5+ Bahaya Rokok Elektrik

Rindi agustiana

bahaya rokok elektrik

Tidak peduli bagaimana nikotin berpengaruh pada kesehatan jantung dan paru-paru, pengguna rokok elektrik setiap tahun semakin bertambah.

Melalui survey yang dilakukan oleh GATS pada tahun 2021, jumlah pengguna rokok elektrik pada tahun yang sama selama 10 tahun dimulai usia 15 tahun meningkat sebanyak 0,3% atau sebanyak 6,6 juta orang.

Pada tahun 2022 jumlah pengguna rokok elektrik bertambah 40% lebih banyak di bandingkan tahun lalu yaitu sekitar 2,2 juta orang. Hal tersebut jelas membuktikan jika kini rokok sudah menjadi penyumbang dana terbesar pada perekonomian Indonesia.

Tapi tahukah kamu apa itu rokok elektrik dan apa bahaya rokok elektrik? Rokok elektrik atau e-cigarette merupakan alat yang mampu merubah nikotin menjadi sebuah asap tanpa menggunakan bantuan kapas maupun korek api yang disulut.

Mengutip dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia tahun 2015, World Health Organization atau WHO memberikan istilah rokok elektrik dengan nama ENDS atau electronic nicotine delivery system, hal ini diberikan bukan tanpa alasan tapi karena bisa menghasilkan nikotin berbentuk uap dan dihirup oleh penggunanya.

Adapun pengertian rokok elektrik lainnya yaitu sebuah alat yang dirancang untuk menghasilkan nikotin tanpa melibatkan asam pada tembakau yaitu dengan cara melarutkan nikotin, perasa, propilen glycol, dan glycerin.

Nah, rokok elektrik punya sebutan lain loh yaitu vaporizer atau VAPE. Sebutan ini justru lebih dikenal oleh masyarakat di Indonesia, terbukti penggunanya meningkat sebanyak 40% di tahun ini.

Luar biasa perkembangannya. Anehnya, pengguna vape ini sudah tahu bahaya mengonsumsi nikotin setiap hari bahkan semua jenis rokok di kemasannya telah di berikan peringatan bahaya dari merokok baik elektrik maupun non elektrik.

Lalu bedanya apa antara rokok elektrik atau vape dengan rokok biasa? Secara singkat, perbedaan yang jelas terlihat adalah dari medianya.

Adapun pada rokok elektrik tidak memiliki tar atau kandungan karbonmonoksida yang biasanya ada dalam rokok tembakau dan jumlah nikotin dalam rokok elektrik atau vape ini cenderung lebih sedikit.

Sejak kapan vape mulai di kenal di masyarakat? Perlu kamu ketahui, vape atau rokok elektrik ini sudah ada sejak tahun 1963 oleh Herbert A.Gilbert, namun demikian vape ini baru di produksi pada tahun 2004 oleh apoteker dari China Bernama Hon Lik dan mulai beredar di seluruh dunia sejak tahun 2006 hingga tahun 2007 dengan berbagai merk tentunya.

Jika di dunia sudah diproduksi mengapa di Indonesia sepertinya baru-baru sekarang vape mulai terkenal? Rokok elektrik sendiri di Indonesia mulai masuk pada tahun 2010 tapi  merambah luas di masyarakat sejak tahun 2013 atau tahun 2014, penyebarannya yang lama dikarenakan media promosi dan harga yang kala itu mahal tak menjadi hambatan bagi para pengusaha vape.

Hal ini dibuktikan cepatnya vape mulai kembali berkembang dan menepis isu-isu negative yang sempat menjadi kekhawatiran masyarakat. Wah, peminat rokok di Indonesia memang luar biasa banyaknya.

Tapi taukah kamu apa saja kandungan di dalam vape meskipun secara fisik berbeda dengan rokok tembakau. Struktur kandungan di dalam rokok elektrik ini lumayan sama dengan rokok tembakau.

