Kenali 5 Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan Atas

Dian Malam

Pernah nggak sih kalian bangun pagi dengan hidung mampet, tenggorokan terasa gatal, dan kepala berat? Bisa jadi itu bukan cuma masuk angin biasa, tapi tanda-tanda infeksi saluran pernapasan atas atau ISPA.

Penyakit ini memang sering dianggap sepele, padahal jika dibiarkan bisa mengganggu aktivitas harian bahkan berdampak lebih serius. Tubuh kita juga lebih rentan terserang virus dan bakteri penyebab infeksi saluran pernapasan atas saat musim pancaroba.

Nah, agar kalia bisa lebih waspada dan tahu cara mengatasinya, yuk kita kupas tuntas apa itu ISPA, gejalanya, hingga langkah pencegahannya! Let’s go!

Apa Itu Infeksi Saluran Pernapasan Atas?

Pernah merasa tenggorokan perih, hidung tersumbat, atau suara jadi serak tiba-tiba? Nah, bisa jadi itu bukan cuma karena kelelahan atau cuaca yang tak menentu. Bisa jadi, kalian terinfeksi ISPA atau infeksi saluran pernapasan atas.

ISPA merupakan kondisi yang terjadi saat organ-organ pernapasan bagian atas, seperti hidung, tenggorokan, faring, dan laring terinfeksi oleh virus atau bakteri. Penyakit ini cukup umum dan bisa menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Biasanya, ISPA berlangsung dalam waktu singkat, namun tetap saja bisa bikin tubuh tak nyaman dan aktivitas jadi terganggu.

Apa Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan Atas?

Kenapa bisa tiba-tiba datang padahal kalian merasa sedang sehat-sehat saja? Yuk, kita bahas satu per satu penyebab ISPA, supaya kalian bisa lebih waspada dan tahu cara mencegahnya!

1. Virus

Sebagian besar kasus ISPA disebabkan oleh virus. Ada banyak jenis virus yang bisa menyerang saluran pernapasan atas, dan beberapa yang paling umum adalah:

  • Rhinovirus: Virus jenis ini merupakan penyebab utama flu biasa.
  • Coronavirus: Ya, bukan hanya COVID-19, namun juga tipe lain dari keluarga virus ini bisa menyebabkan ISPA ringan.
  • Adenovirus: Virus jenis ini lebih sering menyerang anak-anak, dengan gejala seperti demam dan sakit tenggorokan.
  • Influenza virus: Biang flu musiman yang embuat badan pegal, demam, dan batuk.

Virus ini gampang banget menular lewat udara, misalnya dari percikan ludah saat orang bersin atau batuk. Bisa juga menyebar lewat tangan yang menyentuh benda terkontaminasi lalu menyentuh hidung atau mulut.

2. Bakteri

Walau tak seumum virus, bakteri juga bisa bikin kamu kena ISPA. Contoh bakterinya antara lain:

  • Streptococcus pyogenes – bakteri yang seringkali menyebabkan radang tenggorokan (strep throat).
  • Haemophilus influenzae – bukan flu, tapi bakteri yang bisa menyebabkan infeksi tenggorokan dan telinga.

Infeksi bakteri ini biasanya datang setelah daya tahan tubuh kalian sedang menurun atau setelah tubuh lebih dulu diserang virus.

3. Faktor Lingkungan

Lingkungan juga mempunyai peran besar dalam memicu ISPA. Udara yang dipenuhi asap kendaraan, debu, atau bahan kimia bisa mengiritasi saluran napas dan memudahkan infeksi berkembang.

Buat kalian yang punya alergi terhadap debu, bulu hewan, atau serbuk sari, reaksi alergi bisa membuat saluran pernapasan lebih sensitif dan rentan terkena infeksi.

4. Kondisi Tubuh yang Sedang Lemah

Saat imun tubuh sedang turun, tubuh bisa menjadi lebih gampang diserang kuman penyebab penyakit. Misalnya saja, saat kurang tidur, stres, atau kurang asupan nutrisi.

Itulah kenapa kalian bisa tiba-tiba jatuh sakit padahal sebelumnya merasa baik-baik saja.

5. Kebiasaan Buruk

Tanpa disadari, tangan kita bisa jadi “kendaraan” penyebar virus dan bakteri. Menyentuh wajah tanpa mencuci tangan lebih dulu bisa jadi celah masuknya kuman ke tubuh.
Begitu juga kebiasaan seperti berbagi alat makan atau minum dengan orang lain saat mereka sedang sakit. Hal itu bisa menjadi jalan cepat tertular ISPA.

Apa Saja Gejala Infeksi Saluran Pernapasan Atas?

Supaya kalian bisa lebih cepat menyadari dan mengambil tindakan, yuk kenali tanda-tanda umum ISPA yang sering muncul!

