Tidur selama 6 hingga 8 jam sehari adalah impian semua orang? Benar kan? Nah, kamu harus tahu, jika tidak semua orang akan mendapatkan kesempatan tidur yang cukup karena beberapa faktor seperti sibuk dan juga gangguan tidur.
Hari ini, Minva akan mengupas lengkap apa itu gangguan pernapasan saat tidur yang jarang banyak orang tahu namun terbukti efektif mengganggu aktivitas perseorangan. Simak ya bestie!
Gangguan Pernapasan Saat Tidur
Pernah mendengar sleep apnea atau gangguan pernapasan saat tidur belum? Bagi penderita asma dan penderita masalah pernapasan, gangguan pernapasan saat tidur bukan menjadi hal asing lagi karena ini sering terjadi berulang kali bahkan menjadi habit yang tidak disegani.
Menurut laman resmi Siloam Hospitals, gangguan pernapasan saat tidur atau sleep apnea adalah gangguan tidur serius yang mengakibatkan pernapasan berhenti ketika tidur.
Alhasil, organ tubuh bekerja lebih ekstra dan bagian-bagian tubuh tertentu seperti otak tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup. Makanya tidak heran apabila penderita gangguan pernapasan saat tidur sering kali merasa lelah saat mata mulai terbuka di esok hari.
Padahal, tidur yang sehat itu adalah ketika kamu bangun tubuh terada fresh, mood kamu baik, dan juga kamu lebih merasa bisa fokus pada berbagai hal di sekeliling kamu.
Sebenarnya apa sih gangguan pernapasan saat tidur secara keseluruhan? Sini, kita bahas satu persatu secara keseluruhan.
Penyebab Sleep Apnea atau Gangguan Pernapasan Saat Tidur
Umumnya, gangguan pernapasan tidur disebabkan oleh faktor tertentu dan dikategorikan menjadi 3 bagian. Selain itu, penyakit jenis ini juga sering kali terjadi pada pria di bandingkan wanita dan bisa terjadi pada berbagai jenis usia mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Pada anak-anak, kondisi gangguan kesehatan ini cenderung mengakibatkan masalah perkembangan. Sedangkan pada orang dewasa akan berdampak pada sisi psikologisnya dan juga pada aktivitas hariannya.
Berikut penyebab gangguan pernapasan saat tidur yang harus kamu tahu menurut jenis gangguannya:
Central Sleep Apnea
Disebabkan karena adanya aktivitas otak yang gagal mengirimkan sinyal pada bagian otot yang mengontrol pernapasan. Dan ini mengakibatkan penderitanya gagal napas selama beberapa waktu.
Berikut beberapa faktor yang menyebabkan adanya sleep apnea jenis ini:
- Berjenis kelamin pria
- Punya riwayat penyakit gangguan jantung
- Konsumsi narkotika
- Lansia
- Memiliki penyakit stroke
Obstructive Sleep Apnea
Gangguan ini disebabkan karena otot belakang pada tenggorokan terlalu rileks sehingga menyebabkan penyempitan pada saluran napas akibat lidah yang tertelan.
Pada gangguan pernapasan jenis ini, kadar oksigen cenderung menurun sehingga tubuh dipenuhi dengan karbon dioksida, berikut beberapa penyebab lain penyakit ini jenis ini:
- Hidung tersumbat
- Konsumsi obat penenang
- Keturunan
- Lansia
- Pria
- Ukuran lingkar leher yang menyempit
- Obesitas
- Kebiasaan merokok
- Kebiasaan konsumsi alkohol
Complex sleep apnea
Disebabkan karena komplikasi penyakit central sleep apnea dan obstructive sleep apnea. Gangguan pernapasan tipe ini menyebabkan gangguan kinerja pada otak.
Faktanya, gangguan pernapasan saat tidur ini hanya terjadi pada individu dengan bawaan penyakit paru. Namun, ada beberapa faktor risiko penyakit ini bisa menginfeksi kepada perseorangan akibat aktivitas tertentu dan juga bawaan dari lahir.
Berikut faktor risiko orang-orang bisa juga mengalami sleep apnea:
- Memiliki gangguan amandel
- Lidah yang terlalu besar
- Bentuk rahang yang kecil
- Pria
- Lansia di atas 40 tahun
- Merokok
- Konsumsi obat tidur
- Punya gangguan alergi
- Punya gangguan sinus
- Memiliki bentuk tulang hidung yang bengkok
Gejala Sleep Apnea
Justru, penyakit ini akan mudah dideteksi oleh orang yang tidur satu kamar dengan kamu. Ya, kalo jomblo maap-maap nih… Ini beberapa gejala umum yang kerap kali terjadi saat kamu tertidur:
- Kesulitan tidur
- Merasa tercekik sehingga kamu sering bangun di malam hari
- Sering batuk di malam hari
- Napas cenderung tersengal saat kamu tidur
- Sering henti napas di malam hari
Selain itu, ada beberapa gejala yang bisa dirasakan setelah kamu bangun dari tidur. Berikut di antaranya:
- Merasa mengantuk di siang hari padahal jam tidur kamu cenderung lebih dari cukup
- Kehilangan fokus belajar dan mengingat
- Libido turun sehingga tidak bergairah dalam hubungan biologis
- Sakit kepala saat bangun tidur
- Mulut terasa kering
- Mood yang cenderung menurun
Dari gejala yang begitu banyak ini, kamu pasti bingung kapan sih waktu yang tepat bagi kamu ke dokter? Apakah harus menunggu gejala lainnya.
