Batuk Kronis: 3+ Penyebab, Gejala, Hingga Cara Mengobati

Rindi agustiana

Kesehatan


Sering batuk-batuk? Nggak kunjung sembuh, tapi malah makin parah? Bisa jadi, kamu terindikasi batuk kronis. Apa sih batuk kronis Minva? Nah, biar makin jelas tahu apa itu batuk kronis, kamu bisa baca sampai tuntas di sini ya bestie! Stay Tuned!

Batuk sebagai refleks alami tubuh saat ada zat asing masuk ke dalam sistem pernapasan umum dan wajarnya terjadi hanya 1×24 jam saja. Namun, batuk yang terjadi lebih dari 3 hari sudah merupakan jenis gangguan pernapasan yang memerlukan penanganan secara khusus. 

Apalagi, jika batuk terjadi lebih dari 7 hari, maka ini bisa disebut dengan batuk kronis karena disebabkan oleh masalah yang serius. 

Melansir dari berbagai sumber, batuk kronis adalah batuk yang terjadi lebih dari 8 minggu atau lebih dikenal dengan batuk 100 hari. Agak ngeri ya bestie… 

Batuk bisa disebut batuk kronik pada anak-anak apabila terjadi sudah lebih dari 4 minggu, sedangkan pada orang dewasa terjadi lebih dari 8 minggu. Benar, selisih 4 minggu. 

Apa Penyebab Batuk Kronis Terjadi?

Ciri khas batuk ini adalah penderitanya cenderung memiliki gangguan tidur akut atau sleep apnea sehingga performa kerja menurun, aktivitas kehidupan sosial cenderung menurun, dan malas beraktivitas. Batuk jenis ini disebabkan umumnya oleh beberapa faktor bawaan seperti: 

1. Asma

Asma adalah penyakit tidak menular yang terjadi karena adanya pembengkakan dan penyempitan saluran udara sehingga memicu produksi lendir berlebihan. Asma dapat menyebabkan batuk kronis ketika adanya infeksi dari bakteri dan juga virus pada musim tertentu seperti pancaroba. Selain virus, asma juga memicu batuk jenis ini karena udara dingin.

2. Postnasal Drip

Postnasal drip merupakan penyakit gangguan pernapasan yang terjadi pada hidung di mana hidung memproduksi lendir lebih banyak sehingga lendir ini menetes ke belakang tenggorokan. Pada kondisi ini menyebabkan refleks alami tubuh yaitu batuk. Postnasal drip lebih sering dikenal sebagai sindrom saluran napas karena sering kali memicu batuk jenis ini.

3. GERD atau Asam Lambung

GERD menjadi penyebab batuk jenis ini bukan tanpa alasan. Hal ini bisa terjadi karena asam lambung yang naik ke kerongkongan menyebabkan rasa terbakar pada bagian dada dan iritasi.

4. Bronkitis Kronis

Bronkus yang terluka atau adanya peradangan dan tidak ditangani dengan baik maka akan menyebabkan batuk kronik sebagai gejala dan pertanda awal. Bronkitis kronis kerap kali menginfeksi kepada perokok aktif dan pasif maupun orang yang telah berhenti merokok.

Faktor Risiko Batuk Kronis

Dari data penyebab di atas, batuk kronis juga bisa terjadi pada orang normal alias tidak memiliki riwayat penyakit apa pun. Berikut penyebab orang-orang tanpa penyakit bawaan: 

Terpapar Asap Rokok

Asap rokok memiliki risiko besar dan menyumbang angka tertinggi sebagai penyebab dari batuk kronis.

Tidak hanya itu, asap rokok yang mengandung setidaknya 7.000 bahan kimia berbahaya memiliki risiko merusak bulu penyaring kotoran pada saluran napas.

Akibatnya, iritasi dan inflamasi akibat virus dan bakteri mudah sekali terjadi. Maka dari itu, sudah tidak heran lagi jika penderita batuk kronis merupakan perokok aktif dan pasif.

Baca Nih: INILAH BAHAYA ASAP ROKOK BAGI ANAK DAN IBU HAMIL, KETAHUI

Alergi Debu dan Zat Iritasi Lainnya

Debu atau zat iritasi memiliki risiko tinggi terutama pada kambuhnya alergi. Alergi selain disebabkan oleh debu, bisa juga disebabkan oleh bulu kucing udara dingin, makanan tertentu, hingga minuman dan wewangian yang tidak nyaman bagi tubuh. Jadi, apabila saat terkena zat alergi kamu terus batuk, segera lah lakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Lingkungan dan Kualitas Udara Buruk

Tidak hanya tempat tinggal, lingkungan kerja memiliki risiko yang cukup besar bagi kamu pekerja proyek untuk mengidap batuk kornis. Maka dari itu, gunakan masker atau baju pengaman dari iritasi agar tidak menyebabkan batuk kronis.

Riwayat Penyakit Paru

Orang yang mengidap setidaknya 1 jenis penyakit paru akan mulai terbiasa dengan batuk kronis yang menjadi gejala dan pertanda adanya indikasi penyakit ini.

