, dan melakukan prosedur untuk menambah kelembaban udara.

Adapun pengobatan khusus yang diberikan untuk mengi pada bayi yang disebabkan oleh asma yaitu dengan memberikan bronkodilator, corticosteroid, kombinasi in healer dan corticosteroid, dan obat pengontrol asma.

Bayi yang sensitif pada benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh kerap kali membuat orang tua khawatir memberikan obat atau suplemen multivitamin kepada bayi, karena dikhawatirkan obat tersebut membawa efek samping yang buruk. Biasanya, bayi yang sudah diizinkan mengonsumsi madu baiknya konsumsilah madu Vitasma.

Vitasma adalah madu herbal alami dengan kandungan lainnya seperti jinten hitam, jahe, kayu manis, daun cakar ayam, daun saga, dan daun mint yang terbukti ampuh mengatasi asma, sesak napas, dan batuk untuk berbagai usia.
Segera miliki Vitasma di rumahmu, berikan pengobatan terbaik untuk kamu dan bayimu dengan Vitasma!

Share

Artikel Terkait

Kategori

Tinggalkan komentar