Bayangkan kamu sedang berkumpul dengan kawan lama di sebuah restoran. Karena sudah lama tidak bertemu, kamu asyik mengobrol tentang segala hal. Tak lama, pelayan restoran datang mengantarkan menu yang sudah dipesan. Karena tak ingin melewatkan momen tersebut, kamu tetap berbincang, hingga akhirnya tersedak.
Apa yang kamu rasakan? Tentu tubuh akan merespon dengan refleks batuk untuk mengeluarkan makanan dari saluran napas. Selain itu, kamu akan mengalami sesak napas akibat penyumbatan saluran napas oleh makanan. Sesak napas bisa disebabkan oleh banyak hal. Lantas, apakah kamu pernah terpikir tentang perbedaan sesak napas dan asma?
Jika kamu penasaran, maka selamat, kamu sedang membaca artikel yang tepat! Kali ini, kita akan membahas mengenai faktor penyebab sesak napas, perbedaan sesak napas dan asma, perbedaan sesak napas penderita asma dan COVID-19, hingga cara penanganan yang tepat saat sesak napas. Yuk simak!
Apa Itu Sesak Napas?
Seperti namanya, sesak napas adalah kondisi saat tubuh kita kesulitan bernapas. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut dengan dyspnea. Sesak napas bisa terjadi secara tiba-tiba dan berakhir dalam waktu singkat (sesak napas akut) atau terjadi secara berulang dalam jangka waktu yang panjang (sesak napas kronis).
Meski terkesan ringan, namun jika sesak napas tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat bisa memicu kondisi lain yang lebih fatal, bahkan bisa menyebabkan kematian! Hal itu disebabkan karena saat sesak napas, asupan oksigen menjadi berkurang, sehingga berbagai organ dalam tubuh tidak bekerja secara optimal.
Faktor Penyebab Sesak Napas
Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab sesak napas, baik itu sebagai indikasi dari penyakit, hingga refleks tubuh yang dipicu kondisi psikologis seperti stres. Dikutip dari medicalnewstoday, sesak napas adalah permasalahan yang umum terjadi. 1 dari 4 orang yang mengunjungi layanan gawat darurat bahkan mengalami sesak napas.
Sesak napas bisa terjadi ketika seseorang mengalami kelelahan, berada di tempat yang tinggi dalam jangka waktu yang lama, maupun saat mengalami penyakit tertentu. Gejala lain seperti dada terasa sesak, muncul rasa tercekik, serta jantung berdegup kencang juga sering muncul bersama dengan sesak napas.
Kondisi ini bisa terjadi secara tiba-tiba atau akut, misalnya ketika seseorang berolahraga secara intens di dataran tinggi, atau di tempat yang memiliki perubahan suhu drastis. Selain itu, sesak napas akut bisa dipicu oleh berbagai hal, seperti:
- Asma
- Kecemasan
- Pneumonia
- Penyakit jantung
- Partikel asing yang ikut terhirup dan mengganggu saluran napas
- Reaksi alergi
- Anemia
- Kekurangan asupan zat besi
- Terpapar karbon monoksida dalam kadar yang tinggi
- Gagal jantung
- Tekanan darah rendah atau hipotensi
- Emboli paru, yaitu penyumbatan oleh gumpalan darah pada pembuluh darah dalam paru-paru
- Paru-paru kolaps
- Hernia hiatus, yaitu sebagian lambung menonjol dalam rongga dada
- Multiple sclerosis, yang berpotensi menyebabkan kelumpuhan pada sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang).
Sementara itu, sesak napas kronis yang bisa terjadi secara berulang dalam jangka waktu yang lama (biasanya lebih dari sebulan), bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti:
- Asma
- Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
- Obesitas
- Permasalahan jantung, seperti perikarditis, yaitu pembengkakan pada kantung pelapis jantung (perikardium) dan kardiomiopati, yaitu pelemahan otot jantung.
- Fibrosis paru interstitial, yang menyebabkan jaringan parut pada jaringan paru-paru di sekitar alveolus.
Jika sesak napas semakin parah dan terjadi dalam frekuensi yang tinggi, maka segera periksa ke dokter, karena bisa menjadi tanda penyakit serius.
Penanganan Sesak Napas
Sesak napas bisa ditangani dengan cara yang berbeda-beda, tergantung dari penyebab sesak napas itu sendiri. Jika sesak napas disebabkan oleh asma, tentunya kamu harus menggunakan obat asma yang telah diresepkan dokter.
