Ketika anak demam dan muntah, tentu saja orang tua akan merasa cemas dan khawatir. Kedua gejala ini bisa menjadi tanda dari berbagai kondisi kesehatan yang berbeda, mulai dari infeksi virus biasa hingga masalah yang lebih serius.
Namun, meskipun seringkali membuat panik, penting untuk tetap tenang dan mengetahui langkah-langkah yang tepat untuk menghadapinya ya, Moms!
Demam merupakan bagian respons alami dari tubuh Si Kecil terhadap adanya infeksi atau peradangan. Sementara itu, muntah bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti gangguan pencernaan, infeksi saluran pernapasan, atau bahkan reaksi terhadap obat tertentu.
Namun, kombinasi keduanya seringkali membuat kita bertanya-tanya, apakah ini hanya gejala ringan atau ada masalah yang lebih besar yang perlu diperhatikan?
Sebagai orang tua, kita perlu paham bahwa meskipun gejala tersebut umum, mereka tetap perlu dipantau dengan seksama.
Apakah demamnya sangat tinggi? Seberapa sering anak demam dan muntah? Adakah tanda-tanda dehidrasi? Dengan mengenali tanda-tanda yang perlu diwaspadai, kita bisa mengambil langkah yang tepat untuk merawat Si Kecil dengan cepat dan efektif.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai penyebab anak demam dan muntah, serta bagaimana cara merawatnya agar Si Kecil bisa segera pulih. Yuk, langsung saja, Moms!
Anak Demam dan Muntah
Meskipun anak demam dan muntah membuat hati cemas, jangan panik ya, Moms! Pentingnya untuk tetap tenang dan tahu apa yang menjadi penyebabnya.
Demam merupakan cara tubuh merespons bahwa terdapat infeksi atau peradangan di tubuh Si Kecil, sedangkan muntah bisa disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari gangguan pencernaan hingga infeksi virus. Terdapat beberapa penyebab anak demam dan muntah, diantaranya adalah:
- Infeksi Saluran Pencernaan (Gastroenteritis): Salah satu penyebab utama anak muntah adalah infeksi pada saluran pencernaan, seringkali disebabkan oleh virus seperti rotavirus atau norovirus. Gejala yang muncul biasanya disertai dengan diare dan perut kembung.
- Flu atau Infeksi Saluran Pernapasan: Infeksi virus pada saluran pernapasan, seperti flu atau batuk pilek, bisa menyebabkan demam tinggi dan kadang-kadang muntah, terutama jika Si Kecil batuk keras atau banyak lendir yang tertelan.
- Infeksi Telinga atau Tenggorokan: Infeksi pada telinga atau tenggorokan Si Kecil juga bisa menyebabkan anak demam dan muntah hingga menyebabkan rasa tidak nyaman.
- Dehidrasi: Muntah yang terjadi berulang kali bisa membuat Si Kecil kehilangan banyak cairan, yang kemudian menyebabkan dehidrasi dan memperburuk kondisi tubuhnya.
Namun, tak semua anak demam dan muntah membutuhkan perhatian medis segera. Ada beberapa tanda yang perlu Moms waspadai jika Si Kecil mengalami salah satu dari gejala ini, antara lain adalah:
- Demam tinggi di atas 39°C yang tidak turun setelah diberi obat penurun demam.
- Muntah terus-menerus atau tidak bisa berhenti, terutama jika Si Kecil tidak bisa minum atau makan apa pun.
- Muncul tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering, jarang buang air kecil, atau mata cekung.
- Perubahan kesadaran atau kebingungan.
Nah, selanjutnya mari kita bahas mengenai pertolongan pertama jika anak demam dan muntah yang bisa Mom lakukan, yuk langsung saja!
Penanganan Pertama Jika Anak Demam dan Muntah
Sebagai orang tua, saat anak demam dan muntah, perasaan khawatir dan cemas pasti muncul. Kedua gejala ini seringkali terjadi bersamaan, dan bisa disebabkan oleh berbagai hal.
Meskipun kadang-kadang gejala tersebut dapat sembuh dengan sendirinya, ada beberapa langkah penanganan pertama yang bisa Moms lakukan di rumah untuk membantu Si Kecil merasa lebih baik.
