Kenali Gejala Dan Cara Atasi Sesak Napas Saat Hamil!

isna hardika

sesak napas saat hamil

Apakah kamu pernah merasakan sesak napas? Rupanya sesak napas umum terjadi dan menjadi gejala dari beberapa penyakit dan permasalahan dalam saluran pernapasan.

Sesak napas juga menjadi hal yang umum dialami oleh ibu hamil. Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2015 menyebutkan bahwa gejala sesak napas saat hamil diperkirakan dialami oleh 70% wanita hamil.

Apa Saja Penyebab Sesak Napas Saat Hamil?

Jika kamu mengalami sesak napas saat hamil kemudian melakukan pemeriksaan, tidak menutup kemungkinan dokter akan menyebutkan penyebab sesak napas yaitu kehamilan itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim yang mendorong paru-paru ibu.

Sesak napas biasanya mulai dirasakan pada trimester pertama. Saat itu, terjadi perubahan kondisi fisik serta biologis pada tubuh yang berpengaruh terhadap ritme pernapasan ibu. Sesak napas saat hamil juga bisa terjadi pada trimester kedua maupun trimester ketiga.

Sesak napas saat hamil trimester pertama tidak dipengaruhi oleh besarnya janin. Umumnya, mulai dari minggu pertama hingga minggu ke-14, kebutuhan oksigen ibu mulai meningkat.

Baca Seputar Kesehatan Lainnya: Apa Itu Disonansi Kognitif, Ternyata Bukan Gangguan Mental, Ketahui!

Sementara itu, bayi semakin berkembang seiring dengan membesarnya ukuran rahim yang menyebabkan tekanan pada diafragma, sehingga ibu mengalami kesulitan bernapas.

Penyebab lain dari sesak napas saat hamil juga dipengaruhi oleh hormon progesteron yang meningkat. Peningkatan hormon tersebut menstimulasi kerja pusat pernapasan dalam otak sehingga membuat ibu hamil bernapas lebih cepat dan lebih dalam.

Selain itu, kondisi janin dalam kandungan juga bisa berpengaruh pada sesak napas saat hamil. Ibu bisa merasakan sesak napas saat hamil jika bayi masih berada dalam posisi tinggi, ibu mengandung anak kembar, atau karena jumlah cairan ketuban dalam kandungan ibu terlalu banyak.

Namun, jika ibu telah memiliki komplikasi atau penyakit lain yang bisa menyebabkan sesak napas sebelum kehamilan, maka saat penyakit ini kambuh harus segera diperiksakan ke dokter.

Beberapa masalah kesehatan yang bisa memicu terjadinya sesak napas antara lain karena asma, pneumonia, emboli paru, hipertensi, serta anemia.

Sesak napas yang disertai dengan beberapa gejala seperti nyeri dada saat bernapas, denyut nadi menjadi cepat, jantung berdebar, wajah pucat, jari dan bibir menjadi biru, batuk terjadi terus menerus, kadang disertai darah dan gejala demam, mengalami kesulitan bernapas ketika berbaring, panik tidak mendapat asupan oksigen cukup, serta pingsan menandakan gejala parah.

Jika ibu hamil mengalami berbagai permasalahan tersebut, segera dikonsultasikan ke dokter agar mendapatkan penanganan dan perawatan yang tepat.

Bahayakah Sesak Napas Saat Hamil?

Meskipun sesak napas saat hamil dialami oleh 70% ibu yang sedang mengandung, bukan berarti gejala ini bisa dianggap enteng ya! Jika gejala sesak napas yang muncul disertai gejala lain seperti yang telah disebutkan sebelumnya, maka kita perlu segera mengatasinya. Sesak napas saat hamil yang tidak segera ditangani bisa menimbulkan dampak buruk pada janin, seperti:

Sesak Napas Saat Hamil Bisa Menghambat Pertumbuhan Janin

Hal ini disebabkan oleh sedikitnya asupan oksigen dan nutrisi yang diperoleh ibu di masa kehamilan. Jika kondisi ini dibiarkan, maka akan berdampak pada proses pertumbuhan janin dalam kandungan.

Biasanya, ibu yang mengalami sesak napas saat hamil namun tidak mendapatkan penanganan yang tepat akan melahirkan bayi yang memiliki ukuran tubuh, berat badan, dan ukuran kepala yang cenderung lebih kecil daripada ukuran normal.

Selain itu, kondisi ini juga berdampak pada proses pasca persalinan. Bayi cenderung lebih rentan mengalami infeksi akibat serangan virus atau bakteri, memiliki suhu tubuh lebuh rendah daripada kondisi normal (hipotermia), dan kadar gula dalam darah yang rendah (hipoglikemia).

Sesak Napas Saat Hamil Menyebabkan Gawat Janin (Fetal Distress)

Kurangnya asupan oksigen pada ibu hamil bisa menyebabkan kondisi gawat janin, yang ditandai dengan denyut jantung bayi dalam kandungan tidak normal, bisa terlalu cepat, maupun terlalu lambat.

Untuk mencegah risiko kehilangan nyawa bayi, maka ibu hamil harus segera melakukan persalinan. Biasanya, proses persalinan dilakukan dengan operasi caesar, kemudian bayi harus mendapatkan fasilitas NICU (neonatal intensive care unit) untuk mendapatkan pengawasan ketat dari para tenaga medis.

