Pengertian, Fungsi, Komponen, Serta Penyakit Sistem Kardiovaskular

isna hardika

kardiovaskular

Apa yang terlintas di pikiranmu saat mendengar kata darah? Scene dalam film horor atau film action? Trauma masa kecil karena jari pernah teriris pisau?

Atau langsung terbayang cairan berwarna merah berbau amis dan tekstur kental? Semuanya benar! Darah yang beredar di dalam tubuh kita merupakan salah satu komponen sistem kardiovaskular.

Faktanya, di dalam tubuh manusia yang sehat terdapat darah sebanyak tak kurang dari 5 liter. Umumnya, jumlah darah yang beredar dalam tubuh diperkirakan mencapai 8% dari total berat badan kita.

Volume darah yang beredar dalam tubuh pria juga umumnya lebih banyak daripada wanita.

Darah memiliki peranan yang sangat penting dalam tubuh manusia. Bayangkan saja, jika tidak ada darah dalam tubuh, wajah kita akan terlihat pucat, kita juga menjadi rentan terserang penyakit, dan tubuh tidak memiliki energi karena tidak ada kurir yang membawa sari makanan dan oksigen ke seluruh tubuh.

Dengan adanya darah, tubuh jadi mendapatkan asupan nutrisi dan oksigen, tidak mudah terserang penyakit, luka jadi cepat sembuh karena adanya trombosit, dan membantu kita untuk menyesuaikan suhu dengan lingkungan.

Peredaran darah yang lancar tentunya didukung oleh sistem kardiovaskular yang sehat. Lebih lengkapnya, yuk kita simak informasi tentang sistem kardiovaskular!

Apa Itu Sistem Kardiovaskular?

Sistem kardiovaskular atau sistem peredarah darah merupakan suatu sistem dalam tubuh yang berfungsi untuk menyalurkan darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh, serta membawa darah yang tidak mengandung oksigen kembali ke paru-paru. Sistem ini terdiri dari beberapa komponen, yaitu jantung, pembuluh darah, dan darah.

Sistem ini sangat penting bagi tubuh kita. Apabila ada kelainan atau penyakit yang menyerang salah satu komponen atau keseluruhan sistem kardiovaskular, maka dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan yang fatal dan meningkatkan risiko kematian, seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, tekanan darah tinggi, dan stroke.

Fungsi Sistem Kardiovaskular

Selain memiliki fungsi utama untuk mengedarkan darah yang membawa banyak oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh, sistem peredaran darah juga berfungsi untuk melakukan ekskresi atau mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh berupa karbondioksida dari paru-paru, membantu menjaga organ lain dalam tubuh, serta mengedarkan hormon yang penting bagi tubuh.

Semua komponen dalam sistem kardiovaskular bekerja sama dan saling bersinergi sehingga bisa melakukan kerja dengan sempurna dan menunjang aktivitas kita sehari-hari dengan efektif. Makanya, kita harus selalu menjaga kesehatan sistem kardiovaskular sehingga bisa terus berfungsi secara optimal.

Komponen Dalam Sistem Kardiovaskular

Jantung

Merupakan salah satu organ vital dalam tubuh kita yang berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Pada kondisi normal, umumnya jantung berdetak sebanyak 60-100 kali dalam waktu satu menit.

Jantung kita terletak di dalam rongga dada sebelah kiri yang terlindung oleh tulang rusuk dan tulang dada.

Organ ini hanya berukuran sebesar kepalan tangan orang dewasa, namun jika berhenti bekerja seketika bisa membuat kita pingsan, kehilangan kemampuan untuk bernapas secara normal, bahkan bisa menyebabkan kehilangan nyawa karena tidak ada oksigen yang mengalir ke organ vital seperti otak, paru-paru, dan hati.

Jantung kita terdiri dari empat ruangan, yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan, dan bilik kiri, dengan dinding jantung sebagai pemisah keempat ruangan tersebut.

Masing-masing ruangan disertai dengan katup yang bisa menjaga agar darah tetap mengalir di jalur yang tepat serta mencegah terjadinya kebocoran jantung.

Serambi kiri dan bilik kiri dalam jantung kita berfungsi untuk memompa darah yang mengandung oksigen dari jantung ke seluruh tubuh, sedangkan serambi kanan dan bilik kanan berfungsi untuk menerima darah kotor dari seluruh tubuh.

Proses jantung dalam mengedarkan darah adalah sebagai berikut:

  • Darah yang banyak mengandung karbon dioksida yang berasal dari seluruh tubuh masuk ke serambi kanan melalui vena cava untuk dipompa ke bilik kanan.
  • Dari bilik kanan, darah dipompa dari jantung menuju paru-paru untuk proses pertukaran karbon dioksida menjadi oksigen.
  • Darah dengan kandungan oksigen yang telah ditukar dalam paru-paru kemudian dipompa ke serambi kiri melalui vena pulmonalis, lalu dipompa ke bilik kiri.
  • Dari bilik kiri, darah yang kaya oksigen diedarkan ke seluruh tubuh melalui aorta.

Jika jantung sehat, maka darah yang penuh nutrisi dan oksigen bisa diterima oleh seluruh tubuh dengan lancar.

Oleh karena itu, kita perlu merawat dan menjaga jantung agar dapat berfungsi secara normal, karena ada banyak risiko penyakit jantung yang menghadang seperti serangan jantung, penyakit jantung koroner, gagal jantung, jantung bocor, dan sebagainya.

