Kanker Tenggorokan: Dari Gejala Hingga Cara Menanganinya

Research

Kesehatan


Apakah kamu suka bernyanyi? Nah, sekarang coba renungkan, bagaimana kita bisa mengeluarkan suara? Mungkin ada yang sudah tahu ya tentang asal suara kita bisa muncul dan terdengar oleh telinga. Jadi, suara kita muncul akibat adanya getaran dengan udara pada pita suara yang terdapat dalam tenggorokan.

Lantas, apakah kamu pernah terpikirkan jika tenggorokan kita bermasalah? Pasti langsung muncul skenario kita akan kesulitan berbicara bukan? Nah, salah satu gangguan yang menyerang tenggorokan yaitu kanker tenggorokan. Dalam artikel ini, kita akan mencari tahu mengenai kanker tenggorokan. Jadi, yuk kita simak!

Apa Itu Kanker Tenggorokan?

Seperti namanya, kanker tenggorokan merupakan kanker yang tumbuh dan menginfeksi organ yang berperan dalam menelan, berbicara, dan bernapas, yaitu tenggorokan. Berdasarkan bagian yang terkena, kanker tenggorokan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Kanker faring, merupakan kanker yang terjadi pada faring, yaitu saluran tenggorokan yang berada di belakang hidung hingga awal trakea. Hampir setengah dari keseluruhan kasus kanker tenggorokan berasal dari faring.
  • Kanker laring, adalah kanker yang tumbuh dan berkembang pada laring, yaitu salah satu bagian tenggorokan yang terdapat pita suara.
  • Kanker tonsil, yaitu kanker yang terjadi dalam jaringan amandel.

Kanker tenggorokan bisa muncul akibat terjadinya mutasi genetik pada sel-sel dalam tenggorokan. Penyakit ini harus diwaspadai karena bisa berkembang dengan cepat. Semakin awal penyakit ini terdeteksi, maka peluang untuk sembuh dan hidup dengan berkualitas semakin meningkat.

Pada 2018 silam, Indonesia menempati urutan ke-8 di Asia Tenggara dan ke-23 di Asia sebagai negara dengan angka kejadian kanker tertinggi. Sementara itu, penelitian yang dilakukan pada 2020 menyatakan bahwa kanker nasofaring, sebagai salah satu jenis kanker tenggorokan, menjadi penyakit kanker nomor lima yang paling banyak terjadi di Indonesia.

Gejala Kanker Tenggorokan

Salah satu gejala kanker tenggorokan yaitu kesulitan bernapas

Salah satu tantangan yang ada dalam bidang kesehatan dan pengobatan adalah mengenali gejala. Pasalnya, ada banyak penyakit yang menunjukkan gejala yang sama. Seperti sakit tenggorokan serta batuk, biasanya penyakit tersebut cenderung mudah untuk ditangani. Namun, gejala sakit tenggorokan dan batuk juga bisa menjadi gejala penyakit serius seperti kanker tenggorokan ini.

Mengingat penyakit ini bisa berkembang cepat, kita harus mengetahui secara detail mengenai penyakit ini agar segera mendapat penanganan yang tepat. Seperti yang telah disebutkan di atas, beberapa ciri-ciri kanker tenggorokan yaitu sakit tenggorokan, batuk yang bisa disertai darah, terjadi perubahan suara, serta kesulitan menelan.

Orang yang mengidap kanker tenggorokan mengalami permasalahan dan kesulitan untuk berbicara dengan jelas, susah bernapas, dan kerap diiringi oleh sakit telinga yang tak kunjung sembuh, pusing, muncul benjolan atau nyeri leher, dan penurunan berat badan. Jika gejala tersebut muncul selama lebih dari beberapa minggu, maka segera periksa ke dokter.

Baca Juga: 4 TIPS MENJAGA KESEHATAN JANTUNG, YUK MULAI DARI SEKARANG!

Penyebab Kanker Tenggorokan

Penyebab mutasi genetik yang memicu perkembangan sel secara tidak terkendali ini belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena kanker tenggorokan, yaitu:

Merokok

Bab khusus mengenai bahaya rokok telah kita bahas di artikel sebelumnya. Merokok memang tidak memiliki dampak positif apapun. Seperti dikutip dari yankes.kemenkes.go.id, asap rokok mengandung sekitar 100 senyawa karsinogen, atau senyawa penyebab kanker, penyebab mutasi, serta sebagian promotor tumor.

Selain menyebabkan kanker, kebiasaan merokok juga bisa merusak kesehatan kulit karena penyempitan pembuluh darah sehingga suplai oksigen dalam tubuh berkurang, dan masih ada banyak dampak negatif lainnya akibat rokok yang bisa dirasakan oleh perokok aktif maupun pasif.