1. Menjaga Anak Tetap Terhidrasi
Salah satu langkah pertama yang paling penting adalah memastikan Si Kecil tetap terhidrasi. Muntah dapat menyebabkan kehilangan cairan yang cukup banyak. Dan jika dibiarkan, hal ini bisa berisiko menyebabkan dehidrasi.
Berikan cairan sedikit-sedikit, tapi sering. Cobalah air putih, oralit (larutan elektrolit), atau kaldu ringan. Hindari memberi jus buah atau minuman manis karena bisa memperburuk rasa mual.
Jika Si Kecil terlalu lelah untuk minum, Moms bisa mencoba memberikan cairan menggunakan sendok atau pipet agar ia bisa menelan sedikit-sedikit.
2. Berikan Obat Penurun Demam yang Tepat
Jika demamnya cukup tinggi (di atas 38°C), Moms bisa memberikan obat penurun demam seperti paracetamol, sesuai dengan dosis yang dianjurkan berdasarkan usia dan berat badan Si Kecil.
Pastikan untuk membaca label obat dengan cermat, dan hindari memberi aspirin pada anak karena bisa menyebabkan komplikasi serius.
Jaga suhu tubuh Si Kecil agar tetap nyaman dengan memberi pakaian yang ringan dan tidak terlalu tebal. Jika Si Kecil merasa kepanasan, bisa juga diberikan kompres dingin di dahi atau leher.
3. Beri Anak Istirahat yang Cukup
Demam dan muntah adalah tanda tubuh Si Kecil sedang berusaha melawan infeksi. Jadi, biarkan Si Kecil untuk beristirahat dengan cukup ya, Moms!
Tempatkan Si Kecil di tempat yang nyaman dan tenang, jauh dari kebisingan, agar ia bisa tidur atau beristirahat dengan baik. Hindari kegiatan fisik yang berat agar tubuhnya bisa fokus pada pemulihan.
4. Perhatikan Gejala Lain yang Muncul
Selama Si Kecil beristirahat, perhatikan gejala lain yang mungkin muncul, seperti diare, ruam, atau penurunan kesadaran.
Jika demam tidak turun setelah diberi obat, atau jika Si Kecil terus-menerus muntah dan tidak bisa minum atau makan, ini bisa menjadi tanda bahwa kondisi anak perlu penanganan medis lebih lanjut.
5. Kapan Harus ke Dokter?
Segera untuk membawa Si Kecil ke dokter atau rumah sakit, jika Si Kecil mengalami satu atau beberapa hal, seperti:
- Demam sangat tinggi dan tidak turun meski sudah diberi obat.
- Si Kecil terlihat sangat lemas, tidak bisa minum, atau mengalami dehidrasi (mulut kering, jarang buang air kecil).
- Muntah terus-menerus atau disertai darah.
- Si Kecil mengalami kesulitan bernapas atau ada gejala lain yang tidak biasa.
Meskipun demam dan muntah seringkali merupakan gejala dari infeksi ringan, penting bagi orang tua untuk tetap waspada dan memantau kondisi Si Kecil
Dengan penanganan yang tepat, seperti menjaga cairan tubuh, memberikan obat yang sesuai, dan memberi cukup waktu untuk istirahat, anak biasanya akan merasa lebih baik dalam beberapa hari. Jika ragu atau gejalanya tidak membaik, jangan ragu untuk mencari bantuan medis.
Jika demam yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan, Minva rekomendasikan untuk memberikan Vitasma Kids.
Vitasma Kids memiliki double active agent yang terdiri dari thymol ekstra dengan fungsi utama curative action pada semua gangguan pernafasan pada Si Kecil. Dan high polyphenols dengan fungsi utama protect action dengan menangkal radikal bebas serta mengurangi inflamasi pada tubuh yang mengakibatkan tubuh mudah terkena penyakit.
Aturan minum Vitasma Kids disesuaikan berdasarkan usianya ya, Moms. Dan diminum setelah makan serta lebih efektif di minum sebelum tidur untuk keluhar ringan, dan konsumsi pagi hari setelah sarapan dan malam hari untuk keluhar berat.
Yuk, segera stok Vitasma Kids dirumah untuk Si Kecil, Moms!
Tinggalkan komentar