Sejak pandemi covid-19, batuk menjadi masalah kronis yang ditakuti banyak kalangan usia. Sampai-sampai, batuk menjadi topik umum yang setiap hari dibahas karena faktanya batuk selain menjadi gejala awal covid-19 juga punya beragam jenis yang sulit dibedakan.
Padahal, batuk memiliki penanganan yang berbeda sesuai dengan penyebabnya seperti batuk rejan dan batuk biasa. Apa sih batuk rejan itu dan apa yang membedakan batuk rejan dengan batuk lainnya. Yuk, simak selengkapnya seputar perbedaan batuk rejan dan batuk biasa yang jarang orang tahu. Stay tuned!
Pengertian Batuk Rejan dan Batuk Biasa
American News Today, pada laman resminya mengungkapkan jika saat saluran pernapasan alami gangguan atau masalah maka yang terjadi pada tubuh adalah memberikan respons bertahan menggunakan refleks batuk.
Batuk inilah yang dinamakan batuk biasa. Batuk biasa pada kasus ini bertujuan untuk membantu mengeluarkan lendir yang diakibatkan infeksi bakteri dan virus dari luar. Dari definisinya sudah cukup menggambarkan perbedaan batuk rejan dan batuk biasa kan bestie?
Batuk biasa umumnya bukan pertanda adanya suatu penyakit. Namun, kondisi batuk biasa menjadi pertanda adanya penyakit serius apabila mulai terjadi batuk terus menerus yang tak kunjung sembuh atau dikenal sebagai batuk rejan.
Batuk rejan atau batuk pertusis adalah batuk yang terjadi karena infeksi oleh bakteri pada paru di bagian saluran pernapasan.
Baca Selengkapnya Nih: BATUK REJAN, APA ARTINYA? BAGAIMANA CARA MENGOBATINYA?
Sayangnya, batuk rejan agak berbeda dengan batuk biasa. Salah satu perbedaan yang paling mencolok dari batuk rejan dan batuk biasa adalah batuk rejan bisa dengan mudah menular serta memiliki risiko kematian terbesar di bandingkan batuk lain.
Batuk biasa dapat dikatakan sebagai batuk rejan apabila sudah terjadi lebih dari dua minggu dengan suara batuk yang cukup keras.
Suara batuk rejan mendefinisikan paru-paru yang tidak bekerja dengan baik, maka dari itu jangan heran apabila penderita batuk rejan cederung kesulitan bernapas.
Jika batuk biasa disebabkan karena infeksi bakteri virus yang mudah untuk ditangani, batuk rejan di sebabkan oleh bakteri khusus yaitu brodetella preutussis pada saluran pernapasan melalui percikan air liur dan juga makanan.
Tak hanya itu, batuk rejan memiliki risiko terbesar tertular pada beberapa kondisi khusus misalnya,
- Sedang hamil
- Penderita obesitas
- Penderita asma
- Kerap kali kontak fisik dengan penderita batuk rejan
- Berusia di bawah 1 tahun
- Berusia di atas 65 tahun
Perbedaan batuk rejan dan batuk biasa diawali dengan tahapan yaitu batuk tak kunjung sembuh dengan suara nyaring serta keras. Hal inilah yang menjadi ciri khas batuk rejan. Atau, bisa disebut dengan batuk 100 hari.
Bunyi nyaring dari batuk rejan menandakan banyaknya produksi lendir oleh sistem pernapasan. Meski begitu, produksi lendir ini bertujuan untuk membantu menangkap bakteri sehingga lebih mudah dikeluarkan melalui aktivitas batuk dan terjadi setidaknya 5 hingga 10 hari.
Gejala batuk rejan lainnya dibedakan melalui beberapa tahapan yang cukup kompleks. Pada tahap awal, batuk rejan memiliki gejala batuk pilek yang terjadi paling tidak 1 hingga 2 minggu bersama keluhan ringan lain seperti hidung tersumbat, mata memerah, dan demam yang tidak cukup tinggi.
Pada gejala tahap awal inilah bakteri dan virus mudah menular melalui liur ataupun sisa makanan. Maka dari itu, apabila sedang alami gejala batuk rejan tahap satu segerakan konsultasi dengan dokter dan konsumsi obat herbal terbaik untuk cegah penularan.
Gejala batuk rejan tahap selanjutnya merupakan gejala yang sudah terlihat sejak 1 hingga 6 minggu. Waktu yang lama inilah yang membuat batuk rejan dikenal sebagai batuk 100 hari.
Melelahkan, gejala batuk rejan yang sudah serius biasanya menyebabkan penderitanya sering muntah setelah batuk, mudah lelah, hingga kesulitan mengambil napas.
Eits…
Meskipun gejalanya cukup jelas, batuk rejan tidak bisa lho diidentifikasi secara mandiri. Oleh karena itu, apabila merasakan gejala tahap awal dan tahap selanjutnya segerakan untuk konsultasi dengan dokter ya…
Memangnya, apa yang akan dilakukan oleh dokter?
