Bestie, batuk merupakan salah satu keluhan yang umum terjadi di masyarakat, terutama pada musim pancaroba atau penghujan.
Batuk sebenarnya normal terjadi karena merupakan respon alami tubuh untuk mengeluarkan patogen dari saluran tenggorokan, seperti bakteri, zat polutan, atau debu. Namun, jika batuk terjadi secara terus menerus apalagi dalam jangka waktu lama, bisa jadi itu adalah tanda adanya gangguan kesehatan.
Nah, berbincang tentang batuk, saking umumnya keluhan batuk terjadi, banyak sekali mitos dan fakta tentang batuk yang beredar di masyarakat dan kerap dijadikan acuan untuk meredakan batuk.
Agar tidak salah kaprah, kamu perlu memahami mitos dan fakta tentang batuk tersebut, mana yang benar dan mana yang salah.
Dalam artikel ini, kita akan membahas mitos-mitos yang populer tentang batuk, serta fakta yang sebenarnya. Semoga artikel ini bisa membantu kamu memahami lebih dalam tentang batuk.
Mitos Tentang Batuk
Banyak sekali informasi simpang siur tentang batuk yang beredar di masyarakat. Nah, jangan sampai terjebak, berikut adalah mitos tentang batuk yang sering terdengar di masyarakat, khususnya di Indonesia:
Baca Juga: GAWAT! MYCOPLASMA PNEUMONIAE TERDETEKSI DI INDONESIA, YUK, 5+ PAHAMI GEJALANYA!
Mitos 1: Minum air panas dengan gula untuk mengobati batuk
Mitos yang pertama adalah tentang minum air panas dengan gula untuk mengobati batuk. Banyak orang percaya bahwa minuman ini bisa meredakan batuk.
Namun, faktanya, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung pengobatan ini. Kamu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Mitos 2: Minum susu dapat memperburuk batuk
Mitos kedua yang sering beredar adalah bahwa minum susu bisa memperburuk batuk. Ini adalah mitos yang salah.
Minum susu tidak menyebabkan bertambah parahnya batuk. Justru, susu bisa memberikan rasa lembut dan nyaman pada tenggorokan yang teriritasi akibat batuk.
Mitos 3: Minum obat batuk pada malam hari akan menyembuhkan batuk
Mitos selanjutnya adalah bahwa minum obat batuk pada malam hari akan menyembuhkan batuk. Hal ini jelas keliru. Minum obat batuk hanya meredakan gejala batuk sementara, tetapi tidak membantu dalam penyembuhan yang sebenarnya.
Pastikan kamu tetap mengikuti anjuran dokter dan mengonsumsi obat sesuai dosis yang dianjurkan.
Mitos 4: Batuk adalah tanda kelelahan
Mitos tentang batuk yang seringkali dipercaya adalah bahwa batuk adalah tanda kelelahan. Padahal, batuk sebenarnya adalah refleks alami tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari iritan atau lendir. Jadi, batuk bukanlah tanda kelelahan semata, tetapi bisa menjadi gejala dari berbagai penyakit.
Mitos: Antibiotik sangat ampuh atasi batuk
Mitos lainnya tentang batuk adalah antibiotik ampuh atasi batuk. Banyak masyarakat yang percaya bahwa antibiotik bisa mengobati batuk dalam satu malam sehingga sebagian dari mereka kerap meminta resep dokter saat mengalami batuk, bahkan membeli bebas tanpa resep.
Padahal, tidak semua batuk harus diatasi oleh antibiotik. Penggunaan antibiotik yang terlalu sering atau tidak sesuai dosisnya bisa menyebabkan kuman mengalami resistensi atau kekebalan.
Mitos: Batuk Menahun adalah Tuberkulosis
Batuk menahun atau batuk berkepanjangan memang salah satu gejala dari Tuberkulosis (TBC). Namun, batuk bukan satu-satunya gejala yang hanya dikeluhkan oleh pengidap TBC.
Ada banyak penyakit yang bisa membuat batuk terus berlangsung dan tidak membaik, seperti asma, alergi, bronkitis, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), hingga kanker paru-paru.
Mitos: Udara Dingin Sebabkan Batuk dan Pilek
Banyak orang percaya bahwa hujan atau udara dingin adalah penyebab batuk. Padahal tidak semua orang akan mengalami batuk dan pilek setelah terkena hujan atau saat kedinginan.
Batuk setelah kehujanan atau kedinginan bisa terjadi apabila kita mengalami alergi atau daya tahan tubuh sedang menurun.
Saat daya tahan tubuh turun, bakteri atau virus akan sangat mudah menyerang dan menginfeksi.
