Tahukah kamu? Di dalam tubuh, lambung masuk pada deretan organ tubuh yang penting. Lambung merupakan bagian tubuh manusia yang dapat digunakan untuk menyimpan makanan dan mengolahnya menjadi zat yang dapat diserat oleh tubuh.
Proses panjang menyimpan dan mengekstrak makanan dalam jangka waktu pendek tak jarang membuat lambung dengan berbagai jenis makanan tak sehat juga ikut terkontaminasi virus dan bakteri yang masuk. Hal tersebut menyebabkan lambung mengalami flu perut atau gastroenteritis.
Flu perut atau gastroenteritis atau yang dikenal oleh masyarakat sebagai penyakit muntaber merupakan muntah serta diare yang disebabkan karena adanya infeksi serta peradangan pada dinding saluran pencernaan yaitu pada lambung dan usus.
Sebagian masyarakat menganggap gastroenteritis sebagai diare, meski begitu flu perut bukanlah diare. Untuk tahu lebih lanjut tentang flu perut, yuk simak ulasan berikut ini.
Apa Itu Flu Perut?
Gastroenteritis atau flu perut adalah infeksi yang terjadi karena adanya peradangan pada dinding lambung yang bersifat kronis, akut, dan lokal.
Menurut Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Airlangga pada tahun 2006, gastroenteritis atau flu perut merupakan inflamasi pada daerah usus dan lambung karena terinfeksi oleh bakteri, virus, dan parasit yang diikuti dengan gejala-gejala serupa dengan diare.
Tak jarang, masyarakat di Indonesia kesulitan membedakan antara diare dan flu perut, padahal dua hal ini jelas berbeda. Gastroenteritis awal dan gastroenteritis akut terjadi karena beberapa virus:
- Norovirus
- Rotavirus
- Campylobacters
Baca Juga Yuk: 3+ EFEK SAMPING SUPLEMEN BAGI TUBUH, KETAHUI NIH!
Di Indonesia, flu perut menyumbang presentasi sebanyak 70% hingga 80% setiap tahunnya dan anak-anak adalah penderita terbanyak flu perut. Oleh karena itu, gastroenteritis menjadi penyakit dalam yang menimbulkan keprihatinan dan perhatian khusus terutama pada anak-anak.
Flu perut mudah menginfeksi anak-anak karena pertumbuhan daya tahan tubuh anak belum maksimal. Selain itu, anak-anak menjadi pasien flu perut terbanyak karena anak-anak tidak bisa menjaga kebersihan dan merawat tubuhnya sendiri.
Perlu kamu ketahui, gastroenteritis adalah jenis penyakit yang datang tanpa gejala berhari-hari. Gejala gastroenteritis muncul secara tiba-tiba dan dapat berlangsung selama beberapa hari hingga di sebut dengan flu perut kronis. Alasan umum mengapa flu perut menginfeksi secara tiba-tiba yaitu karena mengikuti dengan pola gaya hidup yang dijalani penderitanya.
Selain gaya hidup yang berpengaruh, asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh juga mempengaruhi adanya inflamasi pada dinding usus dan lambung. Oleh karena itu, makanan juga menjadi hal mendasar agar tidak terinfeksi oleh bakteri penyebab flu perut.
Penyebab Flu Perut
Ulasan tentang flu perut di atas sudah cukup memperkenalkan bakteri penyebab gastroenteritis. Meski demikian, infeksi oleh bakteri dapat menyebabkan peradangan karena bakteri yang masuk ke dalam lambung melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi melindungi dirinya menggunakan lapisan mucus. Penyebab flu perut menurut klasifikasinya dapat kamu pelajari di antaranya yaitu:
1. Infektif
- Bakteri penyebab flu perut yaitu salmonella shigella, campylobacter, yersinia, ETEC, Y. Cholerae, E.coli 0157:H7, C.difficile.
- Virus penyebab gastroenteritis adalah rotavirus, adenovirus, norwalk virus, norwalk like virus, cytomegalovirus atau CMV, echovirus, virus HIV.
- Parasit penyebab gastroenteritis adalah entamoeba histolyctiva, balantidium coli, giardia lambila, cacing tambang, trichiurids, S. stercolaris, castodiasis, kandida, moniliasis.
