Bayi dan balita itu kan aktif banget, ya Moms. Namun, jika tiba-tiba Si Kecil lemas, susah makan, dan napasnya bunyi, Moms pasti khawatir banget. Bisa jadi hal tersebut merupakan tanda-tanda pneumonia, lho!
Pneumonia sering kali dianggap sebagai penyakit biasa, padahal jika tidak ditangani dengan tepat bisa berbahaya, terutama pada bayi dan balita.
Sistem kekebalan tubuh Si Kecil yang masih lemah membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi. Nah, agar Moms tak kebingungan, kita bahas lebih dalam tentang gejala pneumonia bayi dan balita.
Dengan begitu, Moms bisa lebih sigap dalam menanganinya. Tentunya, agar mengetahui langkah apa yang harus diambil jika Si Kecil mengalami gejala tersebut.
Yuk, langsung saja Moms!
Mengapa Balita Rentan Terkena Pneumonia
Sebenarnya, ada beberapa alasan kenapa sistem pernapasan balita begitu rentan terhadap infeksi. Melansir dari beberapa sumber diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Sistem Kekebalan Tubuh yang Masih Berkembang
Salah satu alasan utama mengapa balita mudah terkena pneumonia adalah karena sistem kekebalan tubuh mereka masih dalam tahap pembentukan.
Bayangkan saja Moms, sistem kekebalan tubuh ini seperti pasukan tentara yang bertugas melindungi tubuh dari serangan virus dan bakteri.
Nah, pada bayi dan balita, pasukan tentara ini belum lengkap dan belum berpengalaman dalam menghadapi berbagai macam serangan.
Alhasil, Si Kecil menajdi lebih mudah kalah dan tubuh pun jadi sakit.
2. Saluran Napas yang Sempit
Bayangkan saluran napas Si Kecil seperti selang kecil yang mudah tersumbat.
Jika dibandingkan dengan orang dewasa, saluran napas Si Kecil jauh lebih sempit.
Hal ini membuat lendir dan kotoran lebih mudah menumpuk dan menyumbat saluran napas. Padahal, lendir dan kotoran ini seringkali membawa virus dan bakteri penyebab pneumonia.
3. Berdekatan dengan Orang Lain
Balita sangat aktif dan suka sekali bermain dengan teman-teman sebayanya. Saat bermain, mereka seringkali berbagi mainan, makanan, bahkan pelukan.
Nah, melalui kontak yang sering ini, virus dan bakteri penyebab pneumonia bisa dengan mudah berpindah dari satu anak ke anak lainnya.
4. Lingkungan yang Tidak Sehat
Lingkungan yang tidak bersih dan penuh dengan polusi juga bisa meningkatkan risiko bayi dan balita terkena pneumonia. Udara yang tercemar oleh asap rokok, debu, atau bahan kimia berbahaya bisa mengiritasi saluran napas dan melemahkan sistem kekebalan tubuh. Terlebih, sistem kekebalan tubuh Si Kecil yang belum sempurna.
5. Faktor Risiko Lainnya
Selain faktor-faktor di atas, ada beberapa faktor risiko lain yang juga bisa meningkatkan risiko bayi dan balita terkena pneumonia, antara lain:
- Kelahiran prematur: Bayi yang lahir prematur memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah dibandingkan bayi yang lahir cukup bulan.
- Gizi buruk: Kekurangan nutrisi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat bayi lebih rentan terhadap infeksi.
- Penyakit kronis: Bayi dengan penyakit kronis seperti asma atau penyakit jantung bawaan juga lebih berisiko terkena pneumonia.
Gejala Pneumonia Bayi dan Balita
Gejala pneumonia bayi dan balita bisa berbeda-beda, tergantung dari usia Si Kecil dan penyebab infeksi. Namun, ada beberapa gejala umum yang perlu Moms waspadai, yaitu:
- Demam: Suhu tubuh Si Kecil menjadi lebih tinggi dari biasanya.
- Batuk: Batuk bisa kering atau berdahak, bahkan bisa disertai suara mengi. Hal ini merupakan gejala pneumonia bayi dan balita yang umum terjadi.
- Sesak napas: Pernapasan Si Kecil jadi lebih cepat dan terlihat kesulitan bernapas.
- Hidung kembang kempis: Hal ini merupakan tanda bahwa Si Kecil sedang berusaha keras untuk mendapatkan oksigen.