Umumnya, kandungan vape terdiri dua bahan utama yaitu air dan perasa serta dari 4 bahan yang dicampur diantara nya:

  • Propilen
  • Nikotin
  • Glikol
  • Gliserin

Lantas berapa sebenarnya kandungan nikotin dalam vape? Sejauh ini, BPOM pada tahun 2015 menjelaskan jika kandungan nikotin di dalam vape ini beragam jumlahnya dan belum bisa dipastikan dengan jelas, namun biasanya kandungan nikotin dalam dosis yang rendah berada di rentang angka 0,36mg dan jika dosisnya tinggi tentu akan melebihi angka ini.

Selain kandungan nikotin, popelin glikol sebagai bahan utama berupa asap buatan juga telah menjadi daya tarik tersendiri bagi peminat rokok ini, pasalnya asap yang dihasilkan dari rokok ini jauh lebih banyak dari pada rokok tembakau.

Apa saja kandungan dari asap rokok elektrik atau vape dan apa bahaya rokok elektrik? Perlu kamu ketahui, kandungan senyawa yang berbahaya dalam asap vape adalah tabacco specific nitrosamine, diethylene glycol, logam, kumarin, tadalafil, rimonabant, serat silika, dan karbonil.

Lebih Bahaya Mana Rokok Elektrik dan Rokok Tembakau?

bahaya rokok elektrik

Apakah bahaya rokok elektrik perlu diwaspadai karena memiliki banyak kandungan seperti yang disebutkan di atas?

Ya tentu, seperti pada umumnya nikotin diketahui sangat berbahaya bagi Kesehatan tubuh dan paru-paru diantara nya dapat memacu denyut jantung lebih cepat dan tekanan darah jauh lebih tinggi, merangsang system saraf, mengganggu proses reproduksi dan kualitas sperma pada pria serta janin pada wanita, mengganggu pembuluh darah, hingga pengentalan darah.

Lantas bagaimana jika hanya mencobanya sekali apakah bahaya rokok elektrik akan langsung dirasakan? Iya, tidak masalah jika kamu hanya mengonsumsinya sekali.

Meskipun terkontaminasi nikotin namun penggunaan vape hanya sekali pakai dan tidak mengonsumsinya lagi kamu tetap bisa memulihkan kondisi Kesehatan paru-paru dan tubuh kamu dengan melakukan olahraga, konsumsi makanan sehat, dan berbagai tips lainnya.

Bukankah bahaya rokok elektrik tidak ada? Jika kamu mempertanyakan hal ini pasti kamu adalah pengguna vape di tahun pertama rokok ini mulai beredar.

Benar, pada awal kemunculan rokok ini penelitian mengatakan jika bahaya rokok elektrik atau vape tidak sebanding alias aman bagi kesehatan. Eitss, baca sampai selesai agar kamu tidak salah paham ya!

Mengapa aman? Karena pada awal kemunculannya, rokok ini hanya mengandung bahan-bahan campuran seperti air, zat penambah rasa, aroma tembakau, propilen glikol, zat yang terdapat pada tembakau, tidak mengandung tar (tar bersifat karsinogenik dan lebih berbahaya dari nikotin) dan mengandung nikotin yang lebih rendah daripada rokok tembakau.

Simak perbandingan nikotin dalam vape dengan rokok tembakau menurut penelitian oleh Analitik Amerika. Faktanya, perokok aktif tembakau mengonsumsi rata-rata sebanyak 14 batang per hari dengan kandungan nikotin dalam satu batang sebanyak 1mg sampai 1,5mg.

Jika dikalikan maka perokok aktif tembakau akan menghisap kurang lebih sebanyak 21mg nikotin per hari. Sedangkan perokok aktif elektrik paling banyak 68,2 isapan dalam sehari dengan kandungan nikotin yang tetap stabil yaitu sebanyak 3,36mg.

Bahkan dalam 10 kali isapan kandungan nikotin semakin berkurang. Jadi sudah jelas lebih bahaya rokok elektrik atau rokok tembakau.

Lantas sekarang bagaimana? Menurut FDA di Amerika, bahaya rokok elektrik saat ini melebihi rokok tembakau. Vape yang beredar di pasaransudah mengandung TSNA atau tobacco specific nitrosamines (toksik) dan diethylene glycol (DEG) atau lebih dikenal sebagai karsinogen.

