5+ Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan, Covid-19 Termasuk di Dalamnya!

Ina Siti Aisah

Kesehatan


Bestie, kasus Covid-19 kembali meningkat selama liburan akhir tahun. Masyarakat kembali diminta untuk tetap tenang dan disiplin protokol kesehatan.

Dilansir dari Kementerian Kesehatan RI, meskipun ada kenaikan, namun kasus penyakit infeksi saluran pernapasan atau Covid-19 ini masih jauh lebih rendah dibandingkan saat pandemi tahun lalu yang mencapai 50.000-400.000 kasus per minggu.

Dirjen Maxi juga mengatakan, setiap orang yang merasa kurang sehat wajib menggunakan masker untuk diri sendiri, mencuci tangan pakai sabun, menjaga imunitas, dan menjaga jarak agar tidak menularkan pada yang lain.

Beliau juga mengingatkan agar masyarakat waspada jika mengalami gejala penyakit infeksi saluran pernapasan, yaitu batuk, pilek, dan gangguan pernapasan untuk sesegera mungkin melakukan pemeriksaan antigen.

Nah, berbicara tentang kasus Covid-19 yang kembali meningkat, banyak sekali masyarakat yang belum paham bahwa Covid-19 adalah salah satu penyakit infeksi saluran pernapasan bawah.

Oleh karena itu, pada artikel ini Minva akan menjelaskan serinci mungkin apa itu penyakit infeksi saluran pernapasan, dan apa hubungannya dengan Covid-19. Yuk, kita simak bersama!

Apa itu Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan

penyakit infeksi saluran pernapasan

Menurut Jurnal Ilmu Keperawatan, penyakit infeksi saluran pernapasan merupakan infeksi yang menyerang salah satu bagian atau lebih saluran pernapasan, mulai dari hidung hingga kantong paru (alveoli).

Infeksi ini bisa disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur. Ada dua jenis infeksi saluran pernapasan, yaitu infeksi saluran pernapasan atas dan infeksi saluran pernapasan bawah.

Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas

penyakit infeksi saluran pernapasan

Dilansir dari National Library of Medicine, penyakit infeksi saluran pernapasan atas merupakan iritasi atau pembengkakan saluran pernapasan atas yang umumnya bisa sembuh sendiri, dengan gejala meliputi batuk, namun tidak ada tanda-tanda pneumonia.

Penyakit infeksi saluran pernapasan atas ini mempengaruhi hidung, sinus, faring, laring, dan saluran udara besar.

Berikut adalah jenis-jenis penyakit infeksi saluran pernapasan atas:

Baca Juga: INFEKSI SALURAN PERNAPASAN ATAS; JENIS, PENYEBAB, GEJALA, DAN PENGOBATAN

Influenza

Dilansir dari Centers for disease Control and Prevention, influenza atau flu adalah penyakit pernapasan menular yang disebabkan oleh virus influenza yang menginfeksi hidung, tenggorokan, dan terkadang bisa menjalar ke paru-paru.

Infeksi ini bisa menimbulkan gejala ringan hingga berat, dan pada beberapa kasus bisa menyebabkan kematian. Gejala flu ini meliputi:

  • Demam, terkadang bisa disertai dengan menggigil.
  • Batuk.
  • Sakit Tenggorokan.
  • Hidung berair atau tersumbat.
  • Nyeri otot atau nyeri badan.
  • Sakit kepala.
  • Kelelahan.
  • Pada beberapa orang gejala bisa disertai muntah dan diare.

Gejala-gejala tersebut umumnya akan bertambah parah selama 2-4 hari sebelum akhirnya membaik dan sembuh.

Perlu kamu ketahui, virus influenza bisa menyebar melalui udara dalam tetesan atau percikan air liur saat seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara

Selain itu, virus juga bisa menular melalui benda tertentu. Di mana saat seseorang tidak sengaja memegang benda tersebut tangan yang terkontaminasi kemudian tidak sengaja menyentuh mata, hidung, atau mulut hingga akhirnya virus masuk ke dalam tubuh.

Itulah beberapa informasi tentang influenza. Jika dilihat dari gejalanya, infeksi ini hampir mirip dengan Covid-19, yaitu sama-sama mudah menyebar dan menginfeksi saluran pernapasan.

Flu Biasa (Common Cold)

Dilansir dari Rumah Sakit Siloam, flu biasa atau lebih dikenal dengan pilek merupakan infeksi saluran pernapasan atas, yaitu hidung dan tenggorokan yang disebabkan oleh virus.

Kondisi ini umumnya tidak berbahaya, bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7-10 hari, dan lumayan sering terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa.

Gejala pilek hampir sama dengan influenza, sehingga banyak yang beranggapan bahwa flu dan pilek merupakan kondisi yang sama. Padahal, keduanya cukup berbeda, di mana gejala pilek biasanya lebih ringan dibandingkan dengan flu.

