Akhir-akhir ini kondisi cuaca tidak dapat diprediksi, menandakan jika musim pancaroba mulai menjadi dominan di beberapa bulan terakhir. Akibatnya banyak orang-orang mudah terserang penyakit.
Yuk! kenali apa itu musim pancaroba dan bagaimana mengatasinya. Musim pancaroba terjadi karena adanya masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan dan sebaliknya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi jika musim pancaroba kerap kali terjadi pada bulan Oktober karena adanya peralihan musim kemarau menuju musim hujan.
BMKG juga merilis jika masa peralihan ini terjadi pada bulan Maret hingga April yang ditandai adanya peralihan musim hujan ke musim kemarau,
Adanya perubahan cuaca baik suhu maupun udara yang tidak dapat diprediksi membuat tubuh mengalami perubahan secara signifikan karena tubuh berupaya keras untuk menyesuaikan dengan temperatur di sekitarnya.
Di saat inilah imunitas atau daya tahan tubuh mengalami turbulensi hingga menyebabkan beberapa penyakit mudah menyerang di musim pancaroba.
Penyakit pada musim pancaroba muncul karena beberapa faktor. Tentu saja penyakit ini menjadi ancaman terkhusus penderita alergi karena debu yang terbawa angin pada musim pancaroba ikut membawa virus sehingga penderita alergi lebih rentan terserang penyakit pada musim ini.
Gangguan Kesehatan di Musim Pancaroba
Penyakit pada musim ini muncul karena beberapa faktor. Tentu saja penyakit ini menjadi ancaman terkhusus penderita alergi karena debu yang terbawa angin pada musim pancaroba ikut membawa virus sehingga penderita alergi lebih rentan terserang penyakit pada musim ini.
Oleh karenanya, wajib bagi kamu mengenali jenis penyakit ini agar tahu penanganannya. Berikut daftar gangguan kesehatan pada musim pancaroba:
1. Flu
Flu terjadi disebabkan adanya infeksi saluran pernapasan. Gejala yang muncul ialah hidung tersumbat, bersin, batuk, gangguan penciuman, hidung berair, demam, gangguan pengecapan, tenggorokan nyeri, nyeri kepala, nyeri pada otot atau persendian, dan sesak napas.
Gejala flu membuat penderitanya merasa tidak nyaman. Tenang, apabila kamu terserang flu, ada beberapa tips yang mempercepat pemulihan. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat memberikan tips cara mengobati gejala awal terserang flu.
a. Konsumsi Banyak Cairan
Untuk dapat berfungsi dengan baik, seluruh bagian tubuh membutuhkan asupan air yang cukup agar dapat melawan infeksi dari bakteri yang masuk ke dalam tubuh.
Kamu bisa mendapatkan asupan air dari mana saja kecuali alkohol dan minuman yang mengandung gula berlebihan, kamu bisa mengonsumsi sup hangat, air kaldu, buah-buahan kaya cairan, dan perlu diingat jika konsumsi cairan untuk tubuh yang terbaik adalah air mineral atau air putih.
b. Memperhatikan Waktu Tidur
Tubuh yang terserang penyakit membutuhkan daya tahan tubuh yang tinggi agar dapat mempercepat proses pemulihannya salah satunya dengan istirahat atau waktu tidur yang cukup.
Mengapa tidur yang cukup mempercepat proses penyembuhan flu?
Tentu saya karena daya tahan tubuh atau imunitas di dalam tubuh dapat bekerja dengan baik dan memulihkan kondisimu lebih cepat. Kamu hanya membutuhkan waktu tidur selama 7 jam dalam satu hari untuk mendapatkan waktu istirahat yang berkualitas.
c. Menggunakan Air Garam untuk Berkumur
Air garam memiliki fungsi sebagai magnet pada air. Dengan fungsi inilah berkumur air garam selama 30 detik dapat menarik lendir atau dahak dari tenggorokan sehingga turut serta membawa virus keluar dari dalam.
Selain mengeluarkan dahak, Sorana Segal Maurer MD seorang Kepala Divisi Penyakit Menular di Rumah Sakit New York Queens mengungkapkan jika manfaat berkumur dengan air garam selain mengeluarkan lendir adalah mencegah dehidrasi.
Hal ini terjadi karena kamu secara tidak langsung akan menelan sedikit cairan kumur ini, serta mencegah infeksi di dalam mulut dan menjaga kebersihan mulut terkhusus pada penderita kemoterapi.
2. Demam Berdarah Dengue atau DBD
Kasus penderita DBD pada musim ini mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena nyamuk penyebab DBD lebih mudah untuk berkembang biak pada musim hujan serta temperatur suhu yang lembab.
Gejala ringan penyakit ini ialah sakit kepala parah, demam tinggi, nyeri otot dan sendi, mual, ruam kulit, muntah, mimisan. Adapun gejala berat yang harus diwaspadai ialah pendarahan berat, syok, hingga kematian.
