Jarang Terdengar, Ini 5+ Bahaya Asmatikus yang Mengintai!

Ina Siti Aisah

asma tikus

Bestie, asma merupakan gangguan pernapasan yang menyebabkan penyempitan pada saluran napas, sehingga menimbulkan gejala sesak napas. 

Namun, pernahkah kamu mendengar tentang asma tikus? Asma tikus mungkin masih jarang terdengar. Untuk itu, mari kita pahami bersama apa itu asma tikus, mulai dari gejala, penyebab, dan cara pengolahannya.

Apa itu Asmatikus?

asmatikus

Meski namanya asma tikus, namun penyakit ini bukanlah terjadi pada tikus. Menurut Hudak & Gallo dalam Prasetyo, dalam jurnal penelitian yang dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Surabaya, status asma tikus adalah suatu serangan asma yang berat dan akut, yang bisa berlangsung dalam beberapa jam sampai beberapa hari, yang tidak memberikan perbaikan pada pengobatan yang lazim.

Sementara menurut situs Siloam Hospital, pada kondisi status asma tikus, pasien mungkin bisa mengalami bronkospasme, yaitu kondisi mengencang dan menegangnya otot yang melapisi bronkus. Kondisi ini umumnya ditandai dengan gejala sesak napas, mengi, dan batuk. 

Baca Juga: Benarkah Gorangan Dapat Menyebabkan Batuk? Ini 5+ Alasannya

Bahaya Status Asma Tikus

asmatikus

Status amsa tikus (atau status asthmaticus dalam istilah medis) adalah keadaan serangan asma yang berat dan persisten, yang tidak merespons terhadap pengobatan standar dengan bronkodilator dan steroid. 

Penyakit Ini adalah kondisi darurat medis yang membutuhkan penanganan segera di rumah sakit. Berikut beberapa bahaya dari status amsatikus:

  • Kesulitan Bernapas: Penyempitan saluran napas yang parah dapat menyebabkan kesulitan bernafas yang ekstrem, sehingga pasien bisa mengalami gagal napas.
  • Penurunan Saturasi Oksigen: Karena aliran udara yang terbatas, kadar oksigen dalam darah dapat menurun drastis, yang bisa menyebabkan hipoksia (kekurangan oksigen di jaringan).
  • Kelelahan Otot Pernapasan: Karena upaya bernafas yang terus menerus dan berat, otot-otot pernapasan dapat menjadi lelah, yang memperburuk masalah pernapasan.
  • Asidosis Respiratorik: Penumpukan karbon dioksida akibat ventilasi yang tidak memadai dapat menyebabkan asidosis respiratorik, di mana pH darah menurun dan tubuh menjadi lebih asam.
  • Kerusakan Organ: Jika hipoksia dan asidosis respiratorik tidak segera diatasi, dapat terjadi kerusakan organ vital seperti otak dan jantung.
  • Kematian: Tanpa penanganan yang cepat dan tepat, status amsatikus bisa berakibat fatal.

Penanganan medis segera untuk status asma tikus melibatkan oksigenasi, penggunaan bronkodilator yang lebih kuat atau dalam dosis yang lebih tinggi, steroid intravena, dan dalam beberapa kasus, ventilasi mekanis.

Gejala Status Asmatikus

asmatikus

Status asma tikus ditandai oleh gejala yang lebih parah dan berkepanjangan dibandingkan dengan serangan asma biasa. Beberapa gejala utama meliputi:

  • Sesak napas yang parah: Kesulitan bernapas yang tidak membaik meskipun sudah menggunakan inhaler bronkodilator.
  • Mengi hebat: Bunyi mengi yang keras atau, pada tahap lanjut, hilangnya bunyi mengi karena aliran udara yang sangat terbatas.
  • Batuk terus-menerus: Batuk yang tidak kunjung reda dan tidak merespons pengobatan.
  • Kebingungan atau kelelahan ekstrem: Karena kekurangan oksigen, penderita mungkin merasa bingung atau sangat lelah.
  • Sianosis: Warna kebiruan pada bibir atau ujung jari akibat kekurangan oksigen.
  • Ketidakmampuan berbicara: Kesulitan berbicara karena sesak napas yang parah.

Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), “Gejala status asmatikus memerlukan perhatian medis segera untuk mencegah komplikasi yang lebih serius, termasuk kematian”.

Penyebab Status Asmatikus

Sebenarnya, penyebab status asmatikus belum diketahui secara pasti. Namun Status asmatikus disebut-sebut dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk:

  • Paparan alergen: Debu, serbuk sari, bulu hewan, atau jamur dapat memperburuk gejala asma.
  • Infeksi saluran pernapasan: Infeksi virus atau bakteri yang memperburuk asma.
  • Penggunaan obat yang tidak tepat: Penghentian mendadak atau penggunaan yang tidak sesuai dari obat-obatan asma.
  • Paparan iritan: Asap rokok, polusi udara, atau bahan kimia.
  • Stres emosional: Stres atau kecemasan yang berlebihan dapat memicu serangan asma berat.

The American Academy of Allergy, Asthma & Immunology (AAAAI) menyoroti bahwa “infeksi saluran pernapasan atas dan paparan iritan lingkungan sering menjadi pemicu utama status asmatikus”.

Penanganan Status Asmatikus

asma tikus

Status asma tikus termasuk dalam kondisi darurat medis karena penyakit ini menyebabkan penderitanya tidak dapat merespons pengobatan asma standar. Oleh karena itu, penanganan status asmatikus harus dilakukan segera dan biasanya melibatkan perawatan di rumah sakit. Langkah-langkah penanganan meliputi:

Panggil Bantuan Medis

Segera panggil ambulans atau bawa penderita ke unit gawat darurat jika gejala tidak membaik setelah menggunakan inhaler bronkodilator.

Penggunaan Obat yang Lebih Kuat

Di rumah sakit, penderita mungkin diberikan bronkodilator yang lebih kuat, seperti albuterol, melalui nebulizer atau injeksi. Kortikosteroid intravena juga sering digunakan untuk mengurangi peradangan.

Terapi Oksigen

Oksigen tambahan diberikan untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah dan membantu pernapasan. Menurut Mayo Clinic, “Terapi oksigen sangat penting dalam penanganan status asmatikus untuk memastikan suplai oksigen yang cukup ke organ vital”.

Ventilasi Mekanis

Dalam kasus yang sangat parah, ventilasi mekanis mungkin diperlukan untuk membantu pernapasan. 

Monitoring Intensif

Penderita akan dipantau secara intensif untuk memastikan stabilitas pernapasan dan kardiovaskular.

Pencegahan Status Asmatikus

Beberapa langkah pencegahan untuk menghindari status asmatikus meliputi:

  • Mengonsumsi obat asma sesuai anjuran dari dokter dan tidak melewatkannya.
  • Menggunakan peak flow meter beberapa kali sehari untuk mengidentifikasi kondisi paru-paru. Jadi, jika kinerja paru-paru mulai menurun, pasien bisa melakukan perawatan sesuai dengan rencana tindakan dari dokter meski tidak merasakan gejala apapun tentang asma tikus.
  • Melakukan pemeriksaan paru-paru secara rutin ke dokter untuk memastikan pengobatan berjalan dengan baik. 

Status asmatikus adalah kondisi darurat yang memerlukan penanganan segera untuk mencegah komplikasi serius dan kematian. Penderita asma harus menyadari gejala-gejala yang mengarah ke status asmatikus dan memiliki rencana tindakan yang jelas. 

Dengan penanganan yang tepat dan pencegahan yang efektif, risiko status asmatikus dapat diminimalkan. 

Selain itu, untuk mencegah asma tikus, rutinlah untuk mengonsumsi Vitasma. Vitasma merupakan madu yang diformulasikan dengan bahan herbal pilihan, seperti rimpang jahe, jeruk nipis, daun cakar ayam, daun saga, dan kayu manis untuk mengatasi gangguan pernapasan, seperti gejala asma, batuk kronis dan batuk menahun, serta sakit tenggorokan. 

Dengan kandungan flavonoid dan antioksidan aktif lainnya Vitasma 4 kali lebih efektif mengatasi ISPA dan batuk menahun. Yuk, konsumsi Vitasma sekarang juga agar napas jadi lega. 

Share

Artikel Terkait

Kategori

Tinggalkan komentar