Gejala pilek biasanya muncul 1-3 hari setelah penderitanya terpapar virus. Berikut adalah gejala pilek yang umum dialami penderitanya:

  • Hidung tersumbat
  • Bersin
  • Demam ringan
  • Nyeri tenggorokan

Sebagian besar penyebab pilek adalah virus jenis Rhinovirus. Namun infeksi ini juga bisa disebabkan oleh berbagai virus lain, seperti adenovirus, enterovirus, dan lebih dari 200 jenis virus lainnya.

Virus tersebut bisa masuk ke dalam tubuh melalui mata, hidung, atau mulut yang menyebar melalui benda yang terkontaminasi oleh virus. Oleh karena itu, guna mencegah infeksi, kamu harus rutin mencuci tangan sebelum makan dan menghindari menyentuh area wajah sebelum mencuci tangan.

Faringitis

Faringitis merupakan peradangan yang terjadi pada bagian tenggorokan sehingga terasa gatal, perih, kering dan tidak nyaman.

Kondisi tersebut seringkali membuat penderitanya mengalami kesulitan makan, menelan, bahkan berbicara.

Faringitis umumnya disebabkan oleh bakteri Streptococcus, dan bisa juga disebabkan oleh virus atau bakteri penyebab flu dan pilek.

Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Bawah

terapi ispa

Selain menyerang saluran pernapasan bawah, virus dan bakteri juga bisa menginfeksi saluran pernapasan bagian bawah.

Dilansir dari Dinas Kesehatan Yogyakarta, penyakit infeksi saluran pernapasan bawah adalah penyakit yang mempengaruhi bagian bawah pernapasan, termasuk bronkus dan paru-paru.

Penyakit infeksi pernapasan bawah ini jauh lebih berbahaya dibandingkan dengan infeksi pernapasan bagian atas.

Dilansir dari Kementerian Kesehatan RI, infeksi saluran pernapasan termasuk ke dalam 10 penyakit terbanyak di Indonesia, dan merupakan faktor risiko kematian tertinggi di Indonesia, setelah Hipertensi, gula darah tinggi, dan obesitas. Penyakit infeksi saluran pernapasan bawah ini meliputi:

Baca Juga: 3 JENIS INFEKSI SALURAN PERNAPASAN BAWAH YANG DIANGGAP BERBAHAYA

Pneumonia

Pneumonia merupakan suatu kondisi peradangan pada paru-paru yang bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, atau zat kimia tertentu.

Pneumonia bisa mempengaruhi satu atau kedua paru-paru. Ketika mengalami pneumonia, kantong udara di paru-paru (alveoli) bisa terisi cairan atau nanah, sehingga mengganggu kemampuan paru-paru untuk melakukan pertukaran oksigen dan karbon dioksida.

Gejala pneumonia bervariasi, tetapi biasanya mencakup demam, batuk, sesak napas, nyeri dada, dan menggigil.

Pneumonia bisa menyerang berbagai kelompok usia, tetapi anak-anak, orang tua, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah memiliki risiko lebih tinggi.

Infeksi ini bisa diobati dengan antibiotik jika penyebabnya bakteri, sedangkan infeksi virus memerlukan perawatan yang berbeda.

Bronkitis

Bronkitis merupakan kondisi peradangan pada saluran bronkial, alias saluran udara yang menghubungkan trakea (pipa udara utama) dengan paru-paru.

Bronkitis ini bisa bersifat akut atau kronis, tergantung pada durasi dan keparahannya.

Bronkitis akut umumnya disebabkan oleh infeksi virus, seperti virus influenza atau rhinovirus. Seringkali, bronkitis akut bisa berkembang setelah seseorang mengalami infeksi saluran pernapasan atas.

Bronkitis ini bisa ditandai dengan gejala batuk yang berlangsung lebih dari 5 hari, kadang-kadang disertai dengan lendir, demam, nyeri dada, dan kesulitan bernapas.

Gejala tersebut biasanya bersifat sementara dan bisa sembuh dalam beberapa minggu dengan perawatan yang tepat dan istirahat yang cukup.

Sementara bronkitis kronis umumnya disebabkan oleh paparan jangka panjang terhadap iritan udara, seperti asap rokok, polusi udara, atau debu industri, namun infeksi bakteri atau virus juga bisa berkontribusi pada perkembangan bronkitis kronis.

Berbeda dengan gejala bronkitis akut, bronkitis kronis bisa ditandai dengan batuk yang berlangsung sepanjang waktu, produksi lendir, sesak napas, kelelahan, dan kadang-kadang disertai dengan eksaserbasi (peningkatan gejala yang lebih parah).

Penyakit infeksi saluran pernapasan bawah ini bersifat kronis dan bisa berlangsung selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

Covid-19

penyakit infeksi saluran pernapasan

​​COVID-19 (Coronavirus Disease 2019) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang dikenal sebagai SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2).