Solusi atau langkah yang dapat diambil untuk mencegah tertularnya DBD ialah menerapkan 3M Plus, menguras, menutup penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas.
3. Masuk Angin
Peralihan musim kemarau ke hujan atau musim pancaroba membuat beberapa orang terserang masuk angin. Dalam kacamata medis, masuk angin bukanlah suatu penyakit namun sebuah keluhan. Keluhan masuk angin ini sebenarnya mudah diatasi dengan istirahat yang cukup dan banyak minum air putih.
4. Diare
Penyakit yang menyerang pada musim pancaroba yang sering dijumpai penderitanya ialah diare. Gejala diare yaitu perut mulas, tinja cair, sulit menahan buang air besar, pusing, lemas, kulit kering disebabkan oleh dehidrasi.
Diare bisa dihentikan dengan banyak mengonsumsi air putih, konsumsi antibiotik, konsumsi pereda nyeri, dan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter.
Penyakit yang disebabkan oleh virus rotavirus dan bakteri salmonella menjadi penyakit yang mengerikan apabila terjadi pada anak-anak dan lambat penanganan.
5. Tifus
Gejala tifus umumnya akan diketahui setelah 5-14 hari terinfeksi bakteri Rickettsia typhi, Rickettsia prowazekii, atau Orientia tsutsugamushi. Gejala bagi penderitanya ialah demam, sakit kepala, nyeri otot, dan rumah merah di permukaan kulit.
6. Cacar Air
Varicella Zoster adalah virus yang menyebabkan munculnya penyakit menular cacar air. Biasanya di derita oleh anak-anak di bawah usia 2 tahun melalui percikan ludah dan kontak langsung dengan penderita cacar air.
Penyakit pada musim pancaroba ini ditandai dengan gejala berupa ruam kemerahan berisi carian yang membuat penderitanya akan merasa gatal di seluruh tubuhnya. Selain ruam, gejala lain dari penyakit ini adalah demam, sakit kepala, hilang nafsu makan, kelelahan.
7. Campak
Campak merupakan salah satu penyakit yang menular pada musim pancaroba, ditandai dengan adanya ruam kulit di seluruh tubuh disertai dengan gejala seperti flu.
Penyakit ini biasanya menyerang anak-anak berusia di bawah lima tahun karena campak akan menginfeksi anak-anak yang belum mendapatkan vaksinasi.
8. Cikungunya
Serupa dengan penyakit BDB, penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi namun jarang berakibat fatal. Gejala cikungunya ialah demam yang bisa mencapai 40 derajat celcius, nyeri sendi dan otot, sakit kepala, ruam, bengkak di sekitar sendi, mual, muntah, dan konjungtivis.
Yuk ketahui juga nih cara menjaga kesehatan pernapasan agar tetap sehat!
Tips Menjaga Kesehatan di Musim Pancaroba
Beberapa penyakit ini merupakan penyakit yang dominan terjadi pada musim pancaroba karena bakteri dan virus yang terbawa angin akan mudah menyerang orang-orang yang tidak menjaga kesehatannya dengan baik.
Berikut tips menjaga kesehatan pada musim pancaroba agar terhindar dari penyakit-penyakit di atas:
1. Rutin Olahraga
Olahraga dapat mencegah tertularnya virus pada musim pancaroba. Dengan olahraga 30 menit setiap hari terbukti efektif membantu mengoptimalkan sistem kekebalan tubuh.
2. Konsumsi Makanan Sehat
Untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta imunitas tubuh, diperlukan asupan makanan yang sehat dan bergizi. Pada musim pancaroba, direkomendasikan untuk memenuhi asupan setiap hari yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak dengan kadar yang cukup.Beberapa asupan bergizi bisa didapatkan melalui buah, sayur, yang mampu mengoptimalkan imunitas tubuh.
3. Konsumsi Air Putih
Panas matahari pada musim pancaroba banyak menimbulkan rasa tidak nyaman karena kulit terasa terbakar dan lambat laun akan kekurangan cairan atau dehidrasi. Dalam keadaan inilah kondisi tubuh akan rentan terserang virus dan bakteri sehingga mudah tertular penyakit.
4. Mempersiapkan Diri
Menggunakan pakaian hangat pada saat akan berkendaran menggunakan roda dua, menyiapkan payung sebelum meninggalkan rumah, dan menggunakan masker saat keluar rumah.
Hal ini direkomendasikan untuk dilakukan saat memasuki musim pancaroba karena cuaca yang tidak dapat diprediksi membuat kamu harus bersiap sedini mungkin.
5. Mengendalikan Stres
Dinamika imunitas tubuh pada musim pancaroba juga mengalami naik turun dikarenakan beberapa faktor salah satunya temperatur suhu yang tidak stabil. Adapun faktor lain yang mengganggu kestabilan imunitas tubuh yaitu stres.
