Upaya Pencegahan Narkoba Bagi Generasi Muda – Sudahkah kamu tahu jika narkoba merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif berbahaya lainnya. Jadi, narkoba bukanlah nama atau jenis obat ya, melainkan sebuah singkatan yang kerap kali membuat resah orang tua, pemerintah, hingga pimpinan negeri di seluruh dunia. Kok bisa ya?
Harus kamu tahu, narkoba merupakan hal yang paling ditakuti dalam lingkup penggunannya. Narkoba umumnya digunakan untuk obat-obatan medis yang digunakan sesuai resep dan izin edar tertulis dari pemerintah.
Namun kini, narkoba yang sulit didapatkan beredar di manapun dengan akses yang semakin mudah dan hal ini berakibat pada kemakmuran serta kemajuan sebuah keluarga dan kemajuan suatu negara.
Meskipun terdengar tidak masuk akal, faktanya narkoba memang berdampak bagi kemajuan suatu negara. Karena, saat ini narkoba tengah menjadi primadona bagi generasi muda yang hasrat keinginan mencoba suatu hal baru sedang mendominasi pikiran dan sulit dikendalikan.
Remaja yang merupakan aset sebuah negara jika sudah mengenal narkoba maka dipastikan akan sulit keluar dari lingkungan yang mengerikan dan berbahaya dari segi mental, medis, akhlak, dan finansial.
Oleh karena itu, bukan hanya di Indonesia berbagai negara berbondong-bondong menciptakan upaya pencegahan narkoba bagi generasi muda yang berhasil dan efektif. Kira-kira apa saja ya upaya pencegahan narkoba bagi generasi muda di Indonesia? Yuk, simak informasnya.
Alasan Upaya Pencegahan Narkoba Bagi Generasi Muda dari Berbagai Sumber
‘’Beri aku seribu orang tua, niscaya akan ku cabut semeru dari akarnya, beri aku sepuluh pemuda niscaya akan ku guncangkan dunia’’ Ir. Soekarno. Setelah membacanya kamu pasti tidak asing dengan ungkapan yang populer di berbagia acara khusus generasi muda. Dari ungkapan tersebut mulai muncul deskripsi detail bagaimana peran pemuda sangat besar bagi kemajuan suatu negara.
Menurut BNN Provinsi DIY, saat ini Indonesia sedang menikmati bonus demografi di mana usia produktif lebih banyak ketimbang usia tidak produktif atau kurang lebih sebanyak 270,72 juta jiwa di Indonesia merupakan usia produktif.
Bonus demografi merupakan kondisi di mana negara kita dapat mempercepat pembangunan serta kesejahteraan untuk generasi muda, maka dari itu peran pemuda begitu kompleks untuk mensukseskan bonus demografi.
Kendati begitu, pemuda termasuk remaja harus dilindungi dari ancaman-ancaman bahaya yang muncul dari kemajuan teknologi dan Informasi seperti media sosial hingga narkoba.
Upaya pencegahan narkoba bagi generasi muda menjadi penting dan perlu perhatian karena menurut BNN dan LIPI di Indonesia pada tahun 2018 di 18 provinsi, sebanyak 2.297.492 juta remaja dan pelajar masuk dalam kategori penyalahgunaan narkoba. Sedangkan pada tahun 2019 di 34 provinsi, remaja yang mulai mencoba menyalahgunakan narkoba ada di rentang usia 19,2 tahun.
Efek narkoba berupa depresan, stimulan, dan halusinasi menjadi faktor mengapa narkoba bukanlah obat yang dapat dikonsumsi secara sembarangan dari berbagai kalangan. Perlu kamu ketahui, remaja dan penyalahgunaan narkoba biasanya di sebabkan oleh beberapa faktor di antaranya yaitu:
- Kurang adanya pengendalian diri. Remaja yang menggunakan narkoba dominan kurang mengerti apa itu narkoba.
- Emosi yang tidak stabil, remaja yang cenderung mengalami masalah kehidupan yang dianggap berat dan tidak dapat mengendalikan emosi serta mencari jalan keluar memilih menggunakan narkoba karena dianggap menyelesaikan masalah. Padahal narkoba justru akan memperburuk emosional remaja.
- Kehidupan mewah, kamu pasti sudah tahu jika narkoba dibandrol dengan harga yang tidak murah. Tak jarang, remaja yang menggunakan narkoba bukanlah remaja dari kalangan kelas ekonomi menengah atau ekonomi ke bawah. Sekalipun ada dari kalangan kelas atas ke bawah maka itu adalah obat-obatan terlarang yang dibanrdol dengan harga murah dan efek samping yang cenderung lebih banyak dibandingkan narkoba dibandrol dengan harga mahal.
- Lingkungan, upaya pencegahan narkoba yang pertama bisa dikatakan dari orang tua dan kemudian adalah lingkungan sosial. Remaja dan penyalahgunaan narkoba dapat diidentifikasi dengan di mana tempat dia tinggal atau lingkup pertemeanannya.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh BNN dan LIPI pada tahun 2018-2019 merupakan bentuk dan upaya pencegahan narkoba bagi generasi muda dan menjadi bentuk evaluasi bagi orang tua, keluarga, lingkungan tempat tinggal, hingga individual.
