“Gorengan terus…makanya batuk…” Hayo siapa yang sering denger omelan dari orang tua atau orang sekitar tentang gorengan katanya bisa bikin batuk.
Lantas benarkah gorengan dapat menyebabkan batuk? Nah, dalam artikel ini, Minva akan membahas tentang mengapa gorengan dapat menyebabkan batuk? Yuk simak bersama!
Mengapa Gorengan Dapat Menyebabkan Batuk?
Gorengan adalah makanan favorit bagi banyak orang di Indonesia karena rasanya yang gurih dan teksturnya yang renyah. Namun, konsumsi gorengan secara berlebihan dinilai dapat menyebabkan batuk bagi sebagian orang. Lantas, benarkah demikian? Berikut adalah faktornya:
Iritasi Tenggorokan
Salah satu alasan utama mengapa gorengan dapat menyebabkan batuk adalah karena iritasi tenggorokan. Gorengan umumnya memiliki tekstur yang kasar dan renyah, sehingga dapat mengiritasi lapisan mukosa di tenggorokan saat ditelan.
Menurut sebuah artikel di Journal of Respiratory Medicine, makanan dengan tekstur kasar dapat merangsang refleks batuk sebagai respons terhadap iritasi tenggorokan. Dengan begitu, mengonsumsi gorengan diyakini bisa menyebabkan batuk atau memperburuk gejala batuk.
Asam Lemak Dan Minyak Goreng
Kenapa gorengan dapat menyebabkan batuk dikarenakan minyak yang digunakan. Minyak yang digunakan untuk menggoreng makanan sering kali mengandung asam lemak jenuh yang tinggi dan dapat menghasilkan senyawa-senyawa yang mengiritasi saat dipanaskan.
Selain itu, proses penggorengan juga dapat menghasilkan akrolein, sebuah senyawa kimia yang terbentuk ketika minyak dipanaskan hingga suhu tinggi. Akrolein ini diketahui dapat mengiritasi saluran pernapasan, menyebabkan batuk dan sakit tenggorokan.
Studi yang dipublikasikan dalam Environmental Health Perspectives menunjukkan bahwa inhalasi akrolein dari asap minyak goreng dapat memicu reaksi batuk pada orang yang sensitif.
Refluks Asam
Gorengan dapat menyebabkan batuk bisa dipicu oleh kenaikan asam lambung. Konsumsi makanan berlemak tinggi, seperti gorengan, dapat memicu refluks asam atau gastroesophageal reflux disease (GERD). Refluks asam terjadi ketika asam lambung naik kembali ke esofagus, yang kemudian menyebabkan iritasi pada tenggorokan dan memicu batuk.
Menurut penelitian dalam American Journal of Gastroenterology, makanan berlemak tinggi memperlambat pengosongan lambung dan meningkatkan risiko refluks asam, yang pada gilirannya dapat menyebabkan batuk kronis. Itulah mengapa gorengan dapat menyebabkan batuk yang dipicu oleh GERD.
Alergi Dan Sensitivitas Makanan
Gorengan dapat menyebabkan batuk bisa dipicu karena alergi pada makanan. Beberapa orang mungkin memiliki alergi atau sensitivitas terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam gorengan, seperti tepung, rempah-rempah, atau bahan tambahan makanan.
Reaksi alergi ringan dapat menyebabkan gejala seperti tenggorokan gatal dan batuk. Artikel dari Journal of Allergy and Clinical Immunology mencatat bahwa reaksi alergi terhadap makanan sering kali bermanifestasi dalam bentuk gejala pernapasan, termasuk batuk.
Dehidrasi Dan Pengeringan Saluran Napas
Alasan lain mengapa gorengan dapat menyebabkan batuk karena bersifat kering. Gorengan cenderung mengandung sedikit air dan banyak garam, yang dapat menyebabkan dehidrasi ringan. Dehidrasi dapat mengeringkan mukosa tenggorokan dan saluran napas, membuatnya lebih rentan terhadap iritasi dan batuk.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition, asupan natrium yang tinggi dari makanan asin dapat berkontribusi terhadap dehidrasi dan kekeringan pada tenggorokan .
Baca Juga: 3+ Cara Memakai Inhaler Asma Dengan Benar Dan Tips Bersihkannya!
Itulah alasan mengapa gorengan dapat menyebabkan batuk. Untuk mencegah batuk setelah mengonsumsi gorengan, penting untuk mengurangi frekuensi dan jumlah konsumsi gorengan, serta memperhatikan bahan dan metode penggorengan yang digunakan.
Jika batuk berlanjut atau disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau profesional medis.
Dengan memahami penyebab batuk akibat gorengan, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk menikmati makanan favorit ini dengan cara yang lebih sehat dan nyaman.
