Sudah tahu apa itu junk food?
Sejak dahulu, makanan adalah asupan utama bagi manusia untuk mendapatkan energi positif setiap harinya. Tak jarang modifikasi makanan sepanjang tahun hingga zaman semakin berkembang selaiknya perkembangan teknologi yang pesat.
Saking pesatnya, makanan kini beragam hingga muncul makanan cepat saji dengan berbagai jenis. Salah satu jenis makanan cepat saji yang akan dibahas adalah junk food.
Jenis makanan cepat saji ini adalah makanan yang tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi setiap hari loh. Padahal contoh makanan cepat saji kan semacam salad sayur, salad buah, dan makanan sehat lainnya.
Hal tersebut dibenarkan, meski demikian makanan cepat saji jenis junk food adalah makanan cepat saji yang tidak sehat untuk tubuh kamu. Efek jangka panjang mengonsumsi makanan tidak sehat adalah obesitas, kanker, dan penyakit pencernaan.
Pengertian Junk Food
Junk food adalah sebutan untuk mendeskripsikan sebuah makanan ataupun minuman dengan tingkat nutrisi yang rendah, kandungan vitamin yang hampir tidak ada, mineral yang sedikit, serat yang tidak cukup untuk tubuh, kalori yang sangat tinggi, lemak jenuh yang berbahaya bagi tubuh, gula berlebihan, dan garam.
Junk food adalah salah satu jenis fast food namun tidak semua fast food adalah junk food, misalnya salad sayur dan buah.
Dalam satu jenis makanan junk food, kandungan lemak trans, kalori, dan gulanya cukup tinggi oleh karena itu makanan ini menjadi makanan yang tak memiliki gizi seimbang.
Menjadi makanan yang mendapat julukan tak sehat, makanan ini tidak memberikan feedback bagi tubuh tapi justru memberikan kerugian karena kandungan gula dan kalorinya yang tinggi.
Makanan tidak sehat ini mulai dikenal di berbagai negara sejak Lary Groce memperkenalkan makanan ini melalui sebuah lagu dari Chicago, Amerika Serikat pada tahun 1976.
Kini junk food mulai mendapatkan kejayaannya lewat makanan pop corn yang popular tahun 1896. Perjalanan yang tidak mudah, junk food akhirnya dikenal di berbagai negara pada tahun 1900 oleh Milton S. Hershey.
………..Bagaimana sudah cukup mengerti terkait deskripsi dari junk food?
Bukan tanpa alasan, makanan-makanan ini masuk pada list tidak sehat karena mengandung lemak jahat, lemak trans, kalori tinggi (tubuh membutuhkan 2000 kilo kalori dalam sehari), gula tinggi, garam.
Jika belum menemukan makanan yang terlintas di benakmu, berikut list makanan yang termasuk pada jenis junk food:
- Roti
- Kentang Goreng
- Mie Instan
- Ice Cream
- Jeroan Goreng
- Daging Olahan
- Keripik
- Ayam goreng crispy
- Sereal
- Gorengan
- Pizza
Kandungan Zat Adiktif Junk Food
Junk food mendapat julukan sebagai makanan sampah, hal ini kembali disebabkan karena kandungan nutrisinya tidak ada dan hanya memberikan rasa kenyang sementara.
Selain gula dan kalorinya yang tinggi, junk food juga memiliki kandungan zat adiktif yaitu monosodium glutamate, tartrazine.
1. Monosodium Glutamate
MSG atau monosodium Glutamate adalah jenis penyedap rasa, berasal dari asam amino glutamate dan dikenali dengan bentuknya yang serupa seperti kristal putih kecil menjadi bumbu penyedap yang aman digunakan dengan takaran yang cukup menurut Food and Drug Administration atau FDA.
Menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia atau PDGKI, batas aman mengonsumsi MSG dalam satu hari adalah 10 mg atau/kgBB atau 0,1 gram/kgBB atau jika berat badanmu 50 kg maka kamu hanya diizinkan untuk mengonsumsi MSG sebanyak 5 gram dalam satu hari atau setengah sendok teh.
Bahaya mengonsumsi makanan junk food berlebihan salah satunya adalah efek dari terlalu banyak mengonsumsi MSG.
