Pesatnya perkembangan teknologi menyebabkan peningkatan aktivitas industri dan transportasi. Kondisi tersebut memicu pencemaran udara yang lumayan tinggi.
Di Indonesia sendiri, isu pencemaran udara terus berjalan, khususnya di kota-kota besar dan kawasan industri, terutama saat musim kemarau panjang.
Tak hanya menjadi ancaman lingkungan, pencemaran udara juga bisa mempengaruhi aspek kesehatan manusia, terutama kesehatan pernapasan. Udara kotor yang terhirup bisa berdampak buruk pada sistem pernapasan.
Pemerintah pun mulai sering memberikan peringatan akan pengaruh pencemaran udara terhadap sistem pernapasan. Sebab, pengaruh pencemaran udara terhadap sistem pernapasan kerap dikaitkan dengan melonjaknya kasus infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) di rumah sakit. Bahkan, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga mengatakan bahwa polusi udara merupakan pembunuh senyap.
Untuk menurunkan angka kasus pencemaran udara, perintah melakukan berbagai upaya, mulai dari uji emisi, menyiram jalan, hingga menyemprotkan air dari atas gedung pencakar langit.
Tentunya upaya tersebut perlu kita dukung agar cara mengatasi pencemaran udara terhadap sistem pernapasan yang dilakukan oleh pemerintah bisa berjalan dengan lancar,
Nah, pada artikel ini, Minva akan membahas tentang dampak atau pengaruh pencemaran udara terhadap sistem pernapasan agar kita jadi lebih sadar dan waspada akan bahaya tersebut, serta cara mencegah pencemaran udara agar sistem pernapasan bisa terhindar dari dampak buruk. Yuk, simak bersama!
Pengaruh Pencemaran Udara Terhadap Sistem Pernapasan
Bestie, manusia membutuhkan oksigen untuk bernapas. Sayangnya, oksigen di udara saat ini kerap bercampur dengan zat-zat berbahaya, termasuk asap rokok, kendaraan, maupun pabrik.
Padahal, zat-zat berbahaya dalam udara yang tercemar bisa membahayakan kesehatan pernapasan. Berikut adalah pengaruh pencemaran udara terhadap sistem pernapasan:
Memicu asma
Salah satu pengaruh pencemaran udara terhadap sistem pernapasan adalah bisa memicu asma.
Asma sendiri merupakan salah satu masalah paru-paru yang menyebabkan pengidapnya mengalami kesulitan bernapas akibat peradangan dan penyempitan saluran pernapasan.
Nah, zat-zat dalam udara yang tercemar bisa memicu peradangan dan kekambuhan asma yang lebih sering dan parah.
Pasalnya, saluran pernapasan pada pengidap asma lebih sensitif dibandingkan dengan orang lain tanpa asma. Jadi, saat paru-paru teriritasi zat pemicu dalam udara yang tercemar, otot-otot saluran pernapasan pada pengidapnya bisa menjadi kaku dan menyempit.
Memicu Kanker Paru-paru
Selain memicu asma, pengaruh pencemaran udara terhadap sistem pernapasan bisa memicu terjadinya kanker paru-paru.
Polusi udara mengandung zat kimia bersifat karsinogenik, seperti benzena, formaldehida, dan asap rokok. Paparan jangka panjangnya dari zat tersebut bisa merusak DNA sel-sel paru-paru dan memicu pertumbuhan sel kanker.
Memicu Keparahan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Dilansir dari RSUD Kabupaten Nunukan, pengaruh pencemaran udara terhadap sistem pernapasan bisa memperburuk gejala penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Pasalnya, paparan zat berbahaya dalam udara yang tercemar bisa menyulitkan penderita PPOK untuk bernapas. Bahkan, hal tersebut juga bisa memicu gejala parah yang bisa berujung pada kematian.
Menimbulkan Gangguan Pernapasan
Pengaruh pencemaran udara terhadap sistem pernapasan juga bisa memicu gangguan pernapasan lainnya, seperti batuk kering terus menerus sebagai upaya sistem pernapasan mengeluarkan patogen atau zat berbahaya, sesak napas, hingga mengi.
Itulah beberapa pengaruh pencemaran udara terhadap sistem pernapasan. Paparan zat berbahaya dari polusi udara secara terus menerus bisa menimbulkan penyakit paru, meliputi PPOK, pneumonia, dan bronkitis. Polusi udara juga bisa membuat kondisi-kondisi tersebut menjadi semakin parah.
Cara Mengatasi Pencemaran Udara terhadap Sistem Pernapasan
Bestie, ada banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi pengaruh pencemaran udara terhadap sistem pernapasan.
Namun, sebagai individu pemilik tubuh, kita juga perlu memiliki kesadaran akan pengaruh pencemaran udara terhadap sistem pernapasan. Salah satunya adalah dengan sadar bahwa asap rokok maupun asap kendaraan adalah bagian dari polusi udara.
Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk meminimalisir pengaruh pencemaran udara terhadap sistem pernapasan. Yuk, lakukan!