Tips Memakan Gorengan agar Tidak Menyebabkan Batuk
Berikut ini adalah beberapa tips untuk menikmati gorengan tanpa harus khawatir dengan risiko batuk:
Pilih Minyak Goreng yang Tepat
Menggunakan minyak goreng yang sehat dan stabil pada suhu tinggi dapat mengurangi risiko iritasi tenggorokan. Minyak seperti minyak kelapa, minyak canola, dan minyak zaitun memiliki titik asap yang lebih tinggi dan menghasilkan lebih sedikit senyawa iritatif saat dipanaskan.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Food Science, minyak dengan kandungan asam lemak jenuh yang lebih rendah cenderung menghasilkan lebih sedikit akrolein, senyawa yang dapat menyebabkan iritasi tenggorokan.
Selain itu, hindari penggunaan minyak untuk menggoreng gorengan berulang-ulang kali.
Hindari Menggoreng pada Suhu Terlalu Tinggi
Menggoreng makanan pada suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan minyak melepaskan senyawa-senyawa berbahaya yang bisa mengiritasi saluran pernapasan. Menjaga suhu penggorengan sekitar 175-190°C (350-375°F) adalah yang ideal untuk mengurangi pembentukan senyawa iritatif.
Sebuah artikel di Food Chemistry menunjukkan bahwa penggorengan pada suhu moderat dapat mengurangi pembentukan akrolein dan senyawa lain yang dapat menyebabkan batuk.
Gunakan Bahan-Bahan Segar Dan Sehat
Menggunakan bahan-bahan segar dan menghindari bahan tambahan yang dapat memicu alergi atau sensitivitas juga penting. Misalnya, menggunakan tepung tanpa bahan pengawet dan pewarna buatan serta rempah-rempah alami dapat membantu mengurangi risiko iritasi tenggorokan.
Hindari Konsumsi Gorengan Dalam Jumlah Banyak
Menurut Journal of Allergy and Clinical Immunology, bahan tambahan makanan tertentu dapat memicu reaksi alergi ringan yang menyebabkan batuk.
Mengonsumsi gorengan dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko refluks asam, yang dapat menyebabkan iritasi tenggorokan dan batuk. Dengan demikian, kamu disarankan untuk makan dalam porsi kecil dan mengimbanginya dengan makanan lain yang lebih ringan dan kaya serat.
American Journal of Gastroenterology menyebutkan bahwa makanan berlemak tinggi dapat memperlambat pengosongan lambung dan meningkatkan risiko refluks asam.
Minum Air Putih Yang Cukup
Minum air putih yang cukup selama dan setelah makan gorengan dapat membantu mengurangi risiko dehidrasi dan menjaga kelembapan saluran napas.
Dehidrasi dapat membuat tenggorokan lebih rentan terhadap iritasi dan batuk. Penelitian dalam Journal of Nutrition menunjukkan bahwa hidrasi yang baik dapat membantu menjaga kesehatan mukosa tenggorokan dan mengurangi gejala iritasi.
Konsumsi Dengan Makanan Pendamping yang Sehat
Mengonsumsi gorengan bersama makanan pendamping yang sehat seperti sayuran segar atau salad dapat membantu menyeimbangkan nutrisi dan mengurangi efek iritatif gorengan. Sayuran kaya akan serat dan air yang membantu dalam pencernaan dan mengurangi risiko refluks asam.
Beri Waktu Untuk Makan Gorengan yang Mulai Mendingin
Makan gorengan saat masih sangat panas dapat meningkatkan risiko iritasi tenggorokan. Beri waktu untuk makanan mendingin sedikit sebelum dikonsumsi untuk mengurangi risiko batuk akibat makanan yang terlalu panas.
Konsumsi Vitasma
Jika kamu gemar mengonsumsi gorengan, jangan lupa untuk minum Vitasma setiap pagi dan malam sebelum tidur, atau sesuai dosis yang disarankan.
Vitasma merupakan madu herbal yang diformulasikan khusus untuk meredakan batuk dan gejala ISPA lainnya, seperti radang tenggorokan atau sesak napas.
Flavonoid dan antioksidan aktif lainnya dalam madu Vitasma dinilai 4 kali lebih efektif dalam meredakan batuk kering maupun batuk berdahak. Selain itu, probiotik dalam madu Vitasma bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh agar tetap sehat.
Itulah informasi tentang mengapa gorengan dapat menyebabkan batuk dan tips makan gorengan agar terhindar dari batuk. Jika kamu tertarik dengan tips kesehatan lainnya, kunjungi blog kesehatan kami di www.vitasma.com
Tinggalkan komentar