Batuk Rejan, Apa Artinya? Bagaimana Cara Mengobatinya?

Rindi agustiana

Kesehatan


Kamu masih menduga jika batuk itu hanya punya satu jenis saja? Sini deh Minva bantu kenalkan kamu dengan salah satu batuk yang famous dan cukup memprihatinkan karena bisa menyebabkan nyeri pada dada dan patah tulang rusuk yaitu batuk rejan. 

Sudah pernah mendengar tapi belum sempat mendalami? Ini waktu yang tepat untuk kamu mengenal apa itu batuk rejan dan cara mengobatinya. Simak

Apa Penyebab Batuk Rejan?

Menurut jurnal kesehatan, batuk rejan atau batuk Preuits merupakan batuk yang disebabkan oleh bakteri dan menginfeksi pada bagian paru serta saluran pernapasan. 

Disebabkan oleh bakteri Bordetella pertusis, batuk ini menjadi batuk yang identik dengan suara keras serta mengakibatkan kesulitan bernapasan bagi para penderitanya. 

Selain itu, penderita batuk rejan juga kerap kali menarik napas dalam-dalam ketika hendak mengeluarkan batuk. Itulah yang membedakan batuk rejan dengan batuk biasa. 

Nah, kamu bisa mengenali jika orang di sekitarmu terkena batuk rejan adalah dengan suara keras seolah tubuhnya dipenuhi dahak. Maka dari itu, kamu wajib menggunakan masker saat di luar ruangan maupun di akses kesehatan karena batuk ini bisa menular dan cepat menular. 

Batuk ini lebih sering menginfeksi anak-anak dan lansia. Mengingat, daya tahan tubuh kedua klasifikasi usia ini lebih rendah kualitasnya dibandingkan orang dewasa.

Baca Juga: BATUK SETELAH MAKAN? INI PENYEBAB DAN 8 CARA MENGATASINYA

Kembali dengan bakteri Bordetella pertusis, bakteri ini menyebar melalui udara, kemudian masuk melalui hidung atau mulut. 

Tidak sampai di situ, penyebab batuk rejan ini kemudian menyerang dinding trakea dan bronkus yang menghasilkan pembengkakan sebagai reaksi bakteri dan virus. 

Nah, pembengkakan inilah yang mengakibatkan penderita batuk rejan kesulitan bernapas dan nyeri pada dada. 

Selain bakteri dan virus, batuk rejan lebih mudah untuk terjadi kepada beberapa riwayat dan usia tertentu, di antaranya yaitu: 

  • Usia di bawah 1 tahun
  • Usia di bawah 65 tahun
  • Tinggal dan berkunjung di wilayah dengan wabah pertusis
  • Sedang hamil
  • Penderita obesitas
  • Memiliki riwayat asma
  • Anak-anak di bawah 10 tahun dan belum di baksi DPT
  • Penderita penyakit kronis 
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Bayi baru lahir
  • Ibu hamil trimester terakhir kehamilan

Bagaimana Gejala Batuk Rejan?

Batuk yang menyakitkan ini membuat penderitanya memiliki refleks menarik napas dengan panjang dan cepat sehingga kerap kali menghasilkan suara lengkingan cukup nyaring.

Selain itu, beberapa gejala batuk rejan juga mesti dan penting untuk diketahui agar dapat memberikan pertolongan pertama terbaik. Berikut beberapa gejala batuk rejan secara bertahap: 

1. Batuk Rejan Tahap Awal

Pada tahap ini, batuk rejan biasanya sudah terjadi selama 1 hingga 14 hari dengan gejala yang serupa dengan batuk dan pilek. 

Selain itu, gejala lain yang mengikuti adalah hidung tersumbat, mata memerah, mata berair, dan demam ringan. 

Pada tahap ini gejalanya memang terlihat ringan. Meski begitu, penularan bakteri dan virus akan terus berlanjut. 

2. Batuk Rejan Tahap Lanjut

Sebagai jenis batuk yang agak berbeda, batuk rejan memiliki tahap ke dua yang apabila sudah berlangsung 1 hingga 6 minggu sudah diwajibkan lakukan konsultasi dokter.

Mengapa? Karena, pada tahap ini batuk semakin memburuk dan akan lebih sering batuk di malam hari dan mengganggu kualitas tidur penderitanya. 

Beberapa gejala yang bisa dikenali pada tahap ini yaitu: 

  • Batuk terus menerus dan berbunyi saat menarik napas panjang
  • Wajah cenderung merah atau berwarna biru saat batuk
  • Merasa lelah dan mudah cape ketika batuk
  • Kesulitan bernapas

3. Batuk Rejan Tahap Pemulihan

Batuk jenis ini yang terjadi sudah selama 2 hingga 3 minggu memiliki gejala yang bertahap membaik dengan bantuan obat-obatan dan penanganan khusus secara mandiri. 

