Sesak Napas Pada Anak, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya

Rindi agustiana

sesak napas pada anak

Tahukah kamu? Menurut Global Status Report on Noncommunicable Diseases 2010, World Health Organization tahun 2011,  penyakit dari paru-paru menyumbang 17,4% penyebab kematian di dunia dengan 7,2% disebabkan oleh penyakit infeksi saluran pernapasan.

Di Indonesia, data pada tahun 2018 menunjukkan sebanyak 9,8% kematian disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan.

Infeksi saluran pernapasan punya beberapa jenis, dan saat ini kamu akan membaca detail tentang apa itu sesak napas pada anak atau dalam istilah medis disebut dengan dyspnea.

Apa itu sesak napas pada anak atau dyspnea? Sebelum membahas sesak napas pada anak, simal informasi detail apa itu sesak napas.

Sesak napas adalah kondisi seseorang kesulitan bernapas nyeri saat bernapas, napas menjadi pendek, dan rasa seperti tercekik saat bernapas karena terjadinya penambahan otot tambahan pada pernapasan seperti otot sterno cleidomastoideus, scalenus, pectoral’s mayor, dan trapezius.

Selain adanya penambahan otot pada pernapasan, sesak napas juga kerap kali dibarengi dengan pernapasan pada cuping hidung, akipnea atau terjadinya peningkatan frekuensi pada pernapasan yang melebihi kapasitas pernapasan normal yaitu sebanyak dua puluh kali dalam satu menit, dan hiperventyilasi atau meningkatnya ventilasi pada pernapasan untuk mempertahankan proses pengeluaran karbon dioksida normal.

Sesak napas ini juga kerap kali terjadi pada anak-anak. Oleh karena itu, sesak napas pada anak kini menjadi kondisi yang perlu diwaspadai dan dikenali gejala serta bahayanya.

Mengapa demikian? Sesak napas pada anak bukan hanya pertanda jika anak kesulitan bernapas, tapi juga bisa menjadi pertanda adanya penyakit serius serta dapat mengganggu istirahat anak dan pertumbuhannya.

Biasanya, sesak napas pada anak terjadi karena adanya penurunan compliance paru, akibatnya paru memiliki kemampuan yang semakin rendah pada compliance paru dan mengakibatkan tekanan transmural.

Sebab terjadinya penurunan compliance pada paru biasanya dikarenakan adanya proses penggantian jaringan paru dengan jaringan ikat fibrosa.

Sesak napas pada anak terbagi menjadi dua bagian yaitu sesak napas pada anak akut dan sesak napas pada anak kronis.

Sesak napas akut ialah sesak napas yang dipicu oleh penyakit pernapasan lainnya seperti penyakit jantung, trauma dada, dan penyakit paru-paru.

Adapun sesak napas kronis ialah sesak napas yang dipicu oleh penyakit seperti asma, emfisema, inflamasi paru-paru, kelainan pita suara, tumor, dan penyakit paru obstruktif kronis.

Gejala Umum Sesak Napas Pada Anak

Sesak napas pada anak biasanya memiliki hubungan dengan beberapa penyakit serius dan diperlukan penanganan yang lebih serius oleh dokter dan tenaga medis lainnya.

Mengapa membutuhkan penanganan yang serius? Sesak napas pada anak dapat menyebabkan kematian apabila dibiarkan tanpa penanganan oleh tenaga professional. Maka dari itu, kenali gejala berikut agar bisa memberikan yang terbaik pada anak:

Gejala sesak napas di antaranya adalah :

  • Muntah-muntah. Jika sesak napas pada anak memicu muntah, maka bisa saja ini merupakan gejala embrio paru. Oleh karena itu, segera berikan penanganan lebih serius.
  • Napas yang terengah-engah atau suara napas anak jauh lebih cepat dari biasanya. Gejala ini biasanya disertai dengan nyeri dada pada anak.
  • Mengi yang terdengar keras.
  • Anak mudah rewel dan ekspresi wajah lesu serta mudah cemas.
  • Warna bibir anak terlihat pucat, bahkan tangan, kaki, serta wajah juga ikut pucat terkadang membiru.
  • Adanya benjolan pada dada dan perut.
  • Anak pingsan.

Gejala-gejala ini biasanya juga diikuti dengan menggigil, kaki membengkak, lebih sering bersin, susah bernapas saat tubuh berbaring dan demam.

