Istilah rhinitis bagi sebagian orang mungkin masih kurang familiar. Tapi tahukah kamu? Menurut Prof Dr Zullies Ikawati, Apt., selaku Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) menyebutkan bahwa prevalensi terjadinya penyakit ini di Indonesia mencapai 53% loh! Biar tidak penasaran, yuk kita bahas!
Apa Itu Rhinitis?
Kita mungkin sering mendengar tentang alergi yang membuat radang ya? Nah, sebenarnya, rhinitis adalah peradangan yang terjadi pada lapisan lendir hidung. Penyakit ini menjadi salah satu masalah kronis yang paling sering terjadi dan memerlukan penanganan medis.
Kondisi ini bisa terjadi karena alergi maupun non alergi. Rhinitis alergi bisa menyerang siapapun tanpa memandang usia. Dalam beberapa kasus, penyakit ini juga bisa menular loh! Menurut American College of Allergy, Asthma, and Immunology, di Amerika, penyakit ini bahkan telah menyerang sebanyak 40 hingga 60 juta orang.
Sementara itu, mengutip dari situs worldallergy, di seluruh dunia terdapat lebih dari 400 juta orang yang terkena rhinitis alergi. Namun, sebagian besarnya kurang terdiagnosis dan mendapat penanganan yang baik. Makanya, kita perlu memahami penyebab dan gejala yang muncul agar bisa segera mendapatkan perawatan optimal.
Baca Juga Nih: BATUK SETELAH MAKAN? INI PENYEBAB DAN 8 CARA MENGATASINYA
Apa Saja yang Menjadi Penyebab Rhinitis?
Ada berbagai macam penyebab munculnya rhinitis, namun jenis yang paling sering ditemukan adalah rhinitis akut yang disebabkan oleh infeksi virus, alergi, dan non alergi. Alergi bisa terjadi karena berbagai alergen yang ada dalam udara memicu tubuh untuk mengeluarkan histamin, yaitu zat hasil kerja sel darah putih setelah melawan alergi dan infeksi.
Histamin yang diproduksi membuat kita merasa gatal, bengkak, serta muncul penumpukan cairan di beberapa bagian tubuh, seperti hidung, sinus, serta kelopak mata. Jika histamin dilepaskan terlalu banyak, maka tubuh kita bisa merasakan kulit kemerahan, ruam, mata bengkak, bahkan dalam kasus ekstrim bisa memicu kekambuhan beberapa penyakit seperti asma.
Beberapa penyebab rhinitis yang paling umum yaitu serbuk sari, tungau, serangga, jamur, kotoran kecoa, bulu hewan peliharaan, asap kendaraan, asap rokok, perubahan suhu, beberapa jenis obat-obatan semprot seperti semprotan hidung, serta beberapa jenis rempah-rempah.
Penderita asma memiliki risiko yang tinggi untuk terkena rhinitis. Meski belum diketahui secara pasti penyebabnya, namun para peneliti menduga bahwa penyakit ini membuat kita sulit bernapas melalui hidung, serta membuat hidung tidak dapat bekerja secara normal. Hal itu memaksa kita bernapas dengan mulut yang membuat asma semakin parah.
Bagaimana Gejala Rhinitis yang Muncul?
Gejala yang ditunjukkan oleh penyakit ini seringkali dianggap enteng dan remeh. Padahal, jika tidak segera ditangani, penyakit ini bisa memicu terjadinya banyak komplikasi, seperti sinusitis (pembengkakan sinus), polip hidung (daging tumbuh dalam hidung), hingga infeksi telinga bagian tengah dan apnea tidur obstruktif.
Biasanya, gejala yang muncul yaitu bersin, hidung tersumbat, pilek, rasa gatal pada hidung, tenggorokan, mata, dan telinga, mimisan, infeksi telinga yang sering terjadi, kelelahan, dan kesulitan bernapas melalui hidung, sehingga penderita bernapas melalui mulut.
Sebelum terlambat, penyakit ini bisa didiagnosis dengan melihat riwayat kesehatan serta hasil latihan fisik. Beberapa tanda yang muncul juga bisa menguatkan indikasi terkena rhinitis, seperti adanya lingkaran hitam dan kerutan di bawah mata, terjadinya pembengkakan jaringan di dalam hidung, serta bernapas melalui mulut.
Cara Mengatasi dan Mencegah Rhinitis
Sebenarnya, ada cara agar kita tidak terkena penyakit ini, yaitu dengan menjauhi sumber alergen seperti debu, jamur, asap, hingga bulu binatang peliharaan. Gejala penyakit ini memang terlihat sama dengan banyak penyakit lainnya, sehingga kita kerap membiarkannya hingga sembuh sendiri. Namun, sebaiknya kita segera temui dokter dan berkonsultasi.
Jika sudah terlambat dan kita terserang rhinitis, maka bisa dilakukan berbagai langkah penanganan yang bisa kita lakukan seperti:
Menggunakan Antihistamin
Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, alergi dan infeksi dilawan oleh sel darah putih, sehingga menghasilkan zat yang bernama histamin. Histamin ini memberikan beberapa efek dalam tubuh kita, seperti rasa gatal, bengkak, dan penumpukan cairan di beberapa bagian tubuh.