2. Makanan
Makanan dapat menjadi penyebab flu perut yang harus kamu ketahui. Mengapa demikian? Pasalnya, makanan merupakan asupan sehari-hari yang masuk ke dalam tubuh dan beberapa orang yang tidak memiliki waktu untuk mempersiapkan makanannya secara mandiri akan terus mengonsumsi makanan siap saji yang tidak diketahui tingkat kebersihan dan kematangannya.
Karena banyaknya masakan siap saji dengan dapur tertutup, hal ini mengakibatkan adanya fenomena keracunan makanan dengan kandungan bakteri seperti B. Cereus, S. Areus, Clostridium perfringens, streptococcus hemolytic. Selain itu, alergi terhadap susu atau makanan lainnya juga termasuk pada penyebab dari gastroenteritis.
3. Alkohol
Alkohol kerap mengandung bahan etanol yang dipercaya merusak sawar pada mukosa lambung. Sawar pada mukosa lambung berperan melindungi lambung dari infeksi dan peradangan yang mengakibatkan penyakit pencernaan lainnya selain gastroenteritis. Oleh karena itu, konsumsi alkohol juga memerlukan dosis dan tidak berlebihan agar efek sampingnya tidak merugikan bagi tubuh kamu sendiri.
4. Merokok
Korelasi antara rokok dan lambung nyatanya terbukti ada, tahukah kamu? Asam noktoniat yang ada pada rokok mengakibatkan adanya adhesi thrombus yaitu kandungan yang mengakibatkan terjadinya penyempitan pada pembuluh darah.
Pembuluh darah yang menyempit mengakibatkan suplai darah untuk lambung mengalami masalah karena suplai darah pada lambung semakin menurun. Lambung yang kekurangan suplai darah akan membuat mukosa pada lambung menipis sehingga tidak dapat memberikan perlindungan secara efektif.
Gejala Flu Perut
Flu perut pada dasarnya dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat serta menjaga daya tahan tubuh agar tetap optimal melindungi tubuh dari radikal bebas yang berbahaya.
Daya tahan tubuh yang melemah membuat lapisan mucus melindungi bakteri dari asam lambung sehingga bakteri tersebut berkembang dengan baik serta menyebabkan peradangan.
Gejala yang muncul data terjadinya gastroenteritis bermacam-macam, karakteristik gejala flu perut adalah nyeri pada ulu hati yang diikuti dengan beberapa gejala lainnya yaitu:
- Kram perut
- Demam dan tubuh mengeluarkan banyak keringat
- Berat badan menurun secara drastis
- Tidak nafsu makan
- Terus menerus buang air besar yang mengakibatkan dehidrasi
- Kulit lembab
- Mengalami nyeri pada otot dan bagian persendian
- Mual
- Muntah
Gejala flu perut akan berlangsung selama kurang lebih dalam 1-3 hari, sedangkan flu perut akan berhenti kurang lebih dalam 1-2 hari.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas Airlangga pada tahun 2006 oleh Fakultas Farmasi Bagian Ilmu Biomedik Farmasi Surabaya, alur gejala flu perut pada penderitanya dimulai dengan gejala ringan kemudian penderita flu perut akan mengalami muntah yang menyertai diare pada gastroenteritis akut.
Jika muntah dan diare terus menerus secara bersamaan, maka penderitanya akan mengalami alkalosis yang dibarengi dengan hypochloremia. Penderita gastroenteritis akan mengalami dehidrasi yang cukup berat sehingga mengakibatkan adanya gangguan pada keseimbangan asam dan masa.
Asam dan basa yang tidak seimbang mengakibatkan penderita flu perut mengalami sakit kepala yang berkepanjangan dan disertai dengan nyeri pada otot, saraf, serta persendian.
Jika masih terus berlanjut dan tidak segera diberikan penanganan untuk mengurangi dehidrasi, maka hal ini akan menyebabkan terjadinya kolaps pada pembuluh darah dan oliguria.