Virus ini pertama kali terdeteksi di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, pada akhir tahun 2019. COVID-19 kemudian menjadi pandemi global yang signifikan.

COVID-19 ini bisa mempengaruhi saluran pernapasan bawah. Pasalnya, virus SARS-CoV-2, biasanya menargetkan sel-sel di saluran pernapasan, termasuk bronkus (saluran udara utama yang masuk ke paru-paru) dan alveoli (kantong udara di paru-paru).

Beberapa gejala umum COVID-19 meliputi, demam, batuk, kesulitan bernapas atau sesak napas, kelelahan, rasa sakit atau nyeri, pilek atau hidung tersumbat, kehilangan rasa atau penciuman (anosmia).

Covid ini bisa menimbulkan gejala ringan hingga parah. Dalam beberapa kasus, Covid bisa menyebabkan pneumonia atau sindrom pernapasan akut berat (ARDS), yang memerlukan perawatan medis intensif.

Beberapa orang yang terinfeksi virus ini mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali, tetapi masih dapat menyebarkan virus kepada orang lain.

TBC

TBC atau Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi bakteri yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Penyakit ini biasanya mempengaruhi paru-paru, tetapi bisa juga menyerang bagian tubuh lain, seperti ginjal, tulang, kelenjar getah bening, dan otak.

Tuberkulosis adalah penyakit menular dan bisa disebarkan melalui udara ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin.

Gejala TBC bisa bervariasi tergantung pada bagian tubuh yang terkena dan seberapa parah infeksinya.

Gejala umum termasuk batuk yang berlangsung lama (lebih dari 2 minggu), penurunan berat badan, demam, kelelahan, dan keringat malam.

Pada beberapa kasus, penderita TBC mungkin tidak menunjukkan gejala, tetapi mereka tetap dapat menyebarkan bakteri kepada orang lain.

Cara Mencegah Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas dan Bawah

penyakit infeksi saluran pernapasan

Mencegah penyakit infeksi saluran pernapasan, baik atas maupun bawah, melibatkan serangkaian tindakan pencegahan yang bisa membantu mengurangi risiko penularan penyakit. Berikut adalah beberapa cara mencegah penyakit infeksi saluran pernapasan atas dan bawah:

Baca Juga: 10+ CARA MENGOBATI INFEKSI PERNAPASAN DENGAN TERAPI ISPA

Cuci Tangan

Cuci tangan dengan sabun dan air selama setidaknya 20 detik, terutama setelah bersin, batuk, atau menyentuh permukaan yang mungkin terkontaminasi.

Tindakan ini bisa mencegah virus atau bakteri masuk melalui tangan setelah menyentuh benda yang terkontaminasi.

Jaga Jarak

Untuk mencegah penularan, hindari kontak langsung dengan orang yang sakit. Selain itu, hindari juga menyentuh mata, hidung, dan mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.

Bersihkan dan Disinfektan

Bersihkan dan desinfektan permukaan yang sering disentuh, seperti gagang pintu, saklar lampu, dan telepon. Ganti secara teratur handuk, serbet, dan perlengkapan pribadi.

Menggunakan Masker

Untuk mencegah penularan, gunakan masker saat sakit untuk melindungi orang lain. Selain itu, menggunakan masker bisa membantu mencegah virus atau mikro bakteri lainnya masuk ke dalam saluran pernapasan.

Vaksinasi

Lakukan vaksinasi yang direkomendasikan, seperti vaksin flu dan vaksin COVID-19 untuk mencegah infeksi saluran pernapasan.

Mengonsumsi Makanan Bergizi dan Minum yang Cukup

Mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan minum air yang cukup bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh sehingga kebal terhadap infeksi saluran pernapasan.

Mengonsumsi Vitasma

Vitasma merupakan obat herbal yang dibuat untuk mencegah dan meredakan infeksi saluran pernapasan atas maupun bawah.

Dilengkapi dengan flavonoid dan antioksidan aktif, Vitasma 4 kali lebih efektif meringankan radang paru-paru atau ISPA, seperti asma, batuk kronis, dan batuk menahun.

Vitasma juga dilengkapi oleh probiotik yang mampu menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh di musim hujan. Jangan khawatir, Vitasma juga aman dikonsumsi oleh ibu hamil atau ibu menyusui tanpa menimbulkan efek samping.

obat batuk vitasma

Vitasma, Solusi Sesak Saat Mendesak

Dia yang memiliki kesehatan memiliki harapan; dan dia yang memiliki harapan, memiliki Segalanya.

Saya ingin Membeli Produk Vitasma Terbaik Sekarang!

Tinggalkan komentar

vitasma obat batuk alami

Madu Vitasma adalah madu herbal yang terbuat dari bahan-bahan alami dengan khasiat untuk mengatasi masalah iritasi, infeksi, dan peradangan pada saluran pernapasan seperti batuk, sesak napas, sinusitis, dan gangguan pernapasan lainnya.

2024 © Madu Vitasma