Bahaya Kanker Paru-Paru, Kenali 10+ Gejalanya

Rindi agustiana

kanker paru paru

Pernahkah kamu mendengar fakta jika kanker paru-paru membuat Indonesia menduduki peringkat ke-23 di Asia dan peringkat ke-8 di Asia Tenggara. Peringkat ini diisi dan didominasi oleh kaum pria loh.

Pada tahun 2018, data mengungkapkan jika sebanyak 19,4% dari jumlah penderita kanker paru-paru di Indonesia adalah pria.

Melihat angka presentasi pria yang dominan terinfeksi kanker paru-paru pasti kamu berpikir jika kanker paru-paru hanya menginfeksi perokok aktif.

Tentu saja pemikiran ini wajar, meski demikian fakta lapangan mengungkapkan hal yang berbanding terbalik. Sebanyak 10-15% penderita kanker paru-paru di Indonesia rupanya bukanlah perokok aktif.

Angka tersebut terbilang cukup tinggi mengingat perokok aktif di Indonesia jauh lebih banyak. Simak informasi lengkap seputar kanker paru-paru dan penyebabnya.

Apa itu Kanker Paru-Paru?

Kanker paru-paru adalah jenis penyakit yang tumbuh pada bagian terpenting paru-paru ditandai oleh tumbuhnya tumor ganas sehingga mengganggu sistem fungsi paru yaitu alat pernapasan utama.

Lengkapnya, kanker paru-paru merupakan keganasan yang berawal dari tumor paru ataupun berasal dari dalam paru-paru itu sendiri.

Tumbuhnya kelainan pada paru biasanya disebabkan oleh perubahan genetik pada sel apitel saluran napas sehingga berakibat terjadinya proliferasi sel yang tidak terkendali.

Mula-mulanya, kanker paru-paru terjadi karena adanya aktivasi onkogen (jenis gen yang berperan menjembatani sel-sel berkembang dan membelah dan menjadi penyebab terinfeksi kanker) serta inaktivasi gen superesor tumor.

Kerap kali di sebut dengan karsinoma pulmoner, kanker paru-paru menjadi penyebab kematian utama di dunia tanpa memandang jenis kelamin.

Bahkan, di tahun 2012 data resmi telah mengkonfirmasi jika kanker paru-paru menjadi penyebab kematian 1,5 juta orang tiap tahunnya.

Perbandingan banyaknya pasien kanker paru pada pria dan wanita menurut Globocan atau International Agency for Reaserch on Cancer (IARC) pada tahun 2012, di Indonesia pada tahun yang sama jumlah pasien kanker paru sebanyak 25.322 kasus, di mana 9.374 nya adalah wanita.

Melirik perbandingan angka kasus kanker paru pada pria dan wanita, hal ini memperjelas jika sebab dari kanker paru yang paling utama adalah rokok baik aktif maupun pasif. Sampai disini kamu harusnya mengerti seberapa bahaya kanker paru-paru jika menginfeksi manusia.

Penyebab dan Potensi Terinfeksi Kanker Paru-Paru

penyebab kanker paru paru

Menjadi penyakit yang berbahaya hingga berakibat fatal seperti kematian. Menurut National Cancer Institute, di dalam negara maju menunjukan pronsentasi sembuh dari kanker paru-paru lebih besar bahkan bisa hidup 5 tahun lebih lama setelah terkonfirmasi kanker paru-paru.

Namun, di negara berkembang seperti Indonesia, harapan hidup pasien kanker paru-paru jauh lebih rendah karena beberapa faktor seperti finansial, alat medis, dan sumber daya yang belum mencukupi.

Oleh karena itu, kamu harus mengenali penyebab kanker paru-paru agar bisa meminimalisir terinfeksi kanker paru-paru.

1. Merokok

Data sudah jelas-jelas menunjukkan jika rokok menjadi sebab utama kanker paru-paru. Merokok dalam jangka waktu yang lama dan sering dilakukan membuat perkembangan kanker paru-paru semakin cepat.

Dilansir dari idnmedis, dokter spesialis paru mengkonfirmasi jika merokok menjadi penyebab utama penyakit kronis kanker paru.

Aktivitas merokok membuat sel pada lapisan paru cepat rusak, terlebih karsinogen pada rokok tembakau mengakibatkan jaringan pada paru berubah sehingga dapat mempercepat kerusakan pada paru.