Mitos: Makan Gorengan Bikin Batuk
Secara umum, gorengan tidak menimbulkan batuk, namun ada beberapa kondisi yang bisa membuat kamu terkena batuk, yaitu saat memakan gorengan yang dimasak dengan minyak yang telah dipakai berulang-ulang.
Selain itu, mengonsumsi terlalu banyak gorengan bisa menyebabkan asam lambung naik. Nah, kondisi ini bisa memicu batuk. Asam lambung yang naik bisa memicu iritasi pada kerongkongan dan menyebabkan peradangan sehingga tubuh mengeluarkan respon berupa batuk untuk melindungi saluran pernapasan dari refluks asam.
Mitos: Permen atau Makan Manis Sebabkan Batuk
Sebagian orang tua beranggapan bahwa makanan manis bisa sebabkan batuk sehingga mereka melarang anaknya untuk mengonsumsi makanan manis, seperti permen, coklat, es krim, dan makanan tinggi gula lainnya.
Sebenarnya gula secara langsung tidak menyebabkan batuk, namun reaksi batuk setelah mengonsumsi makanan manis kerap disebabkan oleh tenggorokan kering setelah mengonsumsi makanan manis atau tinggi gula.
Fakta tentang Batuk
Memahami fakta tentang batuk membantu kamu terhindar dari mitos-mitos yang membingungkan. Berikut adalah beberapa fakta tentang batuk yang masih jarang dipahami oleh masyarakat:
Fakta tentang batuk: Batuk adalah refleks tubuh membersihkan saluran pernapasan
Sejauh ini, fakta yang paling penting tentang batuk adalah bahwa itu adalah refleks tubuh normal yang membantu membersihkan saluran pernapasan dari iritan seperti debu, lendir, atau benda asing lainnya. Oleh karena itu, batuk perlu diperhatikan dan diatasi dengan baik.
Fakta tentang batuk: Terdapat beberapa jenis batuk
Tidak semua batuk sama. Ada beberapa jenis batuk, seperti batuk kering, batuk berdahak, batuk alergi, dan lain sebagainya. Setiap jenis batuk membutuhkan pendekatan perawatan yang berbeda, oleh sebab itu, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Fakta tentang batuk: Batuk dapat menjadi gejala dari berbagai penyakit
Batuk bukanlah penyakit, melainkan merupakan gejala dari masalah kesehatan lainnya. Batuk bisa menjadi gejala dari pilek, flu, bronkitis, pneumonia, dan bahkan penyakit serius lainnya. Penting untuk mengetahui penyebab batuk agar pengobatan yang tepat dapat diberikan.
Fakta tentang batuk: Pengobatan batuk tergantung pada penyebabnya
Setiap kondisi yang menyebabkan batuk memerlukan pendekatan perawatan yang berbeda. Beberapa penyebab batuk memerlukan pemberian antibiotik, sementara yang lain membutuhkan perawatan simtomatik seperti minum obat pereda batuk atau minum air hangat. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Tips untuk meredakan batuk
Selain pengobatan yang tepat, ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk meredakan batuk:
- Minum banyak air putih untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
- Hindari merokok dan paparan asap rokok.
- Hindari makanan pedas dan dingin yang dapat memicu iritasi tenggorokan.
- Banyak beristirahat untuk mempercepat proses penyembuhan.
- Gunakan uap atau inhaler untuk melembapkan saluran pernapasan.
- Mengonsumsi Vitasma
Vitasma merupakan obat herbal yang terbuat dari madu hutan dan formulasi tanaman herbal seperti rimpang jahe, daun cakar ayam, kayu manis, jinten hitam, daun mint, dan daun saga yang memiliki manfaat untuk meredakan batuk dan melegakan tenggorokan.
Dilengkapi dengan flavonoid dan antioksidan aktif, Vitasma 4 kali lebih efektif meringankan radang paru-paru atau ISPA, seperti asma, batuk kronis, dan batuk menahun.
Vitasma juga dilengkapi oleh probiotik yang mampu menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh di musim hujan. Jangan khawatir, Vitasma juga aman dikonsumsi oleh ibu hamil atau ibu menyusui tanpa menimbulkan efek samping.
Itulah bebebrapa informasi mengenai mitos dan fakta tentang batuk. Semoga artikel ini bisa membantu kalian agar lebih bijak lagi menanggapi mitos dan fakta tentang batuk yang beredar.
Untuk informasi seputar kesehatan pernapasan lainnya, kunjungi laman blog kami di www.vitasma.com.
Tinggalkan komentar