Tahukah kamu apa itu tekanan darah? Tekanan darah memiliki peran penting pada setiap proses pemeriksaan kesehatan di mana pun tempatnya, pasalnya tekanan darah juga menentukan akhir dari metode apa yang bisa dilakukan untuk pasien yang mengidap penyakit tertentu. Peran penting tekanan darah mewajibkan kamu harus tahu apa itu pengertian tekanan darah. Simak informasinya.
Tekanan darah merupakan banyaknya jumlah tekanan darah yang ditekan pada dinding pembuluh nadi atau arteri ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh kamu. Tekanan darah memegang peran penting karena dapat mengonfirmasi kesehatan pada tubuh saat terjadinya perubahan tekanan darah.
Jenis Pengukuran Tekanan Darah
Perubahan tekanan pada tubuh kerap terjadi setiap hari, biasanya perubahan tekanan darah terjadi di antara naik dan turun atau yang sering dikenal dengan tekanan darah tinggi dan tekanan darah rendah.
Tahukah kamu? Tekanan darah punya dua pengukuran penting yaitu:
1. Tekanan Diastolik
Saat otot jantung mengalami relaksasi atau waktu beristirahat, di saat inilah terjadi adanya tekanan darah diastolik. Saat kamu melakukan pemeriksaan untuk tahu perubahan tekanan darah yang terjadi, kamu akan mendapati tulisan hasil pemeriksaan tekanan darah seperti ini 130/80mmHg.
Untuk mengetahui manakah yang termasuk tekanan darah diastolik, kamu hanya tinggal melihat angka di bawahnya yaitu pada angka 80mmHg. Itulah yang membedakan dari hasil pemeriksaannya.
Perlu kamu tahu, perubahan tekanan darah pada setip orang jelas berbeda-beda karena dipengaruhi oleh aktivitas fisik. Umumnya, perubahan tekanan darah akan lebih tinggi di saat pagi hari dan akan lebih rendah saat malam hari.
2. Tekanan Sistolik
Saat jantung mengalami kontraksi atau kondisinya menenggang dan mengencang, saat inilah terjadinya tekanan sistolik pada tubuh. Tekanan ini biasa dikenal dengan tekanan maksimum karena adanya kontraksi pada lobus ventricular kiri jantung.
Untuk mengetahui perubahan tekanan darah pada saat menjalani pemeriksaan, kamu bisa mengenalinya saat melihat contoh di sini. Misalnya, setelah kamu melakukan pemeriksaan dan perubahan tekanan darah kamu menyentuh angka 120/80mmHg. Maka, perubahan tekanan darah kamu ada di angka 120mmHg.
Jenis-jenis tekanan darah ini juga akan mempengaruhi kualitas kesehatan kamu, simak tabel perubahan tekanan darah berikut:
Jenis Perubahan Tekanan Darah | Tekanan Sistolik/mmHg | Tekanan Diastolik, mmHg |
Hipotensi (tekanan darah rendah) | Tekanan darah <90 | Tekanan darah <60 |
Normal | Tekanan darah 90-119 | Tekanan darah 60-79 |
Prehipertensi (berisiko tekanan darah tinggi) | Tekanan darah 120-139 | Tekanan darah 80-89 |
Hipertensi tingkat 1 (tekanan darah tinggi tingkat 1) | Tekanan darah 140-159 | Tekanan darah 90-99 |
Hipertensi tingkat 2 (tekanan darah tinggi tingkat 2) | Tekanan darah 160-179 | Tekanan darah 100-109 |
Hipertensi tingkat darurat | Tekanan darah ≥180 | Tekanan darah ≥110 |
Bahaya Perubahan Tekanan Darah Bagi Kesehatan
Tabel di atas merupakan klasifikasi jenis perubahan tekanan darah yang penting dan memiliki bahayanya bagi tubuh kita. Untuk mencegah terjadinya perubahan tekanan darah rendah maupun tekanan darah tinggi maka kamu harus menjalani pola hidup sehat yang teratur.
Pasalnya, beberapa syarat menjalani program kesehatan juga ditentukan melalui tinggi rendahnya perubahan tekanan darah seperti akan melakukan operasi, vaksinasi, dan donor darah. Simak bahaya perubahan tekanan darah yang harus kamu ketahui:
Baca Juga Nih: 3+ CARA MENGOBATI FLU PERUT, INI PENYEBABNYA DAN TIPS MENCEGAHNYA
1. Hipotensi (tekanan darah rendah)
Perubahan tekanan darah menjadi rendah biasanya dapat kamu kenali dengan gejala-gejalanya seperti mual, muntah, pusing, suhu tubuh lebih tinggi, pandangan menjadi kabur, dan sesak napas tidak.
Tekanan darah rendah kerap kali terjadi pada orang dewasa, namun tak dapat dipungkiri jika tekanan darah rendah bisa terjadi pada anak-anak bahkan remaja. Berikut penyebab terjadinya perubahan tekanan darah menjadi rendah yang harus kamu tahu:
a. Obat-obatan
Obat yang dikonsumsi kerap kali memicu terjadinya darah rendah. Namun demikian kamu tidak perlu khawatir karena dokter akan terus mengontrol perubahan yang terjadi pada tubuh kamu.
