5+ Tips Mengatasi Gangguan Pernapasan

Rindi agustiana

gangguan pernapasan

Respirasi sel dapat berkembang apabila manusia mendapatkan pasokan oksigen melalui kegiatan pernapasan yang cukup secara terus menerus.

Hal ini akan berdampak pada tubuh yang dengan efektif mengeluarkan pasokan karbon dioksida sehingga tidak menghambat proses respirasi sel.

Aktivitas yang dilakukan terus menerus membutuhkan proses pemulihan yang serius agar respirasi sel terus menerus berjalan dengan baik.

Masalahnya, kondisi iklim cuaca dan lingkungan tidak selalu bersahabat untuk memberikan kualitas oksigen yang mumpuni. Oleh karena itu, tak jarang aktivitas bernapas mendapatkan gangguan dari luar atau yang sering disebut dengan gangguan pernapasan.

Departemen Kesehatan pada tahun 2014 merilis jika gangguan pernapasan merupakan gangguan yang terjadi tepat ketika adanya proses oksigen diikat oleh saluran pernapasan sehingga mengganggu aliran udara yang masuk dan keluar.

Secara keseluruhan, bakteri, kuman, virus, partikel-partikel kecil, dan zat berbahaya dari luar merupakan penyebab gangguan pada pernapasan yang utama.

Biasanya, penyebab gangguan pada pernapasan ini punya korelasi yang kuat dengan kadar hemoglobin. Oleh karena itu, gangguan pernapasan kadang muncul dengan berbagai gejala termasuk gejala berat.

Untuk mengidentifikasi gangguan pada pernapasan, kamu harus mengetahui detail gangguan pada pernapasan dari artikel ini. Simak informasinya sampai tuntas.

Apa itu Gangguan Pernapasan?

Gangguan pernapasan adalah suatu kondisi di mana dada terasa nyeri, kesulitan menarik napas, dan rasa sakit pada area leher.

Gangguan pada pernapasan kerap kali menimbulkan rasa tidak nyaman pada penderitanya yang didominasi anak-anak usia di bawah 5 tahun.

Gangguan pernapasan menjadi kelainan yang kerap kali menginfeksi anak-anak karena kurang optimalnya perkembangan sistem imunitas sehingga sulit membunuh infeksi yang disebabkan oleh radikal bebas.

Kelainan gangguan pernapasan terjadi karena adanya infeksi oleh bakteri respiratory syncytial virus (RVS). Selain disebabkan oleh bakteri tersebut, gangguan pada pernapasan terjadi karena adanya perebutan antar oksigen yang masuk lewat paru-paru dan zat lainnya agar selalu berkaitan dengan hemoglobin.

Proses perebutan tempat antar oksigen di dominasi oleh karbon monoksida dan oksigen. Jika oksigen tidak memiliki pasokan yang cukup dibandingkan dengan udara kotor yang ada di dalam tubuh, maka hal ini akan mengganggu jaringan di dalam tubuh karena kekurangan oksigen.

Gangguan pernapasan merupakan kelainan yang harus dikenali sejak dini, pasalnya proses gangguan pernapasan ringan menjadi berat cukup sederhana.

Oleh karena itu, maraknya artikel membahas mengenai gangguan pada pernapasan merekomendasikan agar segera konsultasikan dengan dokter.

Mengapa demikian? Gangguan pernapasan memiliki korelasi erat dengan beberapa penyakit pada paru-paru yang bisa juga menjadi penyebab kamu mengalami gangguan pada pernapasan.

Apa Penyebabnya?

Berikut penyebab gangguan pada pernapasan yang harus kamu ketahui :

  • Penyakit asma
  • Pneumonia atau infeksi paru yang disebabkan oleh bakteri dan virus
  • Adanya penyumbatan pembuluh dara pada paru-paru
  • Adanya hipertensi pada pembuluh darah di paru-paru
  • Batuk rejan atau batuk yang disebabkan oleh infeksi saluran napas
  • TBC
  • Kanker paru-paru
  • Adanya infeksi pada epiglotis

Adapun penyebab gangguan pernapasan yang tidak disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus yaitu karena lahir dengan kelainan atau prematur, kondisi udara di lingkungan tempat tinggal yang buruk, dan kualitas asupan makanan yang kotor.

Tak sampai di situ, gangguan pernapasan juga merupakan bagian dari penyakit komplikasi jika kamu memiliki riwayat penyakit jantung, gagal ginjal kronis, hernia hiatus, alergi, altitude sickness, serta gangguan serangan panik.

Gejala Gangguan Pernapasan

Mengutip dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pada tahun 2020 angka kematian bayi di Indonesia dominan disebabkan oleh gangguan pernapasan, sedangkan pada orang dewasa jumlah kematian yang disebabkan oleh gangguan pada pernapasan menyumbang angka kematian sebanyak 93 ribu dalam satu tahun.

UNICEF pada tahun 2018 mengonfirmasi jika gangguan pernapasan merupakan penyakit yang memiliki angka kematian tertinggi sepanjang tahun.