Dehidrasi merupakan gejala yang harus kamu takuti pada penyakit gastroenteritis ini. Pasalnya, dehidrasi akan membuat kamu merasakan mual, muntah, kram perut, kejang, demam, dan diare dalam waktu bersamaan sehingga tubuh akan kehilangan energi dan cairan sehingga dapat menyebabkan kematian.
Oleh karena itu, simak informasi gejala flu perut dalam beberapa fase yaitu:
- Fase Prodromal yaitu fase di mana penderita flu perut akan mengalami gangguan pada bagian abdomen, demam, mual, mudah, sakit kepala, serta tubuh yang terus berkeringat.
- Fase diare yaitu fase di mana penderita penyakit gastroenteritis mengalami diare disertai komplikasi gejala lainnya seperti dehidrasi, syok, asidosis, kejang mendadak tanpa demam, sakit kepala, dan kolik abdomen.
- Fase pemulihan yaitu fase yang menunjukkan pulihnya penderita gastroenteritis karena berkurangnya gejala-gejala pada fase prodromal dan diare.
Cara Mengobati Flu Perut
Perlu kamu ketahui, flu perut atau gastroenteritis merupakan penyakit yang dapat kamu cegah sedini mungkin. Salah satunya adalah dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan pola hidup sehat dan untuk mengobatinya kamu perlu mengonsumsi obat-obatan berikut:
- Anatidae
- Histamine
- PPI atau Inhibitor Pompa Proton
- Gastroenteritis yang disebabkan karena penggunaan nastreoid anti inflamasi drugs diharapkan untuk berhenti mengonsumsinya dan beralih mengonsumsi pereda nyeri yang dianjurkan oleh team medis.
- Gastroenteritis yang disebabkan oleh helicobacter pylori memerlukan obat antasida, PPI, dan antibiotik.
Penyakit adalah salah satu hal yang tidak diinginkan banyak orang. Rasa sakit yang tidak menyenangkan dan sulit untuk merasakan kebahagiaan menjadi alasan yang jelas dan umum bagi semua orang. Oleh karena itu, pepatah ”mencegah dari pada mengobati” merupakan pepatah yang menjadi impian bagi semua orang.
Untuk membantu merealisasikan pepatah tersebut, kamu perlu melakukan pencegahan sedari dini yang bertujuan untuk membantu daya tahan tubuh tetap optimal serta membuat tubuh mendapatkan asupan gizi yang seimbang.
Menurut Misnadiarly pada tahun 2009, kiat-kiat yang dapat kamu lakukan untuk mencegah gastroenteritis adalah:
- Makan secara teratur sesuai anjuran 2-3 kali dalam satu hari dan tidak terlambat.
- Makan secara perlahan dan pastikan makanan yang akan ditelan sudah berbentuk lebih halus.
- Makan secukupnya dan tidak berlebihan
- Konsumsi makanan yang tidak terlalu pans dan dingin
- Konsumsi makanan dengan tingkat asam dan kepedasan yang normal.
- Kurangi atau bahkan berhenti mengonsumsi kopi, alkohol, teh kental secara berlebihan.
- Kurangi batang rokok per hatinya dan dianjurkan berhenti merokok.
- Mengurangi asupan makanan dengan lemak yang tinggi
- Mengendalikan kesehatan mental dengan baik.
Kiat-kiat tersebut adalah hal dasar yang dapat kamu lakukan untuk menjaga tubuh kamu tetap optimal dan terhindar dari berbagai penyakit selain gastroenteritis.
Nah, untuk membantu daya tahan tubuh agar tetap optimal serta menjaga tubuh agar tidak mudah terinfeksi oleh radikal bebas. Kamu memerlukan asupan vitamin tambahan dari madu herbal Vitasma.
Vitasma merupakan madu herbal alami yang terbuat dari madu hutan, ekstrak daun mint, daun cakar ayam, daun saga, kayu manis, jahe dan jinten hitam yang terbukti ampuh dan optimal menjaga daya tahan tubuh.
Selain itu, kamu juga mendapatkan khasiat lainnya seperti meredakan batuk, membantu mengurangi sesak napas, meredakan asma, hingga membantu mengurangi gejala asma. Yuk, segera miliki Vitasma di rumahmu dan rasakan berbagai manfaatnya!
Tinggalkan komentar