Baca Juga: Bahaya! Ini Dampak Ureum Rendah Bagi Tubuh
Langkah-langkah Upaya Pencegahan Narkoba Bagi Generasi Muda
Melansir dari BNN dan Jurnal Adiksi Narkoba: Faktor, Dampak, dan Pencegahannya dari STIKES KENDAL tahun 2022, upaya pencegahan narkoba bagi generasi muda dapat melalui pencegahan adiksi yaitu cara untuk melindungi kalangan masyarakat baik remaja hingga dewasa agar terhindar dari rasa ingin tahu terhadap narkoba. Berikut upaya pencegahan narkoba bagi generasi muda dan pencegahan adiksi yang harus kamu tahu:
Pencegahan Primer
Upaya pencegahan narkoba bagi generasi muda di mulai dari anak-anak dengan tujuan menjaga kebersihan anak-anak dari rasa ingin tahu dan mencoba bagaimana narkoba bekerja di dalam tubuh. Upaya ini juga dilakukan dengan menggaet kalangan dewasa dengan cara mengikutsertakan dalam kegiatan-kegiatan seperti penyuluhan, sosialisasi, hingga seminar.
Upaya pencegahan narkoba bagi generasi muda secara primer biasanya disampaikan oleh lembaga pendidikan yang menaunginya baik dari usia anak-anak hingga dewasa agar anak-anak hingga remaja dan orang dewasa lebih paham sedari dini tentang bahaya dan larangan menggunakan narkoba.
Perlu kamu ketahui, upaya pencegahan primer sebetulnya sudah harus ada sejak anak-anak dalam usia yang produktif atau golden age. Jadi, orang tua harus memiliki pengetahuan dan ilmu penyampaian yang mumpuni kepada anak agar mengikuti karaker serta pembawaan dari anak itu sendiri agar informasi dan pengetahuan yang disampaikan dapat diterima dengan baik.
Untuk bisa memberikan informasi seputar bahaya narkoba, orang tua juga harus memikirkan waktu yang tepat serta cara penyampaian yang baik. Upaya primer dinilai menjadi pondasi awal agar upaya pencegahan narkoba bagi generasi muda yang lainnya turut serta berhasil dan menyelamatkan generasi muda dari kesurakan sehingga remaja tetap menjadi aset yang berharga bagi keluarga, masyarakat, dan negara.
Pencegahan Sekunder
Masih ingat kan jika pencegahan primer menjadi pondasi utama? Nah, apabila pencegahan primer tidak dilakukan dan tidak diimplikasikan dengan baik maka ada kemungkinan anak-anak hingga remaja memiliki indikasi ingin menggunakan narkoba. Oleh karena itu, pencegahan sekunder menjadi tameng untuk mengendalikan remaja kembali kepada pengetahuan yang sebenar-benarnya terhadap narkoba.
Pencegahan primer melibatkan masyarakat yang juga turut serta dapat membantu menyampaikan dan mengawasi anak-anak hingga remaja yang terindikasi ingin mencoba narkoba. Selain itu, anak-anak dan remaja yang terindikasi penyalahgunaan narkoba juga akan diberikan konseling secara privat.
Pencegahan Tersier
Upaya pencegahan narkoba bagi generasi muda jenis ini cukup sulit namun dinilai efektif karena upaya ini dilakukan kepada kroban atau bekas pengguna narkoba dengan cara memberikan konseling jangka panjang terhadap mantan pengguanya dan memberikan konseling khusus bagi keluarga, teman, hingga lingkungan tempat tinggal.
Dari konseling yang dilakukan secara menyeluruh di harapkan dapat membantu korban atau mantan pengguna narkoba yang masih dewasa cepat sembuh.
Itulah tad informasi seputar upaya pencegahan narkoba bagi generasi muda yang harus kamu ketahui. Ingat ya, narkoba bukanlah obat yang dapat dikonsumsi sembarangan untuk menyelesaikan masalah atau lari dari masalah.
Remaja memang kerap kali memiliki daya tarik terhadap sesuatu yang tinggi, namun remaja juga memiliki pola pikir yang bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Oleh karena itu, pilihlah lingkungan pertemanan yang baik dan jauh dari jangkauan rasa ingin tahu terhadap rasa dan reaksi narkoba.
Apabila kamu adalah orang tua dan calon orang tua, informasi ini semoga dapat membantu kamu mempertimbangkan memilih lingkungan tempat tinggal, metode pendidikan di dalam keluarga, dan memilih tempat menempuh pendidikan yang baik.
Informasi tambahan nih bagi kamu yang kerap kali terserang flu dan batuk bahkan mudah sesak napas karena asma yang kambuh di malam hari. Kamu bisa loh mengonsumsi obat herbal Vitasma.
Sesak napas di malam hari menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas harian kamu di hari selanjutnya. Makanya, lebih cepat dan tepat apabila kamu mengonsumsi Vitasma.
Vitasma adalah madu herbal alami yang terbuat dari madu, kayu manis, jinten hitam, jahe, daun cakar ayam, daun mint, dan daun saga yang teruji secar aklinis ampuh mengatasi batuk dan meredakan sesak napas, serta asma. Jadi, jangan sampai kamu salah pilih obat ya! Gunakan Vitasma untuk bantu mengatasi batuk dan sesak napas kamu karena asma dengan cepat dan tepat!
Tinggalkan komentar