Sebanyak 64 juta orang di dunia terkonfirmasi terindikasi menginap bronkitis. Menurut World Health Organization (WHO), kematian yang disebabkan oleh bronkitis di Indonesia jumlahnya belum bisa dipastikan, meski demikian terdapat ±1,6 juta masyarakat Indonesia mengidap bronkitis.
Selain pada orang dewasa, pada tahun 2020 bronkitis atau penyakit yang disebabkan oleh peradangan pada paru juga kerap kali menginfeksi balita hingga anak-anak.
Alhasil, bronkitis pada anak di Indonesia menyumbang angka kematian sebanyak 19,55% dari jumlah kematian bayi rentang usia 1 hari hingga 55 bulan sebanyak 28.158 jiwa.
Banyaknya angka kematian disebabkan oleh bronkitis pada anak menularkan keprihatinan dan rasa waspada.
Oleh karena itu, kamu wajib tahu apa itu bronkitis pada anak agar bisa menjadi bagian dari individu yang mencegah penularan bronkitis dan mengurangi angka kematian oleh bronkitis.
Simak informasi lengkap seputar bronkitis pada anak.
Apa itu Bronkitis pada Anak?
Bronkitis adalah penyakit yang disebabkan oleh peradangan pada dinding-dinding saluran bronkus serta saluran yang menghubungkan antara tenggorokan, paru-paru, dan trakea.
Bronkitis pada anak-anak memiliki definisi yang serupa dengan definisi bronkitis pada umumnya, penyebab bronkitis pada anak dominan disebabkan adanya infeksi virus, bakteri, dan polusi udara di sekitarnya.
Bronkitis pada anak membuat dinding pada bronkus mengalami pembengkakan yang berakibat pada banyaknya produksi dahak sehingga saluran pernapasan menyempit.
Infeksi oleh bakteri dan virus ini masuk ke dalam tubuh anak-anak melalui berbagai cara salah satunya melalui udara yang dihirup. Inilah mengapa bronkitis pada anak dominan disebabkan oleh polusi udara.
Polusi udara yang dimaksud pada artikel ini adalah asap rokok, asap kendaraan, kualitas udara yang tidak baik karena tinggal di sekitar pembuangan sampah, proyek, pabrik, dan pemukiman kumuh.
Selain polusi udara, peradangan pada paru penyebab bronkitis pada anak juga dapat dipicu oleh infeksi lainnya seperti tersedak benda-benda asing yang tidak diterima oleh tubuh, alergi oleh debu dan serbuk sari, alergi oleh tungau atau kutu, serta refleksi asam lambung.
Sebagai orang tua, menjaga anak-anak agar terhindar dari bronkitis memang tidak semudah yang dibayangkan. Pasalnya kamu tidak bisa mengontrol kualitas udara sesuai keinginanmu.
Kendati demikian, kamu bisa melakukan langkah yang paling mudah dan penting agar anak tidak terinfeksi bronkitis yaitu dengan menjauhkan perokok aktif di sekitar anak-anak. Bronkitis pada anak bisa disebabkan oleh asap rokok.
Gejala Bronkitis Pada Anak
Setelah mengetahui definisi bronkitis dan penyebab bronkitis pada anak secara singkat, kamu perlu mengetahui jenis bronkitis pada anak sebagai upaya untuk mengurangi faktor risiko dalam jangka pendek maupun panjang.
Menurut Dorland tahun 2012, bronkitis pada anak merupakan jenis peradangan satu atau lebih pada paru-paru yang bersifat akut atau kronik.
Bronkitis pada anak umumnya dapat kamu kenali melalui gejala yang umum seperti demam, batuk, pilek, dan terjadi berulang-ulang hingga 3 minggu.
Berikut gejala bronkitis yang paling umum dan bisa kamu kenali dengan mudah:
- Hidung memerah, mengeluarkan lendir. Biasanya hal ini disebabkan karena produksi dahak yang berlebihan pada bronkus.
- Tubuh anak lemas, anak mudah rewel dan tidak aktif bergerak.
- Sakit kepala. Sakit kepala bronkitis pada anak hanya bisa kamu ketahui ketika anak mulai menunjukkan tanda-tanda pada poin ke dua.
- Demam, bronkitis pada anak biasanya mengakibatkan panas dari 37,8°C hingga 38,3°C.
- Mengi, suara napas anak berbunyi. Baca juga macam-macam mengi pada artikel (sesak napas)
- Sesak napas
- Radang tenggorokan
- Nyeri pada dada
Perlu kamu ketahui, gejala bronkitis pada anak menyesuaikan dengan kualitas daya tahan tubuh. Oleh karena itu, gejala bronkitis pada anak bisa kamu temui beberapa dari poin-poin di atas.
Dan apabila gejala tersebut berlangsung lebih dari 7-14 hari, kamu harus segera melakukan medical check up pada anak-anak.
