Ini Dia Manfaat Tanaman Cabai: Dari Bahan Masakan Hingga Bantu Cegah Diabetes

Research

Gaya Hidup


Siapa yang tidak suka pedas? Orang Indonesia memang identik dengan penggunaan sambal di setiap masakan ya! Kalau ga makan pakai sambal, pasti rasanya ada yang kurang. Saking banyaknya penggemar sambal di Indonesia, makanan ini sampai muncul dalam berbagai macam varian seperti sambal bawang, sambal matah, sambal terasi, dan sebagainya.

Nah, pasti kamu langsung membayangkan ya, betapa nikmatnya makan nasi hangat pakai sambal ya! Kamu tentu sudah tahu, bahan utama sambal yaitu cabai segar yang menciptakan sensasi pedas, dicampur dengan berbagai bahan lain yang membuatnya makin nikmat. Wah, yuk segera cari bahan-bahan untuk membuat sambal sebelum kelaparan!

Asal Muasal Tanaman Cabai

Tanaman cabai yang menghasilkan buah cabai ini ternyata bukan berasal dari Indonesia loh! Menurut Wahyuni, selaku peneliti dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI menyebutkan bahwa tanaman cabai berasal dari Amerika Selatan yang kemudian dibawa oleh rombongan Christopher Columbus sehingga bisa menyebar ke daratan Eropa.

Tanaman cabai sangat mudah kita temukan di sekitar kita. Sekarang coba cek, apakah di halaman rumahmu ada tanaman cabai? Tanaman cabai memang mudah dibudidayakan di Indonesia. Untuk membudidayakan tanaman cabai, tentu kita harus menentukan teknik yang tepat dan temukan bibit tanaman cabai dengan varietas unggul ya!

Tanaman cabai di Indonesia memang bisa ditemukan di hampir semua wilayah loh! Mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Potensi pasar dari tanaman cabai juga sangat tinggi, mengingat kebutuhan atas buah ini yang sudah seperti menu wajib dalam hampir semua menu makanan.

Data dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) pada tahun 2013 menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi cabai di Indonesia mencapai 5 kg/kapita/tahun loh! Jumlah yang cukup besar ini tentunya harus didukung dengan proses penyemaian tanaman cabai yang baik dan berkualitas.

Tanaman cabai yang memiliki kualitas bagus bisa ditandai dengan banyaknya buah cabai yang dihasilkan serta kualitasnya bagus. Jadi, tanaman cabai apa saja yang sudah kamu tahu? Cabai rawit? Cabai merah? Cabai gendot? Semua jenis cabai tersebut pasti sudah sering kita dengar ya! Lantas apakah kamu pernah bertanya kenapa cabai punya rasa yang pedas?

Rasa pedas dalam cabai berasal dari senyawa yang bernama capsaicin. Konsentrasi capsaicin berbanding lurus dengan tingkat kepedasan cabai. Semakin tinggi kadar capsaicin, rasa cabai akan semakin pedas. Cabai habanero atau biasa disebut dengan cabai gendot merupakan salah satu cabai terpedas di dunia dengan skala Scoville mencapai 100.000-500.000 loh!

Baca Juga: KANKER TENGGOROKAN: DARI GEJALA HINGGA CARA MENANGANINYA

Manfaat Cabai Untuk Kesehatan

Nah, tahukah kamu? Selain manfaat cabai biasa digunakan dalam bahan masakan, ternyata capsaicin yang menyebabkan sensasi pedas ini punya banyak manfaat untuk kesehatan loh! Manfaat cabai untuk kesehatan tentu akan dirasakan jika konsumsi cabai tidak berlebihan. Penasaran apa saja manfaatnya? Yuk kita cek!

Membantu Melawan Obesitas

Dikutip dari sebuah penelitian yang dimuat dalam Journal of Proteome Research, capsaicin bisa membantu proses peningkatan suhu tubuh serta membutuhkan banyak energi.

