Disonansi Kognitif Bukan Gangguan Mental! Simak

Rindi agustiana

Kesehatan


Hai sobat Vitasma…

Siapa nih yang sering kali sungkan untuk menolak menerima ajakan, suruhan, hingga permintaan dari rekan kerja, teman, hingga orang yang tidak dikenal.

Kamu sudah tahu belum? Jika, perasaan tersebut serupa dengan perasaan tidak nyaman yang disebut sebagai Disonansi Kognitif lho…

Kamu jarang mendengar dan penasaran apa itu Disonansi Kognitif? Yuk, simak informasi dari artikel ini sampai tuntas! Stay Tuned!

Apa Itu Disonansi Kognitif?

Sobat Vitasma, kamu pasti pernah merasakan hal yang tidak menyenangkan seperti perasaan mengganjal, tidak nyaman, hingga merasa dirugikan ketika menjalankan aktivitas yang tidak sesuai dengan prinsip hidup kamu? Benar bukan? 

Nah, ternyata hal tersebut dinamakan sebagai disonansi kognitif lho. Eits… Jangan panik. 

Tenang, disonansi kognitif ini bukan suatu kelainan atau penyakit mental. Namun, disonansi kognitif ini adalah perasaan yang umumnya terjadi pada setiap individu. 

Apalagi, jika kamu adalah orang yang sungkan untuk menolak ajakan orang lain dan meninggalkan kepentingan serta kebutuhan diri kamu sendiri. 

Baca Juga: Inilah 3+ Tanda Childish, Ternyata Orang Dewasa pun Bisa Mengalaminya

Menurut Leon Festinger, perasaan tidak nyaman muncul akibat keyakinan diri terhadap sesuatu menghapus harmoni di dalam diri seseorang. Dan, dengan perasaan tidak nyaman inilah seseorang akan mulai mencari jalan keluar untuk mengurangi rasa tidak nyaman atau disonansi kognitif. 

Masih bingung dengan disonansi kognitif? Yuk, simak contoh disonansi kognitif yang kerap kali terjadi dan menjadi isu sosial di mana pun kamu berada,

  • Kamu berkeyakinan dengan adanya Covid-19, tapi kamu tidak ingin menggunakan masker namun kamu wajib menggunakannya
  • Kamu dituntut menikahi seseorang karena paksaan dan tuntutan status sosial sehingga kamu merasa menyesal dan tidak bergairah dalam menjalankan hidup
  • Kamu gemar mengonsumsi daging, tapi kamu sedang melakukan diet lemak. Maka, setelah itu kamu merasa bersalah terhadap diri kamu sendiri
  • Kamu tidak bisa memberikan tumpangan kepada rekan kerja karena arah pulang tidak searah. Namun, kamu tidak bisa menolaknya karena rekan kerja kamu adalah senior atau atasan kamu
  • Kamu tidak bisa meminjamkan uang kepada rekan kamu karena kondisi keuangan kamu tidak stabil. Tapi, kamu terpaksa memberikan rekan kamu pinjaman karena dia terus memintanya berkali-kali
  • Kamu diterima kerja di suatu perusahaan yang kamu impikan. Namun, orang tua kamu tidak mengizinkan kamu bekerja di perusahaan tersebut karena terlalu jauh. Sehingga, kamu bekerja di tempat lain dengan terpaksa. 
  • Kamu tetap merokok meskipun kamu tahu jika merokok membahayakan kesehatan
  • Kamu berbohong dan berbuat sesuatu yang salah. Namun, kamu tetap meyakinkan diri kamu jika yang kamu lakukan adalah hal benar. 
  • Kamu meminta kepada rekan kerja pentingnya olahraga dan menerapkan pola hidup sehat, namun kamu justru tidak melakukan keduanya. 
  • Kamu meminta temanmu untuk beribadah tepat waktu dan kamu justru sengaja menundanya. 

Faktor Faktor Disonansi Kognitif

Gimana? Dari contoh di atas cukup jelas bukan apa itu disonansi kognitif. Nah, perasaan tidak nyaman terhadap suatu tindakan tertentu juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor lho, misalnya:

Informasi Yang Baru Diterima

Kok bisa ya informasi baru menimbulkan rasa tidak nyaman? Nah, hal ini dilatar belakangi oleh ekspektasi atau harapan kamu terhadap sesuatu yang berkaitan dengan informasi tersebut. 

Tekanan Sosial Dan Lingkungan

Tekanan sosial adalah salah satu faktor yang kerap kali terjadi di lingkungan tempat tinggal, tempat kerja, hingga di dalam keluarga itu sendiri. Mengapa bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman? 

Tentu saja hal ini karena bertentangan dengan prinsip dan rencana hidup kamu ya sobat Vitasma. 

