Ini 3+ Cara Mendeteksi Asma Sejak Dini Supaya Tidak Jadi Asma Kronis!

Rindi agustiana

cara mendeteksi asma

Tahukah kamu, anak-anak hingga orang dewasa memiliki risiko terkena penyakit tidak menular jenis asma. Masalah yang kerap kali muncul adalah asma pada anak-anak lebih sulit untuk dideteksi kemunculannya, maka cara mendeteksi asma sangatlah penting untuk diketahui.

Berbeda dengan dengan orang dewasa yang sudah pandai menyampaikan keluhan apabila ia merasa ada yang salah dengan tubuhnya. 

Umumnya, asma merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh peradangan pada saluran pernapasan. Asma bukanlah penyakit yang menular, jadi kamu tidak perlu khawatir apabila dalam satu keluarga ada yang terindikasi asma.

Kendati demikian, asma merupakan jenis penyakit yang dapat ditularkan melalui gen atau DNA. 

Meskipun asma merupakan penyakit yang tidak menular dan sudah menjadi penyakit yang tidak asing, kamu tetap harus mewaspadai penyakit asma karena dapat menyebabkan kematian apabila tidak ditangani dengan benar. 

Oleh karena itu, cara mendeteksi asma harus kamu ketahui setidaknya untuk memastikan jika keluarga kamu tidak terkena penyakit asma. Ingat ya, asma tidak dapat disembuhkan, namun asma dapat diredakan dan dicegah yaitu dengan cara mendeteksi asma sedini mungkin. 

Cara Mendeteksi Asma

Asma merupakan penyakit yang sistem kerjanya hampir serupa dengan reaksi alergi, di mana semua yang ada di lingkungan berpotensi memicu kambuhnya asma secara terus menerus sehingga menyebabkan penderitanya kesulitan bernapas dan beradaptasi dengan aktivitasnya. 

Perlu kamu ketahui, sebanyak 334 juta orang di seluruh dunia merupakan penderita asma. Untuk mengetahui indikasi asma, kamu perlu memastikan terlebih dahulu gejala dan tanda-tanda yang muncul. 

Gejala dan tanda-tanda yang muncul adalah cara mendeteksi asma yang paling awal. Meskipun terdengar tidak akurat, mengenali gejala dan tanda-tandanya dapat membantu kamu ke langkah selanjutnya yaitu mengenali faktor risiko siapa saja yang dapat terinfeksi asma, serta melakukan langkah yang paling serius yaitu dengan melibatkan dokter atau tenaga medis untuk test diagnostik.

Wajib Baca: Penting! Asma Bronkial, Asma yang Paling Umum Menyerang Anak-Anak

Berikut cara mendeteksi asma secara runtut yang harus kamu ketahui: 

Perhatikan Usia

Pada anak-anak, asma lebih sulit di deteksi. Kendati begitu, menurut dokter spesialis anak di San Diego, anak laki-laki di bawah usia 18 tahun lebih rentan terserang asma dibandingkan anak perempuan.

Dan di umur 20 tahun, wanita jauh lebih rentan terinfeksi asma dibandingkan pria. Perbedaan umur dan waktu terinfeksi asma dapat menjadi cara mendeteksi asma karena ini merupakan faktor risiko terserang asma. 

Perhatikan Gejala

Cara mendeteksi asma memang tidak mudah, namun langkah kedua yang dapat kamu lakukan setelah menemukan gejala-gejala serius seperti,  

  • kamu kesulitan bernapas
  • napasmu jauh lebih pendek
  • dada terasa sesak saat bernapas
  • suara napas yang berbunyi
  • batuk terus di malam hari
  • sesak napas saat berada di lingkungan terbuka atau aktivitas yang lebih

Perhatikan Riwayat Keluarga

Gejala-gejala yang tertera di atas merupakan hal yang perlu kamu perhatikan agar selanjutnya kamu dapat melihat apakah ada riwayat asma di dalam keluarga.

Mengapa demikian? Menurut Sahun Berger, MD seorang pakar spesialis anak asal California, asma bisa disebabkan karena faktor hereditas yang sama. 

Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2009 menemukan temuan baru jika DNA atau riwayat keluarga yang terinfeksi asma adalah predictor yang pasti dalam menentukan apakah seseorang akan menularkan asma atau tidak.

Perhatikan Reaksi Alergi

Menurut Canadian Medical Association Journal tahun 2009, IgE atau antibodi protein erat kaitannya dengan perkembangan asma karena jika kadar IgE pada tubuh kamu dinilai tinggi maka dipastikan tubuh kamu memiliki presentasi yang besar dalam reaksi alergi.

Selain itu, IgE yang ada di dalam darah juga dapat memicu alergi yang berlebihan salah satunya yaitu menyebabkan penyempitan saluran napas. 

Oleh karena itu, apabila kamu merasa kamu mudah sesak napas, ruam, gatal, dan napas berbunyi ketika mengonsumsi makanan baik sayur maupun produk makanan hewani, kecoak, tungau, dan debu, kamu perlu menghubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. 