Peningkatan suhu tubuh yang terjadi setelah makan cabai gendot tentu saja menyebabkan proses metabolisme tubuh semakin cepat. Proses pembakaran tersebut juga membakar lemak dalam tubuh dan mengubahnya menjadi energi. Capsaicin memiliki fungsi lain yaitu membantu proses metabolisme lipid yang mencegah obesitas.

Penelitian lain menunjukkan bahwa manfaat cabai yang mengandung zat capsaicin ini juga bisa mengurangi keinginan untuk makan, serta membuat rasa kenyang bertahan lebih lama. Meski demikian, efek tersebut tentu saja akan maksimal jika dibarengi dengan pola hidup sehat dan olahraga rutin ya!

Membantu Menghambat Pertumbuhan Sel Kanker

Siapa kira kalau buah dengan rasa pedas ini bermanfaat dalam menghambat pertumbuhan sel kanker? Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kandungan capsaicin dalam cabai diduga bisa membantu mencegah penyakit kanker. Senyawa ini memberikan efek anti-angiogenik yang bisa menghambat pertumbuhan pembuluh darah sebagai tempat berkembangnya sel kanker.

Sebagai catatan, penelitian ini baru diamati melalui hewan dalam laboratorium. Dampak yang dirasakan pada manusia mungkin saja berbeda. Oleh karenanya, hasil ini masih harus diteliti lebih lanjut. Meski demikian, para peneliti menyebutkan bahwa kombinasi antara capsaicin dengan kemoterapi dapat mengoptimalkan kerja obat dalam melawan kanker.

Membantu Memperpanjang Usia

Selain nikmat, konsumsi cabai dalam bentuk sambal atau olahan lainnya juga bisa memperpanjang umur loh! Penelitian ini pernah dilakukan di Harvard dan China National Center. Hasilnya menunjukkan bahwa rutin konsumsi cabai sehari sekali dalam waktu 6-7 hari bisa menurunkan risiko kematian sebesar 14%.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Cleveland Clinic juga menyebutkan bahwa orang yang mengonsumsi makanan pedas secara rutin memiliki risiko kematian lebih rendah akibat penyakit jantung dan kanker sebesar 26% dan 23%.

Hal ini disebabkan karena manfaat cabai untuk kesehatan dari capsaicin yang bersifat antioksidan, antiradang, antitumor, serta antimikroba yang bisa membantu menjaga kesehatan tubuh. Tetap diingat, konsumsi cabai tidak boleh berlebihan dan harus disertai dengan pola hidup sehat ya!

Membantu Menjaga Kesehatan Jantung

Konsumsi cabai bisa membantu menurukan risiko terkena penyakit jantung. Penelitian menunjukkan bahwa kandungan capsaicin dalam cabai bisa membantu mengontrol kadar kolesterol dalam tubuh dengan cara meningkatkan proses pemecahan kolesterol dan membuangnya melalui feses.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Chinese University of Hong Kong juga menyebutkan bahwa konsumsi makanan pedas bisa membantu mencegah pertumbuhan gen yang bisa membuat arteri menegang. Dampaknya, risiko penyumbatan darah bisa berkurang.

Membantu Mencegah Diabetes

Capsaicin yang terdapat dalam cabai memiliki efek antidiabetes. Rutin mengonsumsi cabai dalam kadar yang tidak berlebihan mampu membantu mengurangi risiko terkena resistensi insulin yang membuat tubuh kesulitan mengolah glukosa dalam darah menjadi energi.

Penelitian lain juga menyebutkan bahwa capsaicin dalam tanaman cabai bisa merangsang dan meningkatkan produksi insulin dalam tubuh. Manfaat cabai yang bisa mencegah obesitas seperti yang telah disebutkan di atas juga memberikan dampak yang baik dalam menurunkan risiko terkena diabetes.