Obat-obatan yang dapat memicu darah rendah hanya ada beberapa jenis yaitu atenolol, sildenafil, propranolol, furosemide.
b. Kehamilan
Pada saat kehamilan, peredaran darah pada tubuh mendadak meluas dengan signifikan sehingga peredaran darah cenderung memiliki tekanan yang turun dan akan kembali normal ketika kehamilan sudah selesai atau melahirkan.
c. Dehidrasi
Cairan yang masuk ke dalam tubuh berfungsi membantu sel-sel tubuh mengembalikan fungsinya dengan baik termasuk jantung. Saat dehidrasi, tubuh kekurangan cairan dan hal ini menyebabkan jantung melemah sehingga tekanan darah menjadi jauh lebih rendah dari padas biasanya. Situasi ini menyebabkan kamu kehilangan kesadaran, kehilangan energi, dan demam.
Jika kamu mengalami gejala yang serupa, segaralah lakukan tindakan cek tekanan darah. Pasalnya, tekanan darah rendah yang dibiarkan dan tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan terjadinya komplikasi penyakit yang berbahaya, berikut di antaranya:
d. Penyakit jantung
Adanya perubahan tekanan darah rendah pada tubuh umumnya terjadi selama beberapa menit saja. Kendati demikian, kondisi jantung yang sering mengalami tekanan darah rendah dapat menimbulkan masalah baru seperti gangguan detak jantung, gagal jantung, dan serangan jantung.
e. Stroke
Stroke umumnya dikenal disebabkan oleh penyakit tekanan darah tinggi, namun siapa sangka jika darah rendah juga menyebabkan penyakit yang sama karena dibiarkan begitu saja tanpa adanya penanganan.
Adanya perubahan tekanan darah rendah membuat otak kekurangan aliran darah sehingga terjadinya kerusakan pada sel-sel di dalam otak dan merusak fungsi sistem otak.
Hal inilah yang menimbulkan gejala stroke seperti anggota tubuh di sisi yang lain melemah dan tidak bisa bergerak, artikulasi ucapan tidak jelas, penglihatan yang buram hingga menghilang, kesadaran menurun, nyeri kepala yang berkepanjangan dan menyakitkan.
f. Syok
Syok merupakan suatu kondisi yang terjadi ketika adanya perubahan tekanan darah menjadi turun secara tiba-tiba. Syok terjadi karena gangguan oleh aliran darah yang rendah sehingga tubuh kekurangan nutrisi dan oksigen yang berperan memuat fungsi tubuh menjadi normal.
Gejala syok yang bisa kamu tahu adalah sesak napas, detak jantung lebih pelan, pucat, sianosis, pingsan, dan keringat dingin.
g. Gagal Ginjal
Akibat dari tekanan darah yang rendah, ginjal kehilangan pasokan aliran darah untuk disaring. Ginjal yang kekurangan cairan baik aliran darah maupun cairan seperti air mineral memicu kerusakan pada ginjal sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Kondisi yang tidak baik memicu gagal ginjal jika dibiarkan selama berkepanjangan.
Gejala gagal ginjal ringan biasanya tidak menimbulkan nyeri dan lain sebagainya, namun ketika ginjal sudah mengalami kerusakan maka kamu akan merasakan gejala seperti jarang buang air kecil, sesak napas, penurunan kesadaran, mudah mengantuk, dan bengkak di sekitar wajah serta tubuh.
Itulah informasi bahaya tekanan darah rendah yang harus kamu waspadai. Untuk mencegah terjadinya perubahan tekanan darah dari rendah ke normal, kamu bisa menjalani pola hidup sehat. Baca tips pola hidup sehat.
2. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
Hipertensi merupakan suatu kondisi perubahan tekanan darah menjadi tekanan sistolik menjadi 140mmHg dan tekanan diastolik mencapai 90mmHg.
Tekanan darah tinggi muncul karena beberapa faktor yang tidak dapat diubah ataupun dimodifikasi. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2019, hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi karena jenis kelamin, umur, dan penyakit turunan.
Adapun penyebab hipertensi yang kerap kali terjadi di masyarakat di antaranya adalah aktivitas fisik, terlalu banyak mengonsumsi garam, merokok., obesitas, berlebihan mengonsumsi alkohol, stres, psikososial, dan dyslipidemia.
Hipertensi menjadi penyakit tekanan darah yang berbahaya dan menjadi penyakit yang paling banyak di dunia. Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2018, data menunjukkan sebanyak 1,13 miliar orang memiliki riwayat hipertensi. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2016, sebanyak 1,7 juta atau 23,7% kematian di Indonesia di sebabkan oleh tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia beberapa penderita hipertensi justru tidak mengonsumsi obat karena dirinya merasa sehat. Hal ini dibuktikan melalui persentase sebanyak 59,8% dari 100% penderita hipertensi merasa sehat dan tidak membutuhkan penanganan lebih lanjut baik dari dokter maupun dengan mengonsumsi obat.