Dari sinilah FDA Amerika mulai memberikan peringatan tentang bahaya zat toksik pada rokok elektrik sehingga sampai saat ini produksi vape mulai di batasi atas dasar keselamatan.

Sekarang sudah jelas yah mengapa bahaya rokok elektrik sekarang harus kamu waspadai dan bijak saat menggunakannya.

Bahaya Rokok Elektrik Bagi Kesehatan

bahaya rokok elektrik

Jadi? Bagaimana nasib Kesehatan paru-paru perokok aktif menggunakan vape? Tentu saja ini sangat memprihatinkan dari segi kesehatan secara serius, bahaya rokok elektrik yang mengandung nikotin dan dikonsumsi secara berlebihan dan dalam kurun waktu yang lama akan mengakibatkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Oksida Udara Ekshalasi

Menurut Vansickel dkk, efek serius terjadi pada pengguna rokok elektrik di mana bahaya rokok elektrik dapat meningkatkan jumlah kadar plasma nikotin yang luar biasa hanya dalam waktu 5 menit.

Adapun frekuensi nadi dan karbon monoksida meningkat secara signifikan yang tentunya mengganggu kesehatan apabila terus menerus terjadi dalam jangka waktu yang lama.

Hasil penelitian ini hanya terhadap satu buah merk rokok elektrik, oleh karena itu kamu harus terus mencari informasi terbaru tentang bahaya rokok elektrik ini.

Efek akut lainnya dari bahaya rokok elektrik mengakibatkan oksida udara ekshalasi mengalami penurunan secara drastic dan tahanan jalan napas meningkat secara cepat efek akut ini juga terjadi pada perokok aktif yang menggunakan tembakau.

Bahaya rokok elektrik lainnya yang akan berdampak pada kesehatan karena vape mengandung formalin dan acetaldehyde yang terkandung di dalam uap yang lebih berbahaya dibandingkan dengan rokok biasa.

bahaya rokok elektrik

Kandungan formaldehyde bisa kalian temukan pada bahan-bahan untuk struktur bangunan seperti pembalsaman cairan, karsinogen yang lebih besar dari rokok tembakau, zat acetaldehyde yang lebih bahaya dari pada rokok tembakau.

2. Kecanduan

Pengguna rokok tembakau akan kesulitan untuk menghentikan kebiasaannya mengonsumsi nikotin, hal ini juga terjadi kepada pengguna rokok elektrik. Mengapa demikian?

Bahaya rokok elektrik menyebabkan kecanduan di mana pengguna rokok ini akan merasa sulit berhenti dan selalu ingin mengonsumsi terus menerus sehingga tingkat kecanduannya semakin tinggi.

Selain itu, jika keinginannya tidak dituruti maka pengguna vape memiliki tingkat emosional yang cukup tinggi, mudah marah, cepat gelisah, depresi, dan gangguan kecemasan.

Jika hal ini terus terjadi maka akan berbahaya bagi jantung dan penderita penyakit jantung. Oleh sebab itu saat ini banyak jasa untuk memberikan terapi bagi pengguna rokok elektrik maupun pasif agar dapat berhenti tanpa mengalami gangguan mental tersebut.

3. Merusak Paru-Paru

Kandungan bahan kimia pada rokok elektrik terbukti dapat merusak jaringan dalam paru-paru, mengurangi fungsi dari kemampuan sel untuk melindungi paru-paru agar tidak terindikasi oleh kuman dari luar serta zat berbahaya lainnya.

Nikotin yang merusak paru-paru menyebabkan sel pelindung di dalamnya menjadi lemah sehingga paru-paru menjadi jauh lebih mudah di tembus oleh zat berbahaya lainnya dari luar.

4. Kerusakan Otak Permanen dan Stroke

Fakta terbaru yang diungkap lewat penelitian oleh Professor Thomas Munzel, Department of Cardiology of the University Medical Cente Mainz, di Jerman.

Beliau mengungkapkan hasil penelitiannya pada seekor tikus yang sehat dan kemudian diberikan asap rokok elektrik selama beberapa waktu.

