Apakah kamu pernah merasakan sesak napas? Jika pernah, pasti membuat aktivitas menjadi terhambat dan tidak nyaman, benar bukan?
Dalam dunia kesehatan, sesak napas disebut dengan dyspnea, ketika sesak napas terjadi, rasa panik dan was-was muncul, ketika tidak dapat menghirup udara yang cukup.
Apa Itu Sesak Napas?
Sesak napas adalah kondisi kesulitan bernapas, digambarkan dengan muncul perasaan tercekik dan dada terasa sesak. Terdapat banyak hal yang menjadi penyebab sesak napas, seperti olahraga yang terlalu berat, suhu lingkungan yang terlalu ekstrem, obesitas, serta berada di ketinggian.
Selain itu, sesak napas bisa juga menjadi gejala adanya permasalahan medis.
Kondisi ini bisa terjadi secara tiba-tiba dalam waktu yang relatif singkat atau disebut dengan sesak napas akut serta terjadi secara berulang dalam jangka waktu yang panjang (sesak napas kronis).
Jika sesak napas terjadi dalam frekuensi yang tinggi, secara tiba-tiba, dan semakin parah, maka segera konsultasikan dengan dokter.
Jika sesak napas dibiarkan tanpa mendapatkan perawatan yang benar, maka bisa memicu terjadinya hipoksia atau kekurangan oksigen dan kehilangan kesadaran.
Dikutip dari medicalnewstoday, sesak napas merupakan permasalahan yang umum terjadi. Sekitar 1 dari 4 orang pengunjung layanan gawat darurat memiliki masalah sesak napas.
Gejala Sesak Napas
Umumnya, orang yang terkena sesak napas akan menunjukkan beberapa gejala seperti kesulitan bernapas setelah beraktivitas dan berolahraga, muncul rasa sesak di dada, napas cepat dan pendek, leher terasa tercekik, muncul suara saat bernapas (mengi), serta jantung berdebar dengan cepat dan tidak teratur.
Jika gejala sesak napas muncul selama lebih dari 30 menit, dada terasa nyeri seperti ditindih dan terasa hingga ke leher, rahang, lengan, atau punggung, ada pembengkakan di kaki dan pergelangan, batuk dan demam, muncul warna kebiruan pada bibir dan kuku, mual, dan sulit bernapas saat terutama berbaring, sebaiknya segera periksakan ke dokter.
Penyebab Sesak Napas
Penyakit ini bisa terjadi pada siapapun. Namun, tidak ada asap jika tidak ada api bukan?
Jadi, ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab sesak napas, mulai dari adanya gangguan fisik hingga gangguan psikis.
Orang yang terserang sesak napas karena gangguan fisik biasanya karena sistem pernapasan dan sirkulasi darah tidak membawa oksigen cukup untuk tubuh.
Sementara itu, sesak napas psikis bisa terjadi sebagai respons tubuh dalam menghadapi tekanan mental. Penyebab sesak napas lain yang membuat aktivitas kita terganggu yaitu karena adanya gangguan pada paru-paru, jantung, serta pada kondisi psikis. Lebih lengkapnya, mari kita simak berbagai penyebab sesak napas:
- Sesak Napas Akut
Penyebab sesak napas akut yang bisa berakhir dalam waktu sebentar biasanya karena asma, panik, gejala pneumonia, penyakit jantung, benda asing dalam saluran pernapasan, reaksi alergi, anemia, kekurangan zat besi dalam tubuh, paparan karbon monoksida dalam kadar tinggi, hingga gejala gagal jantung, tekanan darah rendah, dan sumbatan dalam paru-paru. - Sesak Napas Kronis
Penyebab sesak napas kronis yang bisa terjadi selama lebih dari sebulan meliputi penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asma, peradangan pada perikardium, kelainan pada otot jantung, obesitas, hingga penyakit paru interstisial yang menyebabkan kesulitan bernapas karena terbentuknya jaringan parut dalam paru-paru.
Penyebab Sesak Napas pada Paru-Paru
Penyebab sesak napas karena adanya gangguan pada paru-paru bisa muncul karena terjadinya hambatan di saluran udara, penyempitan luas permukaan paru-paru, serta kondisi paru-paru yang sudah tidak elastis.
Beberapa penyakit dalam paru-paru juga memunculkan gejala dan menjadi penyebab sesak napas, seperti:
- Croup yang disebabkan oleh infeksi virus pada saluran napas bagian atas, sehingga menyebabkan pembengkakan dan kesulitan bernapas. Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak dan bisa menular melalui percikan dari batuk dan bersin.
- Cedera pada paru-paru yang mengakibatkan trauma.
- Kanker paru-paru, benjolan yang terbentuk menyumbat saluran udara, sehingga menjadi penyebab sesak napas.
- Tuberkulosis (TBC) menjadi penyebab sesak napas karena peradangan yang terjadi pada jaringan paru-paru membuat proses pertukaran udara menjadi sulit dilakukan.
- Pleuritis atau peradangan pada sel di sekitar paru-paru akibat infeksi virus, bakteri, atau jamur yang menimbulkan gejala sesak napas.
- Edema paru, yang terjadi karena penumpukan cairan dalam paru-paru dan menyebabkan sesak napas.