Gejala perubahan tekanan darah tinggi yang bisa kamu kenali dengan jelas adalah mudah lelah, gelisah, pandangan menjadi kabur, sakit kepala, mual, dan sesak napas.
Gejala-gejala ini bisa kamu hindari jika kamu mengikuti anjuran yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2016 di antaranya adalah :
- Berhenti merokok atau mengurangi jumlah rokok elektrik dan batang rokok tembakau dalam sehari
- Diet tak sehat sehingga tubuh kekurangan nutrisi
- Kurangi aktivitas fisik harian yang berlebihan
- Kurangi konsumsi alkohol
- Perbanyak konsumsi buah dan sayur
- Perhatikan pasokan garam dan gula yang dikonsumsi
- Perhatikan berat badan dengan baik
Tips menjaga tekanan darah agar tetap normal memang terlihat sepele, namun siapa sangka ini sangat berdampak bagi kesehatan tubuh kamu.
Hipertensi atau yang kerap kali dikenal dan disebut sebagai the silent killer karena penderita hipertensi sering kali tidak merasakan keluhan yang signifikan dirasakan oleh tubuh dan baru diketahui saat hipertensi ini menyebabkan penyakit komplikasi.
Simak bahaya perubahan tekanan darah tinggi yang harus kamu tahu:
a. Stroke
Hipertensi menyebabkan penyakit stroke iskemik dan hemoragi. Penderita hipertensi berisiko panjang mengalami stroke karena lonjakan tekanan darah tingginya dapat menyebabkan pendarahan pada otak.
b. Glaukoma
Hipertensi atau tekanan darah tinggi menyebabkan munculnya glaukoma dari komplikasi hipertensi yang menyebabkan adanya gangguan pada retinopathic. Gangguan yang muncul pada mata ini ditandai karena adanya penyempitan pada arteri kecil.
c. Serangan jantung
Tekanan darah yang tinggi memicu detak jantung bergerak lebih cepat, akibatnya pasokan darah ke jantung semakin banyak dan arteri pada jantung berhenti bekerja karena kehilangan elastisitasnya.
d. Kerusakan ginjal
Kerusakan pada ginjal dapat terjadi ketika tekanan darah semakin tinggi, hal ini dikarenakan adanya produksi yang berlebihan. Karena produksi angiotensin yang berlebihan inilah ginjal tidak dapat bekerja dengan baik sesuai fungsi dan tugasnya akibat terlalu lelah menyari angiotensin yang terlalu banyak.
e. Difungsi Ereksi
Tekanan darah yang tinggi menyebabkan difungsi ereksi pada pria, akibatnya performa hubungan seksual akan mengganggu dan hal ini membuat pria tidak nyaman dan percaya diri.
Difungsi ereksi ini terjadi karena penurunan produksi NO akibat tekanan darah yang terlalu tinggi. Jika kamu penderita diabetes maka wajib bagi kamu untuk menjaga tekanan darah tetap normal agar tidak memperburuk kondisi difusi ereksi.
f. Alzheimer dan Dementia
Hipertensi yang berkepanjangan akan mengganggu fungsi otak dengan signifikan, akibatnya otak tidak dapat mengingat hal-hal yang diterima dari luar dengan baik. Tekanan yang terlalu tinggi akibat hipertensi menyebabkan receptor otak melemahkan sistem saraf dan neurotransmiter yang berperan menyimpan dan mengatur ingatan dari luar.
g. Kematian
Komplikasi akibat perubahan tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan kematian. Hal ini terjadi karena perubahan tekanan darah tinggi membuat pembuluh darah melemah dan melebar yang apabila berkepanjangan akan membuat pembuluh darah di sekitar otak dan tubuh pecah sehingga berakibat kematian.
Untuk menjaga tekanan darah kamu tetap stabil dan tidak naik turun, kamu perlu menjaga makanan yang kamu konsumsi, mengadopsi pola hidup sehat yang baik, serta menjaga tingkat stress yang kamu alami.
Kamu bisa menjaga agar tidak terjadi penurunan tekanan darah dengan cara pola hidup sehat yang baik yaitu dengan mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang, istirahat yang cukup, menghindari kerumunan orang-prang yang merugikan diri kamu, serta mengonsumsi vitamin dan madu herbal Vitasma.
Vitasma adalah madu herbal alami yang dapat membantu menjaga daya tahan tubuh tetap baik, mengatasi asma, hingga membantu agar napas kamu tetap lega.
Konsumsi Vitasma untuk mendukung pola hidup sehat adalah pilihan yang tepat, pasalnya Vitasma merupakan madu herbal yang tidak mengandung kandungan berbahaya dan mengancam kesehatan kamu.
Yuk, segera miliki Vitasma di rumahmu dan jadikan Vitasma sebagai awal untuk memulai pola hidup sehat yang baru.
Tinggalkan komentar