  • Hidung Tersumbat atau Berair: Salah satu gejala paling sering dirasakan saat kena ISPA adalah hidung yang tiba-tiba mampet, berair, atau bahkan keduanya bergantian. Kondisi ini bikin napas jadi nggak lega, bahkan bisa mengganggu tidur di malam hari.
  • Tenggorokan Gatal dan Nyeri: Rasa gatal di tenggorokan yang awalnya ringan bisa berubah jadi sakit saat menelan. Ini salah satu ciri khas ISPA, terutama kalau disebabkan oleh virus atau bakteri yang menyerang saluran napas bagian atas.
  • Batuk Kering atau Berdahak: Batuk juga termasuk gejala umum ISPA. Ada yang batuk kering, ada juga yang berdahak. Biasanya batuk muncul sebagai respons alami tubuh untuk membersihkan lendir atau iritasi dari tenggorokan dan paru-paru.
  • Bersin-Bersin: Jika kalian mulai sering bersin padahal nggak sedang alergi, bisa jadi itu tanda tubuh sedang melawan infeksi. Bersin merupakan mekanisme alami tubuh untuk mengeluarkan kuman dari hidung dan tenggorokan.
  • Demam Ringan: Meskipun tak semua orang mengalami demam saat kena ISPA, suhu tubuh yang sedikit naik adalah sinyal bahwa sistem imun sedang bekerja melawan infeksi. Biasanya demamnya nggak terlalu tinggi, tapi tetap bikin badan terasa lemas.
  • Sakit Kepala atau Badan Terasa Pegal: Infeksi saluran napas bisa memicu sakit kepala ringan atau rasa pegal di tubuh, terutama jika disertai demam. Rasanya mirip-mirip kayak flu, bikin kamu pengin rebahan terus seharian.
  • Suara Serak: Jika kalian merasa suaramu mulai serak atau bahkan hilang sama sekali, bisa jadi pita suara ikut teriritasi. Hal ini terjadi ketika infeksi seringkali menjalar sampai ke bagian laring (kotak suara).
  • Penurunan Nafsu Makan dan Lemas: Nafsu makan bisa turun saat tubuh sedang tidak fit. Ditambah dengan gejala lain seperti batuk dan pilek, nggak heran kalau kamu jadi malas makan atau merasa cepat lelah.

Apa Infeksi Saluran Pernapasan Atas Berbahaya?

Sebagian besar infeksi saluran pernapasan atas memang cenderung ringan dan bisa sembuh dengan sendirinya tanpa perlu perawatan medis khusus. Biasanya, ISPA disebabkan oleh virus seperti rhinovirus atau influenza, yang menyerang hidung, tenggorokan, atau saluran pernapasan bagian atas lainnya.

Namun, meski gejalanya terbilang umum dan sering terjadi, ada beberapa situasi di mana ISPA bisa jadi lebih serius dan memerlukan perhatian medis lebih lanjut. Beberapa faktor yang membuat ISPA bisa berbahaya antara lain:

1. Jika Terjadi Pada Orang dengan Sistem Imun Lemah

Bagi mereka yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti anak-anak, orang tua, atau penderita penyakit kronis, ISPA bisa berkembang lebih serius. Virus yang menyerang saluran pernapasan atas bisa dengan mudah menyebar ke saluran pernapasan atas. Hal tersebut menyebabkan penyakit yang lebih berat seperti bronkitis atau pneumonia.

2. Jika ISPA Tidak Ditangani dengan Baik

Meskipun ISPA biasanya sembuh dengan sendirinya, jika tidak ditangani secara benar, gejalanya bisa semakin parah. Misalnya, infeksi virus dapat menyebabkan infeksi sekunder oleh bakteri yang lebih berbahaya.

Pada beberapa kasus, infeksi bakteri bisa menyebabkan komplikasi serius yang mempengaruhi saluran pernapasan, seperti sinusitis atau otitis media (infeksi telinga).

3. Jika Gejala Bertahan Lama

Gejala ISPA seperti batuk, hidung tersumbat, atau tenggorokan gatal biasanya akan hilang dalam waktu beberapa hari.

Pada beberapa kasus, gejalanya bisa berlangsung lebih dari seminggu, atau jika timbul komplikasi seperti kesulitan bernapas atau demam tinggi, ini bisa menjadi tanda adanya infeksi yang lebih serius. Sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter jika kamu merasa gejalanya semakin buruk.

4. ISPA pada Anak-anak dan Lansia

Anak-anak dan lansia lebih rentan terhadap komplikasi ISPA.

Pada anak-anak, saluran pernapasan mereka masih berkembang dan lebih mudah tersumbat oleh lendir.

Sedangkan pada lansia, sistem kekebalan tubuh biasanya lebih lemah, membuatnya lebih sulit untuk melawan infeksi.