- Hipertensi pulmonal, yang terjadi ketika tekanan darah dalam arteri menuju paru-paru mengalami peningkatan.
- Sarkoidosis, yaitu penyakit yang terjadi karena adanya bagian sel yang mengalami radang tumbuh di dalam paru-paru.
Penyebab Sesak Napas Pada Jantung
Umumnya, penyebab sesak napas karena gangguan jantung terjadi saat jantung tidak bisa memompa darah dengan kandungan oksigen yang tinggi ke seluruh tubuh. Beberapa penyakit jantung yang bisa menyebabkan sesak napas antara lain:
- Penyakit jantung koroner, yang terjadi ketika otot jantung tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup, sehingga menghambat proses pemompaan darah dan menyebabkan sesak napas akibat kadar oksigen dalam tubuh berkurang.
- Aritmia atau gangguan irama jantung yang menyebabkan detak jantung tidak teratur.
- Gagal jantung kongestif, yaitu terjadinya penumpukan cairan dalam rongga interstisial dan alveolus yang membuat paru-paru susah terkembang sehingga menyebabkan sesak napas.
- Penyakit katup jantung
- Perikarditis atau radang pada kantong pelapis jantung (perikardium) menyebabkan rasa nyeri pada dada, sesak napas, dan berbagai gejala lain yang bisa terjadi selama 3 minggu bahkan 3 bulan jika menjadi kronis.
Penyebab Sesak Napas pada Kondisi Psikis
Gangguan psikis seperti kecemasan dan gangguan somatoform bisa menjadi penyebab sesak napas karena otot pernapasan menjadi tegang sebagai bentuk respons tubuh dalam menghadapi stres dan serangan panik.
Selain itu, sesak napas juga bisa disebabkan oleh alergen sebagai pemicu, seperti polusi dalam udara yang dihirup, asap rokok, bahan dan asap kimia yang biasanya dihasilkan oleh aktivitas pabrik, serta jamur yang ada di lingkungan sekitar tempat tinggal.
Cara Diagnosis Sesak Napas
Diagnosis awal sesak napas dilakukan dengan bertanya mengenai aktivitas fisik dan riwayat penyakit pasien. Biasanya, pertanyaan yang muncul mengenai kapan sesak napas mulai muncul, seberapa lama sesak napas biasanya terjadi, seberapa sering sesak napas kambuh, serta seberapa parah gejala sesak napas menyerang.
Setelah itu, dilakukan beberapa tes untuk diagnosis lebih lanjut, seperti pemeriksaan dengan sinar X untuk mengevaluasi kondisi kesehatan jantung, paru-paru, dan sistem lain yang berkaitan. Hasil dari CT scan juga diperlukan untuk melihat gambaran lebih detail mengenai kondisi kesehatan tubuh.
Tes lain yang bisa dilakukan yaitu dengan elektrokardiogram untuk membantu melihat tanda-tanda adanya serangan jantung atau berbagai masalah mengenai listrik dalam jantung, serta tes spirometri untuk mengukur udara yang mengalir dalam paru dan kapasitas paru. Tes ini bisa membantu menandai jenis dan tingkat masalah pernapasan yang dialami.
Cara Mengatasi Sesak Napas
Penanganan sesak napas bisa berbeda-beda, sesuai dengan penyebabnya. Apabila penyebab sesak napas adalah aktivitas fisik, maka hal itu bisa cepat membaik setelah beristirahat dan membuat badan rileks.
Dalam beberapa kasus, sesak napas akibat olahraga juga memerlukan bantuan oksigen. Sementara itu, pada penderita asma atau PPOK membutuhkan penanganan khusus seperti inhaler.
Meski demikian, tidak semua orang yang mengalami sesak napas memiliki kadar oksigen rendah dalam darah. Untuk pengidap PPOK, tenaga medis profesional akan membantu mereka agar bisa bernapas lebih mudah.
Oleh karena itu, ada juga perawatan lanjutan untuk mencegah kekambuhan serta memperlambat perkembangan penyakit.
Perawatan lainnya bisa dilakukan dengan pemberian obat golongan NSAID (nonsteroidal anti-inflammatory drugs) dan obat anti anxiety yang bisa efektif menangani sesak napas. Namun, cara terbaik untuk mengatasi sesak napas yaitu dengan mencegahnya.
Pencegahan sesak napas dilakukan dengan cara berhenti merokok, menghindari paparan asap rokok, menjauhi area dengan kadar asap kimia yang tinggi, olahraga untuk melatih sistem kardiovaskular dan sistem pernapasan, serta selalu sedia Vitasma sebagai pertolongan pertama dalam kotak P3K.
Vitasma yang terbuat dari 100% bahan herbal alami dan berkualitas terbukti ampuh dalam membantu mengurangi gejala berbagai masalah pernapasan, seperti batuk, asma, dan sesak napas.
Selain itu, Vitasma juga aman dikonsumsi oleh siapapun mulai dari anak usia 2 tahun hingga dewasa tanpa menimbulkan efek samping dan rasa ketergantungan.
Yuk! Segera miliki Vitasma untuk kesehatan pernapasan yang lebih lega.
Tinggalkan komentar