Pembuluh Darah

Tubuh kita dilengkapi dengan pembuluh darah berfungsi sebagai komponen yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh, dan sebaliknya.

Jaringan pembuluh darah yang ada di dalam tubuh kita jika ditarik garis lurus panjangnya mencapai lebih dari 96.000 kilometer loh!

Pembuluh darah terdiri dari tiga jenis, yaitu pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler. Ketiga jenis pembuluh darah tersebut memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda-beda.

Meski demikian, ketiga pembuluh darah bekerja dan bersinergi dengan baik untuk menunjang agar aktivitas kita bisa optimal.

Pembuluh darah arteri berfungsi untuk membawa darah kaya oksigen dari jantung ke seluruh tubuh. Ciri-ciri arteri yaitu adanya dinding tebal dan lapisan otot yang memungkinkan darah agar bisa bergerak.

Arteri merupakan jenis pembuluh darah terbesar di dalam tubuh, dengan lebar mencapai 2 cm.

Masih ingat dengan aorta? Aorta yang berfungsi untuk mengalirkan darah bersih penuh oksigen dari jantung ke seluruh tubuh ini merupakan arteri terbesar dalam tubuh kita.

Arteri memiliki cabang dengan ukuran yang lebih kecil bernama arteriol. Untuk menjaga tekanan darah agar tetap stabil, arteri dan arteriol juga bisa berubah ukuran, menyesuaikan dengan aliran darah dalam tubuh.

Pembuluh darah vena membawa darah yang penuh dengan karbondioksida dari seluruh tubuh menuju jantung. Vena terletak di dekat kulit dan tidak memiliki lapisan otot, sehingga bergantung pada katup untuk menjaga darah agar tetap bergerak.

Semakin dekat dengan jantung, ukuran vena semakin besar. Sebaliknya, vena yang terletak jauh dari jantung berukuran kecil yang bernama venula.

Sementara itu, pembuluh darah kapiler menjadi pembuluh darah terkecil dalam tubuh, dengan ukuran 5 mm atau sepertiga ukuran rambut.

Pembuluh darah kapiler dilapisi oleh dinding kapiler yang terdiri dari satu sel yaitu sel endotel. Dinding sel tersebut memungkinkan oksigen, nutrisi, dan limbah dapat lewat ke sel-sel dalam jaringan.

Darah

Komponen ini berfungsi sebagai “motor” yang membawa nutrisi, oksigen, hormon, serta antibodi ke seluruh tubuh. Selain itu, darah memiliki fungsi lain yaitu membuang zat beracun serta sisa metabolisme seperti karbondioksida dari dalam tubuh.

Darah terdiri dari 4 komponen yaitu plasma darah, sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), serta trombosit.

Keempat bagian darah tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Plasma darah merupakan cairan berwarna kuning yang berisi nutrisi, protein, hormon, serta limbah hasil metabolisme.

Di dalam sel darah merah terdapat hemoglobin, yaitu protein yang membawa oksigen. Setelah hemoglobin mengambil oksigen dalam paru-paru, darah akan berwarna merah cerah. Setelah itu, hemoglobin akan melepaskan oksigen ke seluruh tubuh.

Sel darah putih mengambil peran dalam sistem kekebalan tubuh. Sel darah putih akan membentuk antibodi yang berfungsi melawan partikel asing yang dapat membahayakan tubuh, seperti virus dan bakteri. Sementara trombosit berperan dalam membantu proses pembekuan darah.

Penyakit yang Menyerang Sistem Kardiovaskular

Seperti bagian tubuh lain, sistem kardiovaskular juga berisiko terserang penyakit jika tidak dijaga dengan baik.

Gangguan yang paling sering terjadi pada sistem kardiovaskular adalah penyumbatan pada pembuluh darah arteri maupun vena. Biasanya, penyumbatan ini terjadi karena adanya timbunan lemak yang berlebihan, atau aterosklerosis.

Jika penyumbatan dibiarkan tanpa mendapatkan penanganan medis, maka bisa memicu terjadinya penyakit lain seperti sesak napas ketika penyumbatan terjadi di pembuluh darah yang menuju jantung, rasa sakit saat berjalan jika penyumbatan terjadi di kaki, hingga gejala stroke jika penyumbatan terjadi pada pembuluh darah yang menuju ke otak.

Oleh karenanya, kita harus menjaga kesehatan sistem kardiovaskular agar bisa berfungsi secara optimal. Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga sistem kardiovaskular yaitu dengan berhenti merokok, makan makanan sehat bergizi seimbang, aktif berolahraga dan melakukan aktivitas fisik, serta sedia Vitasma sebagai pertolongan pertama dalam melegakan pernapasan.

Ketahui yuk, berbagai macam jenis penyakit yang menyebabkan gangguan pernapasan!

Vitasma terbuat dari 100% bahan herbal alami berkualitas yang diolah dalam pabrik modern dan higienis sehingga kualitasnya terjamin.

Selain itu, Vitasma juga telah mendapatkan sertifikat BPOM dan halal dari MUI, sehingga aman dikonsumsi oleh siapapun mulai dari anak usia 2 tahun hingga dewasa tanpa menimbulkan efek samping dan rasa ketergantungan.

Vitasma, solusi sesak saat terdesak!

Share

Artikel Terkait

Kategori

Tinggalkan komentar