Sering Bersin-Bersin Padahal Lagi Gak Flu? Awas Rhinitis Alergi!

Ina Siti Aisah

Gaya Hidup


Rhinitis alergi atau dikenal juga dengan istilah Hay Fever merupakan peradangan pada lapisan hidung bagian dalam yang terjadi akibat paparan alergi seperti serbuk sari, tungau, bulu hewan, dan zat alergen lainnya.

Umumnya kondisi ini hanya terjadi pada beberapa orang yang memiliki reaksi berlebih atau hipersensitif dari sistem imun terhadap zat alergen tersebut, sehingga menimbulkan reaksi inflamasi lokal, terutama pada selaput dalam hidung.

Lalu, apa itu rhinitis alergi? Apakah setiap orang bisa terkena alergi ini? Untuk informasi lebih lanjut, yuk simak bersama dalam artikel ini!

Apa itu Rhinitis Alergi? Pahami Pemicunya!

rhinitis alergi

Dilansir dari Mayo Clinic, rhinitis alergi terjadi karena respons alergi terhadap alergen di luar atau dalam ruangan, seperti serbuk sari, tungau debu, atau bulu hewan peliharaan.

Kondisi ini bisa menyebabkan hidung, langit-langit mulut, atau tenggorokan menjadi gatal, sehingga terjadi bersin-bersin.

Adapun pemicu alergi ini meliputi:

  • Tungau
  • Serbuk sari
  • Jamur atau kapang
  • Debu
  • Serbuk gergaji
  • Bulu hewan
  • Asap rokok
  • Zat alergen lainnya

Umumnya, pada kondisi normal, zat atau partikel pemicu alergi tersebut tidak akan membahayakan sistem imun tubuh. Namun, pada beberapa orang yang memiliki alergi, zat tersebut bisa dianggap sebagai benda asing berbahaya yang bisa menimbulkan reaksi alergi.

Gejala Rhinitis Alergi

rhinitis alergi

Gejala atau reaksi alergi dari hay fever ini hampir serupa dengan selesma atau common cold, yaitu berupa pilek, hidung tersumbat, hidung gatal, batuk bersin-bersin, hingga mata gatal dan berair. Namun, tidak disertai dengan gejala demam, dan hanya timbul setelah penderitanya terpapar oleh zat alergen.

Baca Juga: Puasa Ketika Sakit, Apa Hukumnya?

Selain itu, beberapa gejala umum yang sering menyertai alergi ini meliputi:

  • Langit-langit mulut atau tenggorokan terasa gatal.
  • Lemas.
  • Nyeri kepala.
  • Kulit kering dan gatal.
  • Ruam merah pada kulit.
  • Hidung terasa gatal.
  • Kelelahan yang berat atau fatigue.
  • Kulit di bagian bawah mata terlihat bengkak dan memar.
  • Gangguan pada telinga, meliputi nyeri telinga, telinga berdenging, dan keluar cairan dari telinga.

Jika tidak segera ditangani dengan tepat, gejala-gejala tersebut bisa menimbulkan risiko komplikasi, seperti:

  • Aktivitas sehari-hari jadi terganggu sehingga terjadi penurunan kualitas hidup.
  • Sinusitis.
  • Infeksi telinga tengah atau otitis media.
  • Gangguan tidur.
  • Asma yang semakin memburuk.

Lantas, apakah setiap orang bisa terkena alergi ini? Bagaimana cara mengenali seseorang terkena alergi rhinitis atau tidak?

Diagnosis Rhinitis Alergi

rhinitis alergi

Sebelum menyimpulkan seseorang terkena rhinitis alergi, umumnya dokter akan melakukan wawancara medis dengan pasien untuk mengetahui riwayat penyakit, keluhan, serta riwayat keluarga apakah memiliki alergi atau tidak.

Dokter kemudian akan melakukan pemeriksaan fisik, lalu dilanjutkan dengan pemeriksaan penunjang untuk mengkonfirmasi diagnosis melalui dua metode, antara lain yaitu:

Tes Alergi

Tes alergi merupakan prosedur pemeriksaan untuk melihat reaksi alergi yang terjadi akibat alergen. Adapun metode yang umum digunakan untuk melakukan tes alergi meliputi:

Tes tusuk kulit alias skin prick test

Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara menempelkan beberapa alergen pada jarum suntik yang kemudian ditusukkan pada kulit lengan.

Setelah itu, dokter akan menunggu selama 15-20 menit untuk melihat reaksi alergi pada kulit tangan yang ditusukkan zat alergen tersebut.

