Berapakah Frekuensi Pernapasan Normal Manusia?

Ina Siti Aisah

pernapasan normal

Bestie, sebagai makhluk hidup, bernapas merupakan hal yang wajib dilakukan oleh manusia, baik saat terbangun maupun tidur.

Namun, pernahkah kalian sadari berapa kali manusia bernapas normal dalam sehari? Jawabannya yaitu bisa puluhan ribu kali dalam sehari.

Akan tetapi, frekuensi pernapasan normal pada manusia tergantung pada jenis usia dan jenis aktivitas yang dilakukannya. Semakin berat aktivitasnya, kebutuhan oksigen pun akan semakin tinggi.

Nah, pada artikel ini Minva akan membahas tentang frekuensi pernapasan normal sesuai usia, dari bayi hingga lansia yang jarang disadari. Yuk, simak bersama!

Frekuensi Pernapasan Normal Sesuai Usia

pernapasan normal

Bestie, umumnya manusia memiliki frekuensi atau laju napas yang berbeda-beda, tergantung usia. Berikut adalah frekuensi pernapasan normal sesuai usia:

  • Bayi baru lahir adalah 30-60 kali per menit
  • Balita 24-40 kali per menit
  • Anak pra sekolah 22-34 kali per menit
  • Anak sekolah 18-30 kali per menit
  • Remaja 12-16 kali per menit
  • Usia dewasa 12-20 kali per menit
  • Lansia 15-25 kali per menit

Dari poin-poin di atas bisa terlihat bahwa bayi memiliki laju napas yang jauh lebih cepat daripada anak-anak dan orang dewasa.

Dilansir dari Stanford Children’s Health, pola pernapasan normal pada bayi bisa berbeda-beda antara satu bayi dengan yang lain.

Pasalnya, bayi bisa bernapas dengan sangat cepat beberapa kali, lalu istirahat selama kurang lebih sepuluh detik, dan kemudian kembali bernapas.

Akan tetapi, jika bayi bernapas lebih dari 60 kali per menit, bisa jadi ia sedang merasa tidak nyaman, dan biasanya frekuensi napas bayi akan kembali normal setelah ia merasa lebih baik.

Sementara pada anak-anak, mereka umumnya bisa bernapas lebih lambat dari biasanya, lalu diikuti beberapa menit bernapas lebih cepat dari biasanya.

Kondisi tersebut normal terjadi, dan bukan hal yang menakutkan, kecuali jika anak memiliki gejala lain yang menunjukkan kondisi medis tertentu.

Pada orang remaja, orang dewasa dan lansia, umumnya pernapasan perempuan lebih cepat daripada laki-laki.

Namun, untuk mengetahui pernapasan normal yang sebenarnya, laju pernapasan harus diukur saat seseorang beristirahat dan tidak melakukan aktivitas fisik atau mental yang berat dan tubuhnya dalam keadaan rileks.

Misalnya, saat seseorang sedang duduk santai, berbaring, atau melakukan aktivitas tanpa merasa tegang dan terburu-buru.

Pasalnya, saat dalam keadaan istirahat atau tenang, sistem tubuh bekerja dengan kecepatan dasar tanpa ada pengaruh tambahan aktivitas fisik atau stres sehingga bisa mendapatkan ukuran ‘normal’ dari berbagai fungsi tubuh, termasuk laju pernapasan.

Bagaimana Cara Menghitung Frekuensi Pernapasan Normal?

pernapasan normal

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, laju pernapasan normal merupakan jumlah menghirup dan mengeluarkan napas yang dilakukan per menit dalam keadaan rileks atau beristirahat.

Meski demikian, frekuensi pernapasan normal juga sebenarnya tidak menentu karena bisa meningkat atau berkurang akibat faktor tertentu, seperti sedang demam atau mengalami kondisi medis.

Untuk itu, saat melakukan pemeriksaan laju pernapasan normal, kita perlu mengetahui kondisi tubuh, apakah sedang mengalami kesulitan bernapas atau tidak.

Lalu, bagaimana cara mengukur frekuensi alias laju napas?

Kita bisa mengukur frekuensi pernapasan normal dengan menghitung oksigen yang dihirup dalam waktu satu menit.

Berikut adalah langkah-langkah menghitung frekuensi pernapasan:

  • Posisikan tubuh setenang mungkin, namun lebih baik dilakukan saat duduk di kursi atau berbaring di tempat tidur.
  • Hitung berapa kali dada atau perut mengembang dalam satu menit.
  • Catat hasil perhitungan tersebut.

Itulah cara menghitung frekuensi pernapasan. Memahami jumlah pernapasan sangatlah penting sebab dengan hal tersebut kita bisa mengetahui kestabilan dan ketidakstabilan kondisi kesehatan, terutama kesehatan pernapasan.

