1,3 Juta Anak Meninggal Per Tahun Akibat Pneumonia

Dian Malam

Melansir dari laman Medical News Today, terdapat fakta singkat mengenai pneumonia, antara lain:

  • Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang menyebabkan penyakit ringan hingga berat pada orang-orang dari segala usia.
  • Penyakit ini merupakan penyebab utama kematian akibat infeksi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia.
  • Pneumonia dan influenza bersama-sama menduduki peringkat kedelapan penyebab kematian utama di Amerika Serikat.
  • Mereka yang berisiko tinggi terkena pneumonia merupakan orang lanjut usia, anak-anak dan orang dengan masalah kesehatan yang menyertainya.

dr Sahara Effendy, dokter anak di Rumah Sakit Buah Hati Ciputat menyatakan bahwa mengutip data laporan Global causes of under-5 deaths in 2015, sebanyak 1,3 juta anak meninggal per tahun akibat pneumonia. Atau diperkirakan 1 anak meninggal dunia setiap 30 detik akibat penyakit ini.

dr Sahara juga menyebutkan bahwa berdasarkan data Kemenkes, di tahun 2019 saja, pneumonia telah menjadi penyebab sebanyak 740.180 anak meninggal dunia.

Terdapat dua kategori kematian anak akibat penyakit pneumonia, yaitu pada post-neonatal saat anak berusia 29 hari hingga 11 bulan dan di usia 12 hingga 59 bulan.

Kasus pneumonia menjadi kematian tertinggi ke-2 di Indonesia pada anak berusia 29 hari hingga 11 bulan. Di tahun 2019, persentasenya mencapai 15,9%.

Kamudian, kasus pneumonia menjadi kematian tertinggi ke-3 di Indonesia pada anak berusia 12 hingga 59 bulan. Presentase di kategori ini menyentuh angka 9,5% di tahun 2019.

Apa Itu Pneumonia?

Melansir dari laman Healthline, pneumonia adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Umumnya, pneumonia seringkali dikenal dengan sebutan paru-paru basah.

Hal ini menyebabkan peradangan pada kantung udara di salah satu paru-paru atau keduanya. Kantung ini, disebut alveoli, berisi cairan atau nanah sehingga membuat sulit bernapas.

Gejala umum yang dialami oleh penderita antara lain, demam, batuk berdahak hingga sesak napas. Beratnya gejala yang dirasakan bergantung pada tingkat keparahan pneumonia yang diderita.

Data yang dilansir dari WHO atau World Health Organization, menyatakan bahwa terdapat 740.180 di tahun 2019 anak-anak meninggal dunia akibat penyakit ini.

Penyebab dan Gejala Pneumonia

Pneumonia bisa disebabkan oleh infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.

Jenis bakteri yang seringkali menjadi penyebab umum pneumonia adalah Streptococcus pneumonia. Sedangkan pneumonia yang disebabkan oleh virus antara lain virus SARS-Cov-2 (COVID), virus influenza dan respiratory syncytial virus (RSV). Pada pneumonia jenis jamur, seringkali disebabkan oleh jamur Cryptococcus, Aspergillus dan Pneumocystis.

Melansir dari laman Medical News Today, menyatakan bahwa gejala awal pneumonia biasanya mirip dengan gejala flu. Si kecil mungkin akan mengalami gejala lain, bervariasi tergantung pada jenis pneumonia yang dideritanya.

Namun, gejala umum pada anak-anak antara lain:

  • Kesulitan bernapas atau bernapas dengan keras
  • Nafsu makan menurun
  • Batuk
  • Demam
  • Muncul perasaan mudah marah
  • Dehidrasi

Si kecil mungkin mengeluh nyeri di area dada atau perut serta muntah setelah batuk.

Pengobatan Rumahan Pneumonia

Meskipun pengobatan rumahan tidak benar-benar mengobati pneumonia, ada beberapa hal yang perlu Moms lakukan untuk membantu meringankan gejala pada si Kecil.

Melansir dari laman Healthline, menyatakan bahwa batuk merupakan salah satu gejala yang paling umum dari pneumonia. Cara alami untuk meredakan batuk adalah dengan berkumur air garam atau minum teh peppermint.

Kompres dingin dapat berfungsi meredakan demam. Minum air hangat atau menikmati semangkuk sup hangat bisa membantu mengatasi kedinginan.

Beberapa pengobatan rumahan lainnya yang bisa Moms coba dirumah, yaitu dengan membantu pemulihan atau mencegah kambuhnya pneumonia dengan banyak istirahat. Terutama saat si Kecil sedang kambuh. Tubuh si kecil akan memerlukan lebih banyak waktu untuk memulihkan diri.

Pastikan si Kecil mendapatkan asupan air putih untuk menjaga hidrasi. Madu juga bisa menjadi pilihan yang baik, karena memiliki sifat menenangkan untuk tenggorokan dan membantu meredakan batuk.

Namun, untuk dukungan yang lebih efektif, cobalah Vitasma Kids!

Madu herbal ini tak hanya membantu mengatasi iritasi dan peradangan, tetapi juga memberikan perlindungan dari virus dan bakteri penyebab batuk dan flu.

Dengan formulasi 9 bahan alami pilihan, termasuk Thymol ekstra dan Polyphenols Active, Vitasma Kids aman untuk dikonsumsi rutin tanpa efek samping untuk anak usia 1 tahun ke atas ya Moms.

Yuk, berikan yang terbaik untuk kesehatan pernapasan si Kecil dengan Vitasma Kids dan biarkan mereka bernapas lebih lega!

Share

Artikel Terkait

Kategori

Tinggalkan komentar