Asbestosis, Penyakit Langka Wajib Diketahui

Rindi agustiana

Kesehatan


Asbestosis? Hum, kata depannya agak serupa yah dengan nama bahan bangunan dan kerap kali digunakan sebagian atap tempat tinggal? 

Eits, dugaan kamu benar lho. 

Asbestosis yang akan kamu pelajari pada artikel ini adalah serat dari asbes yang merupakan bahan tambang dan masuk ke dalam paru-paru. 

Kira-kira apa yah dampak dari serat dari bahan bangunan ini apabila masuk ke dalam tubuh? Penasaran? Simak informasi selengkapnya!

Apa Itu Asbestosis?

Istilah medis yang kerap kali digunakan sebagai media memperkenalkan penyakit akibat paparan serat-serat kecil asbes yaitu Asbestosis.

Baca Juga: ATELEKTASIS-GEJALA, PENYEBAB, PENANGANAN, SIMAK ULASANNYA!

Pernah mendengar Asbestosis? Atau benar-benar baru mengenal istilah penyakit langka ini? 

Entah kamu salah satu di antara keduanya, informasi ini akan sangat bermanfaat bagi kamu. Jadi, jangan sampai ketinggalan. 

Asbestosis merupakan penyakit akibat serat asbes yang masuk ke dalam jaringan paru-paru hingga berdampak pada ritme pernapasan hingga sesak napas. 

Mengapa serat asbes menyebabkan penyakit paru kronik? Apa hubungannya dengan bahan bangunan ini?

Jadi, serat asbes yang sangat kecil yaitu berkisar <5ml apabila masuk ke dalam paru-paru dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan pengendapan dan menjadi faktor risiko terkena penyakit langka yaitu mesothelioma, kanker paru, hingga Asbestosis. 

Risiko terindikasi penyakit Asbestosis atau penyakit paru kronis sebetulnya bisa diminimalisir apabila bahan yang digunakan dalam membuat asbes terbilang baik dan ramah untuk berdampingan dengan manusia. 

Penyebab Asbestosis

Melansir dari laman resmi Alo Dokter Indonesia, penyakit langka ini terjadi akibat menghirup serat dan partikel kecil dari asbes dalam jangka panjang. Dan, kemudian asbes ini mengendap di dalam paru-paru sehingga menyebabkan luka, peradangan, hingga kaku. 

Tahukah kamu? Paru-paru memiliki sifat elastis yang menyesuaikan dengan jumlah masuknya udara ke dalam tubuh. Tapi, karena serat asbes yang mengendap maka paru-paru tidak dapat mengembang dan mengempis dengan normal. Hal inilah yang menjadi faktor mendasar mengapa pengidap Asbestosis cenderung sulit bernapas. 

Faktor Risiko Asbestosis

Ingat! Penyakit Asbestosis terjadi akibat paparan serat asbes dalam jangka waktu yang panjang akibat adanya pengendapan. Oleh karena itu, bekerja di sebuah konstruksi bangunan dengan bahan utama asbes juga merupakan satu faktor risikonya.

Namun, ada beberapa hal-hal yang menjadi faktor risiko Asbestosis dan bisa kamu pelajari sebagai tindakan pencegahan. Berikut faktor risiko penyebab Asbestosis: 

  • Menggunakan kain tahan panas
  • Menggunakan pembungkus pipa air panas
  • Sistem insulasi atap, dinding, dan kompor
  • Menggunakan produk semprotan untuk pemanas dan tahan api
  • Produk tekstil yang buruk
  • Bahan lapisan rem dan permukaan kopling
  • Kertas asbes untuk insolasi produk
  • Lantai Vinil Asbes
  • Menggunakan produk dengan bahas utama asbes

Selain faktor penyebab di atas, ada beberapa profesi yang juga menjadi faktor risiko terpapar penyakit asbestosis, di antaranya yaitu: 

  • Tukang las
  • Petugas kebersihan
  • Pekerja pipa
  • Tukang ledeng
  • Pekerja pabrik

Gejala Asbestosis

Gejala penyakit jenis ini biasanya muncul setelah terpapar serat asbes kurang lebih 20 tahun. Meski begitu, kamu bisa lebih cepat terpapar penyakit Asbestosis apabila terlibat dengan serat asbes setiap hari. Berikut beberapa gejala yang bisa kamu waspadai: 

  • Berat badan turun secara drastis
  • Perubahan pada ujung jari menjadi lebih besar
  • Sesak napas
  • Batuk kering terus menerus
  • Rasa nyeri pada dada
  • Penurunan nafsu makan
  • Mengi
  • Tubuh mudah lelah
  • Nyeri bahu

Lantas, kapan harus ke dokter? 

