Manfaat Pernapasan Diafragma yang Perlu Diketahui

Dian Malam

Coba deh, sekarang kamu tarik napas dalam-dalam. Tapi bukan cuma asal tarik napas ya!

Coba rasakan, apakah dadamu yang mengembang atau justru perutmu yang naik? Kalau dadamu yang dominan bergerak, bisa jadi kamu belum menggunakan pernapasan diafragma secara maksimal!

Padahal, manfaat pernapasan diafragma punya sejuta manfaat untuk kesehatan tubuh maupun mental.

Nggak cuma bikin kamu merasa lebih rileks, tapi juga bisa bantu mengurangi stres, meningkatkan fungsi paru-paru, bahkan mendukung performa olahraga dan kualitas tidur. Keren, kan?

Pernapasan diafragma, atau sering disebut juga dengan “pernapasan perut”, merupakan cara bernapas yang melibatkan otot diafragma. Otot besar yang terletak di bawah paru-paru.

Teknik ini memungkinkan paru-paru terisi udara secara lebih optimal, karena saat diafragma berkontraksi, ia menciptakan ruang lebih luas untuk udara masuk ke paru-paru bagian bawah.

Nah, sayangnya, di kehidupan yang serba cepat dan penuh tekanan seperti saat ini, banyak dari kita jadi terbiasa bernapas pendek-pendek dan dangkal, hanya menggunakan bagian atas dada.

Akibatnya? Tubuh lebih mudah tegang, napas terasa terburu-buru, dan stres pun jadi makin sering datang.

Tertarik mencoba manfaat pernapasan diafragma?

Yuk, kita bahas lebih dalam apa saja manfaat pernapasan diafragma yang bisa kamu rasakan dari ujung rambut sampai ujung kaki!

Latihan Pernapasan Diafragma untuk Kecemasan

Pernah nggak sih kamu merasa jantung berdebar, napas terasa pendek, atau pikiran tiba-tiba panik tanpa sebab yang jelas?

Bisa jadi itu tanda tubuh sedang mengalami kecemasan alias anxiety. Tenang, kamu tidak sendiri, lho!

Banyak orang mengalami hal serupa, apalagi di zaman yang serba cepat ini. Kabar baiknya, ada cara alami yang memberi segudang manfaat pernapasan diafragma.

Saat kita cemas, sistem saraf otomatis mengaktifkan respons “fight or flight” yang bikin detak jantung naik, otot menegang, dan napas jadi dangkal.

Melansir dari laman Cleveland Clinic, menyatakan bahwa teknik pernapasan dalam menggunakan diafragma bisa mengaktifkan sistem saraf parasimpatis. Yaitu bagian dari tubuh yang bertugas menenangkan sistem, sehingga kita merasa lebih relaks dan tenang.

Yuk, coba langkah-langkah simpel ini untuk melatih pernapasan diafragmamu:

  1. Temukan posisi nyaman. Caranya dengan duduk atau berbaring yang rileks. Letakkan satu tangan di dada, dan satu tangan di perut.
  2. Tarik napas perlahan lewat hidung. Fokuskan agar perut yang mengembang, bukan dada.
  3. Tahan sebentar selama 2 hingga 3 detik, lalu hembuskan perlahan lewat mulut. Bayangkan semua ketegangan ikut keluar bersama napasmu.
  4. Ulangi 5–10 menit. Lakukan rutin setiap hari atau saat merasa cemas.

Melansir dari laman Medical News Today, mengungkapkan bahwa latihan ini bisa membantu menurunkan hormon stres seperti kortisol, meningkatkan fokus, dan bahkan memperbaiki kualitas tidur.

Selain menenangkan pikiran yang kalut, pernapasan diafragma juga bantu meningkatkan oksigen dalam tubuh, memperkuat paru-paru, dan melatih kesadaran diri (mindfulness).

Jadi, bukan cuma untuk mental, tapi juga bermanfaat buat kesehatan fisik secara keseluruhan.

Manfaat Pernapasan Perut untuk Tidur Nyenyak

Siapa yang sering begadang gara-gara pikiran nggak mau diam saat mau tidur?

Entah karena stres kerjaan, overthinking, atau cuma karena tubuh belum benar-benar rileks.

Nah, kalau kamu salah satu dari “tim susah tidur”, ada cara simpel dan alami yang bisa banget dicoba: latihan pernapasan perut alias pernapasan diafragma.

Teknik ini bukan sekadar soal tarik napas biasa, lho. Kalau dilakukan dengan benar, pernapasan perut bisa jadi “kunci rahasia” buat bantu tubuh dan pikiran benar-benar istirahat.

Bahkan menurut Cleveland Clinic, menyatakan bahwa pernapasan diafragma bisa membantu menurunkan detak jantung, mengurangi ketegangan otot, dan mengaktifkan sistem saraf parasimpatis—yang tugasnya bikin tubuh tenang dan siap untuk tidur.

Melansir laman dari Medical News Today, manfaat pernapasan diafragrma secara rutin dapat:

  • Mengurangi stres dan kecemasan, yang sering jadi penyebab utama insomnia
  • Menstabilkan detak jantung dan tekanan darah
  • Meningkatkan kualitas tidur karena tubuh merasa lebih tenang dan nyaman

Pernapasan perut bukan cuma bikin tidur lebih cepat, tapi juga membuat tidurmu lebih berkualitas.

Jadi, kalau selama ini kamu mengandalkan scrolling HP supaya mengantuk, coba deh ganti dengan teknik napas yang satu ini—alami, bebas efek samping, dan bisa dilakukan kapan pun.