Jawabannya adalah tidak harus menunggu gejala lainnya ya bestie. Kamu bisa segera pergi ke dokter saat 7 hari merasakan suasana yang tidak nyaman setelah bangun tidur.
Barulah, setelah itu dokter akan bantu melakukan diagnosa kepada kamu dengan melakukan tindakan pemeriksaan fisik dan juga tes polysomnography. Begitu ya bestie… Jangan sampai menyepelekan ya..
Memang kenapa sih nggak boleh menyepelekan gangguan pernapasan saat tidur? Jadi, menurut beberapa studi dan penelitian yang dilakukan oleh para dokter.
Gangguan pernapasan saat tidur apabila tidak segera di tangani dapat menyebabkan komplikasi penyakit kronis yang berbahaya seperti:
- Vertigo dan sakit kepala berkepanjangan
- Penyakit jantung
- Sindrom metabolik
- Diabetes tipe 2
- Hipertensi
- Gangguan fungsi organ terutama pada hati
- Depresi
Penyakit gangguan pernapasan saat tidur ini juga bisa buat kamu malas bekerja dan melakukan aktivitas harian lainnya. Akibatnya, kamu bisa kehilangan performa kerja kamu dan juga prestasi belajar kamu.
Jadi, yuk segera lakukan pemeriksaan secara keseluruhan apabila kamu mulai merasakan gangguan pernapasan saat tidur ini. Begitu ya bestie..
Cara Mengobati Sleep Apnea
Penasaran gimana cara mengobati penyakit jenis ini?
Nah, sebelumnya kamu harus tahu jika segala bentuk dan jenis pengobatan tentunya akan disesuaikan pada tingkat keparahan dan gejalanya. Jadim informasi pengobatan gangguan pernapasan saat tidur ini bukan untuk dilakukan secara mandiri ya…
Tapi untuk pengetahuan kamu agar kamu juga bisa membantu dokter menyukseskan proses pemulihannya. Ini beberapa prosedur atau tindakan yang biasanya dilakukan oleh dokter:
Terapi
Pada beberapa kesempatan, terapi dilakukan untuk menurunkan gejala awak maupun gejala yang terbilang cukup parah. Prosedur ini dilakukan dengan menyesuaikan gejalanya terlebih dahulu. Oleh karena itu, beberapa jenis terapi berikut ini wajib kamu ketahui:
MAD atau mandibular advancement device
Terapi ini dilakukan dengan cara menahan rahang dan lidah agar mengurangi risiko penyempitan saluran napas akibat aktivitas mendengkur.
BPAP atau bilevel positive airway pressure
Pengobatan ini dilakukan dengan cara membantu pasien menarik dan menurunkan napas dengan lebih baik menggunakan teknik yang telah ditentukan oleh dokter dengan bantuan alat medis.
CPAP atau continuous positive airway pressure
Pengobatan ini dilakukan dengan menggunakan alat khusus yang menghasilkan udara dan masuk ke saluran napas. Pengobatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi aktivitas tenggorokan yang tertutup sehingga risiko mengorok lebih sedikit.
Operasi
Tindakan operasi dilakukan apabila pengobatan lainnya terbukti tidak efektif dalam meredakan gejala dan mengatasi masalah pada gangguan pernapasan saat tidur.
Nah, prosedur operasi ini juga dilakukan sesuai dengan gejala serta tingkat keparahannya. Jadi, tidak semua tindakan operasi langsung diaplikasikan tanpa mempertimbangkan lainnya. Berikut beberapa pilihan tindakan operasi yang biasanya dilakukan oleh dokter:
- Operasi reposisi rahang
- Uvulopalatopharyngoplasty
- Ablasi radiofrekuensi
- Implan alat stimulasi saraf
- Tracheostomy
Baca Yuk: Sering Mengalami Sesak Napas Saat Tidur? Ini 7+ Cara Mengatasinya
Cara Mencegah Sleep Apnea atau Gangguan Pernapasan Saat Tidur
Melansir dari laman resmi Siloam Hospitals, gangguan pernapasan saat tidur bisa dicegah sedari dini dengan cara-cara yang sederhana seperti:
- Olahraga secara rutin
- Kurangi konsumsi alkohol
- Berhenti merokok
- Kurangi berat badan dan jauhi obesitas
- Tidur dalam posisi miring ke kanan
- Pastikan saluran napas terbuka setiap kamu tertidur
- Mengikuti prosedur pengobatan dari dokter secara maksimal
- Pastikan menerapkan pola hidup sehat yang baik
Itulah tadi penjelasan terkait dengan gangguan pernapasan saat tidur atau sleep apnea. Kamu bisa kurangi risiko sesak napas di malam hari dengan madu Vitasma.
Sini Minva kenalin sama Vitasma.
Vitasma adalah obat herbal yang terjual lebih dari satu juta botol karena terbukti dan aman meredakan gangguan pernapasan. Yuk! Jangan sampai ketinggalan! Segera miliki Vitasma di rumahmu ya Bestie!
Tinggalkan komentar