Sel-sel yang rusak dan terus ditimpa ekstrak tembakau pada aktivitas merokok memicu sel-sel yang tidak normal muncul dan berubah menjadi kanker. Kendati demikian, perokok pasif juga dapat terinfeksi kanker paru.

2. Polusi Udara

Mengutip dari laman Poltekes Kemenkes Yogyakarta, tidak semua pasien kanker paru di sebabkan oleh rokok atau perokok aktif.

Beberapa di antaranya juga disebabkan oleh polusi udara di antaranya yaitu polusi udara oleh zat karsinogenik, asbestos, korimium, hidrokarbon polisi klik, gas radon.

Saat melakukan aktifitas di tempat dengan kondisi udara tinggi dengan paparan asbes atau zat karsinogen lainnya maka kamu akan lebih cepat terinfeksi kanker paru-paru.

Adapun alasan mengapa gas radon memicu pertumbuhan kanker paru lebih cepat, yaitu karena gas ini berasal dari proses pemecahan secara alami dari uranium di dalam air seperti batu ataupun tanah.

Mengapa dikatakan sebagai gas radon padahal ia berbentuk batu dan tanah?

Hal ini dikarenakan proses tersebut membuat batu dan tanah berubah menjadi bagian dari udara yang bisa diserap oleh tubuh manusia lebih cepat.

Gas radon yang berbaur di udara membuat gas radon menempati di berbagai tempat seperti bangunan dan rumah tempat tinggal.

Selain paparan polusi udara, asap rokok juga dapat menginfeksi anak-anak jika terus berada di sisi perokok aktif selama kurang lebih 20 tahun lamanya.

Hal ini membuat kemungkinan besar anak tersebut mengidap kanker paru. Selain anak-anak, wanita yang berada di sisi perokok aktif selama bertahun-tahun juga berpotensi mengalami kanker paru lebih cepat 2 sampai 3 kali lipat dibanding perokok aktif.

3. Genetik dan Usia

Perubahan gen dominan terjadi pada usia muda yang mengakibatkan sel-sel tumbuh secara tidak normal dan berlanjut menjadi sel-sel berbahaya seperti kanker.

Gen pada tubuh biasanya memiliki tugas untuk membantu mengontrol saat sel-sel pada tubuh mulai tumbuh dan berkembang untuk meregenerasi sel baru.

Pada saat pertumbuhan ini, perubahan DNA yang secara sengaja mengaktifkan onkogen serta mematikan gen supresor tumor menyebabkan tumbuhnya kanker.

Sangat disayangkan, DNA yang dimaksudkan adalah DNA yang diwariskan dari orang tua dan dapat memicu pertumbuhan kanker lainnya selain paru-paru.

Maka dari itu, orang tua wajib memberikan warisan jasmani dan rohani sehat dengan cara mengimplikasikan pola hidup sehat berkepanjangan.

4. Paparan Zat Kimia

Bahan kimia berbahaya seperti:

  • cadmium (logam kadmium yang digunakan untuk menggalvanisasi besi dan baja)
  • silica (zat yang berfungsi menyerap kelembapan agar makanan maupun produk barang tetap kering, berbentuk butiran kristal transparan)
  • senyawa nikel (logam putih berwarna perak keemasan dan biasa ditemukan pada koin, kabel)
  • vinil klorida
  • uranium
  • berilium
  • senyawa kromium
  • gas mesin diesel
  • produk batu bara 

Poin di tersebut merupakan jenis zat kimia berbahaya yang memicu munculnya kanker para paru. 

Gejala Kanker Paru Paru Stadium Awal – Stadium Akhir

gejala kanker paru paru

Informasi penyebab kanker paru yang sudah dipaparkan secara detail semoga dapat membantu kamu untuk menjaga kualitas daya tahan tubuh dan menghindari penyebab-penyebab kanker paru yang berpotensi menyebabkan kematian.

Berikut daftar gejala-gejala kanker paru yang harus kamu ketahui:

  • Nyeri pada dada dalam jangka waktu yang cukup lama
  • Batuk kering dan batuk berdahak dalam jangka waktu cukup lama dan semakin memburuk
  • Sesak napas
  • Napas berbunyi (mengi)
  • Dahak berdarah
  • Suara serak
  • Kesulitan menelan makanan
  • Napsu makan menghilang dan berat badan turun drastis
  • Tubuh cepat merasa lelah hingga tanpa sadar mengurangi aktivitas harian
  • Muncul bengkak dan timbulnya kelenjar getah bening pada area dada

Jika kamu perhatikan, gejala awal dan umum dari kanker hampir serupa dengan gejala bronkitis maupun gejala adanya penyakit dari paru-paru yang lainnya.

