Atelektasis-Gejala, Penyebab, Penanganan

Rindi agustiana

Atelektasis

Paru-paru menjadi salah satu organ tubuh yang sangat tentang terhadap infeksi, penyakit, hingga peradangan karena fungsinya yang begitu penting.

Oleh karena itu, tak jarang berbagai jenis penyakit masih terdengar asing salah satunya yaitu Atelektasis. Mau tahu apa itu Atelektasis? Yuk, simak informasi selengkapnya dan jangan sampai ketinggalan ya!

Apa itu Atelektasis?

Melansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan RI dan Alo Dokter Indonesia, penyakit Atelektasis merupakan kondisi ketika alveolus atau kantong udara di dalam paru-paru kempis akibat tidak terisi oleh udara. Hal ini tentu sebabkan gagal fungsi bagi paru yang mengembang dan mengempis saat masuknya oksigen. 

Mengapa terjadi gagal fungsi pada paru? Karena, Alveolus di dalam paru merupakan tempat inti terjadinya pertukaran oksigen dan karbon dioksida, dan apabila alveolus tidak terisi udara maka tidak adanya pertukaran antara oksigen dan karbon dioksida. Begitu singkatnya…

Baca Lainnya: FAKTA PENTING ACUTE RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME (ARDS) 

Selain itu, penyakit Atelektasis merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kematian apabila tidak ditangani dengan benar.

Oleh sebab itu, mengenali jenis Atelektasis lebih awal untuk tahu berbagai jenis penyebab, gejala, dan penanganan adalah langkah yang tepat sebagai tindakan pencegahan. Berikut selengkapnya seputar penyakit Atelektasis.

Penyebab Atelektasis

Tahukah kamu? Penyakit Atelektasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya sumbatan. Sumbatan ini tidak hanya berupa benda asing, namun bisa disebabkan oleh penyakit tidak kronis seperti lendir, cairan, benda asing dan dapat disebabkan oleh penyakit kronis seperti tumor. Berikut beberapa penyebab penyakit Atelektasis yang bisa kamu pelajari: 

  • Infeksi paru akibat TBC dan pneumonia
  • Adanya kumpulan udara pada rongga pleura
  • Penumpukan cairan pada lapisan pleura
  • Jaringan parut pada paru
  • Cedera
  • Komplikasi penyakit paru
  • Efek samping selesai operasi paru
  • Cedera pada dada
  • Usia lanjut
  • Kurangnya surfaktan pada alveolus
  • Lansia
  • Operasi bagian dada atau perut
  • Bius total
  • Efek samping konsumsi obat tertentu
  • Merokok
  • Sleep apnea
  • PPOK
  • Asma
  • Ibu hamil

Gejala Atelektasis

Tahukah kamu? Apa yang membuat Atelektasis terbilang cukup sulit untuk diidentifikasi? Salah satunya adalah karena penyakit ini tidak menimbulkan gejala apa pun. Penyakit Atelektasis akan menunjukkan gejala adanya kerusakan paru apabila kerusakan tersebut jangkauannya telah luas dan tubuh mulai kekurangan oksigen. Berikut gejala penyakit Atelektasis: 

  • Kesulitan bernapas atau sesak napas
  • Napas cepat
  • Napas dangkal atau tersengal
  • Nyeri dada kanan, kiri, ataupun pada bagian tertentu
  • Kulit berwarna biru
  • Ujung jari berwarna biru
  • Bibir berwarna biru
  • Denyut nadi dan ritme pergerakan jantung meningkat

Selain gejala di atas, penyakit Atelektasis dapat menunjukkan gejala khusus yang kronis yaitu adanya penurunan kadar oksigen pada tubuh sehingga tekanan darah juga ikut turun drastis kemudian memicu terjadinya syok. 

Lantas? Kapan harus ke dokter? 

Melansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penyakit Atelektasis merupakan penyakit yang harus segera kamu bawa ke dokter saat mengalami komplikasi gejala di atas. Mengapa demikian? Karena Atelektasis agak sulit untuk diketahui hanya dari gejalanya. 

Dan, kamu juga harus waspada apabila Atelektasis terlambat penanganan karena dapat memicu munculnya penyakit komplikasi seperti: 

  • Hipoksemia
  • Pneunomia
  • Gagal napas
  • Bronkietasis

Pengobatan Atelektasis

Termasuk dalam penyakit dengan penanganan sederhana apabila disadari lebih awal karena dapat pulih dengan sendirinya. Namun, penyakit Atelektasis yang disebabkan oleh kondisi kronis seperti tumor membutuhkan tindakan khusus untuk atasi penyebabnya. Berikut metode pengobatan yang biasa dilakukan oleh tenaga medis: 

Fisioterapi

Pengobatan jenis ini dapat membantu menormalisasi kegiatan paru salah satunya mengembang dan mengempis dengan baik. Terapi yang biasanya dilakukan adalah 

  • Mengajarkan teknik batuk untuk mengeluarkan lendir
  • Mengajarkan teknik menarik napas dalam-dalam dengan bantuan spirometri insentif
  • Melakukan terapi ketukan atau perkusi dinding dada dengan tangan atau air pluse vibrator
  • Memosisikan kepala lebih rendah dan tubuh lebih tinggi untuk mengeluarkan lendir

Operasi

Operasi adalah tindakan yang biasanya dilakukan apabila penyakit ini disebabkan oleh sumbatan lendir pada saluran napas. Tindakan operasi ini biasanya dibantu dengan bronchoscopy. 

Bronchoscopy selain membantu mengeluarkan lendir juga dapat menjadi alat  yang mampu membawa keluar benda asing pada saluran pernapasan. 

Namun, apabila penyakit ini disebabkan oleh tumor dan kanker maka tindakan operasi ini bukan lagi untuk mengeluarkan lendir tapi untuk mengangkat jaringan di dalamnya. 

Bantuan obat-obatan

meresepkan obat untuk membantu mempercepat proses pemulihan penyakit ini. Berikut beberapa jenis obat yang bisa kamu konsumsi sesuai resep dan anjuran konsumsi: 

  • Bronkodilator
  • Antibiotik
  • Mucolytic

Dari macam-macam jenis obat di atas, tentunya kamu bisa melakukan tindakan pencegahan sebelum mengobati. Sebab, pada dasarnya penyakit bersarang pada tubuh di latar belakangi dari gaya hidup yang tidak sehat. Oleh karena itu, kamu bisa melakukan tindakan pencegahan sedari dini dengan cara sederhana seperti: 

  • Tidak merokok
  • Mengawasi anak bermain dan jauhkan anak-anak dari mainan yang mudah tertelan
  • Konsultasi rutin dan cek kesehatan
  • Gaya hidup sehat
  • Fisioterapi sesuai saran dari dokter. 

Keluar dari topik pembicaraan, tahukah kamu? Daya tahan tubuh yang baik berasal dari pola hidup sehat dan juga konsumsi suplemen yang benar di sertai efek samping yang sedikit. Untuk bantu daya tahan tubuh terus maksimal dan melawan bakteri jahat penyebab inflamasi akibat paparan bakteri, kamu perlu menggunakan Vitasma.

Vitasma adalah obat herbal alami yang terbuat dari madu hutan, jahe, jinten hitam, kayu manis, daun mint, daun saga, jeruk nipis, dan daun cakar ayam yang semuanya mengandung antioksidan alami. 

Yuk, atasi masalah pada pernapasan dan jaga daya tahan tubuh tetap maksimal dengan Vitasma. 

Share

Artikel Terkait

Kategori

Tinggalkan komentar