Apabila tidak menemukan semua gejala ini, kamu bisa mencari gejala dari sesak napas pada anak melalui suara napas pada anak, berikut beberapa jenis suara anak yang berkaitan dengan penyakit paru:

  • Suara melengking dan bernada tinggi, jika anak kamu memiliki bunyi suara napas yang melengking segaralah melakukan medical checkup untuk mengetahui apakah anak-anak dengan suara napas seperti ini terinfeksi bakteri penyebab asma.
  • Suara melengking dihasilkan dari adanya  penyempitan di saluran pernapasan bagian atas serta biasanya terjadi pada anak-anak atau bayi yang masih kecil. Meskipun suara napas yang melengking dapat hilang seiring berjalannya waktu, baiknya segera lakukan medical check up agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
  • Suara serak saat batuk dan menangis, biasanya disebabkan karena adanya peradangan, iritasi, dan sumbatan lender pada laring di tenggorokan.
  • Suara siulan, terjadi karena adanya penyumbatan ringan pada saluran napas anak-anak dan karena saluran napas yang menyempit.

Gejala-gejala ini memang akan hilang seiring berjalannya waktu, meski demikian kamu perlu melakukan test kesehatan pada anak ya agar tidak mengalami keterlambatan penanganan serta dapat memberikan solusi yang terbaik bagi anak.

Mengapa harus melakukan test kesehatan? Sesak napas pada anak erat kaitannya dengan penyakit paru serta dikhawatirkan penyakit paru yang muncul adalah penyakit paru kronis.

Penanganan Sesak Napas Anak

Saat anak mengalami sesak napas, jangan terburu-buru memberikan obat atau suplemen lainnya dalam keadaan pernapasan anak tidak stabil, hal ini bisa memperburuk keadaan yang ada.

Kamu bisa melakukan langkah-langkah berikut untuk membantu jalur pernapasan semakin lega:

1. Penanganan Umum dan Penanganan Terapi

Menurut Sudoyono dkk tahun 2019, penanganan sesak napas pada anak dibagi menjadi dua yaitu penanganan umum dan penanganan terapi non farmakologi. Apa yang membedakan?

Penanganan sesak napas umum adalah penanganan yang dapat kamu lakukan dengan memosisikan anak berbaring ataupun setengah duduk menggunakan bantal yang tinggi, setelah itu berikan oksigen tambahan sebanyak 2-4 liter per menit tergantung dengan kondisi sesak napasnya.

Adapun penanganan sesak napas terapi non farmakologi yaitu membiasakan olahraga ringan untuk anak, menghindari allergen, berikan terapi emosi dengan Teknik pernapasan serta memberikan quick relief medicine dan long relief medicine.

2. Bronkodilator

Sering digunakan sebagai alat pertolongan pertama pada anak, bronkodilator dinilai efektif untuk melegakan pernapasan dengan cepat karena mampu melemaskan dan melonggarkan otot-otot pada saluran pernapasan yang membengkak sehingga bisa meredakan sesak napas pada anak lebih cepat.

3. Corticosteroid

Obat ini adalah obat yang mengurangi efek peradangan pada tubuh dan saluran pernapasan. Obat ini diberikan setelah sesak napas pada anak mereda untuk memperlancar udara masuk ke dalam tubuh dan biasanya diresepkan oleh dokter baik sirup, hirup, dan suntik.

4. Oksigen tambahan

Memberikan oksigen tambahan untuk sesak napas pada anak adalah cara yang efisien baik dalam bentuk tangka kecil maupun tabung oksigen yang cakupannya banyak. Oksigen tambahan ini diberikan tentu harus dengan informasi yang akurat tentang cara penggunaan dan pemberiannya pada anak.

5. Antibiotik dan antivirus

Sesak napas pada anak yang disebabkan oleh pneumonia karena bakteri maka antibiotic adalah obat yang mesti dikonsumsi oleh anak sesuai resep dokter dan tergantung bagaimana indikasi pada infeksi virus ini.

Yuk Pahami, Jenis Obat Ampuh untuk Sesak Napas, Alami!