Oleh sebab itu, kebanyakan dari pasien kanker paru tidak melakukan medical checkup yang mumpuni hingga menemukan indikasi kanker paru stadium akhir.

Berikut beberapa perbedaan yang cukup signifikan antara kanker paru stadium awal dan akhir yang harus kamu ketahui dengan jelas:

  • Kanker Paru Paru Stadium 1A, gejala yang muncul menurut dokter adalah batuk dalam kurun waktu yang lama dan tidak mendapatkan waktu pemulihan sehingga berlanjut pada batuk berdarah.
  • Kanker Paru Paru Stadium 1B, tak jauh berbeda dengan stadium 1A. Stadium 1B kanker paru-paru hanya menambah satu gejala yaitu sesak napas.
  • Kanker Paru Paru Stadium 2A, gejala pada stadium ini adalah batuk kurun waktu lama dan tidak sembuh, batuk berdarah, sesak napas, hingga infeksi berkelanjutan seperti pneumonia dan bronkitis.
  • Kanker Paru Paru Stadium 2B menyebabkan tumor menyebar pada kelenjar getah bening dan menyerang pada bagian dinding dada, pleura, diafragma, bronkus utama, dan jaringan jantung. Gejala pada stadium ini adalah batuk kurun waktu lama dan tidak sembuh, batuk berdarah, sesak napas, nyeri dada, suara serak, hingga infeksi berkelanjutan seperti pneumonia dan bronkitis.
  • Kanker Paru Paru Stadium 3A, stadium ini membuat tumor yang tumbuh menjadi semakin jelas pada paru dan kelenjar getah bening pada bagian dada. Gejala batuk kurun waktu lama dan tidak sembuh, batuk berdarah, sesak napas, nyeri dada, suara serak, hingga infeksi berkelanjutan seperti pneumonia dan bronkitis.
  • Kanker Paru Paru Stadium 3B, pada kanker paru-paru stadium ini tumor mulai berkembang secara cepat dan mulai menyerang bagian kelenjar getah bening, ke kedua paru-paru, jantung, leher, pembuluh darah besar, kerongkongan. Gejala yang bisa kamu temukan pada kanker stadium ini adalah batuk kurun waktu lama dan tidak sembuh, batuk berdarah, sesak napas, nyeri dada, suara serak, hingga infeksi berkelanjutan seperti pneumonia dan bronkitis.
  • Kanker Paru Paru Stadium 4, perlu kamu waspadai stadium ini merupakan jenis kanker stadium akhir yang menandakan jika sel-sel kanker mulai menyebar ke seluruh tubuh sehingga membutuhkan penanganan dan pengobatan yang lebih mumpuni oleh tenaga medis. Gejalanya juga lebih kompleks dan menyakitkan bagi pasiennya yaitu, batuk kurun waktu lama dan tidak sembuh, batuk berdarah, sesak napas, nyeri dada, suara serak, hingga infeksi berkelanjutan seperti pneumonia dan bronkitis, kejang, mata menguning, benjolan di permukaan kulit.

Gejala-gejala tersebut tidak akan bisa kamu indikasikan seorang diri dengan hanya membaca artikel, pasalnya kanker merupakan jenis penyakit yang ada di dalam tubuh jadi kamu butuh bantuan tenaga medis untuk tahu lebih jelasnya.

Perlu diingat ya jika kamu tidak boleh melakukan diagnosis secara mandiri dan hati-hati dalam menyimpulkan berbagai artikel yang kamu baca.

Singkatnya, apabila kamu mengalami batuk berkepanjangan maka kamu harus segera konsultasikan dengan dokter, pasalnya batuk bisa menjadi gejala awal berbagai penyakit dari paru.

Pengobatan Kanker Paru-Paru

kanker paru paru adalah

Mengingat kembali jika kematian yang disebabkan oleh kanker paru-paru di Indonesia cukup tinggi, sebabnya banyak tenaga medis mencoba mengupayakan pengobatan terbaik untuk mengobati kanker paru.