Tes Darah

Tes ini melibatkan pemeriksaan dengan mengambil sampel darah pasien untuk mendeteksi antibodi lgE dan menghitung jumlah eosinofil melalui tes hitung darah lengkap atau complete blood count.

Pemeriksaan Penunjang

Jika gejala alergi rhinitis tidak kunjung membaik, dan pemicu alergi itidak bisa diketahui melalui tes alergi yang telah dilakukan, dokter umumnya akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk mendeteksi kondisi medis, meliputi:

  • CT Scan
  • Rontgen
  • Endoskopi hidung
  • Tes aliran udara pernapasan dengan memasukkan alat kecil ke dalam mulut dan hidung.

Cara Mengatasi Rhinitis Alergi

rhinitis alergi

Bestie, setelah didiagnosis alergi rhinitis, dokter akan melakukan beberapa tindakan untuk mengobati alergi agar tidak berlanjut menjadi komplikasi berbahaya. Adapun penanganan medis ini berupa:

Meresepkan Obat-obatan

Untuk meringankan gejala alergi, dokter akan meresepkan beberapa jenis obat-obatan, seperti:

  • Antihistamin untuk meredakan bersin dan hidung gatal.
  • Dekongestan untuk meredakan hidung tersumbat.
  • Semprotan kortikosteroid untuk mengurangi peradangan pada lapisan dalam hidung.
  • Obat penghambat leukotrien untuk mengurangi produksi leukotrien yang bisa menyebabkan reaksi alergi seperti iritasi hidung dan menghasilkan terlalu banyak lendir.
  • Suntikan alergi alias imunoterapi,jika penggunaan obat-obatan tidak bisa meredakan gejala atau telah menyebabkan efek samping yang berlebihan.

Desensitisasi

Tindakan ini meliputi penyuntikan zat pemicu alergi pada kulit pasien dalam jangka waktu tertentu untuk menurunkan sensitivitas imun terhadap paparan alergen tersebut.

Penyemprotan Hidung atau Nasal Irrigation

Nasal Irrigation merupakan tindakan penyemprotan cairan khusus untuk membersihkan hidung dari zat alergen.

Cara Mencegah Rhinitis Alergi

Alergi rhinitis merupakan salah satu kondisi yang sulit untuk dicegah. Meski demikian, alergi ini bisa dicegah dengan cara menghindari zat atau partikel pemicu.

Adapun beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah reaksi alergi adalah sebagai berikut:

  • Menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan atau di lingkungan yang memiliki risiko mengandung zat alergen.
  • Rajin membersihkan peralatan rumah agar terhindar dari debu.
  • Menutup jendela rumah saat cuaca sedang berangin, kering, dan berdebu.
  • Membersihkan kasur atau sofa untuk menghindari bulu hewan atau tungau.
  • Segera mandi setelah beraktivitas di luar ruangan.
  • Rutin mencuci hidung menggunakan cairan khusus.

Itulah beberapa informasi tentang penyebab, gejala, dan cara mencegah rhinitis alergi.

Selain tindakan medis, Minva juga merekomendasikan Vitasma untuk mencegah maupun meringankan gejala alergi.

Vitasma merupakan obat herbal yang terbuat dari madu dan campuran tanaman herbal pilihan seperti jinten hitam, daun cakar ayam, kayu manis, dan jeruk nipis yang bermanfaat untuk meredakan gejala gangguan pernapasan dan melegakan tenggorokan.

Dilengkapi dengan flavonoid dan antioksidan aktif, Vitasma 4 kali lebih efektif meringankan radang paru-paru atau ISPA, seperti asma, batuk kronis, dan batuk menahun.

Vitasma juga dilengkapi oleh probiotik yang mampu menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh di musim hujan. Jangan khawatir, Vitasma juga aman dikonsumsi oleh ibu hamil atau ibu menyusui tanpa menimbulkan efek samping.

obat batuk vitasma

Vitasma, Solusi Sesak Saat Mendesak

Dia yang memiliki kesehatan memiliki harapan; dan dia yang memiliki harapan, memiliki Segalanya.

Saya ingin Membeli Produk Vitasma Terbaik Sekarang!

Tinggalkan komentar

vitasma obat batuk alami

Madu Vitasma adalah madu herbal yang terbuat dari bahan-bahan alami dengan khasiat untuk mengatasi masalah iritasi, infeksi, dan peradangan pada saluran pernapasan seperti batuk, sesak napas, sinusitis, dan gangguan pernapasan lainnya.

2024 © Madu Vitasma