Oleh karena itu, meskipun gejala gangguan pada pernapasan pada setiap tempat berbeda, kamu harus mengenali dengan baik gejala-gejala gangguan pernapasan berikut ini:

  • Gelisah
  • Bengkak pada kaki
  • Bengkak pada perut
  • Suara parau
  • Radang tenggorokan
  • Napas berbunyi atau mengi
  • Mengalami batuk kering, berdahak, hingga berdarah selama lebih lebih dari 7 sampai 14 hari
  • Demam

Gejala-gejala gangguan pada pernapasan memang serupa dengan gejala penyakit flu dan demam biasanya. Hal mendasar yang membedakan gejala gangguan pernapasan adalah pada jangka waktu yang dialaminya.

Jadi, segera pergi ke dokter dan konsultasikan segera mungkin untuk menghindari gangguan pada pernapasan kronis yang biasanya bisa diidentifikasi dengan gejala berikut:

  • Batuk yang tak kunjung membaik dan dalam waktu lama.
  • Mengalami kesulitan bernapas dalam keadaan tubuh normal atau tidak beraktivitas.
  • Sesak napas pada saat tidur sehingga mengganggu waktu istirahat
  • Bagian tubuh seperti bibir, kulit, ujung jari membiru ataupun terlihat lebih pucat.
  • Tubuh mengeluarkan lebih banyak keringat dari pada biasanya.
  • Tubuh mudah lemas dan sering kehilangan keseimbangan.

Gejala gangguan pada pernapasan ringan dan kronis pada bayi, anak-anak, maupun dewasa memiliki kesamaan namun jenis penanganan yang berbeda.

Macam Macam Gangguan Pernapasan

Apakah Kamu Sudah Tahu?

Gangguan pernapasan merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus dan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh lewat saluran napas.

Bermacam-macam bakteri, virus, dan radikal bebas mengakibatkan munculnya beragam gangguan pernapasan, di antaranya yaitu:

1. Bronkitis

PPOK atau penyakit paru obstruktif kronik merupakan jenis penyakit gangguan pada pernapasan kronis. Bronkitis terjadi karena rusaknya aliran udara yang letaknya ada pada saluran napas oleh bakteri dan virus maupun infeksi peradangan yang disebabkan oleh asap rokok.

Kualitas udara yang buruk karena debu dan polusi. Gejala yang mudah diidentifikasi adalah nyeri dada, demam, serta kesadaran yang menurun.

2. ISPA

ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang dapat menginfeksi berbagai kalangan yang ditandai oleh gejala seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, suara serak, dan kesulitan menelan.

ISPA merupakan penyakit gangguan pada pernapasan yang penularannya terbilang cukup mudah yaitu melalui cipratan air liur yang masuk melalui hidung atau mulut saat melakukan kontak langsung dengan penderita ISPA.

3. Asma

Asma merupakan penyakit gangguan pernapasan dan peradangan kronik pada saluran napas dengan gejala di antaranya yaitu mengi atau suara napas berbunyi, nyeri pada dada, dan batuk.

Faktanya, asma merupakan jenis penyakit saluran napas dengan tingkat fatalitas rendah namun asma menjadi penyakit yang paling banyak di derita di masyarakat.

Perlu kamu ketahui, penyakit gangguan pada pernapasan setiap tempat dan jenisnya memiliki penanganan yang berbeda namun gejalanya harus kamu kenali dengan baik.

Oleh karena itu, jika kamu mengalami gangguan pada pernapasan yang berkepanjangan namun belum di temukan indikasinya.

Cara mengatasi gangguan pernapasan

Untuk mengatasi gangguan pernapasan diperlukan penanganan yang tepat dan menyesuaikan dengan penyebab gangguan pernapasan. Tentu saja, hal ini melahirkan teknik penanganan medis yang berbeda-beda.

Kendati demikian, ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan agar tidak terinfeksi gangguan pada pernapasan, di antaranya yaitu:

  • Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
  • Dianjurkan tidak merokok di dalam rumah atau tempat tinggal.
  • Mengganti pakaian saat hendak menyentuh atau menggendong bayi hingga anak-anak.
  • Menjaga jarak dengan penderita gangguan ISPA dan TBC.
  • Gunakan masker saat terinfeksi gangguan pernapasan.
  • Tidak bertukar sendok atau botol minuman dengan orang lain.
  • Konsumsi makanan dengan gizi seimbang.
  • Memperbanyak cairan.
  • Rajin mencuci tangan.

Itulah tips yang bisa kamu terapkan untuk menjaga terinfeksi bakteri dan virus penyebab gangguan pernapasan. Kamu juga bisa melakukan beberapa tindakan untuk mengatasi gangguan pernapasan dengan bantuan alat dari tenaga kesehatan maupun bantuan langsung dari dokter dan tenaga profesional lainnya.

Contohnya untuk mengatasi gangguan pernapasan yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus, kamu bisa menggunakan antibiotik untuk membantu proses pemulihan lebih cepat.

Sedangkan penanganan gangguan pernapasan untuk asma yaitu dengan memberikan salbutamol, corticosteroid, serta in healer, tablet pereda asma, maupun mengonsumsi madu herbal Vitasma.

Vitasma adalah madu herbal alami yang terbukti ampuh membantu meredakan sesak napas, membantu meringankan gejala batuk dan membantu menyembuhkan batuk, serta membantu menjaga daya tahan tubuh tetap optimal. Yuk, segera miliki Vitasma di rumahmu!

Share

Artikel Terkait

Kategori

Tinggalkan komentar