Apabila sesak napas dipicu oleh aktivitas fisik, coba berhenti dan istirahat sejenak. Sesak napas setelah berolahraga biasanya reda dengan cepat. Sementara itu, jika sesak napas disebabkan oleh PPOK, maka harus mendapatkan penanganan dari tenaga medis.
Perbedaan Sesak Napas dan Asma
Mungkin kamu pernah menjumpai orang yang sedang terkena serangan asma dan menunjukkan gejala sesak napas. Lantas kamu terpikir, sebenarnya apa perbedaan sesak napas dan asma?
Perbedaan sesak napas dan asma sangat penting untuk dipahami. Pasalnya, dengan mengetahui perbedaan sesak napas dan asma tentu akan memudahkan kita dalam memberikan solusi yang tepat agar tidak terjadi komplikasi yang fatal.
- Perbedaan sesak napas dan asma yang paling mendasar dan harus diperhatikan yaitu asma merupakan suatu penyakit yang biasa ditunjukkan oleh gejala sesak napas. Sudah terbayang? Jadi, jika orang mengalami sesak napas, belum tentu orang tersebut terkena asma.
- Selain itu, perbedaan sesak napas dan asma bisa dilihat dari kondisi penderita. Biasanya, asma akan kambuh disertai gejala mengi atau napas berbunyi akibat penyempitan saluran udara karena adanya peradangan pada bronkus.
- Perbedaan sesak napas dan asma selanjutnya bisa dilihat dari penyebabnya. Seperti yang telah disebutkan di atas, sesak napas bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari tanda penyakit tertentu, kondisi psikis seperti kepanikan, refleks saat tubuh terlalu lelah setelah berolahraga, hingga tersedak dan tertawa.
Perbedaan sesak napas dan asma terletak pada cara penanganannya. Jika seseorang mengalami serangan asma, maka diperlukan obat asma untuk menanganinya.
Perbedaan Sesak Napas Penderita Asma dan COVID-19
Kalau kamu pernah terinfeksi virus corona, kamu tentu mengalami gejala sesak napas, bukan? Nah, meskipun sama-sama mengalami kesulitan bernapas, ternyata ada beberapa perbedaan sesak napas penderita asma dan COVID-19 loh!
PERBEDAAN | ASMA | COVID-19 |
Pemicu | Alergen | Virus corona |
Gejala | Sesak napas Mengi Dada terasa sakit | Demam Flu dan batuk Hidung tersumbat yang menyebabkan sesak napas Kehilangan kemampuan indra penciuman Nyeri otot dan sendi |
Penanganan | Obat asma, seperti inhaler dan bronkodilator | Antivirus untuk orang yang menunjukkan gejala, atau multivitamin |
Nah, itu dia berbagai perbedaan sesak napas dan asma yang harus kita ketahui. Setelah memahami berbagai perbedaan sesak napas dan asma, tentu kita jadi bisa lebih siap dan lebih peka dengan orang-orang di sekitar kita. Langkah selanjutnya yaitu mulai tanamkan gaya hidup sehat agar risiko terserang asma maupun sesak napas bisa menurun.
Ketahui Juga Yuk: Penyebab Asma Kambuh di Malam Hari, Berikut Cara Mencegahnya!
Tetap berolahraga secara rutin agar tubuh tetap segar dan bugar. Tentunya, olahraga yang dipilih harus sesuai dengan kapasitas dan kemampuan kita ya! Kamu bisa berkonsultasi dengan dokter agar pilihan olahraga bisa lebih tepat.
Jangan lupa selalu sedia Vitasma saat terkena berbagai gangguan pernapasan, mulai dari sesak napas, batuk, hingga asma. Vitasma telah diformulasikan secara khusus sebagai obat herbal untuk membantu meredakan gejala batuk, asma, dan berbagai penyakit saluran pernapasan lainnya.
Bahan herbal yang terdapat dalam Vitasma memiliki manfaat yang saling bersinergi untuk membantu melawan infeksi virus maupun bakteri, sehingga saluran napas bisa lega kembali. Selain itu, Vitasma sangat aman dikonsumsi oleh semua usia, mulai balita di atas dua tahun hingga orang dewasa, tanpa menyebabkan efek samping.
Minum dua sendok teh Vitasma sehari, bikin saluran napasmu lega kembali!
Tinggalkan komentar