Tidak jarang dan tidak heran, infeksi yang ada di dalam paru-paru menjadi penyebab utama terus menerus batuk meskipun sudah melakukan pengobatan yang direkomendasikan.

Jika kasus ini terjadi pada kamu, mintalah untuk lakukan pemeriksaan lebih lanjut dan konsumsi obat lebih rutin untuk mencegah kerusakan total pada paru akibat batuk dan penyakit bawaan.

Jenis Kelamin Wanita

Melansir dari laman resmi halodoc Indonesia, wanita memiliki risiko lebih tinggi mengidap batuk kronik karena daya tahan tubuh dan punya refleks alami batuk yang lebih sensitif dibandingkan pria.

Maka dari itu, wanita direkomendasikan untuk menjauhi asap rokok dan menghindari konsumsi makanan yang tidak sehat untuk mencegah adanya batuk kronis serta penyakit komplikasi lainnya.

Apa Saja Gejala Batuk Kronis?

Batuk kronis yang terjadi lebih dari 8 minggu umumnya akan menunjukkan gejala yang berangsur-angsur memburuk. Biasanya, gejalanya akan bertahap seperti: 

  • Hidung berair terus menerus dan cenderung terasa pengap
  • Sakit tenggorokan karena batuk terus menerus
  • Adanya air yang cair pada bagian tenggorokan
  • Suara serak
  • Napas jadi lebih pendek
  • Perut mulas 
  • Mulut terasa asam sehingga tidak nafsu makan
  • Berat badan turun drastis
  • Demam 
  • Menggigil
  • Cenderung berkeringat di malam hari
  • Kesulitan menelan karena radang
  • Lebih cepat lelah
  • Jika terus berlanjut akan menjadi batuk berdarah

Dari berbagai gejala di atas, kamu pasti bingung kapan harus ke dokter? 

Nah, kamu bisa mulai pergi ke dokter dan lakukan konsultasi lebih lanjut jika batuk sudah lebih dari 3 minggu. Jadi, jangan menunggu sampai 8 minggu ya bestie karena ini terlalu lama. 

Ingat, batuk yang sudah terlalu jauh bisa menyebabkan komplikasi penyakit lainnya seperti:

  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Pendarahan kecil pada mata
  • Hernia
  • Pingsan
  • Hilangnya kontrol kandung kemih

Paham ya bestie? Jadi segera ke dokter agar dibantu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut menggunakan pemeriksaan fisik, rontgen, CT Scan, dan metode pemeriksaan lainnya. 

Bagaimana Pengobatan Dan Pencegahan Batuk Kronis?

Batuk kronis memiliki metode pengobatan yang sama dengan penyakit lainnya yaitu metode pengobatannya disesuaikan dengan latar belakang masalah seperti penyebab, gejala, hingga kondisi fisik si penderita batuk jenis ini setelah lakukan berbagai jenis metode pemeriksaan. 

Setelah itu, dokter akan membantu menganalisis secara pasti dan memberikan resep obat yang sesuai. Biasanya, obat batuk jenis ini meliputi: 

  • Antasida;
  • H2 receptor blockers;
  • Proton pump inhibitors
  • Antibiotik

Selain obat di atas, perawatan di rumah juga direkomendasikan oleh dokter untuk membantu mempercepat proses penyembuhan batuk jenis ini. 

Perawatan di rumah yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengikuti tahapan tindakan pencegahan batuk kronis ini. Di antaranya adalah: 

  • Menjauhi tempat pemicu batuk karena alergi atau asma
  • Jaga kebersihan tempat tinggal 
  • Pastikan kamu rutin mandi dan membersihkan diri sendiri
  • Hentikan kebiasaan merokok
  • Hentikan kebiasaan konsumsi alkohol
  • Pastikan istirahat yang cukup
  • Kurangi makanan berminyak
  • Konsumsi makanan sehat rendah lemak dan tidak terlalu pedas

Itulah tadi, informasi lengkap seputar batuk kronis yang tidak boleh disepelekan. Ingat, jangan menunggu hingga 8 minggu dan pastikan konsumsi Vitasma saat kamu merasa batuk terus menerus karena Vitasma adalah obat herbal alami dengan kandungan flavonoid aktif yang efektif membantu atasi batuk tak kunjung sembuh dengan aman dan minim efek samping. 

obat batuk vitasma

Vitasma, Solusi Sesak Saat Mendesak

Dia yang memiliki kesehatan memiliki harapan; dan dia yang memiliki harapan, memiliki Segalanya.

Saya ingin Membeli Produk Vitasma Terbaik Sekarang!

Tinggalkan komentar

vitasma obat batuk alami

Madu Vitasma adalah madu herbal yang terbuat dari bahan-bahan alami dengan khasiat untuk mengatasi masalah iritasi, infeksi, dan peradangan pada saluran pernapasan seperti batuk, sesak napas, sinusitis, dan gangguan pernapasan lainnya.

2024 © Madu Vitasma