Jadi begini bestie…
Perbedaan batuk rejan dan batuk biasa pada metode diagnosa juga sangat berbeda. Batuk rejan memiliki cara diagnosa yang tidak cukup mudah. Salah satunya adalah melakukan tes sampel lendir, tes darah, hingga rontgen dada yang membutuhkan bantuan alat dan tenaga medis profesional.
Dengan begitu, dokter akan membantu kamu merekomendasikan pengobatan terbaik yang mempercepat proses pemulihan dari batuk rejan ini.
Apa yang akan terjadi apabila batuk rejan tidak segera ditangani?
Na, jika begini… Maka, risiko mengalami kematian menjadi lebih besar dan juga resiko mengidap penyakit lain seperti infeksi telinga, hernia perut, kerusakan otak, pecah pembuluh darah, serta tulang rusuk yang patah.
Jadi, jangan disepelekan ya bestie… Selanjutnya, kupas tuntas yuk apa saja sih perbedaan batuk rejan dan batuk biasa.
Perbedaan Batuk Rejan dan Batuk Biasa
Mengetahui perbedaan batuk rejan dan batuk biasa bukanlah pengetahuan yang sia-sia. Mengingat, batuk rejan lebih mudah menginfeksi anak-anak dsan juga lansia yang dimana kualitas daya tahan tubuh keduanya sangat rendah.
Maka dari itu, kamu wajib tahu apa saja perbedaan batuk rejan dan batuk biasa yang dirangkum dari berbagai sumber. Berikut beberapa perbedaan batuk rejan dan batuk biasa :
Menurut Penyebabnya
Perbedaan batuk rejan dan batuk biasa adalah dari penyebabnya. Apabila batuk biasa disebabkan oleh bakteri, debu, zat iritan, hingga alergi. Maka batuk rejan disebabkan oleh bakteri bernama bordetella pertussis.
Karena disebabkan oleh debu, bakteri, dan zat iritasi lainnya. Batuk biasa tidak berbahaya dan cenderung mudah untuk diatasi. Sedangkan batuk rejan memerlukan penanganan dan pengobatan intensif dari dokter.
Menurut Gejalanya
Perbedaan selanjutnya batuk rejan dan batuk biasa yang cukup mencolok adalah dari gejalanya. Batuk biasa ditandai dengan peningkatan produksi lendir pada tenggorokan dan adanya rasa gatal pada tenggorokan. Selain itu, pilek juga menjadi gejala batuk biasa yang kerap kali terjadi pada akhir gejala.
Pada batuk rejan, gejala yang dihasilkan oleh bakteri bordetella pertussis cukup kompleks. Ada 2 tahapan gejala batuk rejan, di antaranya yaitu:
- Tahap awal, perbedaan batuk rejan dan batuk biasa pada gejala tahap awal agak mirip. Bedanya, batuk rejan terjadi lebih dari 2 minggu sedangkan batuk biasa hanya 1 hingga 7 hari saja. Pada tahap awal, gejala yang muncul biasanya batuk terus menerus disertai dahak.
- Tahap lanjut, pada tahap ini menunjukan perbedaan antara batuk rejan dan batuk biasa yang sangat berbeda. Batuk rejan memiliki gejala yang serius di mana penanganan khusus harus segera didapatkan karena memiliki risiko kematian. Di antara gejala tahap lanjut ini adalah merasa sangat lelah, susah bernafas, cenderung muntah setelah batuk, dan napas berbunyi nyaring.
Menurut Pengobatannya
Pengobatan batuk biasa cukup dengan mengkonsumsi obat herbal atau obat kimia yang diresepkan oleh dokter atau apoteker. Umumnya, batuk biasa juga memerlukan bantuan perawatan dari rumah seperti istirahat yang cukup dan juga konsumsi makanan bergizi.
Sedangkan batuk rejan, penanganan yang diperlukan umumnya cukup beragam disesuaikan dengan seberapa parah batuk rejan sudah menginfeksi. Inilah yang cukup menjadi perbedaan antara batuk rejan dan batuk biasa yang harus orang tahu.
Itulah tadi informasi lengkap seputar perbedaan batuk rejan dan batuk biasa yang harus kamu tahu dan implikasikan cara pengobatannya. Mengapa? Karena batuk rejan bukanlah batuk biasa yang di mana dapat sembuh tanpa penanganan khusus.
Selain itu, konsumsi obat yang efektif dan aman untuk mencegah terjadinya batuk rejan juga sangat diperlukan. Beberapa sumber artikel kesehatan menjelaskan jika obat batuk dengan kandungan flavonoid merupakan jenis obat batuk yang cenderung efektif 50% lebih baik dan aman dibandingkan obat batuk dengan kandungan bahan kimia lainnya.
Yuk, konsumsi obat batuk yang aman dan menyembuhkan secara keseluruhan menggunakan obat herbal Vitasma. Aman dikonsumsi dan terbukti minim efek samping.
Tinggalkan komentar