Siap-siap bangun dengan tubuh lebih segar dan pikiran lebih jernih keesokan harinya!

Teknik Pernapasan Diafragma Yoga Pemula

Saat kamu menarik napas, diafragma akan turun dan memberi ruang bagi paru-paru untuk terisi udara. Nah, ini bikin napas jadi lebih dalam, tenang, dan efisien.

Melansir dari laman Cleveland Clinic, menyatakan bahwa teknik ini membantu memperlambat detak jantung, mengurangi ketegangan tubuh, dan mengaktifkan sistem saraf parasimpatis, yang membuat kita merasa lebih rileks.

Sebagai pemula, fokusmu mungkin masih terbagi antara pose tubuh, keseimbangan, dan napas yang kadang lupa diatur.

Yoga bukan soal seberapa lentur tubuhmu, tapi seberapa sadar kamu terhadap apa yang kamu rasakan dan napas adalah jembatan utama ke sana. Berikut beberapa cara melatih pernapasan diafragma saat yoga:

  1. Temukan posisi nyaman—bisa duduk bersila atau berbaring.
  1. Letakkan satu tangan di dada, satu di perut.
  2. Tarik napas perlahan lewat hidung. Fokuskan agar tangan di perut yang naik.
  3. Hembuskan lewat mulut dengan tenang.
  4. Ulangi 5–10 menit sebelum mulai latihan.

Coba lakukan teknik ini sebagai pemanasan sebelum yoga. Nggak cuma bikin pikiran lebih tenang, tapi juga bantu tubuh lebih siap menghadapi gerakan yoga, meski masih dasar.

Ingat ya, yoga bukan perlombaan. Mulailah dari napas, karena dari sanalah ketenangan dan keseimbangan dimulai.

Yuk, jadikan pernapasan diafragma sebagai bagian dari rutinitas yogamu. Siap-siap merasa lebih rileks, fokus, dan terhubung dengan diri sendiri. Namaste!

Pernapasan Diafragma Kurangi Sesak Napas

Pernah merasa napas jadi pendek-pendek, dada terasa berat, atau seperti kehabisan udara padahal lagi nggak lari atau olahraga?

Bisa jadi itu gejala sesak napas, dan bukan hal yang bisa dianggap remeh. Tapi tenang, sebelum buru-buru panik, ada satu teknik sederhana yang bisa bantu: pernapasan diafragma.

Mungkin kamu bertanya-tanya, apa sih istimewanya teknik ini?

Ternyata, pernapasan diafragma bukan cuma soal “tarik napas lebih dalam”, tapi juga soal bagaimana kita mengaktifkan otot pernapasan utama (yakni diafragma) agar udara masuk lebih optimal dan tubuh jadi lebih rileks.

Melansir dari laman Cleveland Clinic, menyatakan bahwa pernapasan dengan bantuan diafragma bisa membantu mengurangi beban kerja otot-otot di sekitar dada dan leher saat bernapas.

Sehingga sangat bermanfaat bagi orang yang sering mengalami sesak napas, baik karena stres, kelelahan, atau kondisi pernapasan tertentu.

Melansir laman dari Clevand Clinik, menyatakan bahwa teknik ini bahkan direkomendasikan sebagai bagian dari terapi untuk penderita asma, COPD, hingga kecemasan.

Kenapa Bisa Meredakan Sesak Napas?

Saat kita cemas atau panik, kita cenderung bernapas cepat dan dangkal dari dada. Akibatnya, oksigen yang masuk jadi kurang maksimal, dan rasa sesak pun makin parah.

Nah, pernapasan diafragma bekerja sebaliknya, dengan memperlambat ritme napas, memperdalam tarikan udara, dan mengaktifkan sistem saraf yang membuat tubuh lebih tenang.

Melansir dari laman Medical News Today, latihan ini membantu tubuh lebih efisien dalam menggunakan oksigen, mengurangi ketegangan otot pernapasan, dan mencegah hiperventilasi yang sering memperburuk rasa sesak.

Berikut cara melatih pernapasan diafragma yang bisa kamu lakukan saat sesak napas, antara lain:

  1. Duduk atau rebahan dengan nyaman.
  2. Letakkan satu tangan di dada, satu tangan di perut.
  3. Tarik napas perlahan lewat hidung. Pastikan perutmu mengembang, bukan dadamu.
  4. Tahan sejenak, lalu buang napas perlahan lewat mulut.
  5. Ulangi selama 5–10 menit, atau hingga napas terasa lebih lega.

Latihan ini bisa kamu lakukan kapan saja, terutama saat mulai terasa sesak atau panik. Tapi untuk hasil terbaik, biasakan latihan ini setiap hari agar tubuh lebih terbiasa bernapas secara efisien.

Jadi, yuk mulai praktikkan teknik ini dari sekarang—nggak butuh alat, nggak butuh biaya, cukup butuh kesadaran dan niat baik untuk menjaga kesehatanmu sendiri.

Selain itu, Minva rekomendasikan suplemen herbal untuk menjaga saluran pernapasan dan juga imunitas tubuh dengan Vitasma. Dengan kandungan madu hutam, jintan hitam, jahe dan bahan-bahan herbal lainnya tentu aman dikonsumsi harian, lho!

Obat lain hanya meredakan, Vitasma mencegah & memperkuat sistem imun. Satu solusi, dua manfaat!

Share

Artikel Terkait

Kategori