Contoh sederhana dari faktor tekanan sosial dan lingkungan adalah ketika kamu sengaja berhemat untuk menabung dan kamu terpaksa ikut memesan makanan secara online agar bisa ikut bergabung dengan teman kantor lainnya. 

Keputusan

Kamu pasti pernah bukan memiliki rencana hidup yang kamu inginkan. Namun, di suatu perjalanan kamu ternyata harus menentukan keputusan yang lain dan tidak sejalan dengan prinsip hidup kamu. 

Lalu, mengapa keputusan dapat menjadi faktor munculnya perasaan tidak nyaman? Tentu saja, hal ini tak jauh-jauh dengan ekspektasi kehidupan dan keinginan kamu. 

Menangani Disonansi Kognitif

Tenang! Kamu tidak perlu khawatir lho sobat Vitasma. Kenapa? Karena, ada beberapa cara supaya kamu bisa menghadapi perasaan tidak nyaman atau disonansi kognitif ini. Mau tahu caranya? 

Ini dia beberapa cara menghadapi rasa tidak nyaman yang dominan: 

Menolak Dan Menghindari Sumber Informasi

Tindakan memblokir sebuah akun, memblokir nomor telefon, atau hide sebuah status di media sosial bukanlah sebuah tindakan yang salah. Kamu memiliki hak sepenuhnya terhadap diri kamu. 

Tindakan ini juga termasuk tindakan menangani rasa tidak nyaman terhadap suatu informasi. 

Melakukan Justifikasi

Melakukan justifikasi nyatanya tidak selalu identik dengan perbuatan yang tidak menyenangkan. Asalkan, kamu melakukan justifikasi terhadap diri kamu sendiri sebagai salah satu cara melawan rasa tidak nyaman. 

Misalnya, kamu meyakinkan diri kamu jika keputusan yang kamu pilih adalah benar. Meskipun, kenyataannya keputusan yang kamu ambil bukanlah keputusan yang kamu inginkan. 

Perlahan Mengubah Prinsip dan Perspektif

Tentu, tidak mudah mengubah prinsip dan keyakinan seseorang untuk hal-hal yang tidak diinginkan. Tapi, mengubah keyakinan untuk beberapa hal adalah cara tepat menyelamatkan diri kamu dari rasa tidak nyaman terhadap suatu tindakan tertentu.

Jadi, kamu tidak harus mengubah prinsip dan keyakinan diri kamu secara keseluruhan. Namun, kamu bisa melakukannya pada hal-hal tertentu di kehidupan kamu. 

Konsultasi dengan Ahli

Disonansi kognitif nyatanya bukanlah penyakit mental atau sebuah kelainan. Tapi, kamu harus ingat jika segala sesuatu yang berlebihan bukanlah hal yang benar. 

Perasaan tidak nyaman yang kamu rasakan setiap hari dapat menjadi faktor risiko stress hingga depresi. Oleh karena itu, kamu bisa menghubungi psikolog untuk melakukan konsultasi lebih lanjut. 

Nah, itulah tadi informasi menarik seputar rasa tidak nyaman atau disonansi kognitif yang bisa kamu pelajari dan kamu implikasikan cara penanganannya.

Ingat ya sobat Vitasma, kamu berhak lho menentukan apa yang kamu inginkan tanpa menyimpan rasa tidak nyaman. Asalkan, kamu juga melakukan komunikasi yang baik dengan pihak yang terlibat.

Dan, jika kamu ingin membantu orang lain maka pastikan kamu dalam kondisi sehat secara fisik dan mental ya. Kamu dapat menjaga kesehatan imunitas kamu dengan mengonsumsi Vitasma. 

Kenapa Vitasma? Karena, Vitasma adalah madu herbal alami yang terbuat dari bahan-bahan seperti madu hutan, jahe, jinten hitam, jeruk nipis, kayu manis, daun mint, daun cakar ayam, dan daun saga yang ampuh dalam mengatasi masalah pernapasan serta mengoptimalkan imunitas tubuh

Yuk, jaga kesehatan kamu dengan Vitasma!

obat batuk vitasma

Vitasma, Solusi Sesak Saat Mendesak

Dia yang memiliki kesehatan memiliki harapan; dan dia yang memiliki harapan, memiliki Segalanya.

Saya ingin Membeli Produk Vitasma Terbaik Sekarang!

Tinggalkan komentar

vitasma obat batuk alami

Madu Vitasma adalah madu herbal yang terbuat dari bahan-bahan alami dengan khasiat untuk mengatasi masalah iritasi, infeksi, dan peradangan pada saluran pernapasan seperti batuk, sesak napas, sinusitis, dan gangguan pernapasan lainnya.

2024 © Madu Vitasma