Perhatikan Aktivitas Harian

Langkah terakhir agar kamu dapat mendeteksi asma secara mandiri sebelum bertemu dengan dokter maupun spesialis, kamu perlu mengingat riwayat aktivitas harian anak maupun diri kamu sendiri. 

Aktivitas harian yang tidak sehat seperti merokok dan berada di sekitar perokok aktif selama lebih dari 8 jam dapat menjadi pemicu asma bagi anak-anak hingga orang dewasa. Asap rokok yang masuk ke dalam paru-paru memicu respons peradangan serta gejala asma. 

Selain rokok, kamu juga harus pastikan kamu tidak memiliki riwayat depresi atau penyakit mental lainnya. Jika kamu pernah mengunjungi psikolog untuk perawatan kesehatan mental, maka kemungkinan besar kamu menderita asma. 

Kendati begitu, cara mendeteksi asma ini merupakan cara-cara yang dapat kamu lakukan di rumah sembari memastikan dan menentukan keputusan yang bijaksana apa yang harus dilakukan selanjutnya. 

Diagnosis Asma Oleh Dokter

Perlu kamu ingat, asma memanglah bukan penyakit yang menular namun penyakit yang apabila lambat penanganan dan pengobatan dapat menyebabkan kematian.

Di Indonesia mengutip dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2019, selama tahun 2013 hingga 2018 sebanyak 4.5% masyarakat di Indonesia atau sebanyak 12 juta penduduk di Indonesia mengidap penyakit tidak menular kategori asma.

Oleh karena itu, setelah kamu melakukan langkah-langkah cara mendeteksi asma dan memiliki kemungkinan yang besar mengidap asma, kamu perlu penanganan medis segera mungkin. 

Nah, biasanya akan ada 5 proses pemeriksaan yang dilakukan oleh tim medis untuk memastikan dengan pasti jika kamu memang menderita asma, berikut beberapa langkah cara mendeteksi asma melalui dokter:

Pemeriksaan Fisik

Bukan hanya untuk penderita asma, berbagai jenis penyakit akan melalui pemeriksaan fisik agar dapat lanjut ke tahap berikutnya. Pada proses pemeriksaan fisik sebagai cara mendeteksi asma, dokter akan memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar gejala-gejala asma. 

Test Spirometer

Test ini merupakan jenis test laboratorium untuk memperkuat dan memastikan hasil pemeriksaan fisik. Bertujuan untuk mengukur fungsi paru dan alat bernama spirometer akan digunakan untuk menghitung seberapa banyak dan cepat udara dikeluarkan.

PFM (Test Peak Flow)

PFM atau test peak flow meter merupakan test untuk mengukur fungsi paru saat menjalani proses pernapasan. Test ini dapat dilakukan selama beberapa kali dalam satu minggu untuk melihat adanya pergerakan dan perubahan ritme paru dalam proses pernapasan. 

PFM dinilai lebih akurat karena test ini mampu mendeteksi penyempitan pada saluran napas melalui uji coba pernapasan. 

Tes FeNO

Tes ini merupakan cara mendeteksi asma yang cepat karena biasa digunakan untuk mendiagnosis asma. Saat melakukan tes FeNo, kamu akan diminta untuk bernapas selama 10 detik dengan ritme yang seimbang dan stabil tidak ubah, kemudian alat tes ini akan memberikan hasil dari jumlah oksida nitrat dari udara yang dihembuskan. 

Challenge Test

Tes ini dilakukan dengan cara memicu alergi dan gejala asma. Pasien akan diminta untuk menghirup aerosol dengan kandungan methacholine. Zat methacholine dalam aerosol memiliki tugas untuk merangsang saluran napas agar menyempit. 

Itulah tadi 5 macam proses cara mendeteksi asma yang dilakukan oleh dokter maupun tim media, tes ini dilakukan untuk memastikan dan mencegah kekeliruan dalam proses diagnosis asma. Selain itu, dokter juga akan melakukan beberapa pengujian seperti pengujian radang dan tes alergi. 

Informasi ini semoga dapat membantu kamu. Kendati begitu, orang yang mengalami gejala asma akan kesulitan mengontrol batuk dan sesak napas.

Sebagian pengobatan yang dilakukan secara mendadak biasanya melibatkan obat herbal yang ada di dalam rumah. Obat herbal merupakan obat yang terbuat dari bahan-bahan alami dan minim efek samping. 

Oleh karena itu, untuk membantu meredakan sesak napas, batuk tak kunjung berhenti, hingga melegakan pernapasan karena dahak dan lendir, kamu dapat mengonsumsi madu herbal Vitasma. 

Vitasma merupakan madu herbal alami yang terbuat dari madu hutan, jinten hitam, jahe, kayu manis, daun mint, daun saga, dan daun cakar ayam yang teruji secara klinis membantu masalah gangguan pernapasan. 

Nah, mau tunggu apalagi? Sudah merasakan gejala asma? Yuk segera konsumsi madu Vitasma sebagai langkah meredakan sesak napas sebelum kamu pergi ke dokter!

Share

Artikel Terkait

Kategori

Tinggalkan komentar