2. Tartrazine
Dikenal dengan sebutan E102, tartrazine merupakan jenis pewarna kuning lemon sintetis untuk makanan. Penggunaan tartrazine pada makanan tidak berbahaya selama masih menggunakan dosis dan takaran yang sesuai.
Dikhawatirkan, para pecinta junk food mengonsumsi makanan mengandung tartrazine secara berlebihan dan mengakibatkan alergi hingga penyakit.
Biasanya, tartrazine ada pada makanan seperti keripik, sereal, ice cream, dan makanan dengan pewarna mencolok lainnya.
Bahaya Mengonsumsi Junk Food Bagi Kesehatan
Kandungan MSG, kalori, dan gula yang dominan pada junk food dapat memicu beberapa gangguan kesehatan di antaranya adalah:
1. Obesitas
MSG yang ada di dalam junk food dapat mempercepat proses kenaikan berat badan karena MSG menyebabkan nafsu makan meningkat sebab makanan yang dikonsumsi rasanya lebih baik dibandingkan makanan dengan MSG sesuai takaran atau cukup.
Pada dasarnya MSG diciptakan untuk menambahkan cita rasa agar lebih tinggi sehingga makanan yang mengandung MSG tak sesuai takaran akan lebih banyak masuk ke dalam tubuh tanpa ragu.
Akibatnya, berat badan menjadi naik dan sulit dikendalikan. Berat badan yang naik bisa kembali diturunkan dengan beberapa cara termasuk dengan mengubah pola hidup biasa mengonsumsi junk food menjadi pola hidup sehat beriringan dengan menerapkan healthy diet.
2. Gangguan pada Jaringan Otak
Konsumsi MSG yang terdapat pada junk food yang berlebihan dapat mengganggu konsentrasi. Hal ini terjadi karena MSG mengendalikan nafsu makan secara tidak stabil dan membuat orang tidak mudah fokus terhadap fungsinya menyerap dan menyimpan informasi dari luar.
Jika MSG dikonsumsi dalam jumlah banyak pada anak-anak, hal ini dikhawatirkan dapat mengganggu kualitas kecerdasan anak, karena MSG yang berlebihan akan membuat gagal fungsi jaringan pada otak dan menurunkan kualitas intelektual akibat adanya keterlambatan perkembangan pada motorik.
Jadi secara tidak langsung JunkFood cukup berbahaya untuk kesehatan, bahkan kesehatan otak.
3. Gangguan Pencernaan
MSG yang berlebihan pada junk food mengakibatkan iritasi pada dinding lambung mengakibatkan mual-mual, asam lambung naik, peradangan pada usus, dan ulu hati.
Jika terus dibiarkan, MSG yang lebih dominan dibandingkan dari nutrisinya mengakibatkan diare dalam kurun waktu yang lama sehingga dapat mengganggu kesehatan tubuh dan keseimbangan tubuh.
Adapun gangguan pencernaan lainnya yang bisa menginfeksi salah satunya GERD serta sindrom iritasi usus atau IBS.
4. Mudah Lelah
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, junkfood dikenal sebagai makanan sampah karena makanan ini tidak punya nutrisi maupun kandungan gizi yang cukup bagi tubuh dan hanya menyediakan asupan lebih seperti kalori, lemak trans, serta gula.
Karena inilah junk food membuat yang mengonsumsinya mudah lelah, pasalnya hanya memberikan rasa kenyang.
5. Resiko Penyakit Jantung
LDL atau kolesterol jahat yang dipicu oleh lemak trans meningkatkan risiko penyakit jantung. Mereka berpotensi membentuk plak dan penyakit pada jantung.
Selain karena kandungan lemak trans yang berlebihan, kandungan gula pada junk food yang dikonsumsi berlebihan dapat memicu rusaknya pembuluh darah hingga muncul peradangan pada arteri sehingga menghalangi mengalirnya darah ke dalam jantung.
6. Kerusakan Ginjal dan Hati
Menurut Ners Universitas Airlangga, mengonsumsi makanan cepat saji yang tidak sehat atau dikenal sebagai makanan sampah dapat memicu gangguan ginjal.