Kecanduan Alkohol

Alkohol memiliki sifat karsinogen atau menyebabkan kanker. Hal itu disebabkan oleh kandungan etanol yang bisa merusak sel dengan mengikat DNA, sehingga proses replikasi sel menjadi terganggu. Etanol juga akan mempengaruhi kadar hormon yang berpengaruh pada proses pertumbuhan dan pembelahan sel, sehingga menyebabkan kerusakan jaringan.

Zat berbahaya lain yang terdapat dalam alkohol yaitu asetaldehida. Bahan ini bisa menyebabkan kerusakan DNA secara permanen serta memicu kanker. Selain kandungan bahan tersebut, alkohol juga bisa bertindak sebagai pelarut untuk mempermudah karsinogen lain terserap dalam sel. Tentunya, hal itu sangat berbahaya bagi para perokok dan pecandu alkohol.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi alkohol bisa meningkatkan risiko terkena kanker payudara, hati, mulut, tenggorokan, kerongkongan, serta usus. Minum alkohol dalam intensitas berat bahkan bisa menyebabkan kanker perut.

Terinfeksi HPV (Human Papillomavirus) atau Memiliki Penyakit Asam Lambung (GERD)

Infeksi human papillomavirus (HPV) lebih dikenal sebagai infeksi menular seksual. Pasalnya, penyakit yang ditimbulkan oleh virus ini adalah penyakit menular seksual. Namun ternyata, menurut Medical News Today, terdapat lebih dari 100 jenis HPV yang bisa menginfeksi mulut, tenggorokan, serta alat kelamin.

HPV yang menyerang mulut biasanya disebut dengan HPV oral, yang kerap menyebar melalui aktivitas oral seks dan kontak mulut antarmanusia. Virus ini menyebar melalui lendir pada bagian tubuh yang terluka, baik di mulut maupun tenggorokan. Selain itu, penyebaran virus ini bisa juga melalui instrumen kesehatan yang terkontaminasi.

Sementara itu, penyakit GERD kronis bisa juga memicu terjadinya kanker tenggorokan. Fase sebelum terkena kanker tenggorokan akibat GERD adalah Barret’s esophagus, yaitu terkikisnya dinding tenggorokan yang menimbulkan luka akibat asam lambung yang naik. Makanya, kita harus tetap jaga pola makan ya!

Kesehatan Gigi Tidak Terjaga dengan Baik

Gigi dan mulut yang kotor bisa memicu terjadinya kanker tenggorokan

Kesehatan gigi dan rongga mulut memang tidak boleh disepelekan. Pasalnya, jika gigi dan rongga mulut dibiarkan kotor, maka bisa menyebabkan penyakit fatal seperti kanker tenggorokan.

Penelitian yang dimuat dalam jurnal Cancer Research menunjukkan bahwa orang yang malas menjaga kesehatan gigi dan mulut memiliki tingkat bakteri penyebab masalah gusi, yaitu Tannerella forsythia dan Porphyromonas gingivalis, dan bisa meningkatkan risiko terkena kanker.

Kurang Konsumsi Buah dan Sayur

Selain bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh, konsumsi buah dan sayur juga bisa membantu mencegah kanker loh! Hal itu disebabkan oleh kandungan vitamin dan mineral yang ada pada buah dan sayur bisa menghambat pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.

Kurangnya konsumsi buah dan sayur tentu menyebabkan dampak yang buruk bagi tubuh. Makanya, kita harus upayakan agar nutrisi yang didapat dari buah dan sayur tetap seimbang agar hidup lebih sehat.

Selain itu, orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah, seperti penderita HIV/AIDS, dan orang yang memiliki penyakit keturunan juga berisiko lebih tinggi terkena kanker tenggorokan.

Diagnosis Kanker Tenggorokan

Imaging test merupakan salah satu cara diagnosis penyakit kanker tenggorokan

Di tahap awal diagnosis, dokter akan menanyakan mengenai riwayat penyakit penderita, kebiasaan penderita, seperti merokok, konsumsi alkohol, serta aktivitas seksual. Kemudian, dokter akan menggunakan alat untuk memeriksa tenggorokan lebih lanjut.

Jika dokter menyebutkan adanya indikasi tentang kanker, maka akan dilakukan tes dan tindakan lebih lanjut sesuai dengan dugaan penyebab kanker, seperti:

  • Biopsi, yaitu pengambilan sampel jaringan dan mengujinya di bawah mikroskop untuk mencari sel kanker. Prosedur ini merupakan tindakan paling tepat untuk mengetahui apakah tumor tersebut berkembang menjadi kanker.
  • Imaging test bisa membantu dokter dalam menemukan tumor, sekaligus menunjukkan seberapa besar dan tingkat penyebarannya. Prosedur ini meliputi MRI atau CT scan, PET scan, serta scan sinar X.