Berikut beberapa jenis pengobatan kanker paru menurut Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tahun 2019:

1. Operasi Bedah

Pasien kanker paru menurut penuturan oleh dr. Sita dapat dilakukan operasi bedah pengangkatan sel kanker. Namun, hal yang perlu diperhatikan adalah jika kanker paru pada pasiennya masih berdada pada stadium 1 sampai dengan 3A.

Operasi ini dimaksudkan untuk mengangkat sel kanker sebelum merambah ke bagian tubuh yang lainnya.

2. Kemoterapi

Kemoterapi adalah jenis pengobatan umum yang banyak dilakukan untuk penderita kanker apa saja. Pengobatan ini dilakukan dengan memberikan obat-obatan jenis systemic untuk kanker dan diberikan dengan media suntikan pada pembuluh darah secara berkala. 

3. Radioterapi

Radio terapi adalah jenis pengobatan untuk pasien kanker yang memanfaatkan sinar radiasi dari luar, memasangkan implan brachytherapy, maupun systemic atau suntikan, kapsul.

Partikel-partikel pada pengobatan ini biasanya memiliki energi dan gelombang yang tinggi untuk membunuh sel-sel kanker. 

4. Terapi Target

Pengobatan ini serupa dengan kemoterapi namun pengobatan ini lebih dikhususkan untuk sel-sel yang tidak normal untuk mencegah sel kanker tumbuh dan berkembang biak lebih banyak dan merambah ke semua bagian tubuh. 

5. Imunoterapi

Imunoterapi adalah jenis pengobatan kanker yang masih terbilang baru. Bekerja dengan cara menguatkan atau memantapkan sel imun atau daya tahan tubuh menjadi lebih aktif untuk membunuh dan merusak sel kanker.

Dokter Spesialis Paru dr. Sita Andarini SPP(K), Ph.D., dari Departemen Pulmonology dan Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, memberikan informasi melalui penelitian lain yang ia kaji jika pasien kanker paru-paru yang belum mendapatkan pengobatan apa pun dan melakukan aktivitas pengobatan imunoterapi memiliki masa hidup lebih lama dan bebas dari kanker paru-paru lebih lama.

Fakta dan Mitos Seputar Kanker Paru-Paru

kanker paru paru

Menempati angka 8,8% sebagai penyakit yang menyumbang angka kematian di Indonesia, kanker paru-paru kerap kali diperbincangkan oleh masyarakat di Indonesia baik tentang penyebabnya, keragaman pengobatan, hingga tak jarang menyentuh ranah privasi individu yang terkena kanker paru-paru.

Oleh karena itu, tak jarang jika kamu menemukan beragam fakta dan mitos kanker paru-paru. Simak informasinya ya agar kamu lebih bijak menanggapi mitos yang beredar di masyarakat.

’Perokok aktif yang sudah merokok bertahun-tahun tidak akan bisa memulihkan paru-paru yang sudah terkontaminasi nikotin dan zat berbahaya lainnya’’ Ungkapan tersebut menurut kamu mitos atau fakta nih?

Jika dibaca sekilas maka kamu pasti diam-diam ikut mengiyakan ungkapan tersebut bukan.

Nah, faktanya hak itu hanyalah mitos loh….

Hmmmm? Apa alasannya?…..

Jadi, perokok aktif tetap bisa sembuh dari kontaminasi zat berbahaya dari nikotin loh. Singkatnya, tidak ada kata terlambat untuk berhenti merokok.

Berhenti merokok membuat paru-paru lebih cepat memperbaiki sistem sirkulasi dan fungsi paru. Adapun pola hidup sehat akan segera memulihkan paru yang rusak akibat kontaminasi nikotin dan yang lainnya.

Akibatnya, resiko kanker akan lebih kecil bahkan turun hingga 50% dalam kurun waktu 10 tahun sejak kamu berhenti mengonsumsi rokok.

Mulai mengadaptasi pola hidup sehat memang tidak mudah namun dampaknya luar biasa bagi proses pemulihan paru-paru, metabolisme, dan daya tahan tubuh.

Jika kamu bingung mulai dari mana? Kamu bisa memulainya dengan berhenti merokok dan mengurangi porsi batang rokok, mengonsumsi makanan sehat, olahraga, dan mengonsumsi multivitamin Vitasma.

Vitasma adalah jenis madu herbal alami yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh, melegakan pernapasan, dan meredakan penyempitan saluran napas, hingga asma. Yuk, segera miliki Vitasma di rumahmu!

Share

Artikel Terkait

Kategori

Tinggalkan komentar