Sehingga, kalian perlu ekstra hati-hati jika ISPA disertai dengan gejala berikut:

  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • Demam tinggi yang tidak turun-turun
  • Sakit dada atau tekanan di dada
  • Batuk berdahak kental dengan darah
  • Kelelahan berlebihan atau rasa lemas yang sangat

Jika mengalami gejala-gejala ini, sebaiknya segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Macam-macam Infeksi Saluran Pernapasan Atas

Yuk, kita bahas macam-macam infeksi saluran pernapasan atas yang umum terjadi, agar kalian bisa mengatasi gejalanya:

1. Flu (Influenza)

Flu merupakan salah satu jenis infeksi saluran pernapasan atas yang paling sering terjadi.

Penyakit ini disebabkan oleh virus influenza yang menyerang saluran pernapasan dan menyebabkan gejala seperti demam, batuk, pilek, dan rasa lemas.

Flu bisa datang dengan cepat, dan meskipun sering sembuh dalam waktu seminggu, virusnya sangat mudah menular lewat udara dan kontak langsung.

Gejala umum:

  • Demam
  • Batuk kering
  • Sakit tenggorokan
  • Hidung meler atau tersumbat
  • Tubuh terasa lemas atau pegal

2. Pilek (Rhinitis)

Pilek atau yang juga dikenal dengan nama rhinitis adalah infeksi ringan yang sangat umum. Pilek disebabkan oleh berbagai jenis virus, terutama rhinovirus, yang menginfeksi hidung dan saluran pernapasan bagian atas. Meskipun tidak berbahaya, pilek bisa sangat mengganggu karena gejalanya yang membuat kalian merasa tidak nyaman, seperti hidung mampet dan bersin-bersin.

Gejala umum:

  • Hidung tersumbat atau meler
  • Bersin-bersin
  • Tenggorokan gatal
  • Batuk ringan
  • Mata berair

3. Sinusitis

Sinusitis terjadi ketika rongga sinus (ruang udara di sekitar hidung dan dahi) menjadi meradang akibat infeksi. Penyakit ini bisa disebabkan oleh bakteri, virus, atau alergi.

Sinusitis sering muncul setelah pilek yang tidak kunjung sembuh. Kondisi ini bisa sangat mengganggu karena menyebabkan rasa sakit atau tekanan di wajah.

Gejala umum:

  • Nyeri atau tekanan di wajah (terutama di sekitar hidung, dahi, dan mata)
  • Hidung tersumbat
  • Batuk, terutama di malam hari
  • Pilek dengan lendir kental
  • Sakit kepala

4. Faringitis (Radang Tenggorokan)

Faringitis atau radang tenggorokan merupakan peradangan pada faring atau bagian belakang tenggorokan. Infeksi ini bisa disebabkan oleh virus ataupun bakteri.

Biasanya, radang tenggorokan disertai dengan rasa sakit saat menelan atau berbicara. Jika disebabkan oleh bakteri, seperti Streptococcus, radang tenggorokan bisa lebih serius dan memerlukan pengobatan antibiotik.

Gejala umum:

  • Nyeri tenggorokan
  • Sakit saat menelan
  • Suara serak
  • Demam ringan
  • Pembengkakan pada kelenjar getah bening di leher

5. Laringitis

Laringitis adalah infeksi pada laring (kotak suara) yang membuat suara jadi serak atau bahkan hilang.

Kondisi ini sering terjadi setelah seseorang mengalami batuk atau flu. Laringitis bisa disebabkan oleh infeksi virus, penggunaan suara yang berlebihan, atau iritasi dari polusi udara.

Gejala umum:

  • Suara serak atau hilang
  • Tenggorokan gatal
  • Batuk kering
  • Sakit tenggorokan ringan

6. Tonsilitis

Tonsilitis merupakan peradangan amandel yang terletak pada bagian belakang tenggorokan.

Amandel ini berfungsi sebagai pelindung tubuh dari kuman. Namun, kadang-kadang bisa terinfeksi oleh virus atau bakteri. Tonsilitis lebih sering menyerang anak-anak, meski orang dewasa pun bisa mengalaminya.

Gejala umum:

  • Nyeri tenggorokan yang parah
  • Kesulitan menelan
  • Pembengkakan pada amandel
  • Demam
  • Nafas bau atau bau mulut

Mencegah ISPA tentu lebih baik daripada mengobati, bukan?

Salah satu cara alami yang bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan meredakan gejala infeksi saluran pernapasan atas adalah dengan mengonsumsi madu herbal.

Vitasma mengandung bahan alami yang dapat mendukung kesehatan saluran pernapasan, mengurangi peradangan, dan membantu tubuh melawan infeksi dengan lebih efektif.

Dapatkan manfaat madu herbal berkualitas yang dapat memperkuat sistem imun tubuh dan memberikan rasa nyaman bagi tenggorokan yang gatal.

Jangan tunggu sampai sakit datang! Konsumsi Vitasma setiap hari dan rasakan perbedaannya.

Pesan sekarang dan nikmati tubuh yang lebih sehat dan terlindungi!

Share

Artikel Terkait

Kategori