Organ-organ di dalam tubuh selalu berupaya untuk menjalankan fungsi organnya dengan baik untuk mencegah kerusakan pada fungsi organ. Organ tubuh yang rusak akan turut serta mempengaruhi kondisi kerja organ yang lainnya salah satunya adalah ginjal.
Ginjal merupakan organ tubuh yang terkena dampak paling banyak apabila ureum rendah dan ureum tinggi. Mengapa demikian? Karena ureum yang terlalu rendah dan terlalu tinggi akan membuat ginjal mengalami kerusakan karena produksi urine tidak cukup maupun berlebihan sehingga menyebabkan kadar ureum pada darah akan meningkat.
Kata ureum cukup jarang di dengar dan kerap kali orang keliru dengan urine. Serupa namun tak sama, ureum dan urine dapat dikatakan sebagai satu kesatuan yang saling berkesinambungan dan terhubung dengan ginjal serta darah. Oleh karena itu, agar kamu tidak bingung membedakan definisi ureum, simak informasi ini sampai selesai.
Apa itu Ureum?
Melansir dari Politeknik Kesehatan Yogyakarta, ureum merupakan sampah atau limbah dari sisa proses pemecahan protein dari dalam tubuh dan merupakan jenis senyawa nitrogen tanpa protein atau non protein yang ada di dalam darah.
Dilihat dari dunia medis, ureum sendiri merupakan produk akhir atau buangan katabolisme protein dan asam amino yang diproduksi oleh hati dan ureum rendah atau tinggi biasanya memiliki korelasi dengan gejala-gejala penyakit tertentu.
Jumlah ureum di dalam tubuh ditentukan dengan jumlah diet protein dan kemampuan ginjal dalam menyekresikan urea. Maka dari itu, ureum memiliki korelasi yang cukup erat dengan ginjal karena apabila ginjal mengalami kerusakan maka ureum yang seharusnya diekresikan oleh ginjal akan masuk ke dalam darah.
Ureum yang masuk ke dalam darah mengakibatkan terjadinya peningkatan jumlah urea plasma di dalam darah. Ureum rendah atau tinggi di dalam darah akan memperlihatkan nilai keseimbangan produksi ureum di dalam hari dan mencerminkan fungsi ereksi ginjal.
Seperti yang sudah dibahas berulang kali, ginjal yang rusak akan mengganggu produksi ureum yang seharusnya di keluarkan dalam bentuk urine dan malah masuk ke dalam darah.
Kadar Normal Ureum dan Dampak Ureum Rendah
Tahukah kamu? Singkatnya, ureum merupakan zat sisa pemecah protein yang dibutuhkan oleh tubuh sebanyak kurang dari 30mg/dl dengan kandungan keratin di dalamnya sebanyak kurang dari 1,5mg/dl. Berikut informasi lengkap seputar kadar ureum normal dari anak-anak hingga dewasa:
| Usia | BUN (Bold Urea Notrogen) dalam mg/dl | BUN (Bold Urea Notrogen) dalam SI (mmol/L) |
| Kurang dari 40 tahun | 5-18 mg/dl | 1.8-6.5mmol/L |
| Lebih dari 40 hingga 60 tahun | 5-20 mg/dl | 1.8-7.1mmol/L |
| Lebih dari 60 tahun | 8-21mg/dl | 2.9-7.5mmol/L |
| Azotemia ringan | 20-50mg/dl | 7.1-17.7mmol/L |
Ureum rendah dan tinggi sama-sama memiliki efek samping yang tidak diinginkan oleh tubuh karena ginjal yang seharusnya menyaring cukup ureum mengalami gagal fungsi dan menyebabkan kerusakan pada ginjal. Pada dasarnya, ureum merupakan sisa metabolisme dari protein yang diproduksi di dalam tubuh dan dilepaskan ke ginjal untuk dibuang dalam bentuk urine.
Ureum rendah secara umum menurut alodokter Indonesia tidak memiliki indikasi diagnosa tertentu, namun ureum yang rendah biasanya menjadi gejala-gejala awal adanya kerusakan pada hati.
Kendati begitu, kerusakan fungsi hari akibat ureum rendah harus dipastikan dengan melakukan pemeriksaan secara medis yang detail dan teliti.
Ureum rendah juga menandakan adanya malnutrisi karena sampah sisa metabolisme protein terbilang sangat sedikit dari kebutuhan asupan protein yang cukup dan tidak terlalu tinggi, ureum rendah ikut serta menandakan adanya indikasi over hidrasi atau kebanyakan cairan di dalam tubuh.
Cara Mengetahui Jumlah Kadar Ureum Rendah dan Tinggi
Untuk dapat mengetahui jumlah kadar ureum agar dapat dikategorikan sebagai ureum rendah dan ureum tinggi, kamu perlu melakukan test Blood Urea Nitrogen atau secara singkat dikenal dengan tes BUN.
Tes BUN merupakan langkah pemeriksaan laboratorium yang berfungsi memberikan ketetapan jelas terhadap kadar nitrogen ureum di dalam darah dengan cara mengukur kadar konsentrasi nitrogen pada plasma darah dan dinyatakan dalam satuan mg/dL.
Hasil tes BUN untuk mengetahui kadar ureum rendah atau tinggi dilakukan dengan melakukan prosedur pemeriksaan berikut ini:
- pengambilan darah
- pemeriksaan ureum di laboratorium
Prosedur atau tindakan yang dilakukan kepada pasien yang menginginkan cek kadar ureum rendah atau tinggi cukup sederhana, namun tes BUN kerap kali membutuhkan waktu yang cukup lama karena melibatkan metode ezimatik UV, colorimetri, dan UV auto fast rate dengan hasil yang akurat.
Setelah dilakukan prosedur pemeriksaan secara lengkap. Kamu akan mendapatkan hasil yang akurat dan segeralah lakukan penyesuaian pola hidup sehat sesuai dengan hasilnya baik ureum rendah atau tinggi.
Ureum yang rendah memiliki korelasi dengan tubuh yang kekurangan protein, penyakit hati, kemampuan tubuh memecah protein yang kurang dan biasa dialami oleh anak-anak, serta wanita hamil karena tubuh tidak maksimal dalam melakukan katabolisme protein.
Sedangkan ureum tinggi erat korelasinya dengan tinggi protein, gangguan fungsi pada ginjal, adanya sumbatan pada ginjal, dan efek samping penggunaan obat seperti kartikosteroid.
Oleh karena itu, perlu menjaga daya tahan tubuh kamu tetap optimal dengan cara menerapkan pola hidup sehat dalam jangka panjang. Selain itu, memilih kebutuhan asupan nutrisi yang cukup juga perlu diperhatikan serta memilih obat dengan efek samping yang terbilang cukup sedikit.
Obat herbal direkomendasikan untuk kamu yang menginginkan obat dengan efek samping lebih sedikit. Obat herbal umumnya terbuat dari bahan-bahan alam yang terpercaya, resep turun temurun, dan penelitian lanjut untuk menghasilkan obat herbal alami minim efek samping seperti Vitasma.
Vitasma merupakan obat herbal alami yang terbuat dari madu hutan, jinten hitam, kayu manis, jahe, daun mint, daun cakar ayam, dan daun saga yang teruji secara klinis efektif meredakan batuk, sesak napas, dan asma.
Yuk, segera miliki Vitasma di rumahmu. Batuk dan sesak napas tak kunjung reda? Minum Vitasma aja!