Tidak jarang, batuk ini bisa sembuh dan tidak menimbulkan gejala sama sekali. Maka dari itu, pada tahap pemulihan ini kamu harus mulai jeli melihat perubahan warna wajah menjadi merah atau biru terutama pada anak-anak dan segera lakukan tindakan medis jika ada perubahan warna wajah dan suhu tubuh. 

Kapan harus ke dokter? Gejala di atas memang cukup banyak dan ini bisa membingungkan bagi yang awam. Maka dari itu, kamu bisa segera ke dokter apabila alami gejala batuk pada tahap satu dan terbukti kamu belum mendapatkan vaksin pertusis baik anak-anak maupun orang dewasa. 

Hal ini perlu segera ditangani oleh tenaga ahli karena khawatir batuk ini bisa menyebabkan komplikasi serius. 

Cara Mengobati Batuk Rejan Untuk Anak dan Berbagai Jenis Usia

Pengobatan batuk rejan ditujukan untuk atasi infeksi berat, meredakan gejalanya, dan mencegah penularan penyakitnya. Maka dari itu, pengobatan batuk rejan dikenal dilakukan dengan 4 cara, berikut di antaranya:

1. Pemberian Antibiotik Sesuai Dosis

Antibiotik diberikan dan ditujukan untuk membantu membasmi bakteri dan virus penyebab batuk jenis ini. Selain itu, antibiotik juga diberikan untuk membantu kambuhnya gejala batuk ini. 

2. Pemberian Obat Herbal

Obat herbal yang tepat dan benar sesuai fungsinya memiliki efektivitas yang sama rata dengan obat kimia dalam membantu menyembuhkan batuk jenis ini. Kamu direkomendasikan memberikan obat herbal dengan kandungan flavonoid dan bahan alami yang disukai anak-anak seperti madu. 

3. Perawatan Mandiri di Rumah

Perawatan dari rumah adalah tindakan membantu menyukseskan tindakan medis yang diberikan oleh dokter. Dengan begitu, proses pemulihan akan lebih cepat dan efektif. Beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk membantu proses pemulihan batuk jenis ini adalah: 

  • Cuci tangan dengan rutin baik orang dewasa maupun anak-anak
  • Pastikan anak-anak dan orang dewasa memiliki jam istirahat dan kualitas tidur yang baik
  • Makan secara perlahan dan jangan tergesa. Pastikan makanan yang dikonsumsi memiliki nilai gizi yang cukup
  • Gunakan pelembab ruangan
  • Jauhkan anak-anak dan orang dewasa dari paparan debu dan asap rokok
  • Tutup mulut dan hidung saat batuk agar penyebaran bakterinya tidak lebih jauh dan banyak

4. Perawatan Intensif

Tahukah kamu, batuk jenis ini punya jenis perawatan yang serius apabila kedua jenis perawatan di atas belum bisa mengkover proses penyembuhan batuk jenis ini. 

Berikut beberapa tahapan yang dilakukan oleh team medis rumah sakit untuk membantu mempercepat proses pemulihan batuk jenis ini: 

  • Menempatkan pasien di dalam ruangan khusus agar tidak ada penyebaran bakteri dan virus
  • Tindakan penyedotan dahak
  • Pemberian oksigen 
  • Pemberian nutrisi melalui selang infus

Cara Mencegah Terjadinya Batuk Rejan

Perlu kamu ketahui, batuk jenis ini sangat mudah untuk dihindari. Saking gampangnya, kamu hanya perlu lakukan vaksinasi rutin pada anak sesuai dosis dan usia.

Biasanya, vaksin sudah dijadwalkan secara khusus oleh tim medis di desa kamu dengan dosis dan tahapan yang disesuaikan. Maka dari itu, jangan pernah menghindari vaksinasi pada bayi dan anak-anak karena ini sangat disarankan untuk mencegah penularan batuk rejan. 

Itulah tadi informasi seputar batuk rejan yang cukup menarik dan perlu dipahami secara detail agar bisa membantu proses pencegahan lebih jelas.

Gunakan madu herbal Vitasma untuk bantu atasi batuk rejan bagi anak usia 2 tahun hingga lansia. Selain efektif dan minim efek samping, Vitasma sudah aman dan terbuat dari bahan herbal alami yang mengandung flavonoid.

obat batuk vitasma

Vitasma, Solusi Sesak Saat Mendesak

Dia yang memiliki kesehatan memiliki harapan; dan dia yang memiliki harapan, memiliki Segalanya.

Saya ingin Membeli Produk Vitasma Terbaik Sekarang!

Tinggalkan komentar

vitasma obat batuk alami

Madu Vitasma adalah madu herbal yang terbuat dari bahan-bahan alami dengan khasiat untuk mengatasi masalah iritasi, infeksi, dan peradangan pada saluran pernapasan seperti batuk, sesak napas, sinusitis, dan gangguan pernapasan lainnya.

2024 © Madu Vitasma