Sesak Napas Saat Hamil Menyebabkan Kematian Janin Dalam Kandungan (Intrauterine Fetal Death/IUFD)

Ini merupakan dampak terburuk jika sesak napas saat hamil tidak segera ditangani. Kematian janin dalam kandungan ditandai dengan tidak adanya pergerakan janin, serta denyut jantung yang dirasakan saat dilakukan pemeriksaan doppler atau USG.

Jika kematian janin terjadi dalam kandungan, ibu tetap harus mengeluarkan bayinya. Jika bayi tetap berada dalam kandungan, justru akan berdampak buruk bagi ibu.

Hal itu disebabkan karena tubuh akan menganggap janin tersebut sebagai benda asing, sehingga muncul reaksi imun yang memicu pembekuan darah yang berlebihan dalam tubuh.

Bagaimana Penanganan Sesak Napas Saat Hamil?

Setelah kita tahu berbagai macam bahaya yang bisa muncul jika kondisi sesak napas saat hamil, sekarang saatnya kita cari tahu penanganannya! Berikut ini beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membantu mengurangi rasa sesak:

Melakukan Olahraga Ringan

Meskipun badan terasa berat, namun ibu hamil harus tetap bergerak dan berolahraga ya! Tapi, perlu diingat, olahraga yang dilakukan harus disesuaikan dengan kemampuan dan tidak boleh terlalu berat. Ada baiknya ibu hamil berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan jenis olahraga yang bisa dilakukan.

Ibu hamil bisa memilih olahraga seperti yoga, pilates, berenang, maupun jalan santai. Jika tidak sempat melakukan olahraga tersebut, ibu hamil juga bisa terus aktif bergerak dengan melakukan pekerjaan rumah seperti menyapu serta mengepel.

Mengangkat Lengan Saat Dada Terasa Sesak

Saat napas mulai berat dan dada terasa berat, ibu hamil bisa melakukan teknik peregangan yang mudah loh! Cukup dengan mengangkat lengan ke atas kepala.

Gerakan ini membuat tulang rusuk menjadi terangkat sehingga paru paru bisa mengembang dan udara yang masuk ke dalam tubuh bisa lebih banyak.

Posisikan Tubuh Secara Tegak

Selain baik untuk menjaga kesehatan tulang belakang, memiliki kebiasaan duduk dan berdiri tegak juga bisa membantu mengurangi kondisi sesak napas pada ibu hamil loh! Posisi tubuh yang tegak bisa membantu paru paru agar bisa mengembang secara optimal, sehingga udara yang masuk bisa maksimal.

Tidur Dengan Posisi Kepala Lebih Tinggi

Pasti yang pernah terkena batuk atau pilek sering menggunakan teknik ini juga ya! Mengatur posisi kepala lebih tinggi saat tidur bisa dilakukan dengan sangat mudah, yaitu dengan menggunakan bantal sebagai penyangga kepala hingga punggung. Itu bisa membantu ibu hamil agar bernapas dengan lega.

Hindari Stres

Seperti yang kita ketahui, sesak napas bisa terjadi karena kondisi psikologis. Alih-alih merasa stres, ibu hamil disarankan untuk selalu bahagia agar bisa memberikan dampak yang baik bagi kesehatan janin.

Ada berbagai cara agar ibu hamil tidak mudah stres, seperti bersosialisasi dengan tetangga, bercerita kepada orang yang paling dipercaya tentang masalah yang sedang dihadapi, serta melakukan berbagai macam kegiatan yang disukai, seperti berkebun, memasak makanan yang disukai, atau bernyanyi untuk melepas stres.

Hindari Paparan Asap Rokok

Seperti yang kita tahu, asap rokok tidak membawa dampak positif sama sekali bagi tubuh kita. Asap rokok yang dihirup bahkan bisa menyebabkan efek negatif bagi bayi dan ibu hamil, termasuk memicu sesak napas.

Di masa kehamilan, ibu hamil harus menghindari asap rokok agar terhindar dari berbagai risiko berbahaya dan kesehatan paru paru tetap terjaga.

Minum Vitasma

Satu hal yang tidak boleh dilewatkan untuk membantu menjaga saluran pernapasan yaitu dengan rutin mengonsumsi Vitasma. Vitasma menjadi obat herbal yang terbuat dari 100% bahan alami berkualitas dengan madu sebagai bahan utama yang aman dikonsumsi siapapun, termasuk ibu hamil.

Vitasma telah mendapatkan sertifikat halal dari MUI dan telah terdaftar dalam BPOM loh! Selain itu, Vitasma diproduksi oleh pabrik modern dan higienis, sehingga kualitasnya terjaga.

Cukup dua sendok teh Vitasma sehari, bantu pernapasanmu lega kembali.

Nah, itu dia berbagai fakta mengenai sesak napas saat hamil. Langkah untuk menanganinya bisa kita mulai dari sekarang untuk mengurangi risiko terjadinya hal-hal yang lebih buruk. Karena #hidupsehat harus dimulai dari sekarang!

Share

Artikel Terkait

Kategori

Tinggalkan komentar