Hasilnya, peran dari enzim NOX-2 yang berperan melindungi kerusakan sel pada paru-paru serta melawan bakteri mengalami ketidakseimbangan radikal bebas atau antioksidan di dalam tubuh.

Selain itu, penelitian yang sama juga dilakukan oleh dr, Debia Irine Putri. Beliau menyebutkan berdasarkan dari hasil penelitiannya jika rokok elektrik dapat membuat pembuluh darah menjadi tidak elastis sehingga berakibat mengganggu beberapa fungsi di dalam tubuh.

Adapun bahaya rokok elektrik lainnya yaitu peradangan pada pembuluh darah yang menyebabkan thrombus lolos ke dalam otak sehingga memicu penyakit stroke.

5. Gangguan Pernapasan

Perlu diingat jika rokok elektrik mengandung karbonmonoksida yang sangat berbahaya bagi tubuh jika terus menerus mengonsumsinya dalam jangka waktu yang lama.

Mengapa sangat berbahaya? Hal ini dikarenakan kandungan karbonmonoksida yang berlebihan akan menghambat peredaran oksigen ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.

6. Menyebabkan Pneumonia

Radang paru-paru atau pneumonia terjadi karena paru-paru terinfeksi oleh virus serta bakteri dan jamur. Bakteri ini muncul karena aktivitas menghisap rokok elektrik yang diakibatkan oleh kandungan nikotin yang bersifat cair sintesis. Mencegah terjadinya peradangan paru kamu hanya perlu menghindari konsumsi rokok elektrik maupun rokok tembakau.

Selain dari proses menghisap nikotin dan kandungannya, peradangan pada paru juga bisa disebabkan pada saat pengguna rokok melakukan proses refill agar alatnya berfungsi dengan baik, pada proses refill dikhawatirkan membawa bakteri lain pada prosesnya sehingga zat berbahaya lainnya jauh lebih banyak dan berbahaya bagi kesehatan tubuh.

7. Nyeri Kepala

Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM merilis jika bahaya rokok elektrik bagi penggunanya adalah saat masuknya asap vape ke dalam darah yang berakibat mengikat oksigen.

Kandungan vape berupa pelarut gliserin, propilen glikol yang melalui proses pemanasan sehingga berubah menjadi uap merupakan penghasil nitrosamine dan senyawa yang memicu kanker.

8. Asma

bahaya rokok elektrik

Menurut University of California, vape  atau rokok elektrik bisa memicu penyakit asma termasuk penyakit kronis pada paru-paru karena konsumsi rokok elektrik berpotensi menyumbang infeksi pada paru-paru sebanyak 30%.

Penelitian yang dipublikasikan oleh Jurnal scientific Repost menyebutkan jika terdapat efek negatif dari asap rokok elektrik pada paru-paru yaitu dapat memicu peradangan.

Kendati demikian, asap vape yang dapat memicu peradangan hanya pada beberapa rasa saja bahkan mengakibatkan kondisi penyakit asma semakin buruk.

Di antara rasa yang dimaksud yaitu black licorice. Dari penelitian ini, hal yang perlu kamu ketahui adalah bukan berarti asap dari rokok elektrik selain rasa black licorice tidak menyebabkan asma ataupun peradangan pada paru-paru, karena semua asap dari vape mengandung senyawa berbahaya.

Itulah informasi detail mengenai bahaya rokok elektrik untuk tubuh, sekarang sudah saatnya perlahan-lahan setelah kamu membaca bahaya vape bagi kesehatan untuk berhenti atau mengurangi penggunaannya.

Untuk mendukung mengurangi penggunaan vape dan memulihkan kondisi kesehatan saluran pernapasan seperti asma dan batuk. Kamu dapat mengonsumsi Vitasma.

Vitasma hadir sebagai madu herbal untuk membantu menjaga daya tahan tubuh dan mengatasi batuk dan asma sehingga nafas menjadi lega. Yuk, segera miliki Vitasma di rumahmu!

Share

Artikel Terkait

Kategori

Tinggalkan komentar