Hal ini dikarenakan adanya kandungan natrium sehingga merusak kinerja baik pada ginjal. Mengonsumsi makanan cepat saji secara berlebihan sama saja mengundang penyakit mematikan seperti hepatitis ke dalam hati yang mengakibatkan adanya kegagalan pada fungsi hati.
7. Kolesterol Tinggi
Mengutip dari laman Kementerian Kesehatan, junk food atau makanan cepat saji mengakibatkan kamu kelebihan kolesterol. Punya nilai gizi yang rendah dengan kalori yang tinggi tentu menjadi penyebab utama mengapa junk food berperan banyak dalam menyumbangkan kolesterol pada tubuh. Hati-hati ya, karena kolesterol yang dihasilkan dari junk food adalah kolesterol jahat.
Mengapa kolesterol jahat menjadi lebih tinggi dibandingkan nutrisi lainnya? Sedangkan kita mengonsumsi junk food hanya dua atau tiga kali dalam satu hari?
Jadi seperti ini, kandungan lemak trans pada makanan yang berlebihan dan kemudian masuk ke tubuh akan mengganggu keseimbangan lemak esensial.
Lemak trans yang berlebihan akan menginhibisi aktivitas enzim pada metabolisme lemak lainnya sehingga menaikkan kadar LDL. Untuk tahu lebih banyak tentang lemak trans, kamu bisa membaca artikel bahaya gorengan di laman ini.
8. Pubertas Dini
Menurut Jurnal Junk Food Consumption and Early Puberty dari Fakultas Kedokteran Universitas lampung tahun 2015, pubertas merupakan masa peralihan dari anak menuju dewasa biasanya ditandai dengan menstruasi pertama atau menarche pada wanita dan perubahan tubuh pada pria.
Mengapa bisa makanan dapat memicu pubertas dini? apa hubungannya? Perlu diingat, jika makanan junk food ini dominan mengandung lemak trans, kolesterol, kalori, dan gula.
Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Lampung kepada 21 siswa di mana 3 siswi di antaranya mengaku sudah mengalami menarche, berat badan berlebihan atau tidak ideal di usia 11 tahun, dan biasa mengonsumsi junk food di kesehariannya.
Lalu apa korelasinya dengan pubertas dini?
Mengonsumsi junk food berlebihan akan mempengaruhi peningkatan gizi seimbang karena kandungan lemak, kalori, gula dan kolesterol.
Makanan cepat saji mempengaruhi keluarnya hormon yang memicu menstruasi pertama pada remaja dan membuatnya jauh lebih cepat dari pada biasanya yaitu sebelum usia 11 tahun di mana hal ini disebut dengan pubertas dini.
Itulah tadi informasi bahaya mengonsumsi junk food secara berlebihan. Kamu menemukan artikel yang tepat jika kamu adalah pecandu makanan cepat saji, dan sudah saatnya bagi kamu untuk memperbaiki pola hidup sehat.
Berikut tips hidup sehat yang bisa kamu ikuti untuk membantu mengurangi konsumsi junk food:
- Mengonsumsi makanan bergizi, makanan adalah sumber asupan pertama bagi tubuh setelah cairan, jika makanan yang dikonsumsi tidak mengandung gizi seimbang maka bisa dipastikan metabolisme tubuh kamu akan terganggu dan sulit beraktivitas.
- Hindari Stress, makanan yang dikonsumsi juga mempengaruhi tingkat kewarasan terhadap diri sendiri. Gizi yang cukup membantu kamu berpikir jernih, membantumu menemukan solusi di kesulitan pekerjaan.
- Olahraga
- Buat kegiatan baru dan hentikan kegiatan buruk
- Konsumsi banyak cairan
- Konsumsi buah dan sayur
- Tidur yang cukup
- Mengonsumsi suplemen kesehatan sesuai dosis
Bincang-bincang soal tips hidup sehat dan suplemen kesehatannya, tentu ini menjadi menarik. Pasalnya, untuk memulai kebiasaan pola hidup sehat kamu tentu harus selektif memilih suplemen herbal yang tepat.
Kamu bisa mengonsumsi Vitasma. Vitasma adalah madu herbal yang bisa menjaga daya tahan tubuh dan dapat mengurangi peradangan akibat batuk serta asma. Yuk, miliki Vitasma di rumahmu segera!
Tinggalkan komentar