Pentingnya Frekuensi Pernapasan Normal untuk Tubuh

pernapasan normal

Bestie, jika frekuensi pernapasan berada dalam kisaran normal, hal tersebut menunjukkan bahwa sistem pernapasan bekerja dengan efisien, dan tubuh mendapatkan pasokan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya.

Berikut adalah pentingnya frekuensi pernapasan normal untuk tubuh:

Efisiensi Pemasukan Oksigen dan Pengeluaran Karbondioksida pada Tubuh

Saat bernapas normal, paru-paru bisa efektif mengambil oksigen dari udara dan mengirimnya ke dalam aliran darah yang kemudian diangkut ke seluruh tubuh.

Selain itu, dengan laju napas normal, karbon dioksida juga bisa dikeluarkan dengan efisien dari darah saat tubuh menghembuskan napas.

Pasalnya, jika karbon dioksida berada dalam tubuh dalam jumlah berlebih, bisa mengakibatkan keracunan yang disebut asidosis.

Kondisi ini bisa menyebabkan oksigen dalam darah sulit untuk dilepaskan ke dalam sel tubuh sehingga tubuh bisa kekurangan oksigen.

Stabilitas pH Darah

Pernapasan normal membantu memastikan keseimbangan antara pengambilan dan pengeluaran karbon dioksida pada darah, sehingga membantu menjaga pH darah pada kisaran normal.

Keseimbangan pH darah ini sangat penting untuk fungsi sel enzim tubuh. Sel enzim ini memegang peranan penting dalam proses pencernaan makanan maupun memproses metabolisme zat-zat makanan dalam tubuh.

Untuk Tekanan Darah yang Stabil

Frekuensi pernapasan yang normal membantu mengatur tekanan darah dalam tubuh sehingga fungsi jantung bisa bekerja dengan efektif.

Tekanan darah yang tidak stabil, seperti tekanan darah yang naik secara drastis bisa menyebabkan pecah pembuluh darah dan berujung pada kematian.

Agar Fungsi Otak Optimal

Frekuensi pernapasan normal membantu memastikan otak mendapatkan oksigen yang cukup untuk mendukung konsentrasi, pemikiran, dan fungsi kognitif lainnya.

Rileks dan Tenang

Frekuensi napas normal membantu tubuh merasa lebih rileks atau tenang. Pasalnya, frekuensi napas yang cepat selalu dikaitkan dengan rasa cemas, lelah, atau stres.

Itulah beberapa informasi tentang pentingnya frekuensi pernapasan normal. Selain itu, pernapasan normal membantu tubuh mengalirkan pasokan oksigen dengan optimal ke sel-sel tubuh untuk mendukung produksi energi dan meningkatkan stamina maupun kinerja fisik.

Penyebab Peningkatan Frekuensi Pernapasan pada Manusia

pernapasan normal

Bestie, memahami frekuensi napas sangatlah penting karena jika frekuensi tidak normal, entah itu terlalu cepat atau lambat, bisa berhubungan dengan kondisi medis.

Berikut adalah beberapa penyebab frekuensi napas menjadi tidak normal:

  • Asma merupakan salah satu penyebab laju napas menjadi tidak normal.
  • Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), terutama pada organ dengan riwayat merokok.
  • Dehidrasi.
  • Demam, peningkatan frekuensi saat demam merupakan upaya tubuh untuk kehilangan panas dengan lebih cepat.
  • Kondisi jantung, seperti tanda serangan jantung.
  • Infeksi umum dan tidak umum, seperti flu, pneumonia, dan TBC.
  • Overdosis.

Itulah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan frekuensi napas menjadi lebih cepat dan tidak normal. Jadi, cobalah untuk menghitung frekuensi napas normal saat rileks untuk mengetahui kondisi medis.

Jika frekuensi napas kamu tidak normal dan disertai dengan gejala-gejala seperti batuk, sesak napas, atau sakit dada, segera konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Selain itu, untuk mengurangi gejala seperti batuk, atau gangguan pernapasan lainnya, kamu bisa konsumsi Vitasma.

Vitasma merupakan obat herbal yang dibuat untuk mencegah dan meredakan infeksi saluran pernapasan atas maupun bawah.

Dilengkapi dengan flavonoid dan antioksidan aktif, Vitasma 4 kali lebih efektif meringankan radang paru-paru atau ISPA, seperti asma, batuk kronis, dan batuk menahun.

Vitasma juga dilengkapi oleh probiotik yang mampu menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh di musim hujan. Jangan khawatir, Vitasma juga aman dikonsumsi oleh ibu hamil atau ibu menyusui tanpa menimbulkan efek samping.

Share

Artikel Terkait

Kategori

Tinggalkan komentar