Yuk Baca Lainnya: Benarkah Minum Es Bikin Batuk? Mitos Atau Fakta Ya..?
Mengamati Kualitas Udara di Sekitar
Langkah pertama mencegah dampak buruk akibat pengaruh pencemaran udara terhadap sistem pernapasan adalah dengan mencermati kualitas udara. Pasalnya, sering tanpa sadar kita menghirup udara yang telah tercampur polutan.
Jangan khawatir, saat ini sudah banyak situs atau aplikasi untuk mengecek kualitas udara, salah satunya adalah aplikasi IQAir. Dengan mengetahui kualitas udara, kamu bisa melakukan pencegahan dengan segera.
Berikut adalah rentang kualitas udara berdasarkan penilaian AQI:
- 0-50 Sehat : Kualitas udara memuaskan dan tidak berisiko menimbulkan dampak pencemaran udara.
- 51-100 Sedang : Kualitas udara cukup sehat, namun bisa berisiko bagi kelompok orang dengan riwayat penyakit tertentu.
- 101-150 Tidak sehat untuk individu yang sensitif: Kelompok yang termasuk kategori individu sensitif adalah penderita penyakit paru-paru dan jantung, serta individu yang berisiko lebih besar terhadap lapisan ozon.
- 151-200 Tidak sehat untuk semua kelompok individu: Dampak pencemaran udara mulai terasa untuk semua kelompok individu, akan tetapi dampak terparah bisa dirasakan oleh kelompok individu yang sensitif.
- 201-300 Sangat tidak sehat: Kualitas udara pada angka ini berisiko menyebabkan gangguan kesehatan yang serius pada semua kelompok.
- 301-500 Berbahaya: Kualitas udara sangat berbahaya dan sudah masuk ke kategori gawat darurat.
Nah, jika kualitas udara di tempat tinggal kamu sudah di atas 100, sebaiknya segera mulai langkah-langkah yang lebih serius untuk mengurangi pencemaran udara sebelum dampak pencemaran udara mempengaruhi kesehatan kamu.
Berhenti Merokok
Bestie, kita harus sadar bahwa asap rokok menyumbang kenaikan polusi udara. Asap rokok mengandung zat-zat berbahaya yang bisa memicu gangguan pernapasan.
Oleh karena itu, jika kamu perokok aktif, berhentilah merokok terutama saat berada di dalam ruangan agar udara di dalamnya tetap bersih, tubuh terhindar dari gangguan pernapasan.
Gunakan Pembersih Udara
Pembersih udara atau air purifier dinilai efektif untuk mengurangi efek pencemaran udara yang masih minim, dan disebut-sebut berguna untuk pengidap alergi.
Pasalnya, alat ini bisa mengurangi jumlah debu dan asap yang mungkin tidak disadari masuk ke dalam rumah.
Gunakan Transportasi Umum
Selain kegiatan industri, asap kendaraan menjadi penyumbang polusi udara, terutama di kota-kota besar yang angka mobilitasnya tinggi.
Untuk itu, menggunakan transportasi umum bisa menjadi salah satu cara efektif dalam mengurangi dampak pencemaran udara.
Saat kita mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, kita sudah berkontribusi mencegah pencemaraan udara akibat pelepasan zat-zat berbahaya yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor.
Batasi Aktivitas di Luar Ruangan
Kualitas udara di luar ruangan umumnya lebih buruk dibandingkan dengan di dalam ruangan. Untuk mencegah pengaruh pencemaran udara terhadap sistem pernapasan sebaiknya kurangi aktivitas di luar ruangan.
Gunakan Masker saat Bepergian
Menggunakan masker saat bepergian membantu mencegah penyakit paru sebagai dampak pengaruh pencemaran udara terhadap sistem pernapasan.
Masker membantu meminimalisir bahkan mencegah zat-zat berbahaya dari polutan masuk ke dalam saluran pernapasan.
Mengonsumsi Madu Vitasma
Vitasma merupakan obat herbal yang terbuat dari madu dan campuran tanaman herbal pilihan seperti jinten hitam, daun cakar ayam, kayu manis, dan jeruk nipis yang bermanfaat untuk meredakan gejala gangguan pernapasan dan melegakan tenggorokan.
Dilengkapi dengan flavonoid dan antioksidan aktif, Vitasma 4 kali lebih efektif meringankan radang paru-paru atau ISPA, seperti asma, batuk kronis, dan batuk menahun.
Vitasma juga dilengkapi oleh probiotik yang mampu menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh di musim hujan. Jangan khawatir, Vitasma juga aman dikonsumsi oleh ibu hamil atau ibu menyusui tanpa menimbulkan efek samping.
9 dari 10 orang telah membuktikan khasiatnya. Yuk, dapatkan sekarang juga!
Itulah beberapa rekomendasi obat flu dan batuk. Jika kamu tertarik dengan artikel kesehatan pernapasan, kunjungi blog kami di www.vitasma.com.
Tinggalkan komentar