Simak informasi gejala-gejala bronkitis pada anak secara detail supaya kamu segera menemukan langkah terbaik untuk anak-anak yang mengalami gejala ringan di atas.
Menurut Christian Peiser dari Departemen Pediatric Pneumology dan Imunologi, Chartie, Kedokteran Universitas Berlin, Jerman, Virus syncytial penyebab bronkitis.
Gejala-gejala bronkitis pada anak yaitu:
1. Batuk
Perlu kamu ketahui, gejala utama untuk mengenali adanya bronkitis pada anak adalah batuk kering yang kemudian terjadi dalam kurun waktu yang lama sehingga menyebabkan produksi lendir menjadi jauh lebih banyak dan kurang kental.
Akibat dari produksi lendir yang berlebihan, batuk kering berubah menjadi jenis batuk yang produktif sehingga berdampak pada aktivitas harian anak-anak.
Jika batuk ini terus dibiarkan maka dapat memicu rasa mual hingga muntah serta menghambat pertumbuhan anak.
2. Nyeri
Masih menurut Christian Peiser dari Department Pediatric Pneumology dan Imunologi, Chartie, Kedokteran Universitas Berlin, Jerman.
Nyeri dari bronkitis pada anak terjadi karena adanya reaksi inflamasi antara trakea dan biasanya terjadi saat anak mengalami batuk-batuk.
Nyeri saat batuk terjadi karena adanya pernapasan yang menggantung, hal ini memicu rasa sakit karena gesekan kering meradang pada visceral pleura dan parietal pleura.
3. Demam
Demam dalam kasus bronkitis pada anak juga merupakan tanda-tanda adanya indikasi bronkitis yang paling umum karena adanya infeksi pada satu sistem pernapasan. Adanya kenaikan suhu dari ringan hingga hyperpyrexia.
4. Takipnea
Gejala bronkitis pada anak yang mudah dikenali adalah tingkat pernapasan yang sangat cepat. Takipnea pada anak-anak biasanya dapat kamu kenali saat anak mulai bernapas selama 44 kali tarikan napas pada satu menit pertama hingga menit selanjutnya.
Napas yang pendek dan tersengal membuat tubuh banyak menghirup karbon dioksida daripada oksigen. Banyaknya karbon dioksida yang masuk ke tubuh mengakibatkan darah lebih asam dari pada biasanya.
Jenis Jenis Bronkitis pada Anak dan Bahayanya
Gejala bronkitis pada anak beragam sehingga kamu butuh waktu untuk memahaminya serta butuh bantuan dari dokter atau tenaga profesional di bidang kesehatan.
Mengapa demikian?…..
Gejala-gejala tersebut dikhawatirkan merupakan salah satu gejala adanya bronkitis kronis. Simak informasi jenis-jenis bronkitis pada anak.
1. Bronkitis Akut
Bronkitis dapat dikatakan sebagai bronkitis akut saat muncul karakteristik seperti batuk berdahak. Batuk berdahak merupakan gejala khas bronkitis akut pada anak karena batuk berdahak akan tetap ada meskipun gejala lainnya seperti hidung tersumbat, sakit kepala, mengi, nyeri dada, dan demam.
Bronkitis akut tentunya tidak dapat kamu kenali jika tidak mengenali gejala-gejala umum. Meskipun demikian, kamu tetap harus melakukan konsultasi dengan tenaga medis terkhusus jika balita.
Bronkitis akut yang tidak berbahaya jika dibiarkan begitu saja tanpa melakukan penanganan pertama akan memicu bronkitis kronis.
Pertolongan pertama yang dapat kamu lakukan untuk menangani bronkitis pada anak jenis akut adalah dengan melakukan perawatan sederhana di rumah salah satunya dengan memberikan asupan cairan yang cukup agar tubuh tetap terhidrasi sehingga dahak mudah dikeluarkan tanpa menghabiskan banyak tenaga.
Selain mengonsumsi banyak air, tidur yang cukup juga menjadi penanganan pertama yang dapat kamu lakukan karena dengan istirahat yang cukup sistem imun akan bekerja lebih maksimal membunuh bakteri penyebab bronkitis pada anak.
2. Bronkitis Kronis
Penyebab bronkitis kronis yang paling menginfeksi anak adalah karena paparan zat kimia seperti asap rokok, asap hasil pembakaran sampah plastik, asap limbah pabrik, dan asap kendaraan.
Selain paparan dari zat kimia, bronkitis pada anak jenis kronis ini dapat menginfeksi karena beberapa hal di antaranya yaitu:
- Keluarga satu rumah atau satu DNA memiliki riwayat penyakit paru-paru
- Anak menjadi lakon perokok pasif
- Penyakit genetik seperti alfa-1 antitrypsin
- Kualitas udara buruk
Poin-poin tersebut memicu produksi lendir yang berlebihan pada saluran napas sehingga napas menjadi sesak dan sulit beraktivitas.