Selain manfaat cabai untuk kesehatan yang telah disebutkan di atas, masih ada berbagai manfaat lain seperti membantu meredakan nyeri, mengatasi rasa gatal pada kulit, membantu meredakan pilek, menjaga kesehatan saluran pernapasan, hingga membantu mengatasi masalah infeksi bakteri yang tahan terhadap penggunaan antibiotik.

Bahaya Konsumsi Cabai Berlebihan

Seperti yang telah disebutkan di atas, mengonsumsi cabai dalam jumlah yang terlalu banyak justru bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti:

Sensasi Terbakar Dalam Dada (Heartburn)

Rasa pedas yang dihasilkan setelah mengonsumsi cabai menyebabkan lambung teriritasi. Capsaicin dalam cabai juga bisa menghambat proses pengosongan lambung, sehingga produksi cairan asam lambung meningkat.

Jika produksi asam lambung terlalu banyak, maka cairan tersebut bisa mengalir ke kerongkongan sehingga menyebabkan rasa terbakar dalam dada.

Diare

Iritasi dalam lambung atau usus akibat mengonsumsi makanan pedas bisa timbul karena capsaicin menstimulasi reseptor dalam otak dan mengirimkan sinyal adanya peradangan di dalam tubuh, sehingga muncul rasa mulas dan tubuh memberikan respons dengan mempercepat proses pencernaan dan terjadilah diare.

Diare bisa sembuh dengan sendirinya dengan mendapatkan perawatan yang tepat dari rumah, seperti menjaga pola makan dan mencukupi kebutuhan air dalam tubuh. Namun, jika diare tak kunjung sembuh setelah dua hari, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis.

Gejala Maag

Hal ini disebabkan oleh kadar capsaicin yang berlebihan sehingga bisa membuat lapisan mukosa terkikis serta menyebabkan peradangan. Jika dibiarkan, maka gejala ini akan makin parah, bahkan membuat dinding lambung bisa terluka.

Selain itu, ada juga gejala lain yang muncul, seperti sakit perut, mual, hingga penurunan berat badan.

Selain itu, mengonsumsi cabai dan makanan pedas dalam jumlah yang banyak bisa menimbulkan peradangan dinding lambung hingga demensia yang menyebabkan penurunan fungsi otak.

Untuk mengatasi dampak sakit perut setelah mengonsumsi makanan pedas, kamu bisa minum teh untuk membuat otot perut kembali rileks, makan permen jahe untuk mengatasi peradangan dalam lambung, mengompres perut, dan sebaiknya jangan minum susu. Minum susu setelah makan makanan pedas justru bisa merangsang produksi asam.

Nah itu dia artikel mengenai tanaman cabai dan manfaatnya yang sangat banyak dan baik untuk kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah yang sesuai. Tetap penuhi asupan makanmu dengan konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, istirahat yang cukup, olahraga rutin, serta sedia Vitasma untuk membantu menjaga kondisi kesehatan saluran napasmu ya!

Vitasma sebagai obat herbal berkualitas terbukti ampuh dalam membantu menangani gejala saluran yang muncul, mulai dari batuk, pilek, asma, serta melegakan tenggorokan. Terbuat dari madu sebagai komposisi utama, Vitasma sangat aman dikonsumsi oleh semua kalangan, mulai dari anak usia 2 tahun hingga orang dewasa.

Rutin konsumsi 2 sendok teh Vitasma sehari, bantu saluran pernapasanmu lega kembali.

obat batuk vitasma

Vitasma, Solusi Sesak Saat Mendesak

Dia yang memiliki kesehatan memiliki harapan; dan dia yang memiliki harapan, memiliki Segalanya.

Saya ingin Membeli Produk Vitasma Terbaik Sekarang!

Tinggalkan komentar

vitasma obat batuk alami

Madu Vitasma adalah madu herbal yang terbuat dari bahan-bahan alami dengan khasiat untuk mengatasi masalah iritasi, infeksi, dan peradangan pada saluran pernapasan seperti batuk, sesak napas, sinusitis, dan gangguan pernapasan lainnya.

2024 © Madu Vitasma