Seperti penyakit kanker lainnya, kanker yang menyerang tenggorokan ini juga terbagi menjadi beberapa stadium yang menunjukkan tingkat keparahan penyakit. Umumnya, kanker stadium I dan II masih berukuran kecil dan menyerang satu organ. Kanker stadium III telah menyebar hingga kelenjar getah bening atau area lain di tenggorokan. Sementara stadium IV, kanker telah menyebar hingga kepala, leher, atau dada.

Penanganan Kanker Tenggorokan

Upaya penanganan penyakit ini disesuaikan dengan beberapa faktor, seperti stadium kanker, letak sel kanker, kondisi kesehatan secara umum. Namun, dokter akan melakukan penanganan untuk sembuh dari tumor, mencegah kanker agar tidak menyebar lebih luas, menjaga agar tetap bisa menelan dan berbicara dengan baik.

Penderita kanker mungkin saja mendapatkan lebih dari satu jenis penanganan kanker. Beberapa prosedur yang bisa dilakukan untuk menangani penyakit ini yaitu:

  • Radiasi menggunakan sinar energi tinggi untuk membunuh sel kanker. Prosedur ini bisa dilakukan di luar tubuh menggunakan mesin, atau di dalam tubuh melalui penanaman benih radioaktif di dekat sel kanker. Biasanya, radiasi dilakukan saat kanker masih di stadium awal.
  • Operasi bisa dilakukan dengan pisau bedah maupun dengan endoskopi. Umumnya, kanker stadium awal ditangani dengan endoskopi atau laser. Jika kanker sudah parah, bisa saja dilakukan prosedur pengangkatan seluruh bagian faring dan laring. Hal ini bisa menyebabkan kesulitan menelan, bernapas, atau berbicara. Oleh karena itu, dokter kerap menggunakan jaringan lain untuk membangun jaringan baru agar membantu proses menelan.
  • Obat kemoterapi untuk membantu membunuh sel kanker dan mencegah proses penyebarannya. Pemberian obat kemoterapi bisa dilakukan sebelum operasi untuk mengecilkan tumor, maupun setelah operasi untuk mencegahnya datang kembali.

Setelah dilakukan beberapa prosedur di atas, tentunya ada efek samping yang dirasakan. Kita perlu mengetahui tentang cara mencegah kanker tenggorokan agar tidak kambuh kembalu, dengan menjaga pola hidup sehat dengan cara istirahat yang cukup, olahraga teratur, makan makanan sehat dan bergizi seimbang, hentikan kebiasaan merokok dan minum alkohol, serta melakukan kontrol untuk tindakan selanjutnya.

Nah, itu dia artikel mengenai kanker tenggorokan. Mengerikan bukan? Oleh karena itu, jangan lengah untuk selalu menjaga kesehatan diri ya! Beberapa gejala kanker tenggorokan seperti batuk dan sakit tenggorokan bisa diringankan dengan ekstrak daun cakar ayam sebagai solusi alami legakan saluran pernapasan.

Vitasma merupakan salah satu produk herbal unggulan berbahan dasar madu untuk membantu meredakan penyakit pernapasan. Selain itu, dalam satu botol Vitasma mengandung ekstrak daun cakar ayam, rimpang jahe, jinten hitam, dan perisa mint yang bermanfaat dalam membantu melegakan tenggorokan.

Vitasma telah mendapat sertifikat halal MUI dan terdaftar dalam BPOM, jadi aman digunakan oleh semua kalangan, mulai dari anak berusia 2 tahun hingga orang dewasa. Yuk, jangan ragu untuk sedia Vitasma untuk pertolongan pertama gangguan napasmu ya!

obat batuk vitasma

Vitasma, Solusi Sesak Saat Mendesak

Dia yang memiliki kesehatan memiliki harapan; dan dia yang memiliki harapan, memiliki Segalanya.

Saya ingin Membeli Produk Vitasma Terbaik Sekarang!

Tinggalkan komentar

vitasma obat batuk alami

Madu Vitasma adalah madu herbal yang terbuat dari bahan-bahan alami dengan khasiat untuk mengatasi masalah iritasi, infeksi, dan peradangan pada saluran pernapasan seperti batuk, sesak napas, sinusitis, dan gangguan pernapasan lainnya.

2024 © Madu Vitasma