Rasa tidak nyaman saat bernapas membuat anak mudah rewel, enggan melakukan aktivitas seperti biasanya, hingga tubuh lemas, dan kehilangan nafsu makan. Oleh karena itu, kenali gejala bronkitis kronis lebih cepat.
Bronkitis kronis ditandai oleh batuk yang terjadi setiap hari dalam kurun waktu minimal 3 bulan hingga jangka panjang 1 sampai 2 tahun tanpa henti. Biasanya, batuk ini erat kaitannya dengan TBC atau penyakit peradangan pada paru lainnya.
Seperti gejala bronkitis pada umumnya, yang membedakan gejala bronkitis kronis dengan akut adalah batuk yang disertai dahak berwarna kuning, hijau, bahkan putih.
Selain batuk dengan dahak berwarna, kuku, bibir, dan kulit berwarna biru juga menjadi identitas indikasi bronkitis kronis pada anak.
Oleh karena itu, segaralah lakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan tenaga medis yang kamu pilih agar bronkitis pada anak bisa diredakan hingga disembuhkan.
Karena Bronkitis kronis merupakan penyakit pada anak yang berbahaya, pasalnya dapat menjadi gejala awal terjadinya penyakit komplikasi pada paru sehingga kamu perlu mencegahnya lebih awal.
….Apa saja penyakit komplikasi bronkitis kronis yang terlambat penanganannya?
Penyakit komplikasi yang disebabkan oleh bronkitis pada anak jenis kronis adalah batuk berdarah, sesak napas, gagal jantung kanan, kanker paru-paru, dan pneumothorax.
Pengobatan dan Pencegahan Bronkitis pada Anak
Setelah mengetahui detail bronkitis pada anak, kamu perlu melakukan pencegahan agar anak-anak terhindar dari infeksi bakteri penyebab bronkitis akut maupun kronis.
Pasalnya, mencegah lebih baik dari pada mengobati. Simak informasi pencegahan bronkitis pada anak yang harus kamu tahu:
- Jika kamu adalah orang tua, maka kamu harus menghentikan konsumsi rokok di sekitar rumah. Jika perlu, ganti pakaian yang terkontaminasi asap rokok sebelum melakukan aktivitas dengan anak-anak maupun bayi.
- Mengajari anak mencuci tangan rutin sebelum makan, sesudah makan, setelah bermain, dan hendak pergi tidur.
- Memilih lingkungan tempat tinggal yang baik dari segi kualitas udara.
- Jika kamu tinggal di tempat dengan kualitas udara buruk, gunakan alat pembersih udara di dalam rumah seperti air purifier, dan lainnya.
- Hindari penggunaan obat pembersih serangga jenis spay di sekitar anak-anak.
- Ajarkan anak menutup mulut dan hidung saat mendengar orang lain batuk.
- Jika kamu adalah orang dewasa maupun orang tua, gunakan masker saat sakit agar tidak menularkan virus yang mudah menular pada anak-anak.
- Jangan ajak anak-anak untuk pergi dan ikut serta menjenguk orang yang sakit di rumah sakit mana pun.
- Ajari anak konsumsi air minum yang cukup bagi tubuh.
Langkah-langkah pencegahan ini bisa kamu implikasikan saat ini juga, pasalnya pencegahan tertularnya bronkitis pada anak sangatl sederhana.
Kendati demikian, langkah-langkah ini perlu kamu lakukan secara rutin bukan hanya sekali dalam satu tahun ya agar hasilnya lebih maksimal dan anak-anak tidak terhambat pertumbuhannya.
Lantas bagaimana dengan anak-anak yang sudah terinfeksi bronkitis?
Langkah yang harus kamu lakukan jika bronkitis terasa sudah kronis, segera kamu konsultasikan dengan dokter dan mengikuti serangkaian cek kesehatan yang mumpuni.
Namun jika bronkitis yang menginfeksi anak-anak masih terindikasi bronkitis akut, maka kamu hanya perlu memberinya banyak cairan, makanan bergizi, istirahat yang cukup, serta obat batuk berdahak.
Dalam memilih obat batuk berdahak juga harus teliti, pastikan kamu memilih obat batuk berdahak yang tidak menimbulkan alergi dan memiliki rasa yang bisa diterima oleh anak-anak seperti madu herbal Vitasma.
Vitasma merupakan jenis madu herbal alami dengan kandungan ekstrak jinten hitam, daun min, daun cakar ayam, dan daun saga yang membantu meredakan asma, sesak napas, hingga batuk berdahak.
Selain alami, Vitasma yang berbahan madu alami tidak menimbulkan efek samping dan memicu alergi pada anak. Yuk, segera miliki Vitasma di rumahmu!
Tinggalkan komentar