- Lemah dan lesu: Si Kecil menjadi tidak mau bermain atau beraktivitas seperti biasanya.
- Nafsu makan berkurang: Si Kecil menjadi susah makan atau minum.
- Muntah dan diare: Terkadang, pneumonia juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan.
- Kulit tampak pucat: Gejala ini bisa menjadi tanda bahwa tubuh Si Kecil sedang kekurangan oksigen.
Hal yang Harus Dilakukan Ketika Balita Terserang Pneumonia
Pneumonia pada balita memang bikin khawatir, tapi jangan panik dulu Moms. Dengan penanganan yang tepat, Si Kecil bisa lebih tertangani dengan cepat. Berikut ini beberapa hal yang perlu Moms lakukan ketika Si Kecil terserang pneumonia:
- Tetap Tenang dan Jangan Panik: Kecemasan Moms bisa menular pada Si Kecil, lho. Cobalah untuk tetap tenang dan berpikir jernih. Ikuti semua petunjuk dokter dan berikan dukungan penuh pada Si Kecil.
- Jaga Kebersihan Lingkungan: Lingkungan yang bersih dapat membantu mencegah penyebaran infeksi. Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah mengganti popok atau membersihkan hidung Si Kecil. Bersihkan juga mainan dan peralatan makan Si Kecil secara rutin.
- Berikan Banyak Cairan: Demam dan batuk bisa menyebabkan tubuh Si Kecil kehilangan banyak cairan. Oleh karena itu, pastikan Si Kecil selalu terhidrasi dengan baik. Berikan ASI lebih sering jika Si Kecil masih ASI eksklusif, atau berikan air putih, jus buah, atau sup bening.
- Jaga Kelembapan Udara: Udara yang lembap dapat membantu melegakan saluran pernapasan Si Kecil. Moms bisa menggunakan humidifier atau meletakkan baskom berisi air panas di dekat tempat tidur Si Kecil.
- Berikan Istirahat yang Cukup: Istirahat yang cukup sangat penting untuk membantu tubuh Si Kecil pulih. Hindari aktivitas yang terlalu berat dan biarkan Si Kecil tidur sebanyak yang dia butuhkan. Hal ini untuk meringankan gejala pneumonia bayi dan balita yang muncul.
- Pantau Kondisi Si Kecil Secara Rutin: Perhatikan tanda-tanda perbaikan atau perburukan pada kondisi Si Kecil. Jika gejala pneumonia bayi dan balita semakin parah, atau muncul gejala baru seperti kejang, segera bawa Si Kecil ke dokter.
- Jaga Nutrisi Si Kecil: Meskipun nafsu makan Si Kecil mungkin berkurang, usahakan untuk tetap memberikan makanan bergizi. Pilih makanan yang mudah dicerna, seperti bubur, sup, atau buah-buahan yang lembut. Hal ini bisa membantu mengatasi gejala pneumonia bayi dan balita yang muncul.
Nah, itulah tadi Moms, beberapa informasi mengenai gejala pneumonia bayi dan balita yang telah kita ketahui bersama. Selain beberapa hal di atas yang bisa Moms lakukan ketika Si Kecil terserang pneumonia, Minva rekomendasikan Vitasma Kids untuk Si Kecil.
Vitasma Kids mampu merawat pernapasan Si Kecil serta mengatasi iritasi, peradangan, batuk, sesak napas serta pneumonia pada anak-anak.
Kandungan Vitasma Kids hanya diformulasikan khusus dengan 9 bahan alami pilihan terbaik yang mengandung Thymol Ekstra dan Polyphenols Active. Vitasma Kids dapat dikonsumsi oleh anak mulai usia 1 tahun dengan dosis tertentu.
Vitasma Kids sudah memiliki sertifikat BPOM dan Halal MUI ya, Moms. Sehingga, aman dikonsumsi Si Kecil setiap harinya tanpa perlu khawatir efek samping ataupun efek ketergantungan.
Selain itu, Vitasma Kids hadir dengan rasa jeruk yang disukai oleh anak-anak. Yuk, Moms rawat saluran pernapasan Si Kecil dan lindungi dari gejala pneumonia bayi dan balita yang bisa menyerang kapanpun. Pesan Vitasma Kids sekarang juga!
Tinggalkan komentar