Jadi, apabila kamu merupakan pekerja dalam daftar faktor risiko penyakit Asbestosis maka kamu direkomendasikan pergi ke dokter kurang lebih 3-5 tahun sekali untuk melakukan skrining kesehatan. Mengapa demikian? Agar kamu mendapatkan penanganan lebih awal dan kamu berkesempatan untuk menjauhi paparan asbes. 

Atau, kamu bisa menemui dokter apabila merasakan gejala-gejala di atas. 

Bagaimana jika sudah terdiagnosis penyakit Asbestosis? Apa yang harus dilakukan? Jika sudah seperti ini, maka kamu harus rutin menemui dokter, lakukan pemeriksaan tahap lanjut, dan konsumsi obat yang diberikan dokter untuk mencegah munculnya komplikasi penyakit pada pernapasan akibat Asbestosis. 

Pengobatan Asbestosis

Pernahkah kamu mendengar penyakit kanker mesothelioma?

Jika belum, coba pelajari mesothelioma dan kamu akan sadar jika penyakit ini agak serupa dengan penyakit yang tengah kita bahas yaitu Asbestosis yang di mana pengobatannya dilakukan bukan untuk menyembuhkan tapi hanya untuk membantu mencegah semakin berkembangnya penyakit di dalamnya. Ini beberapa pengobatan yang dilakukan untuk penyakit Asbestosis: 

Terapi rehabilitasi paru

Terapi ini dilakukan untuk membantu mengembalikan fungsi paru-paru di dalam tubuh sehingga bekerja lebih maksimal dan bertujuan untuk mencegah sesak napas berkelanjutan. 

Terapi oksigen

Terapi oksigen dilakukan untuk membantu mengatasi sesak napas dan mencegah terjadinya kematian akibat kurangnya pasokan oksigen pada kantung paru-paru. 

Transplantasi paru

Transplantasi paru ini dilakukan apabila paru-paru kehilangan fungsinya akibat adanya peradangan, luka oleh endapan serat asbes. Maka dari itu, dilakukan prosedur pengobatan ini. 

Selain tindakan medis di atas, pemeriksaan secara medis dan perawatan dari rumah adalah langkah tepat mempercepat pemulihan penyakit akibat asbes ini. Di antara langkah yang bisa kamu lakukan untuk membantu proses penyembuhan penyakit ini adalah,

  • Melakukan vaksinasi flu 
  • Melakukan vaksinasi pneumonia 
  • Berhenti merokok
  • Jauhi alkohol
  • Ganti segala perabot di dalam rumah dengan bahan dasar asbes

Mengapa harus membantu proses pengobatan secara medis dari rumah? Dengan perawatan secara mandiri, maka kamu memiliki peluang besar terhindar dari penyakit komplikasinya seperti:

  • Kanker paru-paru
  • Mesothelioma
  • Penebalan pleura
  • Efusi
  • Kanker laring

Cara Mencegah Asbestosis

Masihkah kamu berpikir mencegah berbagai jenis penyakit salah satunya penyakit karena paparan asbes ini adalah hal yang sulit? Jika iya, yuk ubah pola pikir kamu dan terapkan pola hidup sehat agar tubuh kamu tetap optimal dalam membunuh berbagai radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. 

Selain itu, kamu juga bisa menghindari paparan asbes. 

Tapi bagaimana jika kamu bekerja di tempat penuh paparan asbes? Maka, kamu bisa menggunakan masker, ganti pakaian kamu saat hendak kembali ke rumah, dan rutin mencuci tangan sebelum makan. 

Selain itu, kamu juga bisa mengganti atap rumah kamu dengan selain asbes. 

Keluar dari topik pembicaraan, tahukah kamu? Daya tahan tubuh yang baik berasal dari pola hidup sehat dan juga konsumsi suplemen yang benar di sertai efek samping yang sedikit. Untuk bantu daya tahan tubuh terus maksimal dan melawan bakteri jahat penyebab inflamasi akibat paparan bakteri, kamu perlu menggunakan Vitasma.

Vitasma adalah obat herbal alami yang terbuat dari madu hutan, jahe, jinten hitam, kayu manis, daun mint, daun saga, jeruk nipis, dan daun cakar ayam yang semuanya mengandung antioksidan alami. 

Yuk, atasi masalah pada pernapasan dan jaga daya tahan tubuh tetap maksimal dengan Vitasma. 

obat batuk vitasma

Vitasma, Solusi Sesak Saat Mendesak

Dia yang memiliki kesehatan memiliki harapan; dan dia yang memiliki harapan, memiliki Segalanya.

Saya ingin Membeli Produk Vitasma Terbaik Sekarang!

Tinggalkan komentar

vitasma obat batuk alami

Madu Vitasma adalah madu herbal yang terbuat dari bahan-bahan alami dengan khasiat untuk mengatasi masalah iritasi, infeksi, dan peradangan pada saluran pernapasan seperti batuk, sesak napas, sinusitis, dan gangguan pernapasan lainnya.

2024 © Madu Vitasma