Untuk mengatasinya, kita memerlukan antihistamin. Kelompok obat ini bisa membantu kita dalam menangani berbagai gejala yang muncul akibat alergi. Perlu diingat, kita tetap memerlukan saran dari dokter sebelum mengonsumsi obat ini, karena ada beberapa orang yang memiliki alergi terhadap antihistamin.
Obat ini terbagi menjadi tiga jenis, yaitu antihistamin generasi pertama, kedua, dan ketiga. Ketiga jenis tersebut memiliki cara kerja yang berbeda. Antihistamin generasi pertama bekerja dengan cara melewati lapisan otak, sehingga bisa membuat kita mengantuk. Sementara itu, generasi kedua dan ketiga tidak melewati lapisan otak.
Oleh karena itu, kita tidak dianjurkan untuk berkendara setelah mengonsumsi antihistamin, karena menimbulkan efek mengantuk. Minum alkohol setelah mengonsumsi antihistamin juga tidak dibolehkan karena bisa meningkatkan risiko efek samping.
Beberapa efek samping yang ditimbulkan setelah mengonsumsi jenis obat ini yaitu mengantuk, pusing, pandangan menjadi kabur, sakit kepala, sulit buang air kecil, sakit perut, serta mulut kering. Jika efek samping tersebut tak kunjung berhenti, segera hubungi dokter.
Melakukan Semprot Hidung
Mungkin kita sering melihat orang semprot hidung dengan obat dalam kemasan kecil ya. Nah obat semprot hidung atau biasa disebut dengan nasal spray ini bisa juga digunakan dalam mengatasi gejala pilek dan flu akibat rhinitis.
Meskipun terlihat mudah dan tanpa efek samping, faktanya obat semprot hidung ini harus tetap digunakan sesuai anjuran loh! Kita tidak diperbolehkan menggunakan obat ini sebanyak lebih dari lima hari atau lebih dari tiga kali dalam sehari karena bisa menyebabkan penebalan selaput lendir dalam hidung dan rasa ketergantungan.
Minum Dekongestan
Obat golongan ini biasa digunakan untuk mengatasi masalah pernapasan seperti flu, batuk, pilek, alergi, sinusitis, serta bronkitis. Dekongestan bekerja dengan cara menyempitkan pembuluh darah pada paru paru dan hidung, sehingga gejala rhinitis seperti batuk bisa ditangani.
Sebelum mengonsumsi dekongestan, kita tetap harus berkonsultasi dengan dokter ya! Selain itu, penggunaan obat ini juga tidak bisa digunakan jika dibarengi dengan obat antidepresan, obat tetes hidung dan obat tetes mata setelah operasi, serta tidak diperbolehkan dikonsumsi anak anak selain dari anjuran dokter.
Konsumsi Obat-Obatan Untuk Mengatasi Gejala Asma
Pilih obat-obatan yang aman dan tidak menimbulkan efek samping jika kamu mengalami rhinitis yang dibarengi dengan gejala asma. Kamu bisa menggunakan Vitasma sebagai opsi yang aman dan berkualitas.
Vitasma terbuat dari 100% bahan herbal alami berkualitas dengan bahan utama madu yang memiliki segudang manfaat baik untuk kesehatan kita. Selain itu, Vitasma bisa dikonsumsi oleh siapapun mulai dari anak-anak usia 2 tahun hingga dewasa tanpa menyebabkan efek samping dan rasa ketergantungan.
Produk ini dibuat di dalam pabrik yang higienis dan modern, serta sudah memiliki sertifikat halal dari MUI dan terdaftar dalam BPOM, sehingga tidak perlu ragu untuk mengonsumsi Vitasma, untuk membantu mengurangi gejala asma kamu ya!
Melakukan Suntik Alergi
Suntikan alergi dilakukan untuk mengurangi risiko terserang alergi. Suntikan alergi ini bisa dilakukan dalam jangka waktu 3 hingga 5 tahun. Metode ini dilakukan dengan cara menyuntikkan alergen dalam dosis kecil yang merangsang sistem kekebalan tubuh untuk bekerja.
Pemberian alergen semakin meningkat untuk membantu tubuh agar terbiasa dengan zat tersebut. Akibatnya, rhinitis tidak mudah kambuh. Sebelum melakukan prosedur suntik alergi, dokter akan melakukan tes darah atau tes alergi kulit untuk memastikan rhinitis yang dialami memang dipicu oleh alergen.
Operasi Untuk Beberapa Kondisi
Tindakan ini dilakukan pada penderita yang memiliki kelainan bentuk rongga hidung, seperti akibat tumor atau penyempitan saluran hidung.
Nah, itu dia artikel tentang rhinitis. Agar terhindar, kita harus tetap melakukan kebiasaan hidup bersih dan sehat, seperti berolahraga rutin, sering membersihkan ruangan agar tidak ada alergen seperti debu, jamur, serta bulu binatang, serta sediakan Vitasma untuk membantu menjaga kesehatan saluran pernapasanmu ya!
Tinggalkan komentar