Stres yang berkepanjangan dapat mempengaruhi daya tahan tubuh sehingga virus dan bakteri mudah menyerang. Oleh karena itu, mengendalikan stres dengan beraktivitas atau melakukan kegiatan yang produktif merupakan langkah untuk mencegah tertular penyakit pada musim ini.
6. Menjaga Kebersihan
Temperatur suhu pada musim pancaroba yang lembab membuat virus dan bakteri mudah berkembang biak dan mudah berpindah tempat melalui udara di sekitar. Hal inilah yang membuat virus dan bakteri mudah untuk menyerang.
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan tempat tinggal merupakan langkah yang tepat untuk mencegah terserang penyakit pada musim pancaroba. Berikut tips menjaga kebersihan di lingkungan tempat tinggal:
- Tutup barang-barang yang dapat menampung air ketika hujan, hal ini sebagai upaya agar nyamuk penyebab DBD dan cikungunya tidak berkembang biak.
- Kuras bak mandi secara rutin.
- Buang sampah pada tempatnya.
7. Kurangi Mengonsumsi Makanan Tanpa Kemasan
Debu yang terbawa oleh udara bisa jadi membawa virus dan bakteri pada musim pancaroba, hal ini dikhawatirkan menempel pada makanan yang berjejer di pinggir jalan tanpa penutup dan mengakibatkan infeksi saluran pencernaan.
8. Istirahat Yang Cukup dan Mengkonsumsi Vitamin
isa dibilang istirahat merupakan langkah final untuk menjaga daya tahan tubuh pada musim pancaroba. Istirahat yang cukup membantu menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat dan bugar serta dapat meningkatkan fungsi imun dalam tubuh.
Cara Mencegah Terinfeksi Bakteri dan Virus Pada Musim Pancaroba
Melansir dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, kamu bisa terhindar dari beberapa penyakit pada musim pancaroba jika melakukan langkah-langkah yang direkomendasikan dengan rutin dan jangka panjang. Di antaranya yaitu:
1. Menjaga Kebersihan Makanan & Minuman
Musim pancaroba kerap kali memberikan iklim yang tidak stabil salah satunya berupa angin kencang. Di musim ini dikhawatirkan makanan yang dijual di pinggiran jalan terkontaminasi oleh bakteri dan kemudian masuk ke dalam tubuh jika kamu mengonsumsinya. Akibatnya, kamu bisa mengalami masalah pada pencernaan seperti diare.
2. Menjaga Kebersihan Lingkungan
Bakteri dan virus tidak hanya berada di satu tempat apalagi jika curah hujan tinggi dan angin yang kencang. Bakteri bisa saja menempel pada pakaian dan tubuh kamu loh.
Oleh karena itu setelah kamu beraktivitas di luar rumah usahakan untuk rutin membersihkan rumah agar bakteri dan virus tidak menetap dalam waktu yang lama.
Adapun bakteri dan virus yang dibawa oleh hewan-hewan pengerat yang masuk ke dalam rumah karena mencari tempat untuk berteduh saat cuaca panas maupun hujan.
Tikus, kecoak, nyamuk, lalat dapat membawa bakteri penyebab types, diare, disentri, gastroenteritis amoebiasis, serta kolera.
3. Mengonsumsi Banyak Cairan
Sebisa mungkin di saat musim pancaroba kamu mengonsumsi banyak cairan. Selain untuk mengatasi dehidrasi, cairan yang masuk lewat tenggorokan juga terbukti mampu melarutkan bakteri dan virus yang menetap di area tenggorokan dan menyebabkan kamu mengalami radang.
Tubuh yang terhidrasi dengan baik juga akan membantu mengoptimalkan peredaran darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh kamu tetap bugar dan membantu mencegah kamu mengalami gangguan kesehatan lainnya.
4. Istirahat yang cukup
Dilansir dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2022, istirahat yang cukup dapat membantu memulihkan daya tahan tubuh yang tidak optimal dalam waktu yang singkat dan siap untuk menangkal radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh.
Nah, kiat-kiat tadi dapat kamu implikasikan sebagai upaya untuk mengantisipasi terinfeksinya bakteri dan virus pada musim pancaroba loh. Selain itu, kamu juga bisa memberikan kiat-kiat tersebut sebagai perawatan saat kamu mengidap batuk dan flu di musim pancaroba.
Flu dan batuk di musim pancaroba terbukti langganan menginfeksi berbagai orang karena mekanisme penularannya yang mudah dan cepat. Oleh karena itu, kamu perlu menggunakan masker saat mengalami flu dan batuk, mengonsumsi obat pereda batuk kering dan berdahak atau sejenisnya tanpa membuat kamu alergi.
Selain memberikan waktu untuk tubuh meningkatkan kualitas imun, vitamin ataupun suplemen herbal sangat direkomendasikan untuk menjaga daya tahan tubuh salah satunya dengan mengkonsumsi Vitasma.
Vitasma hadir sebagai madu herbal untuk membantu menjaga daya tahan tubuh dan mengatasi batuk sehingga nafas menjadi lega.
Tinggalkan komentar