Pertolongan Pertama Sesak Napas Pada Anak

Sesak napas pada anak ditandai dengan bibir yang membiru, napas yang tersengal dan cepat, susah berbicara, berkeringat berlebihan, dan cemas. Jika sesak napas pada anak terjadi, pertolongan pertama yang dapat kamu lakukan adalah sebagai berikut :

  • Pindahkan anak ke tempat yang nyaman dan aman
  • Posisikan tubuh anak yang paling nyaman seperti duduk atau berbaring
  • Longgarkan pakaian anak yang tengah dikenakan
  • Jangan berikan obat, air, ataupun makanan di saat sesak napas pada anak terjadi
  • Bimbing anak untuk bernapas lewat mulut
  • Jika ada, berikan uap untuk membantu melancarkan pernapasan pada anak ataupun inhaler asma.
  • Pantau denyut nadi sampai kamu membawanya ke dokter maupun bantuan medis yang kamu panggil
  • Jika anak memiliki luka terbuka, pastikan lukanya tertutup sempurna dengan perban untuk menghindari adanya gelembung udara yang muncul
  • Berikan air minum saat sesak napas sudah mereda atau kamu bisa berikan air rebusan jahe karena dapat membantu oksigen masuk ke dalam tubuh menjadi jauh lebih lancer.

Penyakit Paru Yang Memiliki Keterkaitan Dengan Sesak Napas Pada Anak

Sesak napas pada anak merupakan pertanda adanya penyakit pada paru dan kamu wajib melakukan cek kesehatan pada anak untuk mendeteksi apakah ada penyakit lain yang terhubung dengan sesak napas tersebut.

Apa saja penyakit paru yang berkaitan dengan sesak napas pada anak? Berikut daftar penyakit yang menyebabkan sesak napas pada anak:

1. Syok anafilaktik

Syok analitik merupakan reaksi pada alergi yang berat, kondisi pada anak-anak yang menderita syok anafilatik biasanya  terjadi karena adanya gigitan serangga atau sengatan serangga, makanan, obat.

Syok anafilatik memiliki reaksi seperti nyeri perut, mual, muntah, bengkak, kulit gatal, anak kesulitan berbicara, tenggorokan menyempit, napas berbunyi, detak jantung yang tidak normal alias cepat, dan pingsan.

2. Gagal Jantung

Gagal jantung merupakan penyakit dalam di mana jantung pada tubuh tidak mampu memompa darah dalam jumlah yang cukup ke sekujur tubuh.

Penyakit ini bisa mengenai satu sisi jantung saja namun juga bisa keduanya. Hal ini menimbulkan gejala-gejala seperti sesak napas, terjadinya pembengkakan pada kaki hingga pergelangan kaki yang biasa terjadi saat berbaring, tertidur, maupun sedang membungkuk.

3. Pneumonia

Penyakit pneumonia merupakan infeksi oleh bakteri dan virus yang mengakibatkan terjadinya peradangan pada kantong-kantong udara pada salah satu atau kedua paru.

Meskipun penyakit ini umum dialami oleh anak-anak dan menjadi penyakit yang menyumbangkan angka kematian terbesar kedua balita di Indonesia.

Kamu masih tetap bisa mengenali gejalanya yaitu mengi (suara napas pada anak tidak normal), nyeri pada perut, nafsu makan menurun, sesak napas, napas tersengal dan tidak stabil cenderung cepat, nyeri dada, nafsu makan anak menurun, hidung tersumbat, serta batuk.

Gejala Pneumonia yang akut diantaranya adalah kuku dan bibir anak menjadi biru.

4. Bronchiolitis

Penyakit ini merupakan penyakit yang diakibatkan oleh infeksi sehingga menimbulkan peradangan, penyumbatan pada saluran napas kecil atau bronkiolus pada paru-paru.

Penyakit ini rentan menular pada bayi dengan gejala awalnya seperti batuk kering terus menerus, demam, serta hidung tersumbat. Bronchiolitis yang sudah akut ditandai dengan anak yang mudah lesu, kulit member atau sianosis, mengi (suara napas anak tidak normal), napas yang tersengal.

5. Asma

Asma adalah penyakit pernapasan yang disebabkan oleh adanya penyempitan pada saluran napas, biasanya ditandai dengan batuk kronis, mengi, nyeri dada, anak yang tidak punya gairah, serta sesak napas.

Asma pada anak adalah salah satu penyakit yang rawan dengan sesak napas pada anak hal ini dikarenakan penyempitan saluran napas. Untuk membantu melegakan tenggorokan, membantu jalan napas jauh lebih lega, kamu bisa memberikan Vitasma pada anak.

Vitasma adalah madu herbal alami yang membantu melegakan tenggorokan, batuk, dan membantu meredakan asma. Yuk segera miliki Vitasma!

Share

Artikel Terkait

Kategori

Tinggalkan komentar